Anda di halaman 1dari 4

Nama : NURUL WARYATNI

Nim : 19251048P
Kelas/Prodi : A/S1 Kebidanan
MK : Pengantar Praktik Kebidanan
Dosen Pengampu : Sastra Yunola, SST, M.Keb
Hari/Tanggal : Jumat/ 27 November 2020

RESUME DISKUSI
Kelompok 6.

ETIKA DALAM KEBIDANAN DAN


KONSEP PERUBAHAN

Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafah dary moral pada situasi
nyata. Etika terpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berpikir
dan tindakannya didasari nilai-nilai. Etika dibagi menjadi tiga bagian , meliputi :
a. Metaetika
Metaetika adalah ucapan-ucapan kita dibidang moralitas atau bahasa ang
diucapkan dibidang moral. Metetika mengenai status moral ucapan dan
bahasa yang digunakan dalam batasan baik, buruk atau bahagia.
b. Etika atau teori moral
Etika atau teori etika untuk memformulasikan proedur atau mekanisme untuk
memecahkan masalah etika.
c. Etika praktik
Etika praktik merupakan penerapan etika dalam praktik sehari-hari, dimana
dalam situasi praktek ketika kecelakaan terjadi keputusan harus segera dibuat.
Bagaimana menjaga prinsip moral, teori etika , dan penentuan suatu tindakan.

Pelayanan kebidanan diberikan secara komprehenshif dengan memperhatikan


aspek bio, psiko, sosio, kultural yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan
masyarakat dengan tujuan untuk kehidupan dan kelangsungan pelayanan. Untuk dapat
memenuhi tuntutan ini maka diperlukan provider yang memiliki ciri sebagai berikut:
1. Semangat untuk melayani
2. Simpati
3. Empati
4. Tulus ikhlas
5. Memberikan kepuasan

Disamping itu bidan juga harus memperhatikan rasa aman, kenyamanan,


privacy, alami dan tepat. Agar dapat memberikan pelayanan yang baik maka bidan
harus memiliki metode pelayanan yang sistematis, terarah, terukur yang disebut
dengan manajemen kebidanan yang diawali dengan mengumpulkan data atau
pengkajian, interpretasi data, identifikasi masalah potensial atau antisipasi tindakan
segera baik secara mandiri, kolaborasi atau rujukan, selanjutnya membuat rencana
tindakan, melaksanakan tindakan serta evaluasi yang berkesinambungan terhadap
keberhasilan pelayanan yang telah diberikan.
Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama di berbagai tempat
pelayanan,
hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman petugas kesehatan terhadap etika.
Penerapan
etika dalam pelayanan kebidanan akan menjamin bidan memberikan pelayanan yang
profesional dan berkualitas.

Dalam pemberian layanan kebidanan, Bidan haruslah berlandaskan pada


fungsi etika
dan moralitas pelayanan kebidanan yang meliputi :
1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan
yang merugikan/membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa
6. alasannya
7. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis
suatu masalah
8. Menghasilkan tindakan yang benar
9. Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya
10. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik,
buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yang berlaku pada umumnya
11. Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat abstrak
12. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
13. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
14. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata
cara di dalam organisasi profesi
15. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya
yang biasa disebut kode etik profesi.

Sebagai pemberi pelayanan bidan juga harus memberikan rasa aman, nyaman,
menjaga privacy, alami dan tepat dalam memberikan pelayanan. Ketika bidan
melaksanakan pelayanan/praktik kebidanan memperhatikan prinsip kerja bidan yaitu
sebagai berikut:
1. Kompeten dalam pelayanan kebidanan
2. Praktik berdasarkan fakta/evidence based
3. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
4. Pemakaian teknologi secara etis
5. Memahami perbedaan budaya dan etnik
6. Memberdayakan/mengajarkan untuk promosi, inform choise dan ikut serta
dalam pengambilan keputusan
7. Sabar tapi rasional, advokasi
8. Bersahabat dengan perempuan, keluarga dan masyarakat.
Kelompok 7:

SENI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN DAN


PROMOSI KESEHATAN

Seni dalam asuhan kebidanan


1. Seni dalam asuhan kebidanan mencakup terhadap kebutuhan perempuan dan
keluarga sehingga bidan dapat memberikan pelayanan yang tepat.
2. Seni dalam asuhan kebidanan meliputi pengetahuan, kapan dan bagaimana
memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan, serta mempertahankan
proses persalinan berjalan alamiah

Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan:


seorang bidan bisa menyelipkan pesan pesan kesehatan di dalam nya misalanya
kesenian wayang kulit dapat di masukan pesan pesan kesehatan misalnya PHBS,
makanan bergizi seimbang, lagu Germas dg Lirik PHBS.

Peran seni itu sendiri utk sebagai perenungan dan merefleksikan kehidupan manusia
selama ini
Kesenian sebagai terapi seni contohnya terapi seni untuk sembuhkan gangguan
kesehatan mental Dengan membuat karya seni buatan mereka sendiri yang dituangkan
dalam bentuk lukisan

Tujuh prinsip pada promosi kesehatan :


1. Empowerment (pemberdayaan) yaitu cara kerja untuk memungkinkan
seseorang untuk mendapatkan kontrol lebih besar atas keputusan dan
tindakkan yang mempengaruhi kesehatan mereka.
2. Partisipative (partisipasi) yaitu dimana seseorang mengambil bagian aktif
dalam pengambilan keputusan.
3. Holistic (menyeluruh) yaitu memperhitungkan hal-hal yang mempengaruhi
kesehatan dan interaksi dari dimensi-dimensi tersebut.
4. Equitable (kesetaraan) yaitu memastikan kesamaan atau kesetaraan hasil yang
di dapat oleh klien.
5. Intersectoral (antar sektor) yaitu bekerja dalam kemitraan dengan instasi
terkait lainnya atau organisasi.
6. Sustainable (berkelanjutan) yaitu memastikan bahwa hasil dari kegiatan
promosi kesehatan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
7. Multi Strategy yaitu bekerja pada sejumlah strategi daerah seperti program
kebijakkan.

Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial yang mendorong
individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang
diperkenalkan.Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila
lingkungan sosial di mana pun ia berada (keluarga di rumah, orang-orang yang
menjadi panutan/idolanya, kelompok arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan
masyarakat umum) memiliki opini yang positif terhadap perilaku tersebut.
Dukungan Sosial (Socil support) Strategi dukunngan sosial ini adalah suatu kegitan
untuk mencar i dukungan sosial melalui tokoh -tokoh masyarakat ( toma), baik tokoh
masyarakat formal maupun informal

Bina suasana adalah menjalin kemitraan untuk pembentukan opini publik dengan
berbagai kelompok opini yang ada di masyarakat seperti : tokoh masyarakat, tokoh
agama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dunia usaha/swasta, media massa,
organisasi profesi pemerintah dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai