Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Lingkungan Keluarga
anak, karena sebagian besar dari kehidupan anak ada di dalam keluarga. Di dalam
membentuk pribadi anak dalam fungsi sosialnya, yang pastinya akan berguna
untuk masa depannya kelak. Menurut Dalyono (2015: 59) keluarga merupakan
ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah dimana faktor
keakraban orang tua terhadap anak semuanya itu turut memengaruhi keberhasilan
seorang anak sejak anak untuk pertama kalinya lahir di dunia hingga anak tumbuh
dewasa. Orang tua yang selalu ada dalam kehidupan anak dapat memengaruhi
masa depan anak tak terkecuali dalam pemilihan karier. Orang tua memengaruhi
anak melalui interaksi dan dalam memberikan bimbingan, tentunya tidak ada
mengungkapkan bahwa ada pengaruh dari orang tua yang bekerja mandiri dan
9
10
pengusaha juga. Seorang anak yang tinggal dalam lingkungan keluarga wirausaha
membentuk sikap dan persepsi mengenai kepercayaan atas kemampuan diri untuk
berwirausaha.
lingkungan pendidikan yang utama bagi seorang anak yang terdiri dari ayah, ibu,
dan keluarga yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk pola kepribadian
datang dari lingkungan keluarga atau biasanya disebut role models. Menurut
Seorang orang tua yang memberikan bimbingan pada anaknya dengan sebaik-
baiknya tentu akan membantu anak dalam memperoleh masa depan dengan baik.
Relasi terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya, akan tetapi
disamping itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga lain
cukup memengaruhi anak dalam belajar. Hubungan yang baik adalah hubungan
11
yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan untuk
3) Suasana Rumah
Suasana rumah yang gaduh dan tidak teratur akan membuat anak tidak
nyaman, hal ini dapat menyebabkan anak menjadi bosan dirumah dan lebih sering
keluar rumah dan berakibat belajar menjadi kacau. Suasana rumah yang tenang
dan tenteram perlu diciptakan agar anak dapat nyaman berada di rumah dan dapat
anak tidak dapat terpenuhi, karena hal itu belajar anak juga akan terganggu.
kebiasaan dan contoh figur yang baik agar anak terdorong dan termotivasi untuk
1) Cara orang tua mendidik anaknya akan berpengaruh terhadap masa depannya.
tentu akan membantu anak dalam memeroleh masa depan dengan baik. Orang
tua yang membimbing dan mendukung keberanian dan kemandirian anak akan
2) Relasi yang baik dengan orang tua, saudara, kakak, adik, dan keluarga lainnya
rumah dan mendorong interaksi yang lebih dekat serta menambah kehangatan
keluarga sehingga anak akan lebih terbuka dengan pikiran, ide-ide, bahkan
5) Pengertian orang tua yang baik yaitu orang tua yang baik tidak akan
memaksakan kehendak pada anak terlebih dalam masa depannya, jika anak
yang baik agar anak terdorong dan termotivasi untuk lebih semangat meniti
13
masa depan dalam berkarier. Keluarga dengan latar belakang wirausaha akan
adalah cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
Yusuf (2015: 42) mengatakan bahwa terdapat tiga hal pokok yang
tersebut adalah:
1) Keberfungsian Keluarga
modelling, mentoring, organizing, dan teaching. Dalam hal ini fungsi keluarga
kualitas generasi yang akan datang termasuk dalam hal pemilihan karier anak
Terdapat beberapa pola sikap dan perlakuan orang tua terhadap anak yang
dan perlakuan orang tua terhadap anak secara tidak langsung akan menjadi
panutan bagi anak dalam menjalani proses kehidupannya yang tentu akan
Sikap dan perlakuan orang tua yang mendukung anak dalam berwirausaha akan
membawa motivasi dan minat anak yang lebih tinggi dalam berwirausaha.
3) Status Ekonomi
pada status ekonomi kelas atas dan menengah cenderung menekankan pada
anak.
1) Keberfungsian keluarga.
3) Status ekonomi
tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup
Hasil belajar adalah hasil dari usaha belajar yang menunjukkan kecakapan
yang telah dicapai, biasanya hasil belajar ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai
angka yang diberikan oleh guru (Juniarto, 2014). Hasil belajar adalah hasil berupa
perubahan ranah kognitif, afektif, atau psikomotor pada diri siswa setelah
dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi karena adanya
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar,
1) Faktor yang berasal dari diri individu yang sedang belajar terdiri dari :
16
2) Faktor dari luar individu yang sedang belajar, faktor ini meliputi faktor
a) Faktor psikis intelektual dan non intelektual yang meliputi: taraf intelegensi,
b) Faktor sosial di sekolah di antaranya yaitu, sistem sosial, status sosial siswa,
c) Faktor situasional yang meliputi keadaan politik ekonomi, keadaan waktu dan
proses belajar dan hasil belajar yang maksimal, maka siswa harus meningkatkan
faktor yang ada pada diri mereka, misalnya meningkatkan kemampuan, minat dan
17
motivasi belajar. Namun adanya faktor dari luar siswa menjadi penghambat bagi
siswa dalam meningkatkan proses dan hasil belajar. Faktor dari luar tersebut
lingkungan sekolah. Dari ketiga faktor ini yang sangat berperan untuk mendidik
siswa dalam meningkatkan proses dan hasil belajar yaitu faktor keluarga dan
lingkungan sekolah.
belajar dari Benjamin dalam Sudjana (2009: 22) yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor. Menurut Sudjana (2009: 22) yang berkaitan dengan ranah tersebut
adalah :
1.) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama yang disebut tingkat rendah dan
3) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni
interpretatif.
ketiga ranah tersebut, ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh guru di
pelajaran. Hasil belajar dari aspek kognitif merupakan kemampuan siswa setelah
melalui proses belajar yaitu siswa dapat memperoleh informasi dan pengetahuan
yang menyebabkan terjadinya perubahan sikap dari siswa. Jadi seorang individu
dikatakan berprestasi bila terjadi perubahan sikap dalam diri orang tersebut yang
bahwa hasil belajar adalah pengalaman dari usaha belajar yang menunjukan
Keahlian berasal dari kata ahli yang berarti orang yang mahir, menguasai,
paham sekali dalam suatu ilmu atau orang yang memiliki kemampuan dalam
kemampuan yang bisa di pindahkan dari satu orang ke orang yang lainnya.
sendirinya. Memang jika merunut pada asal katanya yang sepertinya dari kata
“oto” dan “motif”. Maka artinya menjadi “sendiri” dan “alasan”. Maksudnya
adalah sesuatu yang mampu bergerak karena memiliki alasan tersendiri dan
Pada penelitian ini, penyusun lebih fokus pada Mata Kuliah Teknologi
Pengelasan. Mengelas adalah salah satu cara menyambung dua buah logam secara
permanen dengan menggunakan tenaga panas. Tenaga panas ini diperlukan untuk
mencairkan bahan dasar yang akan disambung dan kawat las sebagai pengisi,
setelah dingin dan membeku, terbentuklah ikatan yang kuat dan permanen.
pengelasan berdasarkan panas listrik, salah satunya adalah jenis SMAW (Shield
Metal Arch Welding) adalah las busur nyala api listrik yang terlindung dengan
Menurut Rasyid (2008: 5), ada beberapa posisi pengelasan yang harus
1. Posisi mendatar (bawah tangan). Posisi ini paling banyak diterapkan dalam
industri atau bengkel-bengkel pengelasan. Benda kerja dibuat mendatar
sehingga posisi ini diperoleh hasil pengelasan yang lebih baik dibanding
dengan posis lain.
2. Posisi Horizontal. Posisi pengelasan popular kedua ini adalah posisi
horizontal. Dengan posisi ini, juru las dapat mendepositokan logam las lebih
banyak disbanding dengan posisi mendatar. Kegagalan utama yang terjadi
dalam posisi pengelasan horizontal adalah terjadinya undercut dan overlap.
20
Hal ini timbul karena adanya gaya gravitasi terhadap cairan logam las yang
sulit dikontrol. Salah satu pencegahan yang dilakukan adalah dengen
memperpendek tinggi busur listrik.
3. Posisi vertikal. Ada dua jenis posisi pengelasan vertkal. Posisi vertikal keatas
atau posisi vertikal kebawah. Posisi vertikal keatas paling banyak digunakan
karena panas elektroda menembus lebih dalam benda sehingga penetrasi juga
lebih dalam. Posisi vertikal kebawah digunakan untuk keperluan ‘sealing’ atau
untuk pengelasan plat-plat tipis. Untuk melawan gaya gravitasi, juru-juru las
biasanya memiringkan elektroda sebesar 10-25°.
4. Posisi diatas kepala. Posisi ini merupakan posisi yang paling berbahaya karena
percikan cairan logam dan terak mungkin akan jatuh kekepala juru las.
Kemungkinan jatuhnya cairan logam dapat dicegah dengan memperpendek
tinngi busur dan variasi pergerakan elektroda.
bahwa hasil belajar keahlian otomotif (teknologi pengelasan) adalah hasil belajar
yang berupa perubahan ranah kognitif, afektif, atau psikomotor pada diri
Teknologi Pengelasan yang dapat dilihat dari transkrip nilai akademik mahasiswa.
individu yang mencakup aspek pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang
sesuatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan
3. Minat Berwirausaha
a. Pengertian Minat
lebih senang dan rasa ketertarikan pada suatu aktivitas atau suatu hal dari
dorongan diri sendiri atau tanpa suruhan orang lain. Suatu minat dapat
diperlihatkan dengan bentuk partisipasi dalam suatu kegiatan, dapat pula dengan
pilihan seseorang yang lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Menurut
Purwanto (2014: 56), minat adalah perbuatan yang memuasatkan pada sebuah
tujuan yang mendorong seseorang melakukan perbuatan atau kegiatan itu sendiri.
Sujanto (2012: 92) memberi arti minat sebagai pemusatan perhatian pada
suatu hal yang tidak disengaja dan dengan penuh kemauan dalam diri seseorang
pengertian minat oleh para ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa minat
merupakan suatu keinginan dan rasa ketertarikan yang besar akan suatu hal yang
menjadi pusat perhatiannya karena kemauan dalam diri sendiri tanpa ada yang
menyuruh. Secara sadar maupun tidak, suatu minat akan mendorong seseorang
b. Pengertian Wirausaha
seseorang yang memiliki jiwa berani mengambil resiko untuk menjalankan suatu
usaha dalam berbagai peluang yang ada. Arti dari berjiwa berani mengambil
resiko yaitu memiliki mental mandiri untuk tidak bergantung pada orang lain dan
berani untuk memulai suatu usaha, serta dalam suatu kondisi apapun tidak merasa
organisasi bisnis yang dapat menciptakan suatu barang dan jasa. Sedangkan
kemampuan dapat melihat dan menilai peluang bisnis yang ada kemudian
suatu usaha untuk mendapatkan keuntungan serta analisis tindakan yang tepat
(entrepreneur) sebagai sosok orang yang berani untuk mengambil resiko, dapat
tersebut.
orang yang memiliki karakter atau sifat kreatif, inovatif, percaya diri, berinisiatif,
berjiwa kepemimpina, berani mengambil resiko, dan suka tantangan. Oleh karena
itu, proses kreatif dan inovatif hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki
jiwa dan sikap kewirausahaan, yaitu: (1) percaya diri, artinya: yakin: optimis, dan
penuh komitmen, (2) berinisiatif, artinya: energik dan percaya diri, (3) memiliki
serta dapat mendayagunakan sumber daya secara efektif dan efisien untuk
Minat Berwirausaha merupakan dua kata yang memiliki arti berbeda dari
masing-masing kata. Minat merupakan suatu keinginan dan rasa ketertarikan yang
besar akan suatu hal yang menjadi pusat perhatiannya karena kemauan dalam diri
sendiri tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan wirausaha adalah orang yang
bisnis, serta dapat mendayagunakan sumber daya secara efektif dan efisien untuk
memperoleh suatu keuntungan. Dari pengertian kedua kata tersebut, maka dapat
memperoleh keuntungan.
diri orang tersebut untuk membuktikan secara langsung apa yang menjadi pusat
perhatiannya selama ini. Minat berwirausaha juga didasari oleh perasaan senang
dan tertarik untuk terlibat dalam kegiatan bisnis. Seseorang yang memiliki minat
peluang bisnis yang ada untuk menciptakan bisnis baru dengan inisiatif dan
inovatifnya.
Selain itu minat berwirausaha dapat timbul bukan karena telah ada dalam
yang praktis dan menarik sehingga dapat membangkitkan minat mahasiswa untuk
berwirausaha.
mencari Faktor-faktor lain yang dapat mendukungnya, faktor tersebut antara lain
sumber daya yang tersedia (Alma, 2013: 7). Alma juga menyebutkan lingkungan
Lingkungan role models biasanya melihat kepada orang tua, saudara, teman-
teman, pasangan, tokoh idola pengusaha sukses, dan keluarga lain seperti kakek,
Bygrave dalam (Alma, 2013: 11) beberapa faktor pemicu minat berwirausaha
1) Faktor Personal
untuk menanggung resiko serta memiliki komitmen atau minat yang tinggi
2) Faktor Lingkungan
3) Faktor Sosial
Faktor ini dapat dilihat dari adanya hubungan atau relasi dengan orang lain
seperti teman yang dapat diajak untuk bekerjasama, adanya dorongan dan
berwirausaha oleh para ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-
faktor yang dapat memengaruhi minat berwirausaha seseorang antara lain adalah
hubungan dan dorongan dari teman, serta faktor lingkungan yang menyangkut
e. Karakter Wirausaha
Salah satu ciri yang membedakan seorang wirausaha dengan yang bukan
wirausaha adalah memiliki kemampuan untuk mengenali peluang bisnis hal ini
Short, dkk. (2010) memdefinisikan (opportunity) sebagai ’’an idea or dream that
tiga hal mendasar. Pertama, beluang berasal dari ide atau mimpi. Kedua, peluang
ditemukan atau diciptakan. Ketiga, peluang diperoleh melalui analisis dari waktu
yang menjadi sumber peluang. Selain itu, suatu ide atau mimpi belum dapat
disebut peluang, kecuali telah dianalisis dengan matang untuk menjadi potensi
dapat diciptakan lagi walaupun bisnis yang sedang dijalankan telah memberikan
resiko jika bisnisnya mengalami kegagalan. Kerugian akibat bisnis yang bangkrut
dapat menimbulkan efek yang menyulitkan bagi seseorang, baik dari segi materi
maupun dari segi moral. Semangatnya dapat hilang, bahkan dapat menimbulkan
stress bagi dirinya. Namun, suatu bisnis tidak dapat berkembang jika pemiliknya
tidak berani untuk mengambil resiko. Kemampuan mengambil resiko inilah yang
sudah merupakan resiko. Setiap langkah adalah resiko bagi dirinya yang harus
kondisi yang harus ada untuk melakukan sebuah inovasi. Inovasi adalah
menggabungkan, mengubah, atau memodifikasi ide yang telah ada. Sejumlah ide
kreatif dapat menakjubkan dan brilian atau sederhana dan praktis, da nada juga
ide yang belum pernah terpikirkan sebelumnya (Okpara, 2007). Setiap orang
berkreativitas.
produk atau proses yang ada (Okpara, 2007). Produk atau proses yang telah dibuat
agar produk atau proses menjadi lebih baik, maka saat itu terjadi inovasi. Inovasi
1. Perasaan senang
Seseorang yang memiliki perasaan senang akan dunia bisnis maka akan
mendorong orang tersebut untuk terus mempelajari ilmu bisnis tanpa ada
keterpaksaan.
2. Ketertarikan seseorang
3. Perhatian seseorang
usaha.
4. Keterlibatan seseorang
tersebut senang dan tertarik untuk ikut serta melibatkan diri dalam kegiatan atau
aktivitas berwirausaha.
30
1. Penelitian yang dilakukan oleh Putra Indra Aditya, Sunyoto dan Widodo
Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XII
2. Penelitan yang dilakukan Rochman Ainur Adam (2019), dengan jurnal yang
kuisioner yang akan diberikan kepada subyek berupa angket yang terlebih
dahulu diberikan kepada ahli dan menggunakan skala Likert empat pilihan
dari database nilai dosen mata kuliah produtif otomotif. Teknik analisis yang
3. Penelitan yang dilakukan Davinci Asriyadi Abang dan Maryati Tri (2011),
C. Kerangka Berpikir
di dalam keluargalah anak pertama kali mendapat didikan dan bimbingan yang
Melalui interaksi dalam membimbing dan mendidik anak, orang tua akan
memiliki pengaruh terhadap masa depan anaknya tak terkecuali dalam pemilihan
memberi bantuan dan perlakuan yang mendukung minat anaknya akan jauh
lingkungan keluarga dengan latar belakang bukan wirausaha serta sikap dan
perlakuan yang kurang mendukung akan menyulitkan anak untuk memiliki minat
Hasil belajar keahlian otomotif dalam hal ini Mata Kuliah Teknologi
Pengelasan dapat digunakan sebagai bekal bagi mahasiswa atau praktikan dan
yang dapat digunakan sebagai bekal dalam memasuki dunia usaha. Dengan
Peran orang tua tak lepas dalam membimbing dan mengarahkan anaknya
menuju masa depan yang baik termasuk dalam pemilihan karier untuk
33
dan kerja yang berbeda jauh pula. Begitu juga yang terjadi pada wirausaha yang
memiliki keahlian atau keterampilan dalam mengelas akan memiliki hasil kerja
yang lebih baik ketimbang dengan wirausaha lain yang tak pernah memiliki
D. Hipotesis Penelitian
Makassar.