Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIK

MESIN MILLING

Dosen pengajar:

PETRUS L., MT.

Disusun oleh :
Nama : ANGGY RINALDI EKA PUTRA
Nim : 181211038
Kelas : 1-MB

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018
Pembahasan Teori

A. Mesin Frais (Milling)


Mesin freis ditemukan tahun 1818, oleh E;I Whitney. Pada awalnya digerakan
secara manual, namun dalam perkembangannya sekarang digerakan secara otomatis
dengan tingkat ketelitian tinggi.

1. Pengelompokan Mesin Frais


Mesin Freis dapat dapat dikelompokan menjadi :

a. Dilihat dari posisi spindle, mesin freis dapat dibedakan menjadi:


1. Mesin frais vertical, sumbu pisau freis (cutter) tegak lurus terhadap meja
mesin. Alat pemegang pisau frais disebut adaptor.
2. Mesin frais horizontal, sumbu pisau freis (cutter) sejajar terhadap meja
mesin. Alat pemegang pisau freis disebut adaptor atau arbor.
b. Dilihat dari posisi penggunaannya, mesin freis dapat dibedakan menjadi :
1. Mesin frais penggunaan khusus, dapat digunakan untuk pemotongan
roda gigi, cam, bentuk, gravier, dan copy.
2. Mesin frais penggunaan tunggal , mesin ini cocok untuk pekerjaan
produksi.
3. Mesin frais penggunaan umum (mesin frais universal), mesin ini cocok
untuk pendidikan.
4. Mesin centers, selain digunakan untuk milling, dapat juga untuk proses
boring, reamering, tapping, dan contour dalam sekali set-up.
c. Dilihat dari posisi penempatan mejanya, mesin freis dapat dibeadakan menjadi
:
1. Mesin frais tipe bed, dimana meja mesin diletakan pada
suatu alas yang kuat sehingga meja mampu menahan beban yang lebih
berat.
2. Mesin frais tipe knee, dimana meja mesin digantung pada
sebuah colum atau tiang.
d. Dilihat dari sumber gerakannya, mesin freis dapat dibedakan menjadi:
1. Mesin frais konvensional (manual).
2. Mesin frais semi otomatis.
3. Mesin frais otomatis.

2. Jenis-jenis mesin frais yang digunakan.


a) Mesin Frais Horizontal
Mesin Frais Horizontal adalah mesin freis dengan spindle yang dipasang
horizontal. Mesin ini adalah mesin produksi, dapat melakukan gerakan
dalam tiga arah, yaitu vertical, longitudinal dan transverse

b) Mesin Frais Vertikal


Mesin frais vertical adalah mesin freis dengan spindle yang dipasang
vertical pada kepala mesin. Kepala mesin ini mungkin bertipe tetap, tipe
kepala bergerak atau bertipe kepala yang bisa dimiringkan. Meja mesin
freis vertical dapat bertipe knee atau bertipe bed. Mesin ini adalah mesin
produksi.

c) Mesin Frais Horizontal tipe Bed


Meja mesin ini bisa menahan beban lebih berat dibandingkan dengan tipe
knee, karena meja diletakan dialas yang kuata. Meja tipe ini hanya dapat
digerakan pada arah melintang, sedangkan gerakan vertical dan
memanjang dilakukan oleh spindle alat potong.

d) Mesin Frais universal


Mesin frais universal merupakan gabungan dari mesin freis vertical dan
horizontal, karena posisi spindle utamanya dapat diubah menjadi vertical
maupun horizontal. Knee dapat digerakan keatas dan kebawah pada colum,
knee membawa slide silang dan meja dengan longitudinal slide.mesin ini
dapat digunakan untuk freis muka, freis datar, freis spiral, pemotongan
roda gigi, pengeboran dan reamering, boring, pembuatan celah dan lain-
lain.
B. Kemampuan Mesin
Kemampuan mesin ditujukan oleh tipe mesin dan batas kemampuan potong
yang bisa dicapai. Pendekatam ke batas kemampuan ini adalah keharusan ekonomis
dan hanya bisa dilaksanakan oleh seorang yang mempunyai pengetahuan tentang
teknik milling. Untuk tujuan ini, maka diperlukan keharmonisan dari factor-faktor
yang mempengaruhinya, yaitu

a. Alat potong atau pisau freis (bahan, ketajaman, dan bentuk).


b. Benda kerja (bahan dan bentuk)
c. Jumlah putaran
n = vc.1000 n = jumlah putaran

п.Nmil vc = cutting velocity material

Nmil = diameter pisau

C. PERLENGKAPAN MESIN FRAIS

Mesin frais mempunyai perlengkapan-perlengkapan yang harus di pasang jika


ingin menggunakannya.perlengkapan-perlengkapan iitu antara lain:
1. Arbor (poros mesin)
Arbor atau poros frais adalah perlengkapan mesin frais yang digunakan
sebagai tempat dudukan pisau frais dan ditempatkan pada sumbu utama mesin.
Bentuknya bulat panjang dan sepanjang badannya berulir, bagian ujungnya
berbentuk tirusdan berulir. Ada dua jenis Arbor yaitu tipe A dan tipe B,
dimana tipe B lebih panjang dibandingkan dengan tipe A.
2. Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja, karena ukuran dan
bentuk benda kerja berbeda-beda maka disediakan juga bermacam-macam
ragum seperti digambarkan dihalaman berikut ini, rahang ragum dibuat dari
baja perkakas yang dikeraskan.
3. Kepala lepas
Kepala lepas suatu mesin frais fungsinya adalah sama dengan pada mesin
bubut hanya disini konstruksinya berbeda, dimana kedudukan sumbu
senternya dapat diatur dalam arah memutar veritkal dan dapat dinaik- turunkan
sesuai tinggi sumbu benda kerja yang dibutuhkan. Kepala lepas dipasang
diatas meja mesin dengan kedudukan segaris dengan kepala pembagi.

4. Kepala pembagi
Kepala pembagi sering dipakai dalam mesin frais untuk memegang dan
mengatur letak benda kerja selama proses pengefraisan.

5. Meja putar keliling


Dinamakan juga meja pembagi yang sering dipakai pada mesin frais
tegak(vertical). Meja ini terdiri dari rumah tetap yang didalamnya terdapat
pelat putar, dalam pelat ini terdapat pelat T untuk menambatkan benda kerja
atau perkakas dengan bantuan baut pengikat.

6. Pisau frais
Salah satu alat yang digunakan untuk mengefrais adalah pisau frais.
Pisau frais ada beberapa macam, antara lain:
- Pisau frais mantel - Pisau ujung
- Pisau sisi/samping - Pisau alur T
- Pisau muka - Pisau pembentuk
-Pisau sudut - Pisau roda gigi
- Pisau gergaji - Pisau pahat

D.Alat dan Bahan


 Alat
- Cutter jari ukuran 12 mm dan 20 mm
- Dial indicator
- Jangka sorong
- Kunci L ukuran 8
- Kunci ukuran 19 dan 22
- Palu plastik
- Parallel flat 15,27 dan 31 mm
- Kikir
- Kuas
- Kunci ulir ragum
- Baut pengunci ragum
- Kunci mur bor
- Ragum
- Kacamata
- Gambar kerja
 Bahan
- ST37

E.Job Sheet
Langkah Kerja:

1. Membuat balok

 Mengikir benda kerja agar menghilangkan bekas pemotongan


 Memotong dimensi luar yang diminta (Panjang=80 mm ,lebar=48 mm dan
tinggi=24 mm)
 Jepi benda kerja pada ragum pada bidang 5 dan 6
 Lalu potong ratakan bagian 1 dan balik benda kerja potong bagian 2 dengan
ukuran 24 mm
 Jepit benda kerja pada ragum pada bidang 1 dan 2
 Lalu potong ratakan bagian 4 dan balik benda kerja potong bagian 3 dengan
ukuran 48 mm
 Gunakan dial indikator setting pada ragum
 jepit benda kerja pada ragum pada bidang 4 dan 3
 lalu potong ratakan bagian 5 dan potong bagian 6 dengan ukuran 80 mm
2.Membuat persegi di tengah balok
 Setting ragum menggunakan dial indikator
 Jepit benda kerja pada bagian bidang a dan b
 Buat persegi panjang =36, lebar =36 mm dan tinggi 10 mm
 Di mulai Potong sisi a sampai menjadi bagian 1(tinggi 10 mm dan panjang 23
mm) d
c
 Di mulai Potong sisi b sampai menjadi bagian 2 (tinggi 10 mm dan panjang 23
a b
mm)
 Di mulai Potong sisi c sampai menjadi bagian 3 (tinggi 10 mm dan panjang 12
mm)
3. membuat miring
 Menyeting ragum sebesar 63° untuk mengerjakan sudut
 Jepit benda kerja pada bagian c dan d
 Tandai benda kerja menggunakan high gauge bagian a dan b panjang 5 mm dan
lebar 10
 Potong bagian a sebesar 63° sampai yang sudah ditandai tadi
 Menyeting ragum sebesar 63° dengan posisi yang berlawanan untuk mengerjakan
sudut b yang satunya lagi
 Potong bagian b sebesar 63° sampai yang sudah ditandai tadi
 Buka benda kerja dan balik, dengan posisi yang kecil a dan b bagian lurusnya
dijepit
 Menyeting ragum sebesar 60° untuk mengerjakan sudut c dan d
 Tandai benda kerja menggunakan high gauge bagian c dan d panjang 14 mm dan
lebar 24,25
 Potong bagian c sebesar 60° sampai yang sudah ditandai tadi
 Menyeting ragum sebesar 60° dengan posisi yang berlawanan untuk mengerjakan
sudut d yang satunya lagi
 Potong bagian d sebesar 60° sampai yang sudah ditandai tadi

4.membuat alur
 Mengembalikan lagi posisi ragum ke 0° untuk mengerjakan bidang a dan b.
 Setting ragum menggunakan dial indikator
 Sambil cutter berputar setting nol pada permukaan atas dan permukaan depan
 Potong bagian a mengatur kedalaman 2mm, dan lebar 4mm, lalu milling
 Lalu potong bagian b dengan Mengembalikan cutter diameter 12 pada posisi awal,
lalu kerjakan slot 2, dengan cara menggeser sejauh 22 mm kekanan, turunkan 2
mm, lalu lakukan pemakanan
 Setelah beres angkat cutter 2mm, geser 1mm kekanan, turunkan lagi 2mm, lalu
lakukan lagi pemakanan,
 Mendeburing samping samping benda kerja menggunakan kikir agar tidak tajam

Anda mungkin juga menyukai