Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIK

PENGUKRAN ALIRAN FLUIDA

Oleh :
Kiratsi Syah Raja Simanjuntak (201430033)

PERALATAN INSTRUMENTASI KILANG


TEKNIK MESIN KILANG

KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
CEPU-BLORA
2021
I. DASAR TEORI

A. Pengertian Pengukuran Aliran Fluida

Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju


aliran, volume aliran. Pemilihan alat ukur aliran tergantung pada ketelitian,
kemampuan pengukuran, harga, kemudahan pembacaan, kesederhanaan dan
keawetan alat ukur tersebut.

Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan,


debit, gradien kecepatan, turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak cara
melaksanakan pengukuran-pengukuran, misalnya: langsung, tak langsung,
gravimetrik, volumetrik, elektronik, elektromagnetik dan optik.

Pengukuran debit secara langsung terdiri dari atas penentuan volume


atau berat fluida yang melalui suatu penampang dalam suatu selang waktu
tertentu. Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan
tinggi tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa dititik pada
suatu penampang dan dengan besaran perhitungan debit.

Metode pengukuran aliran yang paling teliti adalah penentuan


gravimerik atau penentuan volumetrik dengan berat atau volume diukur atau
penentuan dengan mempergunakan tangki yang dikalibrasikan untuk selang
waktu yang diukur.

B. Prinsip Pengukuran Aliran Fluida

Prinsip dasarnya adalah membentuk sedikit perubahan kecepatan dari aliran


fluida sehingga diperoleh perubahan tekanan yang dapat diamati. Pengubahan
kecepatan aliran fluida dapat dilakukan dengan mengubah diameter pipa, hubungan
ini diperoleh dari Hukum kontiunitas aliran fluida.

Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui :

- Pengukuran (Velocity)

- Berat (Massa)

- Luas bidang yang di lalui


- Volume

C. Jenis Alat Ukur Laju Aliran Fluida

Jenis alat ukur aliran fluida yang paling banyak digunakan diantaranya alat
ukur lainnya adalah alat ukur fluida jenis laju aliran. Hal ini dikarenakan oleh
konstruksinya yang sederhana dan pemasangannya yang mudah. Alat ukur
aliran fluida jenis ini dibagi empat jenis yaitu:

· Venturi meter

· Nozzle

· Pitot tubes

· Flat orifice

1) Venturi meter

Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi untuk
mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk menunjukan besaran aliran fluida
yang diukur atau alat sekundernya adalah manometer pipa U. Venturi Meter memiliki
kerugian karena harganya mahal, memerlukan ruangan yang besar dan rasio diameter
throatnya dengan diameter pipa tidak dapat diubah.

Gambar 1: Venturi Meter

Untuk sebuah venturi meter tertentu dan sistem manometer tertentu, kecepatan aliran
yang dapat diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran berubah maka diameter
throatnya dapat diperbesar untuk memberikan pembacaan yang akurat atau diperkecil
untuk mengakomodasi kecepatan aliran maksimum yang baru.

Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 4 bagian utama yaitu:


• Bagian Inlet : Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama
seperti diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan
pada bagian ini.
• Inlet Cone: Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan fluida.
• Throat (leher): Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini
berbentuk bulat datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau
menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet cone.

Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke
bagian outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan
tekanan awal. Pada bagian inlet cone fluida akan mengalami penurunan
tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone yang berbentuk kerucut atau
semakin mengecil kebagian throat. Kemudian fluida masuk kebagian throat
inilah tempat-tempat pengambilan tekanan akhir dimana throat ini berbentuk
bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian akhir dari venturi meter yaitu
outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada
pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali normal.

Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan, maka tekanan
fluida yang meninggalkan meter tentulah sama persis dengan fluida yang
memasuki meteran dan keberadaan meteran dalam jalur tersebut tidak akan
menyebabkan kehilangan tekanan yang bersifat permanen dalam tekanan.
Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna pada
outlet cone. Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga kehilangan tekanan yang
permanen dalam sebuah meteran yang dirancangan dengan tepat.

➢ Kelebihan dan Kekurangan Venturimeter

Kelebihan

- Mempunyai penurunan tekanan yang lebih kecil pada kapasitas yang


sama.
- Dapat pengukur debit besar.
- Jauh dari kemungkinan tersumbat kotoran.
- Mengukur cairan yang mengandung endapan padatan (solid).
Kekurangan

- Lebih mahal harganya.


- Sulit dalam pemasangan karena panjang.
- Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inchi.

➢ Prinsip kerja venture meter

Prinsip Kerja Venturimeter tanpa manometer ini berdasar pada Asas Bernoulli
yang berbunyi: Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida yang paling
besar adalah pada bagian kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling
kecil adalah pada bagian kelajuan alirnya paling besar.

Venturi meter Fluida yang mengalir dalam pipa mempunyai massa jenis ρ.
Kecepatan fluida mengalir pada pipa sebelah kanan, maka tekanan pada pipa
sebelah kiri lebih besar. Perbedaan tekanan fluida di dua tempat tersebut
diukur oleh manometer yang diisi dengan fluida dengan massa jenis ρ’ dan
manometer menunjukkan bahwa perbedaan ketinggian permukaan fluida di
kedua sisi adalah H. Dengan menggunakan persamaan kontinuitas dan
Persamaan Bernouli, diperoleh :Menghitung kelajuan cairan dalam pipa
memakai venturimeter tanpa manometer Persamaan Bernoulli adalah dan
kontinuitas A1.v1 = A2.v2, maka Cairan mengalir pada mendatar maka h1 =
h2 sehingga,

P1 – P2 = ½ .ρ.(v22– v12)_____(1)

Maka pada tabung fluida diam, maka tekanan hidrostatisnya : P1 = ρ.g.hA

dan P2 = ρ.g.hB

maka P1 – P2 = ρ.g(hA –hB ) = ρ.g.h —– (2)

Keterangan:

v : kelajuan gas, satuan (m/s)

v1 : kecepatan fluida pada pipa yang besar satuannya (m/s)

h : beda tinggi air raksa, satuan (m)


A1 : luas penampang pipa yang besar satuannya (m2)

A2 : luas penampang pipa yang kecil (pipa manometer) satuannya (m2)

ρ : massa jenis gas, satuannya (Kg/m3)

ρ’ : massa jenis cairan pada manometer satuannya (Kg/m3)

2) Flow Nozzle

Flow Nozzle sama halnya dengan plat orifice yaitu terpasang diantara dua flensa.
Flow Nozzle biasa digunakan untuk aliran fluida yang kecil. Karena flow nozzle
mempunyai lubang lebih besar dan kehilangan tekanan lebih kecil daripada plat
orifice sehinga flow nozzle dipakai untuk fluida kecepatan tinggi pada temperatur
tinggi dan untuk penyediaan air ketel. Flow nozzle ini merupakan alat primer dari
pengukuran aliran yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanannya.

Gambar 2: Flow Nozzle

Sedangkan alat untuk menunjukkan besaran aliran fluida yang diukur atau alat
sekundernya adalah berupa manometer. Pada flow nozzle kecepatan bertambah dan
tekanan semakin berkurang seperti dalam venturi meter. Dan aliran fluida akan keluar
secara bebas setelah melewati lubang flow nozzle sama seperti pada plat orifice. Flow
nozzle terdiri dari dua bagian utama yang melengkung pada silinder.
3) Pitot tube

Nama pitot tubee datang dari konsensip Henry de Pitot pada tahun 1732. Pitot
tubes mengukur besaran aliran fluida dengan jalan menghasilkan beda tekanan
yang diberikan oleh kecepatan fluida itu sendiri.

Gambar 3: Pitot Tube

Pitot tubes membutuhkan dua lubang pengukuran tekanan untuk menghasilkan suatu
beda tekanan. Pada pitot tubes ini biasanya fluida yang digunakan adalah jenis cairan
dan gas. Pitot tubes terbuat dari stainless steel dan kuningan.

➢ Kegunaan Pitot Tube

- Mengukur tekanan fluida pada wind tunnel.


- Menghitung profil kecepatan aliran pada pipa.

Aplikasi Pitot Tube

- Mengukur kecepatan pada pesawat (airspeed).


- Altimeter pesawat.
- Mengukur tekanan fluida pada wind tunnel (terowongan angin).

➢ Kelebihan dan Kekurangan Pitot Tube

Kelebihan:

- Susunan sederhana.
- Relatif mudah dan murah.
- Tidak perlu adanya kalibrasi.
- Pressure drop aliran kecil.

Kekurangan:

- Keakuratanrendah untuk beberapa aplikasi.


- Pipa harus lurus dengan kecepatan aliran untuk mendapatkan hasil yang
baik.

➢ Prinsip Kerja pitot tube

Energi kinetik dikonversikan menjadi static pressure head

Cara kerja pitot tube adalah:

- Pipa yang mengukur tekanan statis terletak secara radial pada batang yang
dihubungkan ke manometer (pstat).
- Tekanan pada ujung pipa di mana fluida masuk merupakan tekanan
stagnasi (p0).
- Kedua pengukuran tekanan tersebut dimasukkan dalam persamaan
Bernoulli untuk mengetahui kecepatan alirannya.
- Sulit untuk mendapat hasil pengukuran tekanan stagnasi secara nyata
karena adanya friksi pada pipa. Hasil pengukuran selalu lebih kecil dari
kenyataan akibat faktor C (friksi empirik).
4) Flat orifice

Orifice adalah plat berlubang yang disisipkan pada laluan aliran fluida yang
diukur, juga merupakan alat primer yang berfungsi untuk mendapatkan beda
tekanan antara aliran pada up stream dan downstream dari orifice itu sendiri.

Gambar 4: Flat Orifice

Orifice merupakan salah satu alat ukur yang digunakan di lapangan


geothermal dan umumnya orifice diletakkan sebelum separator.

➢ Kelebihan dan Kekurangan Orifice Meter

Kelebihan:

- Konstruksinya sederhana
- Rancangannya mudah
- Harganya relatif murah
- Mudah dikalibrasi
- Mudah dirancang/didapat
- Tingkat ketelitian cukup baik

Kekurangan:

- Penurunan tekanan sedang-tinggi


➢ Prinsip kerja Orifice Meter

Prinsip kerja dari orifice meter adalah:

• Fluida yang diukur alirannya dialirkan melalui plat orifice.

• Perbedaan atau selisih tekanan fluida yang melalui orifice antara up stream
dan downstream dicatat.

• Suhu dan tekanan fluida pada up stream dicatat untuk mengetahui


densitasnya.

II. LANGKAH PERCOBAAN


2.1 Alat
1. Control cabinet

2. Pompa

3. Power suplay
4. Orifice

5. Control valve electric

6. Transmitter
2.2 Bahan
1. Fluida air
2. Listrik

III. LANGKAH KERJA


1. Siapkan dan rangkaikan alat-alat untuk di lakukan pengukuran (dalam
praktikum ini, alat-alat tersebut sudah di rangkaikan)
2. Sambungkan rangkaian power suplay ke transmitter
3. Periksa alat-alat tersebut apakah semua dalam kondisi baik-baik saja
4. Jalankan rangkaian dengan cara menekan tombol open button pada
control cabinet
5. Karena di sini kita akan mencari laju aliran dari 40%, 50%, 60%, dan
70% pada rangkaian maka aturkan berapa persen bukaan valve dengan
cara menekan tombol Auf Open untuk menaikan dan Zu Close untuk
menurunkan bukaan valve
6. Amati dan hitungkan proses aliran pada setiap presentasi bukaan valve

IV. HASIL DAN ANALISA

Data pengamatan

➢ 40%
- Laju aliran 450 l/h
- Nilai baca transmitter 3,24 kPa
- ∆P = 4,19 – 3,24
= 0,95 kPa
➢ 50%
- Laju aliran 750 l/h
- Nilai baca transmitter 3,24 kPa
- ∆P = 5,65 – 3,24
= 2,39 kPa
➢ 60%
- Laju aliran 1273 l/h
- Nilai baca transmitter 3,24 kPa
- ∆P = 10,01 – 3,24
= 6,77 kPa
➢ 80%
- Laju aliran 1410 l/h
- Nilai baca transmitter 3,31 kPa
- ∆P = 11,50 – 3,31
= 9,19 kPa

Menghitung laju aliran

2∆𝑃
Q = 𝐴2 (√ 𝐴 )
𝜌(1−( 2 )2 )
𝐴1

Ket.
- Q = Laju aliran (m^3/s)
- A1 = Luas pipa (m^2)
- A2 = Luas diameter dalam orifice (m^2)
- = Massa jenis fluida (1000 kg/m^3)
- ∆P = Beda tekanan ( P1-P2) (Pa)

2.950
1. Q = 0,000121 (√ 0.000121 2 )
1000(1−( ) )
0,000225

1900
= 0,000121 (√ 14641 2 )
1000(1−( ) )
50625
1900
= 0,000121 (√ 710) )
= 0.000198 m3/s

2.2390
2. Q = 0,000121 (√ 0.000121 2 )
1000(1−( ) )
0,000225

478
= 0,000121 (√ 14641 2 )
1000(1−( ) )
50625
4780
= 0,000121 (√ 710) )
= 0.000314 m3/s
2.6170
3. Q = 0,000121 (√ 0.000121 2 )
1000(1−( ) )
0,000225

12340
= 0,000121 (√ 14641 2 )
1000(1−( ) )
50625
12340
= 0,000121 (√ 710) )
= 0.000504 m3/s

18380
4. Q = 0,000121 (√ 0.000121 2 )
1000(1−( ) )
0,000225

13220
= 0,000121 (√ 14641 2 )
1000(1−( ) )
50625
18380
= 0,000121 (√ 710) )
= 0.000616 m3/s

V. KESIMPULAN
Dari praktikum ini kami dapat mengetahui nilai laju alirannya tergantung pada
berapa presentasi bukaan valve dan tekanan yang dihasilkan pompa maka
dengan itu dapat juga mengetahui beda aliran yang di hasilkan oleh orifice.

Anda mungkin juga menyukai