MODUL II
Dosen :
Drs. I Wayan Redja, M.chem. Apt
Oleh :
Cahyo Aji Santoso
(Kelas A)
NPM:
2020001131
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2021
1. Bandingkan Sistem Mutu di Industri Farmasi menurut ICH Q10 vs regulasi
CPOB Badan Pengawas Obat dan Makanan Nasional?
Jawab :
ICH Q10
Dapat dilihat bahwa dalam cakupan ICHQ10 pengembangan obat atau RnD dilibatkan
dalam siklus hidup produk, adalam guideline terbaru ini RnD dilibatkan dimana
sebelumnya tidak tercakup dalam CPOB. Sistem Mutu Farmasi (PQS) model.
mencakup seluruh siklus hidup produk termasuk pengembangan farmasi,
transfer teknologi, manufaktur komersial, dan penghentian produk sebagai
diilustrasikan oleh bagian atas diagram. PQS menambah GMP regional seperti
diilustrasikan dalam diagram.
Bar horisontal menggambarkan pentingnya tanggung jawab manajemen. bar
horisontal daftar PQS elemen yang menjadi pilar utama di bawah model PQS.
Elemen-elemen ini harus diterapkan tepat dan proporsional untuk setiap tahap siklus
hidup, mengenali peluang untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan terus-
menerus. Bagian bawah set bar horizontal menggambarkan enabler: manajemen
pengetahuan dan kualitas manajemen risiko, yang berlaku di seluruh siklus hidup
tahap. Enabler ini dukungan tujuan PQS mencapai realisasi produk, membangun dan
mempertahankan keadaan kontrol, dan memfasilitasi perbaikan terus-menerus.
No CPOB 2018
1 Sistem mutu industri farmasi
2 Personalia
3 Bangunan dan fasilitas
4 Peralatan
5 Produksi
6 Cara penyimpanan dan pengiriman
persetujuan pemasok
9 Keluhan dan penarikan produk
10 Dokumentasi
2. Jelaskan tujuan dari konsep Sistem Mutu di Industri Farmasi (ICH Q10)
yang dikeluarkan oleh ICH?
Jawab :
Mencapai realisasi produk
Untuk menetapkan, menerapkan, dan memelihara sistem yang memungkinkan
pengiriman produk dengan kualitas yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasien,
profesioanl pekerja, peraturan berwenang dan internal lainnya
Membangun dan mempertahankan state of control
Untuk mengembangkan dan menggunakan pengawasan yang efektif dan sistem control
untuk kinerja proses dan kualitas produk sehingga memberikan jaminan lanjuta
kesesuaina dan kemampuan proses kualitas manajemen resiko dapat berguna dalam
mengidentifikasi sistem pengedaran dan pemantauan
Memfasilitasi perbaikan berkesinambungan
Untuk mengidentifikasai dan menetapkan perbaikan kualitas produk yang sesuai
dengan perbaikan, proses, penurunan variabilitas dan inovasi sehingga meningkatkan
kemampuan untuk memenuhi kualitas produsen farmasi sendiri perlu
konsisten. Kualitas manajemen risiko dapat berguna untuk mengidentifikasi
dan memprioritaskan area untuk perbaikan berkesinambungan.
4. Apa yang dimaksud dengan Bagan Organisasi? Berikan satu contoh Bagan
Organisasi Pabrik Farmasi.
Jawab :
Bagan organisasi adalah gambar struktur organisasi yang ditunjukkan dengan kotak-kotak
atau garis-garis yang disusun menurut kedudukannya yang masing-masing memuat fungsi
tertentu dan satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran wewenang. Bagan
organisasi bertujuan untuk memperjelas dan mempertegas struktur organisasi.
5. Jelaskan prinsip dasar dan prinsip teknis GMP produk farmasi (CPOB)
Jawab :
Prinsip dasar CPOB adalah bekerja benar sejak awal dan setiap saat dengan
menerapkan metode PDCA (Plann, Do,Check,Action)
Prinsip teknis CPOB adalah menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya
DAFTAR PUSTAKA