Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 1411-8912

http://siar.ums.ac.id/

KENYAMANAN PENGUNJUNG PADA BANGUNAN KONSERVASI EKS PABRIK


GULA COLOMADU
Athia Maulida Tsania Shofie ABSTRAK
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Upaya konservasi bangunan banyak dilakukan untuk pemeliharaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta bangunan yang sudah tua tetapi memiliki nilai sejarah. Jenis
e-mail : athiamauliidaa@gmail.com konservasipun beragam disesuaikan dengan kondisi bangunan yang
telah diatur dalam Peraturan UU Nasional tentang Konservasi
Samsudin Raidi
Bangunan Arsitektur. Selain untuk menjaga keadaan bangunan,
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta konservasi biasanya dilakukan untuk keperluan wisata. Oleh karena
e-mail : sr288@ums.ac.id itu, pengelola perlu mengkonservasi bangunan dengan
memperhatikan kenyamanan pengunjung tanpa melanggar
peraturan konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kenyamanan pengunjung bangunan konservasi eks Pabrik Gula
Colomadu dengan menggunakan metode penelitian observasi yaitu
melihat objek secara langsung, studi literatur dengan mencari sumber
tertulis yang terdapat di buku, arsip, majalah, artikel, dan jurnal, atau
dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, dan
metode kualitatif dengan mencari data dan wawancara kepada
pengelola dan pengunjung. Hasil yang didapat dari penelitian ini
adalah sebagian besar pengunjung merasa nyaman dalam semua
aspek kenyamanan yang ada.
KATA KUNCI : De Tjolomadoe, Eks Pabrik Gula Colomadu, Konservasi,
Kenyamanan.

PENDAHULUAN bernama Pabrik Gula Colomadu, didirikan oleh


Pada 19 April 1745, Karanganyar masih mangkunegaran ke-IV menggandeng insinyur
berupa dukuh kecil yang menjadi bagian dari dari Jerman pada tahun 1861. Pendirian pabrik
Kasunanan Surakarta yang pada saat itu gula pada saat itu karena gula yang menjadi
dipimpin oleh Sri Pakubuwono II. Akibat komoditi ekspor penting pada masa
Perjanjian Gayanti yang membagi Kerajaan penjajahan Belanda yang menyebabkan
Mataram menjadi dua wilayah, Dukuh pemberlakuan tanam paksa pada pribumi.
Karanganyar masuk dalam Kasunanan Kemudian, Mangkunegaran IV mengadopsi
Yogyakarta. Namun, pada tahun 1847 Sri bisnis Belanda dengan menyewakan lahan
Mangkunegara III dari Kerajaan kepada pribumi untuk kepentingan
Mangkunegaran mengadakan tatanan baru perekonomian kerajaan. Pada tahun 1996,
yang salah satu peraturannya menyebutkan pengelolaannya dialihkan kepada PTPN IX
Karanganyar dan Kasunanan Surakarta menjadi tetapi, krisis ekonomi pada tahun 19971998
satu wilayah. Sedangkan, Kabupaten dan pergantian lahan tebu menjadi
Karanganyar baru terbentuk pada 18 persawahan menyebabkan Pabrik Gula
November 1917 akibat dibentuknya Colomadu berhenti beroperasi. Bangunan yang
Kabupaten Anom Kota Mangkunegaran yang menyimpan cerita sejarah sudah sepatutnya
menggabungkan Sala Utara, Wanareja, mendapat perhatian pemerintah dengan
Kaliyoso, dan Colomadu. melakukan upaya konservasi agar terjaga
Peristiwa sejarah yang ada di Kabupaten kondisi bangunan. Pada bangunan eks Pabrik
Karanganyar melahirkan beberapa Gula Colomadu, revitalisasi dilakukan pada 8
peninggalan sejarah seperti bangunan kuno. April 2017 yang kemudian dilakukan
Salah satu bangunan kuno yang terkenal rekonstruksi revitalisasi oleh PT Sinergi
adalah bangunan De Tjolomadoe yang dulunya Colomadu bekerjasama dengan PT Airmas Asri

SIAR Seminar Ilmiah Arsitektur , volume(issue) Januari 2021 | 1


Kenyamanan Pengunjung Pada Bangunan Konservasi Eks Pabrik Gula Colomadu

dan berganti nama menjadi De Tjolomadoe. a. Konservasi: Mempertahankan nilai kultur


Upaya konservasi yang dilakukan pada eks suatu tempat dengan pemeliharaan.
Pabrik Gula Colomadu selain memiliki tujuan b. Preservasi: Bahan dan tempat
utama mempertahan nilai sejarah bangunan dipertahankan sesuai kondisi eksisting dan
juga menjadikan bangunan menjadi tempat memperlambat pelapukan.
rekreasi.
c. Restorasi/rehabilitasi: Memasang kembali
Oleh karena itu, peneliti akan melakukan
elemen asli dengan menghilangkan elemen
penelitian dengan judul Kenyamanan
tambahan tanpa menambah bagian baru
Pengunjung Pada Bangunan Konservasi Eks
guna mengembalikan kondisi bangunan
Pabrik Gula Colomadu. Sehingga, dapat
seperti sediakala.
dijadikan pertimbangan dan reverensi dalam
upaya konservasi bangunan cagar budaya d. Rekonstruksi: Mengembalikan kondisi
selanjutnya yang biasa dijadikan tempat bangunan seperti sediakala dengan
wisata. menggunakan bahan lama atau baru.
Rumusan Masalah e. Adaptasi/revitalisasi: Mengembalikan
Bagaimana kenyamanan pengunjung kondisi bangunan seperti sediakala agar
terhadap konservasi bangunan eks Pabrik Gula dapat difungsikan dengan berbagai cara.
Colomadu? f. Demolisi: Menghancurkan atau merombak
Tujuan Penelitian bangunan karena rusak atau
Mengetahui kenyamanan pengunjung membahayakan.
bangunan konservasi eks Pabrik Gula
Colomadu berdasarkan aspek kenyamanan Menurut Cor Passchier (2003), kriteria
termal, audio, visual dan ruang. bangunan yang dapat dijadikan objek
Metode Penelitian konservasi arsitektur antara lain:
Menggunakan metode deskriptif a. Bentuk bangunan, eksterior, atau interior
kualitatif yaitu menggambarkan objek, yang memiki nilai estetika arsitektur atau
bertujuan menggambarkan karakteristik objek merupakan rancangan arsitek terkenal
penelitian berdasarkan fakta. Metode yang atau mewakili periodesasi sebuah budaya.
digunakan adalah observasi dengan melihat b. Fungsi objek berkaitan dengan lingkungan
bangunan konservasi eks Pabrik Gula kota atau berkaitan dengan bangunan
Colomadu secara langsung sehingga dapat lainnya sehingga menenukan karakteristik
melakukan pencatatan terhadap beberapa atau kualitas arsitektur kota.
aspek seperti bagian yang memiliki nilai historis
c. Fungsi objek berkaitan dengan lingkungan
dan metode kualitatif dengan memberikan
sosial budaya yang berkaitan dengan
pertanyaan kepada pengunjung bangunan
sejarah pembentukan kota.
konservasi eks Pabrik Gula Colomadu.
Penelitian dilakukan dengan studi literatur, d. Kaidah tata laku: Arsitek berkewajiban
wawancara dan observasi. Hasil penelitian dari meneliti secara cermat sebelum
wawancara dan observasi akan dibandingkan melakukan rencana peremajaan,
dengan data yang diperoleh dai studi literatur pembongkaran bangunan/kawasan yang
untuk menentukan hasil penelitian. dinilai memiliki potensi untuk dilestarikan
sesuai dengan peraturan yang berlaku,
TINJAUAN PUSTAKA baik sebagian maupun seluruhnya.
Konservasi e. Kaidah tata laku: Arsitek berkewajiban
Dalam Piagam Burra (1981), konservasi memberitahukan dan memberikan saran
adalah kegiatan pelestarian suatu tempat atau saran kepada pengurus iai daerah/cabang
ruang atau obyek sesuai dengan kesepakatan untuk diteruskan kepada yang berwenang,
yang telah dirumuskan agar makna kultural apabila mengetahui ada rencana
yang ada terpelihara dengan baik. Terdapat perombakan, peremajaan, pembongkaran
beberapa jenis konservasi kawasan/bangunan bangunan dan atau kawasan yang perlu
cagar budaya, yaitu: dilestarikan di daerahnya.

2 | SIAR Seminar Ilmiah Arsitektur , volume(issue) Januari 2021


Athia Maulida Tsania Shofie, Ir. Samsudin Raidi, M. Sc.

Cagar Budaya HASIL DAN PEMBAHASAN


Menurut Wijayanti (2011), kriteria
bangunan yang termasuk dalam cagar budaya De Tjolomadoe dulunya memiliki nama
adalah: Pabrik Gula (PG) Colomadu, didirikan oleh
a. Nilai sejarah: Pernah terjadi peristiwa Mangkunegaran IV yang bermaksud mengolah
bersejarah, keterkaitan dengan perubahan perkebunan tebu yang ada di daerah tersebut
atau capaian dalam sejarah, keterkaitan untuk kepentingan masyarakat lokal. Pada masa
dengan kehidupan tokoh sejarah, jayanya Pabrik Gula Colomadu menjadi pabrik
keterkaitan dengan pembangunan/arsitek gula terbesar di Asia yang memproduksi gula
perancangnya, keterkaitan dengan proses untuk dalam dan luar negeri. Bangunan aslinya
produksi pada masanya. memiliki arsitektur indis tetapi terjadi
b. Nilai sosial: Bangunan tersebut dimaknai perubahan menjadi arsitektur art deco kerena
sebagai tempat kegiatan yang melibatkan revousi industri yang menyebabkan mesin besar
masyarakat atau sekelompok orang, dipergunkaan untuk produksi pada tahun 1928
berperan sebagai pembentuk citra (Ardhati, 2018).
kota/kawasan, bangunan berperan sebagai Pada 1997 terjadi krisis moneter yang
acuan arah masyarakat. mengakibatkan Pabrik Gula Colomadu berhenti
c. Nilai arsitektur: Perpaduan bentuk, produksi dan menjadi tidak terawat. Pada tahun
struktur dan bahan dipadukan dengan 2017 pemerintah merevitalisasi bangunan
prinsip desain arsitektur yang sebagian pabrik menjadi tempat kegiatan MICE
ditentukan oleh gaya pada jamannya, (Meetings, incentives, conferences and
kualitas perpaduan bangunan dan exhibitions) karena sudah tidak memungkinkan
tapaknya, kualitas kekriyaan dan untuk digunkaan menjadi pabrik seperti sedia
pertukangan bangunan, kelangkaan kala.
dan/atau keterwakilan tipologi bangunan
dan gaya arsitektur.
d. Nilai ilmu: Mengandung benda arkeologis,
capaian teknologi arsitektur setelah
proses pencarian yang berlangsung
panjang, memperlihatkan kebaharuan
dan/atau menjadi pelopor yang diikuti
arsitek lain.
e. Nilai keaslian: Bagian asli bangunan masih
ada dan dimanfaatkan sesuai semula. Gambar 1. De Tjoloamdoe
Kenyamanan
Menurut Karyono (1999), terdapat 4 (Sumber: dokumentasi penulis, 2020)
aspek penentu kenyamanan bangunan yaitu,
Upaya konservasi yang dilakukan oleh
kenyamanan termal, kenyamanan audio,
pihak pengelola merupakan jenis konservasi
kenyamanan visual dan kenyamanan ruang.
preservasi dengan mempertahankan kondisi
Kenyamanan termal dipengaruhi oleh iklim,
asli bangunan tetapi mengubah fungsi
suhu dan kelembapan. Kenyamanan audio
bangunan yang awalnya pabrik menjadi
menurut Permen PU No. 28 Tahun 2002
tempat wisata. Bentuk bangunan awal
dipengaruhi oleh kebisingan di dalam maupun
dipertahankan keasliannya hingga 90%.
di luar bangunan. Kenyamanan visual
Beberapa perubahan yang terjadi, antara lain
dipengaruhi elemen interior dan eksterior,
penambahan bangunan terjadi pada fasad
desain pencahayaan, desain bukaan,
utara yang pada awal dan mengubah dinding
pemilihan warna dan material pada interior
bata timur dan barat menjadi dinding kaca
dan pengunaan area ruang luar bangunan.
(Zulfahmi, 2020).
Sedangkan, kenyamanan ruang dipengaruhi
oleh hubungan antar ruang dan ruang gerak.

SIAR Seminar Ilmiah Arsitektur , volume(issue) Januari 2021| 3


Kenyamanan Pengunjung Pada Bangunan Konservasi Eks Pabrik Gula Colomadu

Kenyamanan Termal
Orientasi bangunan yang menghadap
utara, penambahan eleman arsitektur sirip
pada pintu, menjorokkan jendela sedikit
kedalam guna meminimalisir panas matahari
yang masuk, pemilihan material bangunan
menggunakan kaca yang memantulkan panas
matahari, pemilihan warna cerah agar Gambar 6. Penggunaan AC Split
penyerapan panas matahari rendah, dan (Sumber: dokumentasi penulis, 2020)
penggunaan AC Split. Kenyamanan Audio
Jarak bangunan dengan sumber bunyi,
elemen rerumputan sebagai penyerap bunyi,
halangan alami berupa pohon dan halangan
buatan berupa tembok pagar.

Gambar 2. Orientasi Bangunan


(Sumber: earth.com)

Gambar 7. Jarak Bangunan Terhadap Sumber


Bunyi
(Sumber: earth.com)

Gambar 3. Sirip Pada Pintu dan Jendela Yang


Menjorok
(Sumber: dokumentasi penulis, 2020) Gambar 8. Rumput Sebagai Elemen Penyerap
Bunyi
(Sumber: dokumentasi penulis, 2020)

Gambar 4. Kaca Pemantul Panas Gambar 9. Pepohonan Sebagai Halangan


Alami
(Sumber: dokumentasi penulis, 2020)
(Sumber: dokumentasi penulis, 2020)

Gambar 10. Tembok Pagar Sebagai Halangan


Gambar 5. Warna Cerah Pada Eksterior Buatan
(Sumber: dokumentasi penulis, 2020) (Sumber: dokumentasi penulis, 2020)

4 | SIAR Seminar Ilmiah Arsitektur , volume(issue) Januari 2021


Athia Maulida Tsania Shofie, Ir. Samsudin Raidi, M. Sc.

Kenyamanan Visual
Kaca sebagai pencahayaan alami,
lampu sorot pada museum, dan penggunaan
warna cerah pada interior dan eksterior yang
memunculkan kesan tenang dan elegan.

Gambar 15. Petunjuk Arah


(Sumber: dokumentasi penulis, 2020)

Gambar 11. Kaca Sebagai Pencahayaan Alami


(Sumber: dokumentasi penulis, 2020)

Gambar 16. Dimensi Ruang


(Sumber: dokumentasi penulis, 2020)

PEMBAHASAN
Perhitungan jumlah responden
diperlukan untuk mengetahui jumlah minimal
responden yang harus diwawancara. Terdapat
Gambar 12. Lampu Sorot Pada Museum
banyak cara menghitung jumlah minimal
(Sumber: dokumentasi penulis, 2020) responden, salah satunya dengan Rumus
Slovin, yaitu :
n = jumlah sampel minimal.
N = populasi.
e = error margin.
Diketahui berdasarkan wawancara
dengan pengelola, jumlah pengunjung
bangunan konservasi eks Pabrik Gula
Colomadu perharinya mencapai 100 orang.
Gambar 13. Warna Cerah Pada Eksterior Sedangkan, error margin yang ditentukan
(Sumber: dokumentasi penulis, 2020) adalah 15% maka didapat hasil seperti berikut:

Sehingga diketahui jumlah sampel


minimal yang dibutuhkan dalam pengisian
kuisioner sejumlah 31 orang responden.
Pengumpulan data menggunakan
Gambar 14. Warna Cerah Pada Interior
kuisioner dengan melibatkan 31 responden. 11
(Sumber: dokumentasi penulis, 2020) berasal dari Surakarta, 9 berasal dari
Sukoharjo, 5 berasal dari Karanganyar, 4
Kenyamanan Ruang
berasal dari Semarang, dan 2 berasal dari
Meletakkan petunjuk arah dan Bandung. Berdasarkan 31 kuisioner yang
dimensi ruang yang besar. disebar didapat analisis seperti berikut:

SIAR Seminar Ilmiah Arsitektur , volume(issue) Januari 2021| 5


Kenyamanan Pengunjung Pada Bangunan Konservasi Eks Pabrik Gula Colomadu

Kenyamanan Termal
Kenyamanan terhadap
Kenyamanan termal rata-rata pencahayaan buatan
ruangan

Silau Terang Gelap


Dingin Sejuk Panas
Gambar 19. Bagan Kenyamanan Terhadap
Pencahayaan Alami
Gambar 17. Bagan Kenyamanan Termal
(Sumber: analisis penulis, 2021)
(Sumber: analisis penulis, 2021) 0 responden merasa silau terhadap
0 responden merasakan dingin, 18 pencahayaan alami, 28 responden merasa
responden merasa sejuk dan 13 responden terang, dan 3 responden merasa gelap. Hal ini
merasa panas. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh bukaan alami yang kurang
disebabkan karena persebaran AC split yang merata dan dimensi ruang yang besar sehingga
tidak merata yang mengakibatkan hawa sejuk mengakibatkan masuknya sinar kurang merata
tidak merata disetiap ruang. di setiap ruang.

Kenyamanan Audio
Kenyamanan terhadap
Kenyamanan audio terhadap pencahayaan alami
gangguan suara dari luar

Silau Terang Gelap


Tidak terdengar Sedikit terdengar
Gambar 20. Bagan Kenyamanan Terhadap
Sangat terdengar Pencahayaan Buatan
(Sumber: analisis penulis, 2021)
Gambar 18. Bagan Kenyamanan Audio 0 responden merasa silau terhadap
(Sumber: analisis penulis, 2021) pencahayaan buatan, 23 responden merasa
terang, dan 8 responden merasa masih gelap.
22 responden tidak mendengar Hal ini disebabkan karena jumlah lampu
gangguan suara dari luar, 9 responden kurang dapat mengimpangi besarnya ruang
mendengar sedikit gangguan suara dari luar dan pengelola yang sengaja meredupkan
tetapi semuanya masih dalam kategori lampu agar menimbulkan kesan tertentu.
nyaman, dan 0 responden sangat mendengar
gangguan suara dari luar. Hal ini disebabkan Kenyamanan terhadap warna
oleh jarak bangunan yang jauh, rumput interior
sebagai penutup permukaan tanah dan
terdapat pepohonan di sekitar kawasan. Bagi
pengunjung yang masih mendengar sedikit
gangguan dari luar dikarenakan berasa di
sebelah utara bangunan yang memiliki jarak
terdekat dengan sumber bunyi dibanding Tidak nyaman Nyaman
bagian lain bangunan. Gambar 21. Bagan Kenyamanan Warna
Kenyamanan Visual Eksterior

6 | SIAR Seminar Ilmiah Arsitektur , volume(issue) Januari 2021


Athia Maulida Tsania Shofie, Ir. Samsudin Raidi, M. Sc.

(Sumber: analisis penulis, 2021)


Kenyamanan gerak setiap ruang
0 responden merasa tidak nyaman
dengan pemilihan warna interior. Sehingga, 31
responden merasa nyaman dengan warna yang
dipilih karena memberikan kesan tenang dan
elegan.
Lapang Sempit
Kenyamanan terhadap warna
eksterior
Gambar 24. Bagan Kenyamanan Gerak Setiap
Ruang

(Sumber: analisis penulis, 2021)

Tidak nyaman Nyaman 31 responden merasakan


kenyamanan gerak pada setiap ruang. Hal ini
Gambar 22. Bagan Kenyamanan Warna disebabkan oleh ukuran ruang yang besar dan
Interior penempatan perabot yang baik sehingga
menciptakan kenyamanan gerak.
(Sumber: analisis penulis, 2021)
0 responden merasa tidak nyaman
dengan pemilihan warna eksterior. Sehingga,
31 responden merasa nyaman dengan warna SIMPULAN DAN SARAN
yang dipilih karena memberikan kesan tenang
dan elegan. Kesimpulan
Kenyamanan Ruang
Upaya konservasi yang dilakukan oleh
Kemudahan akses antar ruang pihak pengelola merupakan jenis konservasi
preservasi dengan mempertahankan kondisi
asli bangunan tetapi mengubah fungsi
bangunan yang awalnya pabrik menjadi
tempat wisata. Tidak hanya melengkapi
bangunan konservasi eks Pabrik Gula
Colomadu dengan fasilitas umum tetapi juga
Mudah Membingungkan fasilitas yang menunjang kegiatan MICE.

Gambar 23. Bagan Kemudahan Akses Antar Dalam mengembangkan sektor wisata yang
Ruang ada, pengelola sangat memperhatikan
kenyamanan pengunjung, dibuktikan melalui
(Sumber: analisis penulis, 2021)
hasil kuisioner dengan hasil tingkat
18 responden merasa akses antar kenyamanan termal 58%, kenyamanan audio
ruang mudah, namun 13 responden 100%, kenyamanan visual 91%, dan
mengatakan akses antar ruang kenyamanan ruang 79%. Sedangkan, hasil
membingungkan. Responden yang merasa kumulatif tingkat kenyamanan pengunjung
mudah disebabkan oleh adanya petugas yang mencapai 82% yang menunjukkan pengunjung
mengarahkan dan membaca petunjuk arah merasa nyaman dengan bangunan konservasi
yang disediakan. Sedangkan, responden yang eks Pabrik Gula Colomadu.
merasa bingung disesbabkan oleh petunjuk
arah yang terlalu kecil dan kurang menarik
perhatian.

SIAR Seminar Ilmiah Arsitektur , volume(issue) Januari 2021| 7


Kenyamanan Pengunjung Pada Bangunan Konservasi Eks Pabrik Gula Colomadu

Saran Priyatmono, A. F. (2019). Pusaka dan


Bagi pengelola hendaknya menjadikan Pelestarian (Konservasi). [PowerPoint
penelitian ini sebagai evaluasi terhadap slides].
kenyamann pengunjung karena salah satu
Runa, I Wayan. 2016. KONSERVASI
tujuan konservasi eks Pabrik Gula Colomadu
merupakan objek wisata yang sepatutnya BANGUNAN BERSEJARAH : Studi Kasus
memperhatikan kenyamanan pengunjungnya. Bangunan Peribadatan Di Pulau Bali.
Bagi arsitek sebagai bahan acuan Jurnal Undagi 2016 Konservasi
untuk konservasi bangunan yang akan Bangunan Bersejarah. 1-11.
dijadikan objek wisata selanjutnya agar Sugini. 2004. Pemaknaan Istilah- Istilah
tercapai kenyamanan pengunjung yang
Kualitas Kenyamanan Thermal Ruang
maksimal.
Bagi penelitian selanjutnya baiknya Dalam Kaitan Dengan Variabel Iklim
mengkaji lebih dalam terhadap aspek Ruang. Logika, 1(2): 3-17.
kenyamanan yang ada dan mengkaji Talarosha, B. 2005. Menciptakan Kenyamanan
bagaimana meningkatkan jumlah pengunjung Thermal Dalam Bangunan. Jurnal
bangunan konservasi eks Pabrik Gula Sistem Teknik Industri, 6(3): 148-158.
Colomadu.
Tonapa, Y. N., Dwight M. Rondonuwu, Dr.
DAFTAR PUSTAKA Aristotulus E. Tungka. 2015. Kajian
Arahman, A., Mochammad Afifuddin, Safwan Konservasi Bangunan Kuno Dan
Yusuf. 2018. Studi Konservasi Kawasan Bersejarah Di Pusat Kota
Bangunan Cagar Budaya Di Dalam Lama Manado.
Kawasan Rencana Pengembangan Widianti, A. K. 2017. Preservasi Rumah Adat
Pelabuhan Bebas Sabang. Jurnal Arsip Desa Sade Rembitan Lombok Sebagai
Rekayasa Sipil dan Perencanaan, 1(1), Upaya Konservasi. Jurnal Arsitektur,
43-52. Bangunan, & Lingkungan, 6(3), 79-84.
Kusumaningrum, A., dan Indyah Spasial: Perencanaan Wilayah dan
Martiningrum. 2017. Persepsi Kota, 2(3), 121-130.
Pengunjung terhadap Tingkat Wijaya, A. D. P. 2016. Kenyamanan Visual
Kenyamanan Bangunan Pelayanan ditinjau dari Orientasi Massa
Kesehatan (Studi Kasus RSIA Melati Bangunan dan Pengolahan Fasad
Husada Kota Malang). Jurnal Apartemen Gateway, Bandung. Jurnal
Mahasiswa Jurusan Arsitektur: 5(4). Reka Karsa, 4(1): 1-11.
Pangertu, M. D. 2006. Pengaruh Kenyamanan Wijayanti, M. G., Yuni Kartika Sari,
Psiko-Visual dari Pencahayaan Buatan. Purnamasari, Augustina Ika Widyani.
Pada Clinic Medical Center For 2019. Upaya Konservasi Arsitektural
Dermatology di Jakarta. Repository Pada Stasiun Jakarta Kota. Visual,
Universitas Katolik Parahyangan. 13(1).
Pitaloka, A. R., dan Yusfan Adeputera Yusran. Zulfahmi. 2020. “Preservasi dan Fasilitas
2019. Penilaian Keaslian Bangunan De bangunan konservasi eks Pabrik Gula
Tjolomadoe Menggunakan Instrumen Colomadu”. hasil wawancara pribadi:
Nara Grid. Ruas, 17(2): 27-40. 15 Desember 2020, De Tjolomadoe.
Priyatmono, A. F. (2019). Cagar Budaya. Peremajaan Kota, ITB. Bandung. Diambil dari
[PowerPoint slides]. https://overexpossssed.wordpress.co
Priyatmono, A. F. (2019). Proses Konservasi m/2019/03/12/teori-konservasi-
Bangunan. [PowerPoint slides]. arsitektur/. (30 November 2020).

8 | SIAR Seminar Ilmiah Arsitektur , volume(issue) Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai