Penyiaran
Penyiaran
1/Jan-Mar/2014
79
Lex Crimen Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2014
80
Lex Crimen Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2014
81
Lex Crimen Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2014
30% (tiga puluh per seratus) dari siaran meskipun untuk aplikasinya cenderung sulit
iklannya. untuk mencari ukuran-ukuran dan batasan-
10. Waktu siaran lembaga penyiaran batasannya.7
dilarang dibeli oleh siapa pun untuk Mengambil salah satu contoh seperti
kepentingan apa pun, kecuali untuk iklan rokok, secara khusus kode etik
siaran iklan. periklanan meyebutkan:
11. Materi siaran iklan wajib menggunakan a. Iklan tidak boleh mempengaruhi atau
sumber daya dalam negeri. merangsang orang untuk mulai merokok;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 b. Iklan tidak boleh menyarankan bahwa
tentang Penyiaran, mengatur mengenai tidak merokok adalah hal yang tidak
sensor isi siaran dalam Pasal 47:Isi siaran wajar;
dalam bentuk film dan/atau iklan wajib c. Iklan tidak boleh menggambarkan orang
memperoleh tanda lulus sensor dari merokok dalam kegiatan-kegiatan yang
lembaga yang berwenang. membahayakan keselamatan;
Sebagai sarana pemasaran tentunya d. Iklan rokok tidak boleh menampilkan
peran iklan dimaksudkan untuk mendorong atau ditujukan terhadap anak-anak di
penciptaan kebutuhan produk konsumen bawah usia 16 (enam belas) tahun dan
yang diiklankan, memantapkan dan atau atau wanita hamil;
meningatkan pangsa pasar produk e. Iklan tidak boleh dimuat pada media
tersebut, sedangkan sebagai sarana periklanan yang khalayak sasaran
penerangan iklan berfungsi pula sebagai utamanya anak-anak di bawah usia 16
penyampai keterangan yang seharusnya (enam belas) tahun.8
juha memenuhi persyaratan jujur dan Periklanan merupakan suatu bidang
bertanggung jawab dalam menawarkan usaha yang cukup unik, di satu sisi ia terikat
produk atau gagasan pada khalayak ramai. pada hubungan kerja dengan pelaku usaha
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah yang memperkerjakannya, namun disisi lain
apakah Tata Krama dan Tata Cara ia di wajibkan untuk turut bertanggung
Periklanan Indonesia (TKTCPI) menyediakan jawab atas hasil kerja/hasil karya yang
tolok ukur dari prinsip-prinsip etika, dibuatnya berdasarkan atas perjanjian dan
tanggung jawab sosial, dan perlindungan perintah kerja yang diterimanya. Pada
nilai-nilai budaya ? dan apakah Tata Krama umumnya pelaku usaha periklanan. Hanya
dan Tata Cara Periklanan Indonesia bekerja berdasarkan data dan informasi
(TKTCPI) dilengkapi dengan badan penaatan yang disediakan oleh pelaku usaha yang
Tata Krama yang memiliki, wewenang mempekerjakannya. Prestasi yang
objektif ? Kewenangan dimaksud adalah dihasilkannya pun banyak dipengaruhi atas
kewenangan untuk secara mandiri lepas kehendak dari pihak yang
dari kepentingan bisnis yang mempekerjakannya. Mengakomodasi itu
melatarbelakanginya dalam mengambil semua, pelaku usaha periklanan harus
keputusan, menetapkan ada atau tidaknya dapat menempatkan posisinya secara
pelanggaran prinsip-prinsip berusaha yang nentral dan seimbang, dengan tidak
telah ditetapkan. Badan ini haruslah melupakan kewajibannya untuk menaati
memenuhi syarat-syarat objektif dalam ketentuan hukum yang berlaku dan
mengambil setiap keputusan dan putusan mengindahkan asas kepatutan, kesusilaan,
itu efektif dalam pelaksanaannya.
Prinsipnya setiap Kode Etik Profesi tentulah
yang menjadi tolok ukurnya adalah “hati 7
nurani”, “moral” dan “nilai-nilai etik”, Ibid, hal. 26.
8
Ibid.
82
Lex Crimen Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2014
83
Lex Crimen Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2014
masyarakat. Iklan-iklan yang sudah berhasil Republik Indonesia, dan KPI Daerah
menarik pembeli yang dilakukan di suatu diawasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat
negara tidak serta merta dapat dilakukan di Daerah Provinsi.
negara yang sedang berkembang. Di Undang-Undang Nomor 32 Tahun
negara-negara yang sedang berkembang di 2002 tentang Penyiaran, dalam Pasal 8
mana nilai-nilai keagamaan masih sangat menyatakan pada ayat:
kental, perusahaan harus menaruh (1) KPI sebagai wujud peran serta
perhatian yang khusus dalam pemasangan masyarakat berfungsi mewadahi
iklan. Pencitraan suatu produk melalui aspirasi serta mewakili kepentingan
personifikasi seorang bintang film masyarakat akan penyiaran.
perempuan dengan pakaian yang tidak (2) Dalam menjalankan fungsinya
sesuai dengan nilai budaya setempat akan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
mengudang proses masyarakat. Hal ini KPI mempunyai wewenang:
telah terjadi beberapa tahun yang lalu dan a. menetapkan standar program siaran;
protes masyarakat tidak berlajutkarna b. menyusun peraturan dan
produsen pemasang iklan segera merubah menetapkan pedoman perilaku
tampilan iklannya. Masih ada beberapa penyiaran;
contoh bentuk-bentuk komunikasi c. mengawasi pelaksanaan peraturan
pemasaran lainnya yang kurang sesuai dan pedoman perilaku penyiaran
dengan nilai-nilai sosial kemasyarakatan. serta standar program siaran;
Sekali kagi tanggung jawab sosial para d. memberikan sanksi terhadap
produsen meliputi wilayah yang sangat luas pelanggaran peraturan dan pedoman
dan perlu mendapat perhatian perilaku penyiaran serta standar
14
sebagaimana mestinya. program siaran;
e. melakukan koordinasi dan/atau
B. Penyelesaian Pelanggaran Dalam kerjasama dengan Pemerintah,
Kegiatan Penyiaran Iklan Niaga lembaga penyiaran, dan masyarakat.
1. Wewenang dan Tugas Komisi Penyiaran (3) KPI mempunyai tugas dan kewajiban:
Indonesia (KPI) a. menjamin masyarakat untuk
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 memperoleh informasi yang layak
tentang Penyiaran, dalam Pasal 7 mengatur dan benar sesuai dengan hak asasi
kedudukan Komisi Penyiaran Indonesia manusia;
sebagaimana disebutkan dalam ayat: b. ikut membantu pengaturan
1. Komisi penyiaran sebagaimana dimaksud infrastruktur bidang penyiaran;
dalam Pasal 6 ayat (4) disebut Komisi c. ikut membangun iklim persaingan
Penyiaran Indonesia, disingkat KPI. yang sehat antarlembaga penyiaran
2. KPI sebagai lembaga negara yang dan industri terkait;
bersifat independen mengatur hal-hal d. memelihara tatanan informasi
mengenai penyiaran. nasional yang adil, merata, dan
3. KPI terdiri atas KPI Pusat dibentuk di seimbang;
tingkat pusat dan KPI Daerah dibentuk di e. menampung, meneliti, dan
tingkat provinsi. menindaklanjutiaduan, sang-gahan,
4. Dalam menjalankan fungsi, tugas, serta kritik dan apresiasi masyarakat
wewenang dan kewajibannya, KPI Pusat terhadap penye-lenggaraan
diawasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat penyiaran; dan
f. menyusun perencanaan
14 pengembangan sumber daya
Ibid, hal. 253.
84
Lex Crimen Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2014
85
Lex Crimen Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2014
86
Lex Crimen Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2014
87
Lex Crimen Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2014
88