Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

" KALIMAT "

Dosen : I Wayan Ardi Sumanta, S.Pd., M.Pd

Anggota :
1. I Gusti Agung Istri Lita Pramudita
2. I Made Dwi Uda Krisna

Kelas :R2/B

Halaman 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
yang berjudul “Kalimat” sebagai tugas kelompok, mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini berisikan tentang informasi penyusunan kalimat efektif yang baik dan benar.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang konsep penggunaan kalimat
efektif.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Denpasar, 7 Oktober 2020

Penyusun

Kelompok V

Halaman 2
DAFTAR ISI

Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I - PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Pembahasan 5
D. Manfaat 5
BAB II - PEMBAHASAN 6
A. Pengertian Kalimat Efektif 6
B. Keserasian Unsur-unsur Kalimat 6
C. Syarat-syarat Kalimat Efektif 6

BAB III. PENUTUP 7


A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
Daftar Pustaka 8

Halaman 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia yang
lainnya dengan tujuan menyampaikan maksud dari si pembicara. Bahasa tentu memiliki unsur
atau aturan yang digunakan agar dapat lebih mudah di pahami oleh lawan bicara. Kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami
oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Jika gagasan yang disampaikan sudah tepat,
pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti
apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara
atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Agar kalimat
yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang
digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak
boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.
Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan
kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat
sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang
dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca
sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif.
Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala
permasalahannya.

Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita mengenal bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Kedua bahasa ini sering menimbulkan kesalahpahaman. Penggunaan kalimat yang baik dan
benar (yang disebut kalimat efektif) akan memudahkan pemahanam orang lain sehingga
kesalahpahaman yang sering terjadi dapat terhindarkan.
Untuk menjadikan kalimat yang diucapkan atau ditulis mudah dimengerti oleh orang lain,
ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, kalimat tersebut secara tepat dapat mewakili
gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. Kedua, kalimat tersebut sanggup menimbulkan
gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh
pembicara atau penulis. Faktor yang menjadikan gagasan diterima dengan baik adalah
penggunaan kalimat yang baik dan benar serta penggunaan huruf dan tanda baca yang sesuai
dengan kaidah tata bahasa.

Halaman 4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Kalimat Efektif?
2. Apa saja keserasian unsur-unsur Kalimat?
3. Apa syarat yang mendasari kalimat Efektif?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia sehingga menjadi baik
dan benar
2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan Kalimat Eefektif dalam berbahasa
3. Menjaga kemurnian Bahasa Indonesia

D. MANFAAT
Dari rumusan masalah yang ada, maka manfaat penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian Kalimat Efektif.
2. Mengetahui keserasian unsur-unsur Kalimat
3. Memahami syarat yang mendasari Kalimat Efektif.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

 Sebelum ke Kalimat Efektif, ada baiknya kita tahu apa itu pengertian Kalimat. Kalimat
adalah bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang
utuh. Kalimat adalah satuan bahasa yang relative dapat berdiri sendiri, yang mempunyai
pola intonasi akhir dan yang terdiri dari klausa.
 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat memiliki kemampuan untuk menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar, seperti yang ada pada
pikiran penulis atau pembicara. Sebuah tulisan dapat dikatakan efektif apabila berhasil
menyampaikan pesan, gagasan perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si
pembicara atau penulis.
 Kalimat efektif tidak akan menjadi efektif tanpa pemahaman terhadap EYD dan tanda baca.
Pada dasarnya, kalimat yang hanya terdiri dari subjek dan predikat dapat menjadi efektif jika
memenuhi syarat-syarat kalimat efektif serta tepat dalam kaidah EYD dan tanda bacanya.
Kalimat yang panjang dan luas terkadang tidak memiliki makna jika tidak memenuhi syarat
kalimat efektif.

Halaman 5
Pengertian menurut para ahli :
1. Menurut Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi : Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat
yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh
pembaca.
2. Menurut Arifin : Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai
dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
3. Menurut Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan : Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan
jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.
4. Menurut Abdul Rozak : Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu membuat isi atau
maksud yang disampaikan dengan lengkap dalam pikiran pembaca persis seperti apa
yang disampaikan.

B. KESERASIAN UNSUR-UNSUR KALIMAT

 Keserasian unsur-unsur kalimat yaitu penggabungan dua kata atau lebih. Dalam satu kalimat
menuntut adanya keserasian diantara unsur-unsur tersebut baik dari segi makna maupun dari
segi bentuk. Berdasarkan hal itu, keserasian unsur-unsur kalimat berikut ini akan
dikemukakan dari kedua segi tersebut, yakni Keserasian Makna dan Keserasian Bentuk.
1. Keserasian Makna
Pada dasarnya orang membuat kalimat berdasarkan pengetahuannya tentang dunia
disekelilingnya sehingga mustahil rasanya kita temukan kalimat seperti ;
 Contoh 1 :
Batu itu memukul anjing kami.
Terasa aneh karena verba memukul menuntut nomina orang sebagai pelakunya.
Kenyataan bahwa batu itu bukan orang menyebabkan untaian itu terasa aneh.
 Contoh 2 :
Bu Fatimah menceraikan suaminya.
Contoh keanehan yang dilandasi faktor budaya. Verba menceraikan dalam bahasa
dan budaya Indonesia umumnya menun tut pelaku seorang pria. Seorang pria dapat
menceraikan seorang wanita, tetapi seorang wanita uumnya hanya dapat meminta
cerai dari suaminya.
2. Keserasian Bentuk
Bahasa Indonesia menuntut adanya keserasian bentuk diantara unsur-unsur kalimat,
khususnya antara nomina dan pronomina dalam batas tertentu antara nomina dan verba.
Penggunaan promina sebagai pengganti nomina atau frasa nomina yang menyatakan
orang tunduk pada kendala jumlah.
 Contoh 1 :

Halaman 6
- pelamar banyak, tetapi mereka tidak memenuhi syarat
- pelamar banyak, tetapi dia tidak memenuhi syarat
Pada konstruksi pemilikan terdiri atas nomina dan pronomina milik yang
antasedennya berupa nomina jamak perlu diperhatikan apakah merupakan milik
bersama atau perseorangan. Bila nomina milik perseorangan, maka digunakan
pronomina persona ketiga jamak yang diikuti partikel masing-masing.
 Contoh 2 :
- murid itu menyelesaikan tugas mereka tepat pada waktunya
- murid itu menyelesaikan tugas mereka masing-masing tepat pada
waktunya
Dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah verba yang menuntut nomina jamak
sebagai subjek. Verba demikian berafiks ber-an
Contoh :
Pasukan itu berlarian ketika mendengar pesawat terbang mendekat
Verba bersubjek jamak dapat pula digunakan untuk menyatakan makna
jamak nomina takdefinit.

C. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF

1. Sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata
baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak
tepat ejaannya.
2. Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat,
kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna
mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang
tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada diawal kalimat.
3. Tidak Boros dan Bertele-tele
Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan
terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar
orang yang membacanya mudah menangkap gagasan yang kalian tuangkan.
4. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk
menghindari pembaca dari multitafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistematis, dan

Halaman 7
sesuai kaidah kebahasaan. Pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat
kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.
5. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang
berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
6. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat
harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
7. Terdapat kepararelan dalam kalimat
Adanya bentuk pararel dari kata atau frasa dalam kalimat dapat menunjukkan bahwa
kalimat tersebut merupakan kalimat efektif.
8. Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja
berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kalimat adalah bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan
pikiran yang utuh. Kalimat adalah satuan bahasa yang relative dapat berdiri sendiri, yang
mempunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri dari klausa.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat memiliki kemampuan untuk menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar, seperti yang ada pada pikiran
penulis atau pembicara. Sebuah tulisan dapat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan
pesan, gagasan perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau
penulis.. Mengenai syarat-syarat kalimat efektif meliputi: sesuai EYD, sistematis, tidak boros
dan bertele-tele, tidak ambigu, kehematan, kelogisan, terdapat kepararelan dalam kalimat, dan
kesejajaran.
Keserasian bentuk berkaitan dengan bagaimana unsur-unsur kalimat disusun, khususnya
antara nomina dengan pronomina, nomina sebagai subjek dengan verba sebagai predikatnya, dan
tentang perincian.

Halaman 8
Sedangkan, keserasian makna berkaitan dengan hubungan antara satuan gramatikal
dengan referen yang diacunya. Seringkali konteks budaya juga dikaitkan.

B. SARAN

1. Bagi para pendidik


Para pendidik sebaiknya memahami dengan seksama tentang bahasa indonesia yang memiliki
berbagai ragam bahasa agar dalam proses kegiatan belajar mengajar terjadi komunikas yang baik
dan tepat penggunaan bahasanya antara pendidik dengan peserta didik.

2. Bagi calon pendidik


Para calon pendidik sebaiknya memahami dan mencari pengetahuan secara seksama mengenai
materi dalam makalah ini agar pada saat pendidik terjun ke lapangan tidak terjadi kekeliruan
dalam pemakaian bahasa terhadap peserta didik dengan pendidik.

3. Bagi lembaga sekolah


Lembaga sekoah sebaiknya memberikan dan menekankan perhatian penuh terhadap penggunaan
ragam bahasa yang tepat agar terjalin komunikasi yang selaras.

DAFTAR PUSTAKA

 Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
 Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.
 Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.
 Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.
 Dewi, Ponco, Dra. Rr K, MM. 2015. Modul Bahasa Indonesia. Jakarta: Fakultas
Ekonomi.
 http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat (Terakhir di akses: 28 September 2016)
 http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kalimat-efektif.html ( Terakhir di
akses pada hari jum'at, tanggal 30 september, jam 9:19 AM
 https://www.academia.edu/9556556/Kalimat_Efektif_Pengertian_Ciri-
ciri_Contoh diakses pada hari jum’at tanggal 30 september 2016, 9:52 AM

Halaman 9
Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai