DISUSUN OLEH
KELOMPOK XI:
Dosen Pembimbing:
Ratih Lusiani Bancin,M.H
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun waktunya.
Kelompok XI
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2
2.9. Analisis................................................................................... 8
3.1. Kesimpulan............................................................................ 9
3.2. Saran....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Iktikad Baik dalam perma No.1 tahun 201
2. Bagaimana yang dimaksud dengan Mediasi Sukarela ?
3. Bagaimana yang dimaksud dengan Mediasi Bersifat Tertutup?
4. Bagaimana yang dimaksud dengan Kesepakatan Perdamaian Sebagian?
5. Bagaimana yang dimaksud dengan Perdamaian diluar Pengadilan?
6. Bagaimana yang dimaksud dengan Mediasi tidak dapat dilakukan?
7. Apa yang menjadi Perbedaan antara Perma No.1 2008 dan Perma No.1 2016?
8. Menganalisis
1. Menjelaskan apa saja yang menjadi pokok pokok mediasi didalam Perma No. 1
Tahun 2016
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hal Hal Pokok Mediasi yang terdapat didalam Perma No. 1 Tahun 2016
I. Itikad Baik
Didalam beritikad baik disini dimaksudkan adalah, agar para pihak yang
bersangkutang untuk ikut hadir dan ikut serta dalam setiap proses penyelesaian kasus,
salah satu hal yang dapat dinyatakan bahwa setiap pihak yang tidak beritikad adalah
tidak hadir setelah dipanggil secara patut 2 kali berturut turut dalam pertemuan
mediasi tanpa alasan yang sah, namun ada lagi ketika pertemuan pertama hadir,
namun setelah itu unutk pertemuan selanjutnya tidak hadir meskipun telah dipanggil
berturut turut, ketidak hadiran yang berulang yang dapat mengganggu jadwal
pertemuan mediasi tanpa alasan yang sah, menghadiri pertemuan tetapi tidak
memperdulikan atau tidak menanggapi resume pihak pihak lain. Apabila pihak
dinyatakan tidak beritikad baik dalam mediasi gugatan dinyatakan tidak dapat di
terima oleh Hakim Pemeriksa Perkara , terdapat didalam pasal 22 PERMA NO. 1
TAHUN 2016.
J. Media Sukarela
2
d. Hakim pemeriksa perkara ditingkat banding, kasasi dan peninjauna kembali
memutus berdasarkan kesepakatan tersebut.
Proses mediasi pada dasarnya bersifat tertutup kecuali para pihak yang ingin
menghendakinya, namun ketika beberapa pihak sedang menjalankan mediasi ingin
mediasinya bersifat umum agar didengar orang, maka pertemuan ini dapat dilakukan
dengan melalui media komunikasi audio visual jarak jauh yang memungkinkan
semua pihaksaling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam
pertemuan.
Kesepakatan perdamaian sebagian terdiri dari dua jenis, yaitu kesepakatan atau akta
perdamaian yang meliputi, yaitu:
3
penggugat( tetapi tidak menyagkut seluruh tergugat), maka kesepakatan tersebut bisa
dibuat dan ditandatangani oleh sebagian pihak tergugat serta mediator.
4
L. PERDAMAIAN DI LUAR PENGADILAN
5
para pihak memperbaiki kesepakatan yang mereka buat dan kemudian
menyerahkankonsep yang telahdiperbaikitersebutkepada hakim pemeriksaperkara.2
2
Ibid 84
6
d. Setelahmenerimapemberitahuansebagaimanadimaksudpadaayat (1) danayat (2)
hakim pemeriksa perkara segera menerbitkan penetapan untuk melanjutkan
pemeriksaan perkara sesuai dengan ketentuan hukum acara yang berlaku.3
O. Perbedaan antara Perma No. 1 tahun 2008 dan Perma No 1 tahun 2016
1) Terkait batas waktu mediasi yang lebih singkat dari 40 (empat puluh) hari
menjadi 30 hari terhitung sejak penetapan perintah melakukan Mediasi.
3
Mujahidin Ahmad, SH,M.H, RuangLingkup Dan PraktikMediasiSengketaEkonomiSyariah,
(Yogyakarta : Deepublish,2018) hlm, 33
7
4) PERMA Nomor 1 Tahun 2016 menegaskan kembali peranan Mediator
Independen untuk berperan lebih aktif dalam menyelesaikan perkara atau sengketa di
luar pengadilan, yang kemudian hasil mediasi yang disepakati dapat diajukan
penetapan ke Pengadilan melalui mekanisme gugatan.
5) Berhubungan dengan masalah pengaturan iktikad baik dan akibat hukum para
pihak yang tidak beriktikad baik dalam proses mediasi, dalam PERMA Nomor 1
Tahun 2008 penjabarannya tidak rinci seperti di dalam PERMA Nomor 1 Tahun
2016.
P. ANALISIS
Dari semua hal yang dicantumkan diatas bahwa didalam PERMA NO.1 TAHUN
2016 di teteapkan beberap hal yang menjadi pokok dalam menyelesaikan mediasi
antare beberapa sengketa, ada beberap sengketa yang akan ditolak atau tidak di
selesaikan adalah sengketa yang orang yang berpekara tidak beritikad baik selama
proses penyelesain sengketa, lalu ada juga sanksi yang akan di berikan kepada orang
yang menjadikan atau merusak jadwal pertemuan karena dalam proses tidak hadir
dengan alasan yang sah, seperti penanggungan biaya perkara, perkara yang ditolak
dan sanksi berupa menanggung biaya perkara yang telah dipanjar.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Didalam beritikad baik disini dimaksudkan adalah, agar para pihak yang
bersangkutang untuk ikut hadir dan ikut serta dalam setiap proses
penyelesaian kasus
2. Perdamaian sebagian menyangkut sebagian pihak saja yang menyepakati
perdamaain (Pasal 29 ayat 1 Perma No. 1 Tahun 2016).
3. Perdamaian sebagian dalam hal semua pihak hanya menyepakati perdamaian
untuk sebagian sengketa (Pasal 30 ayat 1 Perma No.1 tahun 2016).
SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Mujahidin Ahmad, SH,M.H, Ruang Lingkup Dan Praktik Mediasi Sengketa Ekonomi
Syariah, Yogyakarta : Deepublish,2018.