Anda di halaman 1dari 2

Business combination & Consolidation

Case 1

PT X sedang bernegosiasi dengan PT Y untuk mengakuisisi 100% modal saham PT Z. PT Z saat ini dimiliki
sepenuhnya oleh PT Y dan memenuhi definisi bisnis sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 22. Penjualan
saham harus mendapat persetujuan dari Pemegang saham PT X dan pemerintah. Karena persetujuan
tersebut membutuhkan waktu, menjelang saat penjualan saham diselesaikan, PT X dan PT Y membuat
perjanjian bahwa:

• Kedua belah pihak berkomitmen untuk menyelesaikan secara hukum dengan tunduk pada persetujuan
yang diperlukan;
• Menentukan harga pembelian;
• Menentukan bahwa keputusan dan tindakan berikut dapat dilakukan oleh PT Y hanya dengan
persetujuan PT X sampai dengan penjualan saham, melalui:
o Perubahan dalam manajemen PT Z;
o Pembayaran dividen; dan,
o Kontrak proyek baru yang melebihi Rp 200 miliar.

Apakah PT X mengendalikan PT Z sebagai hasil dari perjanjian ini?

Case 2

Pada awal tahun 2019, PT X mengakuisisi kepemilikan saham 2 entitas yaitu PT Y dan PT Z dengan
informasi sebagai berikut:

• PT X mengakuisisi 30% saham pada PT Y, yang mana sebelumnya PT X telah memiliki 40% saham PT Y.
Berdasarkan analisis yang dilakukan PT X, tambahan 30% kepemilikan saham tersebut menyebabkan
PT X memiliki pengendalian atas PT Y.
• PT X mengakuisisi 20% saham pada PT Z, yang mana sebelumnya PT X telah memiliki 60% saham PT Z.
Berdasarkan analisis yang dilakukan PT X, atas kepemilikan awal pada 60% saham PT Z, PT X memiliki
pengendalian atas PT Z. Dengan tambahan 20% kepemilikan saham tersebut, PT X memiliki tetap
memiliki pengendalian atas PT Z.

Menjelang akhir tahun 2020, PT X menjual sebagaian kepemilikannya pada kedua perusahaan, dengan
informasi sebagai berikut:

• PT X menjual 15% atas kepemilikannya pada saham PT Y. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh PT
X, penjualan tersebut tidak menyebabkan PT X kehilangan pengendalian atas PT Y.
• PT X menjual 40% atas kepemilikannya pada saham PT Z. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh PT
X, penjualan tersebut menyebabkan PT X kehilangan pengendalian atas PT Z.

Jelaskan bagaimana perlakuan akuntansi bagi PT X atas kepemilikannya PT Y dan PT Z pada saat:

1. Akuisisi tambahan saham pada awal tahun 2019.


2. Penjualan sebagian kepemilikan menjelang akhir tahun 2020.
Case 3

Kochin Corporation (KC) memiliki 85% saham di Doha Corporation (DC). Pada 1 Januari 20XX, KC
memutuskan untuk menjual 50% kepemilikan di DC kepada pihak ketiga dengan imbalan uang tunai €
600.000. Pada tanggal pelepasan, nilai wajar DC berjumlah € 1.000.000. Selanjutnya, dalam laporan
keuangan konsolidasi KC, nilai tercatat aset bersih DC adalah € 1.000.000 dan nilai tercatat kepentingan
nonpengendali di DC (termasuk bagian kepentingan nonpengendali dari akumulasi pendapatan
komprehensif lain) adalah € 100.000. Sebagai akibat dari transaksi ini, KC kehilangan kendali atas DC tetapi
tetap memiliki 35% kepemilikan di anak perusahaan sebelumnya, senilai € 350.000 pada tanggal tersebut.

Instruksi:

1. Mendiskusikan dan menentukan perlakuan akuntansi untuk mencatat transaksi tersebut sesuai
dengan IFRS 10 (PSAK 65)
2. Hitung berapa keuntungan atau kerugian dari transaksi itu (jika ada)
3. Diskusikan dan tentukan bagaimana perlakuan akuntansi akan berbeda jika diasumsikan bahwa
KC tidak kehilangan kendali setelah transaksi.

Anda mungkin juga menyukai