Bangsa
Muhammad Alfarizi
142200278
Tujuh puluh tiga tahun bangsa Indonesia terbebas dari penjajah. Perlu
perjuangan keras untuk berteriak “merdeka!”. Merdeka karena rasa integrasi yang
melekat di hati bangsa sehingga bisa menyatukan beribu-ribu pulau Indonesia
yang sangat luas ini. Dari hal tersebut, Indonesia sangat diuntungkan di bidang
perdagangan karena bisa memanfaatkan ekonomi hasil alamnya. Menurut
Baldwin, R., Forslid, R., Martin, P., Ottaviano, G., Robert-Nicoud, (2013:45) “
geografi suatu negara sangat menguntungkan kegiatan ekonominya.” Apalagi
dalam lingkungan ekonomi Negara, salah satu kata terkenal yaitu pertumbuhan
ekonomi. Meski ada yang lain Pengangguran, inflasi atau kenaikan harga Proyek
bersama Kemiskinan, distribusi pendapatan dan segera. Pertumbuhan ekonomi
Penting dalam konteks Ekonomi suatu negara karena bisa Sebagai ukuran
Pertumbuhan atau prestasi Meski perekonomian nasional Tindakan yang tidak
bisa disangkal lain. Untuk itu perdagangan suatu negara sangat berhubungan
sekali dengan pertumbuhan ekonomi. Maka pada artikel ini dipaparkan tentang
spesialisasi yang menguntungkan perdagangan Internasional, faktor yang sangat
merugikan perdagangan internasional, dan kesimpulan pada artikel ini.
Oeh karena itu, kebijakan ekspor Indonesia berhasil karena pada saat itu
hasil pertanian sangat melimpah. Tentu saja perpindahan modal antar negara
Juga merupakan bagian penting Diteliti. Sejalan dengan teori Vernon
mengusulkan untuka memanfaatkan perdagangan internasional sebaik-baiknya,
terutama investasi modal. Mulailah dengan perdagangan Internasional
(McAusland C,2008). Ketika Perdagangan internasional yang sedang
berlangsung daalam bentuk impor dan ekspor, file datang dengan situs produksi
seluler. Perluasan skala pasar ditandai dengan peningkatan Impor produk
tertentu di suatu negara / kawasan, akan Memproduksi barang-barang ini di
dalam negeri Pengimpor. Kemungkinan ini didasarkan pada perbandingan antara
harga pokok produksi di negara pengekspor ditambah dengan biaya
pengangkutan dan biaya produksi barang di negara pengimpor. Jika biaya
produksi negara pengekspor ditambah biaya pengangkutan lebih besar dari biaya
produksi negara pengimpor, maka investor akan memindahkan lokasi produksi
ke negara pengimpor (McAusland C, 2008). Perdagangan internasional
mendorong setiap negara ke arah tempat yang mengkhususkan diri dalam
produksi barang. Negara memiliki keuntungan Membandingkan. Jika biayanya
konstan, Akan ada spesialisasi produksi lengkap, dan jika terjadi peningkatan
biaya, spesialisasi tidak lengkap. Menurut Chen MX and Mattoo A (2008:13)
spesialisasi tidak membawa manfaat apapun dengan sendirinya Komunitas,
kecuali didampingi Kemungkinan pertukaran hasil diproduksi dengan barang
lain yang dibutuhkan
Ketiga keadaan tersebut di atas adalah peringatan bagi kita untuk tidak
begitu saja dan tanpa reserve menerima dalil perdagangan Neoklasik bahwa
spesialisasi dan perdagangan selalu menguntungkan dalam keaadaan apapun.
Tetapi di lain pihak, uraian diatas tidak merupkan bukti bahwa manfaat dari
perdagangan tidaklah bisa dipetik dalam kenyataan. Teori keunggulan komperatif
masih memiliki kebenaran dasarnya, yaitu bahwa suatu negara seyogyanya
memanfaatkan keunggulan komperatifnya dan kesempatan”transformasi lewat
perdagangan”. hanya saja perlu diperhatikan bahwa dalam hal-hal tertentu
pertimbangan-pertimbangan lain yang jangan dilupakan.
Baldwin, R., Forslid, R., Martin, P., Ottaviano, G., Robert-Nicoud, F., 2003.
Economic Geography and Public Policy. Princeton University Press, Princeton.
Copeland B and Scott Taylor M (2004) Trade, growth and the environment.
Journal of Economic Literature.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200715/9/1266211/bpdpks-bukukan-
pendapatan-rp51-triliun-dari-ekspor-kelapa-sawit-ini-rinciannya-, Diakses pada
23 maret 2021.
Gulati S and Roy D (2008) National treatment and the optimal regulation of
environmental externalities. Canadian Journal of Economics.
Lidya Julitas Sembiring, 2021. “10 komoditas paling banyak diekspor 2020, inilah
daftarnya“, https://www.cnbcindonesia.com/news/20210115155714-4-216349/10-
komoditas-ri-paling-banyak-diekspor-di-2020-ini-daftarnya-, diakses pada 23
maret 2021
Salvatore, Dominick. 2004. Theory and Problem of Micro Economic Theory. 3rd
Edition. Alih Bahasa oleh Rudi Sitompul. Penebit Erlangga. Jakarta.