Anda di halaman 1dari 10

Elektronika Biomedis

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2020/2021

Azami Muhammad Farraz | 19/446454/TK/49559 | 10/04/2021


I. Tujuan dan Batasan
1. Tujuan

Dalam dunia medis terdapat kebutuhan untuk mendapatkan pengukuran objektif dari fungsi fisik dan kognitif
tubuh sebagai dasar diagnosis dan monitoring seorang pasien. Tubuh dapat dikatakan sebagai sistem kimia
dan kelistrikan yang didukung oleh struktur mekanis. Mengukur dan mengkuantifikasi aktivitas listrik
tersebut menyediakan sarana untuk pemeriksaan objektif status kesehatan. Istilah electrogram, dari bahasa
Yunani elektro artinya listrik dan gram arti tulis atau rekam, adalah definisi luas yang diberikan untuk
merekam sinyal listrik dari tubuh. Agar perbandingan aktivitas kelistrikan dapat dilakukan terhadap data
normatif, metode dan prosedur tertentu telah ditetapkan untuk elektrogram yang berbeda

2. Batasan

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok
masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan
penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pembatasan
suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar
penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan
tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

 Informasi yang disajikan yatu: Definisi (EMG, ECG, EEG) serta manfaatnya, Rancangan dan system
akuisisi sinyal dari alat instrumentasi beserta komponen yang menyusunya.
 Rancangan instrumentasi yang disajikan merupakan rancangan sederhana dan tidak 100%
merupakan rancangan untuk alat yang siap diproduksi

II. Biopotensial

Istilah biopotensial mengacu pada potensi listrik yang diukur antara titik-titik dalam sel hidup, jaringan, dan
organisme dan yang menyertai semua proses biokimia. Biopotensial dari organ-organ tubuh memberikan
informasi fisiologis dan klinis yang kaya, yang seringkali memainkan peran penting dalam diagnosis. Potensi
bioelektrik dihasilkan sebagai hasil dari aktivitas elektrokimia dalam kelas sel yang bersemangat tertentu. Sel-
sel ini adalah komponen jaringan saraf, otot, dan kelenjar. Secara elektrik, sel-sel ini menunjukkan potensi
istirahat dan, ketika distimulasi dengan tepat, sebuah potensial aksi. Aktivitas mereka diperlukan untuk
transfer informasi (misalnya informasi sensorik dalam sistem saraf atau koordinasi pemompaan darah di
jantung)

III. EKG

Elektrokardiogram adalah elektogram yang dikenal sebagai output grafis dari elektrokardiograf, yang
merupakan variasi temporal dari aktivitas listrik jantung. Istilah cardio berasal dari bahasa Yunani yang berarti
jantung dan kata elektrokardiogram sering disingkat menjadi EKG atau EKG. EKG memiliki kandungan
informasi yang luar biasa, karena kemudahan pengukurannya dalam berbagai keadaan dan sangat penting
dalam memberikan diagnosis klinis. Dengan menganalisis gangguan dalam aktivitas listrik normal, EKG dapat
memberikan informasi penting tentang infark miokard yang berkembang, aritmia jantung yang berbeda, efek
hipertensi, serta informasi penting untuk rehabilitasi dan olahraga jantung

PAGE 1
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Design and Development of Standard 12-Lead ECG Data Acquisition and Monitoring
System - Yan Lin & Mana Sriyudthsak

Pada jurnal ilmiah tersebut disebutkan bahwa System block diagram untuk 12-lead ECG data acquisition
and monitoring system umumnya terdiri dari 7 tahap : Tahap-1: Ten disposable electrodes, Tahap-2: Lead
selector, Tahap-3: Three channels differential amplifiers, Tahap-4: Three band-pass filters, Tahap-5: Offset
level shifter, Tahap-6: Digital data processing using microcontroller and Tahap-7: Personal computer or
notebook computer.

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877050916303702

2. Pengembangan Perangkat EKG 12 Lead dan Aplikasi Client-Server untuk Distribusi


Data - SUGONDO HADIYOSO1 , MUHAMMAD JULIAN2 , ACHMAD RIZAL3 , SUCI AULIA

Pada jurnal ilmiah tersebut disebutkan bahwa metode teknik elektrokardiografi dibagi menjadi tiga yaitu . 1.
Monitoring EKG Teknik ini menggunakan 1 atau 2 buah elektroda untuk memantau kondisi jantung secara
kontinyu. 2. Vector cardiogram Teknik ini menggunakan metoda sadapan segitiga Einthoven dengan 3 buah
elektroda. 3. EKG Standar Klinik

https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/elkomika/article/view/832

B. EKG 3 LEAD

Dua elektroda ditempatkan di atas area jantung yang berbeda dan terhubung ke galvanometer mengambil
arus listrik yang dihasilkan dari perbedaan potensial di antara mereka. Sebagai contoh, jika di bawah satu
elektroda gelombang 1 mV dan di bawah elektroda kedua gelombang 0,2 mV terjadi di Pada saat yang sama,
kedua elektroda akan merekam perbedaan di antara keduanya, yaitu gelombang 0,8 mV. Penelusuran
perbedaan tegangan yang dihasilkan di dua tempat mana pun karena aktivitas listrik jantung disebut "LEAD".
Pada perangkat EKG 3 lead dengan elektroda yang nantinya sinyal yang dihasilkan lead ini akan ditampilkan
pad amonitor. Untuk mengetahui teori perancangan perangkat EKG 3 lead akan dijelaskan pada bagian
berikut ini

Pada EKG 3 lead, digunakan metoda segitiga Einthoven yang menghasilkan 3 sinyal EKG yang kemudian
disebut Lead I, Lead II, dan Lead III. Sadapan Lead I, elektroda positif dihubungkan dengan tangan kiri dan
elektroda negatif dihubungkan dengan tangan kanan. Sadapan Lead II, elektroda positif dihubungkan dengan
kaki kiri dan elektroda negatif dihubungkan dengan tangan kanan. Sadapan Lead III, eletroda positif
dihubungkan dengan kaki kiri dan elektroda negatif dihubungkan dengan tangan kiri. Sebagai grounding
ditambahkan satu buah elektroda yang dipasang pada kaki kanan. Lebih jelas mengenai sadapan frontal ini
dapat dilihat pada Gambar 1.

Persamaan matematis untuk sadapan frontal adalah sebagai berikut.

Lead I = LA – RA (1)

Lead II = LL – RA (2)

Lead III = LL – LA (3)

Keterangan : LA = Left Arm, RA = Right Arm, LL = Left Leg

PAGE 2
C. RANCANGAN SISTEM

1. Implementasi Rangkaian Pemilih Lead (Lead Selector)

Rangkaian ini berfungsi untuk meneruskan sadapan sinyal EKG dari tubuh yang dikontrol oleh
mikrokontroler. Dengan memperhatikan persamaan matematis EKG 3 lead yang telah dipaparkan pada bagian
sebelumnya, tanda positif berarti sinyal diteruskan pada pin masukan positif penguat instrumentasi dan tanda
negatif berarti sinyal diteruskan menuju pin masukan negatif penguat instrumentasi.

2. Rangkaian Penguat Instrumentasi

Penguat instrumentasi berfungsi untuk menguatkan sinyal dengan amplitudo yang sangat rendah yang
bercampur dengan noise yang relatif besar. Penguat instrumentasi merupakan susunan dari penguat
operasional. Namun dalam penelitian ini digunakan IC INA118 sebagai penguat instrumentasi. Dengan
mempertimbangkan nilai CMRR yang tinggi yang dimiliki oleh IC tersebut.

3. Rangkian Filter

Filter digunakan untuk mengurangi noise yang dihasilkan oleh gerakan tubuh dan menjaga sinyal EKG pada
frekuensi kerjanya. Filter yang direalisasikan adalah filter HPF dengan cut off 0,05 Hz dan LPF dengan cut off
40 Hz. Rangkaian filter tersebut dapat dilihat pada Gambar 9 dan Gambar 10.

4. Rangkain level shifter

Sinyal EKG luaran penguat instrumentasi masih memiliki nilai tegangan dengan orde mili volt. Untuk
memperkecil kesalahan pembacaan ADC maka sinyal tersebut perlu dikuatkan dengan besar penguatan ±100
kali menggunakan penguat operasional. Selanjutnya untuk memastikan seluruh komponen sinyal EKG berada
pada level tegangan positif diperlukan adanya rangkaian penggeser tegangan. Rangkaian tersebut, masing-
masing dapat dilihat pada Gambar 11 dan Gambar 12.

5. Rangkaian Mikrokontroller

Pada rancangan EKG 12 lead ini menggunakan mikrokontroler ATMega 16 sebagai pengatur kerja switching
dari rangkaian pemilih lead, melakukan proses konversi data analog dari sinyal EKG menjadi data digital dan
mengirimkan data sinyal digital EKG ke komputer melalui serial komunikasi via USB to RS232. Skematik
sistem minimum mikrokontroler ditunjukkan pada Gambar 13.

6. PC

Aplikasi Pemrograman pada komputer dirancang menggunakan software Microsoft Visual Studio 2010 C#.
Program ini ditunjukan untuk menguji coba sistem rangkaian digital pada perancangan EKG 12 lead dan
pengujian pengiriman data. Program ini dapat menampilkan data ADC yang dikirim dari mikrokontroler dan
proses distribusi data EKG dijital dilakukan secara wireless oleh akses point dengan metode Server to Client.
Komputer client akan tehubung dengan komputer server dengan cara mengakses PORT dan IP pada server.

PAGE 3
D. KESIMPULAN

 Pemilihan metode lead bergantung kepada kebutuhan dan tingkat akurasi yang diinginkan
 Untuk menghilangkan noise yang ditimbulkan oleh gerakan tubuh dan menjaga sinyal EKG pada
frekuensi kerjanya maka dilewatkan pada rangkaian filter HPF Hz dan LPF Hz
 Selanjutnya sinyal dikuatkan kembali menggunakan penguat operasional untuk memaksimalkan
pembacaan oleh ADC
 Agar seluruh komponen sinyal berada pada level positif maka diperlukan sebuah rangkaian level
shifter tegangan untuk melakukan fungsi tersebut.
 Sinyal analog EKG selanjutnya dilakukan dijitalisasi oleh mikrokontroler kemudian dikirim secara
serial ke perangkat komputer server agar dapat diakses oleh komputer client.

IV. EMG

Elektromiografi (EMG) adalah studi tentang sifat mekanik otot saat istirahat dan kontraksi. Aktivitas listrik
yang terkait dengan otot dicatat menggunakan dua kelompok elektroda di atas situs otot. Ini bisa berupa
elektroda intramuskular atau bisa menjadi elektroda permukaan untuk rekaman non-invasif . EMG digunakan
untuk mendiagnosis dua kategori umum penyakit: neuropati dan miopati. EMG dapat membantu diagnosis
kompresi atau cedera saraf (seperti carpal tunnel syndrome), cedera akar saraf (seperti linu panggul), dan
masalah otot atau saraf lainnya. Kondisi medis yang kurang umum termasuk sklerosis lateral amiotrofik,
miastenia gravis, dan distrofi otot.

A. KAJIAN PUSTAKA
1. Biomedical Instrumentation: Technology and Applications – R.S Khandpur

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa EMG biasanya direkam dengan menggunakan elektroda permukaan
atau lebih sering dengan menggunakan elektroda jarum yang dimasukkan langsung ke dalam otot. Elektroda
permukaan mungkin sekali pakai, berperekat jenis atau yang dapat digunakan berulang kali. Elektroda arde
diperlukan untuk menyediakan referensi umum untuk pengukuran. Elektroda ini mengambil potensi yang
dihasilkan oleh mengontrak serat otot.

2. Electrograms (ECG,EEG,EMG) - Richard B Reilly, T Clive Lee

Pada jurnal ilmiah tersebut dijelaskan bahwa Elektroda harus ditempatkan di antara titik motorik dan
penyisipan tendon atau di antara dua titik motorik, dan di sepanjang garis tengah longitudinal otot. Sumbu
longitudinal elektroda harus sejajar dengan panjang serat otot. Elektroda referensi juga disebut elektroda arde
harus ditempatkan sejauh mungkin dan pada jaringan yang netral secara elektrik.

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21099006/

3. Signal Acquisition Using Surface EMG and Circuit Design Considerations for
Robotic Prosthesis - Muhammad Zahak Jamal

Pada jurnal ilmiah tersebut dijelaskan bahwa untuk transmisi EMG murni, noise frekuensi tinggi dan rendah
harus dihilangkan. Untuk tujuan ini, hanya pita frekuensi tertentu yang harus dilewatkan. Kerja ini dapat
dilakukan dengan bantuan filter band pass

https://www.intechopen.com/books/computational-intelligence-in-electromyography-analysis-a-perspective-
on-current-applications-and-future-challenges/signal-acquisition-using-surface-emg-and-circuit-design-
considerations-for-robotic-prosthesis

PAGE 4
B. ELEKTRODA YANG DIPAKAI

Aktivitas bioelektrik di dalam otot tubuh manusia dideteksi dengan bantuan elektroda EMG. Ada dua jenis
utama elektroda EMG: surface dan elektroda yang disisipkan. Inserted electrode. Inserted electrode memiliki
dua jenis lagi: needle dan fine wire electrode.

C. RANCANGAN ELEKTRONIKA

1. Instrumentation amplifier

Instrumentation amplifier melakukan amplifikasi diferensial dengan mengurangi tegangan V1 dan V2. Dengan
cara ini, sinyal noise yang umum di V1 dan V2 (input elektroda) seperti gangguan saluran listrik dieliminasi.
Kecenderungan amplifikasi diferensial untuk menolak sinyal yang umum untuk kedua input ditentukan oleh
rasio penolakan mode umum (CMRR). Penguatan untuk instrumentation amplifier dapat diatur menggunakan
resistor tunggal (Rgain).

2. Filter

Setelah elektroda ditempatkan dengan benar dan sinyal diekstraksi, noise memainkan peran utama dalam
menghambat perekaman sinyal EMG. Untuk tujuan ini, sinyal harus disaring dengan benar, bahkan setelah
amplifikasi diferensial

a) High pass filter

High pass filter digunakan untuk menghilangkan komponen frekuensi rendah dari sinyal listrik tertentu.
Istilah 'frekuensi cut-off', dilambangkan dengan 'fc', adalah frekuensi di bawah semua frekuensi yang
dihilangkan. Rentang frekuensi di mana respons filter adalah '1' dikenal sebagai wilayah 'passband' dimana
sinyal dikuatkan. Sebaliknya, rentang frekuensi di mana respons filter adalah '0' ketika sinyal dilemahkan
dikenal sebagai wilayah 'stop band' [18]. Respon high pass filter ditunjukkan pada Gambar. Filter high pass
dapat dikembangkan dengan menggunakan resistor dan kapasitor. Sirkuit ini kemudian akan dikenal sebagai
sirkuit CR.

PAGE 5
b) Low pass filter

Konsep Low pass filter sepenuhnya berlawanan dengan konsep high pass filter. Dalam filter ini, frekuensi
kurang dari frekuensi cut-off ditransmisikan dan di atasnya dihilangkan. Low pass filter yang paling sederhana
dapat dirancang dengan bantuan resistor dan kapasitor yang disebut rangkaian RC orde-1

3. Amplifikasi

Setelah sinyal tersaring dengan baik dan diperoleh pita frekuensi EMG yang sesuai, tahap selanjutnya adalah
amplifikasi. Sinyal EMG yang diperoleh harus diberi daya hingga tingkat yang sesuai. Amplifikasi sinyal EMG
dapat dengan mudah dilakukan dengan bantuan non inverting amplifier.

4. Analog to digital (ADC)

Proses digitalisasi sinyal analog dilakukan dengan Analog to Digital Converter (ADC). Saat ini, ADC telah
menjadi komponen umum perangkat elektronik modern. Penggunaannya menjadi sangat bervariasi dan
tersebar luas. Sebelum menggunakan ADC, spesifikasi, kelebihan dan keterbatasannya harus dianalisis untuk
memilih yang paling sesuai untuk aplikasi. Dengan cara yang sama, pertimbangan penting harus
dipertimbangkan saat mengubah sinyal EMG menjadi format digital.

5. Thresholding dan microcontroller

Sebelum menerapkan ambang batas(theroshold), sinyal digital harus diamati dengan benar. Nilai ambang
batas kemudian harus diatur hingga sesuai. Direkomendasikan untuk mengatur nilai ambang batas ke titik
yang kurang dari setengah output terkuantisasi digital dari sinyal EMG. Ketika sinyal digital melebihi ambang
batas ini, mikrokontroler harus mengatur pin keluaran ke '1' dan '0' sebaliknya

PAGE 6
V. EEG

EEG konvensional direkam dari elektroda kulit kepala dan menunjukkan aktivitas listrik kortikal. Ini termasuk
manifestasi kortikal dari daerah sub kortikal (jalur proyeksi, talamus, pembentukan retikuler, mesencephalon
atau otak tengah).

A. KAJIAN PUSTAKA
1. Biomedical Instrumentation Technology and Applications

Pada buku Biomedical Instrumentation Technology and Applications dijelaskan bahwa Elektroda EEG diatur
sesuai dengan kulit kepala standar yang dikenal sebagai sistem 10/20, diadopsi oleh American EEG Society
(Barlow et al, 1974). Secara tradisional, ada 21 lokasi elektroda dalam sistem 10/20. Sistem ini melibatkan
penempatan elektroda pada jarak 10% dan 20% dari busur koronal, sagital dan melingkar yang diukur antara
landmark di cranium

2. Design of EEG Signal Acquisition System Using Arduino MEGA1280 and


EEGAnalyzer - Debyo Saptono Bambang Wahyudi, Benny Irawan

Pada jurnal ilmiah tersebut Proses akuisisi data terdiri dari dua tahap yaitu akuisisi sinyal EEG asli dapat
dilakukan oleh elektroda aktif dengan penguat instrumentasi atau preamplifier dan memproses sinyal untuk
mendapatkan sinyal yang lebih baik dengan kualitas sinyal yang ditingkatkan dengan menghilangkan noise
menggunakan filter dengan IC OPAMP.

https://www.matec-conferences.org/articles/matecconf/pdf/2016/38/matecconf_icmie2016_04003.pdf

B. PEMASANGAN ELEKTRODA

Ada sistem standar untuk penempatan elektroda, yang dikenal sebagai sistem internasional 10-20 yang
mencakup 64 elektroda. Dalam sistem ini elektroda terletak di permukaan kulit kepala, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 6. Posisi elektroda ditentukan sebagai berikut: Titik referensi adalah nasion, yang
merupakan lubang di bagian atas hidung, sejajar dengan mata; dan inion, yang merupakan tonjolan tulang di
dasar tengkorak di garis tengah di belakang kepala, tonjolan oksipital eksternal. Elektroda pertama
ditempatkan 10% dari jarak sepanjang garis ini dan yang lainnya disusun dengan interval 20%. Dengan sistem
penempatan elektroda ini, aktivitas di lokasi otak tertentu dapat direkam dengan elektroda tertentu dan
dengan demikian dapat dengan mudah dibandingkan antar individu

PAGE 7
C. RANCANGAN ELEKTRONIKA

1. Filtering

Perbedaan dari rancangan filtering pada EMG dan EEG terletak pada susunanya, pada EMG high pass filter
dan low pass filter disusun secara seri membentuk band-pass filter sedangkan pada EEG high pass filter dan
low pass filter disusun secara paralel membentuk band-stop filter.

a) Band stop filter atau Notch filter

Band Stop Filter adalah filter atau penyaring frekuensi yang menolak dan memblokir frekuensi yang berada di
antara dua titik cut-off, sedangkan semua frekuensi yang berada di bawah frekuensi tertentu (dibawah titik
cut-off) dan semua frekuensi yang berada diatas frekuensi tertentu (diatas titik cut-off) akan dilewatkannya.

2. Microcontroller

Mikrokontroller yang digunakan adalah ATmega1280. Mikrokontroler memiliki 54 pin input / output digital
(dariyang 14 dapat digunakan sebagai keluaran PWM), 16 masukan analog,4 UART (port serial hardware),
kristal 16 MHzosilator, koneksi USB, daya, header ICSP, dan tombol reset

3. PC

Untuk menganalisis sinyal dari EEG tadi digunakan EEGAnalyzer yang telah dikembangkan dari software
opensource BrainBay

PAGE 8
Sumber: http://www.shifz.org/brainbay/

D. KESIMPULAN

Instrumentasi elektroda untuk mengambil bentuk sinyal EEG tersebut dilengkapi dengan penguat
instrumentasi dan filter digital yang bekerja dengan baik dengan menghilangkan gangguan. Selanjutnya Sinyal
dikirim ke mikrokontroler Arduino MEGA1280 melalui port ADC dan langsung diteruskan ke port serial ke PC
dan kemudian data dianalisis oleh EEGAnalyzer

PAGE 9

Anda mungkin juga menyukai