Disusun oleh:
1. Asep Maulana(2006003
2. Saenah (2006019)
3. Sinta Nuriyah(2006022)
4. Zakiyahtul Miskiyah(2006030)
5. Rismayanti widianingsih(2006018)
6. Salsabila Zahra(2006020)
POLITEKNIK NEGERI
INDRAMAYU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “PERAN PERAWAT DALAM MENGATASI
MASALAH GIZI”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...…….i
DAFTAR ISI…………………….…………………………………………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………………………………..…………..……………8
3.2 Saran………………………………………………………………………..8
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Tingginya angka kurang gizi pada pasien yang dirawat di bagian bedah
adalah karena kurangnya perhatian terhadap status gizi pasien yang
memerlukan tindakan bedah, sepsis sering terjadi setelah seminggu perawatan,dan
sangat susah ditanggulangi, sebagian besar berakhir dengan kematian (Djalinz,
1992 dalam Susetia, dkk, 2006). Faktor asupan nutrisi, nutrisi yang sangat
diperlukan antara lain terutama protein dan kalori untuk membantu proses
penyembuhan luka adalah sekitar 1,2-2g/kg/hari. Diet tinggi protein dan kalori
harus tetap dipertahankan selama masa penyembuhan.
Pembentukan jaringan akan sangat optimal bila kebutuhan nutrisi terutama
protein terpenuhi (JM, Moya, 2004 dalam Hananto, Sri, 2012).
Menurut JM, Moya (2004) dalam Hananto, Sri (2012), perlu dilakukan
penyuluhan pada pasien agar memberikan asupan nutrisi yang baik dan
tercukupi. Semakin terpenuhi atau tercukupi pola nutrisi maka kecepatan
penyembuhan luka akan semakin cepat dan optimal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3) Menimbulkan motivasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang halhal yang berkaitan
dengan gizi,
3
keluarga dengan sanitasi lingkungan yang buruk dan sebagainya Penyuluhan pada
sasaran kelompok dapat dilakukan pada kelompok ibu hamil, kelompok ibu yang
mempunyai
anak balita, kelompok masyarakat yang rawan terhadap masalah kesehatan seperti
kelompok lansia, kelompok anak sekolah , pekerja dalam perusahaan dan lain-lain.
Penyuluhan pada sasaran masyarakat dapat dilakukan pada : masyarakat binaan
puskesmas, masyarakat nelayan, masyarakat pedesaan, masyarakat yang terkena
wabah dan lain-lain.
a) Metode Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu
ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga
memperoleh informasi tentang kesehatan. ,
b) Metode Diskusi Kelompok Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah
dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 —20 peserta (sasaran)
dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk ,
c) Metode Curah Pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana
setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang
terpikirkan oleh peserta dan evaluasi atas pendapat tadi dilakukan kemudian ,
d) Metode Panel adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan
pengunjung atau peserta tentang sebuah topik. diperlukan 3 orang atau lebih
panelis dengan seorang pemimpin,
e) Metode Bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan
manusia dengan tanpa diadakan latihan. dilakukan oleh dua orang atu lebih
untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.,
5
f) Metode Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan
prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk
memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakam adegan dengan
menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak
terlalu besar jumlahnya, dan
g) Metode Simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai
5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat .
h) Metode Seminar adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul
untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang
menguasai bidangnya. Berikutnya mengenai media penyuluhan.
a) Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media
cetak terdiri dari :
1) Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan kesehatan dan bentuk
buku, baik tulisan ataupun gambar
2) Leaflet adalah suatu bentuk penyampaian informasi melalui lembar yang dilipat
Isi informasi dapat berupa kalimat maupun gambar.
3) Selebaran adalah suatu bentuk informasi yang berupa kalimat maupun
kombinasi.
4) Flip chart adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam
bentuk lembar balik berisi gambar dan dibaliknya berisi pesan yang berkaitan
dengan gambar tersebut
5) Rubrik atau tulisan pada surat kabar mengenai bahasan suatu masalah
kesehatan.
6) Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan kesehatan yang biasanya
ditempel di tempat umum.
5
b) Media Elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis dapat dilihat dan
didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. adapun
macam media elektronik
1) Televisi
2) Radio
3) Video
4) Slide
5) Film
c) Luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruangan secara
umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya :
1) Pameran
2) Banner
3) TV Layar Lebar
4) Spandukl
5) Papan
6
menolong individu dan keluarga memperoleh pengertian yang Iebih baik tentang
dirinya dan permasalahan yang dihadapi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 saran