Anda di halaman 1dari 4

Part 15

Kinal telah tiba di apartemennya, tiba-tiba ia mengingat suatu hal.

“Tadi di jalan, pas senja yah hmm jadi ingat sinka. Jadi rindu doi.” kata kinal sambil duduk di sofa
langsung mengambil gadgetnya. Tanpa berpikir panjang kinal langsung menelpon sinka.

“Halo? Sinka apa kabar? Sudah lama nih ga ketemu semenjak dari pantai pas malam-malam kemarin.”
jelas kinal langsung ke intinya.

“Eh kak kinal, kirain kenapa. Baik kok kak, iya nih kak kinal sibuk mulu latihan basket. Aku mau ketemu
kak kinal tadi di lapangan tapi lagi liat kak kinal lagi latih kak ve yah haha.” kata sinka sambil tertawa
datar.

Kinal yang mendengar perkataannya sinka dan tawa datarnya, merasa sesak di dadanya sambil menutup
matanya. Ia merasakan apa yang dia rasakan sinka.

“Sinka jam 8 siap siap gih nanti aku jemput yah!”

“Ih mau ngapain kak?” jawab sinka bingung.

“Ikuti aja perintah aku yah, nanti aku yang izinkan kamu ke naomi.” jelas kinal yang langsung
memutuskan telponnya.

“Halooo kak kinal, haloo ihhh.” kesal sinka sendiri. “Padahal tadi kak naomi lagi curhat tentang kak kinal
hmm.” lanjutnya sambil berbaring menatap langit-langit kamarnya.

Kinal yang masih duduk di sofanya mengingat kata-kata jeje saat mereka di kantin kampus.

“Nal, gue dapat info penting buat lu!”

“Apaan je?”

“Sinka nolak lu karena doi jaga perasaannya naomi. Naomi juga suka sama lu, sinka ga mau khianati
kakanya.”

“Hadeh gila nih lama-lama gue.” kata kinal sambil mengacak-acak rambutnya. “Mandi aja dulu deh biar
langsung ke sinka.” lanjut kinal langsung bergegas ke kamar mandi.
***

“Permisi.” teriak suara pria dari depan pintu rumah.

“Eh nak marcel mau cari siapa?” tanya ibunya ve sambil membukakan pintu marcel. “ayo masuk dulu
nak.” lanjutnya lagi.

“Verandanya ada tante?” tanya marcel lagi sambil melirik-lirik mencari veranda.

“Oh ada, bentar yah tante panggilin.” jawab ibunya ve meninggalkan marcel.

Marcel datang kerumah ve berniat untuk minta maaf atas kejadian tadi sore. Marcel sudah siap ingin
mengajak veranda jalan-jalan malam ini untuk menebus kesalahannya. Veranda yang turun dari lantai 2,
dengan style yang seperti mengiyakan ajakannya marcel untuk berkencan malam ini. Marcel pun
tersenyum melihat veranda yang sudah siap.

“Wah sudah siap aja, ayo jalan.” kata marcel yang langsung berdiri dari duduknya.

***

“Dut sudah siap belum?” tanya kinal menelpon sinka.

“Bentar kak, yaudah ke sini aja. Nanti telpon aku lagi kalau sudah sampai. Gak usah izin sama kak naomi,
biar aku aja kak.” jelas sinka yang langsung ia putuskan sambungannya.

“Hadeh, sepertinya besok gue harus ketemu sama naomi nih.” gumam kinal dalam hati.

Kinal yang sudah siap, dengan style celana ripped jeans beserta sweater basket tim celtics berwarna
hijau dipadukan dengan outwear jaket jeans berwarna putih tidak lupa ia menggunakan sepatu nike air
force berwarna coklat.

“Nah kan gini oke, mau ngedate sama dut dut dut.” ucap kinal kegirangan sambil menyalakan motor
bmw r nine t urban g/s miliknya.

***

“Dut aku sudah di bawah.”

“Iya kak, aku turun dulu.”

“Mau kemana dek?” tanya naomi saat sinka turun dari tangga rumahnya.
“Eh itu anu kak mau kerumah teman, sepertinya malam ini aku menginap juga kak.” jelas sinka sedikit
panik.

“Yah padahal masih mau cerita tentang kinal. Yaudah gih pergi sana keburu malam ntar.”

“Bye-bye kak!”

“Lama bett dah du-.” teriak kinal ke sinka yang berlari ke arahnya.

“Husss!” ucap sinka yang langsung membungkam mulut kinal. Kinal langsung membulatkan matanya,
dan secara tidak ia terfokus pada penampilan sederhana sinka yang tetap terlihat cantik dan manis
menurut kinal.

Sinka yang menggunakan, celana jeans hitam dengan sneakers putih dengan baju kaos motif floral
berwarna putih itu membuat kinal tidak berkedip memperhatikan sinka sedari tadi, apalagi rambut sinka
yang ia biarkan terurai begitu saja. Selama diperjalanan mereka terjebak macet padahal mereka naik
motor.

“Kinal kamu tau ga sih bawa motor?” kesal sinka yang memegang jaket kinal karena takut jatuh.

“Iya sinka tau, maklum motor baru. Sudah makan belom?!” teriak kinal ke sinka. Sinka yang mendengar
kinal teriak langsung memukul helm kinal. Kinal pun hanya tertawa.

Namun dibalik kesenangan mereka di tengah kemacetan, ada seseorang yang memperhatikannya tepat
di sebelah kiri jendela mobil marcel. Veranda memperhatikan mereka secara diam diam,

“Itukan kinal, dia sama cewe lain. Kayak ga asing siapa yah kok mereka dekat banget hmmm.” gumam ve
dalam hati sambil memasang wajah yang lemas.

Lampu pun berubah berwarna hijau, ve yang masih memperhatikan mereka, melihat kinal yang langsung
menggas motornya cepat seakan sinka ingin terjatuh otomatis sinka langsung memeluk kinal erat dan
kinal hanya tertawa. Ve yang melihat itu langsung memanas dan membulatkan matanya seakan ingin
marah namun tidak bisa.

“Harus laporan ke shania nih!” gumamnya dalam hati.

***

“Kita makan di sini aja yah, kan kamu belum makan.” kata kinal berhenti di depan sebuah restoran siap
saji. “Turun dut ih mau di angkat emang?” lanjut kinal yang melirik sinka pake kaca spion. Sinka yang
diperlakukan begitu, langsung salah tingkah dan turun dengan wajah yang cemberut. Kinal pun turun
dari motor juga dan melepas helmnya, ia mengikat poni depannya saja kebelakang.
Sinka yang melihat kinal tanpa helm membuat ia semakin jatuh cinta kepadanya. “Gila kok ganteng
banget sih kak kinal.” Gumam sinka dalam hati.

“Dut kok melamun, ayo masuk!” kata sinka sambil menggenggam tangan sinka.

“Duh ini sudah jam 10 lewat ve mau makan di mana kita?” kesal marcel keliling-keliling mencari tempat
makan.

Ve yang melihat ke arah kanan, melihat seseorang yang ia kenal.

“Kita makan di situ aja.” tunjuk ve penuh semangat ke restoran siap saji.

“Wah boleh, tumben mau makan makanan cepat saji ve apalagi sudah jam 10 lewat.”

“Lagi mau aja hehehe.” Jawab ve tersenyum semangat.

Anda mungkin juga menyukai