Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PADAT
SUSPENSI
Disusun Oleh :
Nomor Kelompok : 6
Dosen Pengampu:
apt. Lina Widyastuti, M.Sc
KELAS IV/B
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmatnya kepada
kita semua. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara memelihara
lingkungan dan mengasah akal budi pekerti kita untuk memanfaatkan karunia
Allah SWT itu dengan sebaik-baiknya.
Jadi, rasa syukur itu harus senantiasa kita wujudkan dengan rajin belajar
dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan cara itu, anda akan
menjadi generasi bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar. Makalah ini
yaitu materi “FTS CPS” tentang “SEDIAAN SUSPENSI”.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan...........................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
II
Abstrak
Suspensi merupakan sediaan farmasi yang mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus dan tidak larut yang terdispersi dalam cairan pembawanya. Jenis
sediaan ini umumnya cairan serbuk yang mengandung obat dan bahan
pensuspensi dan maupun pendispersi, yang melarutkan dan pengocokan
menghasilkan bentuk suspensi yang cocok untuk diberikan. Formulasi obat dalam
bentuk sediaan suspensi memiliki keuntungan yaitu rasanya yang lebih enak juga
dapat meningkatkan absorbansi obat sehingga dapat meningkatkan
bioavailabilitas dari obat. Karena bentuknya yang cair, sediaan ini lebih disukai
pasien, terutama anak – anak. Kesulitan dalam formulasi suspensi adalah
pembasahan fase padat oleh medium suspensi, yang artinya suspensi merupakan
suatu sistem yang tidak dapat bercampur. Suspensi digunakan baik dalam sediaan
oral, eksternal, maupun sediaan injeksi.
Kata kunci : sediaan farmasi, suspensi, terdispersi
Abstract
Suspensions are pharmaceutical preparations containing solid medicinal
ingredients in a fine and insoluble form which is dispersed in the liquid of the
carrier. These types of preparations are generally liquid powders containing drugs
and suspending and / or dispersing agents, which dissolve and agitate to give a
suitable suspension form. The drug formulation in the dosage form of suspension
has the advantage that it tastes better and it can increase the absorbance of the
drug so that it can increase the bioavailability of the drug. Due to its liquid form,
it is preferred by patients, especially children. The difficulty in the suspension
formulation is wetting the solid phase by the suspension medium, which means
that the suspension is an immiscible system. Suspensions are used both in oral,
external, and injection preparations.
Keyword : pharmaceutical preparations, suspension, dispersed
II
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Seiring berjalannya teknologi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki
manusia, maka manusia juga mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang
kesehatan. Dalam bidang farmasi, perkembangan teknologi sangat berperan aktif
dalam peningkatan kualitas produksi obat-obatan. Hal ini banyak ditunjukkan
dengan banyaknya sediaan obat-obatan yang disesuaikan dengan karakteristik
dari zat aktif obat, kondisi pasien dan peningkatan kualitas obat dengan
meminimalkan efek samping obat tanpa harus mengurangi atau mengganggu dari
efek farmakologis zat aktif obat. Salah satunya adalah pembuatan obat dengan
sediaan suspensi yang dapat menyatukan dua unsur yang tidak dapat menyatu
apabila terdapat di alam.
Suspensi atau suspension menurut farmakope edisi IV adalah sediaan cair
yang mengandung partikel padat tidak larut, yang terdispersi dalam fase cair.
suspensi oral merupakansediaan suspensi yang ditujukan untuk penggunaan
secara oral.
Suspensi menurut farmakope III adalah sediaan yang mengandung bahan
obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.
Menurut formularium nasional, suspensi adalah sediaan cair yang
mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersi sempurna dalam cairan
pembawa.
Alasan bahan obat diformulasikan dalam bentuk sediaan suspensi yaitu
bahan obat mempunyai kelarutan yang kecil atau tidak larut dalam air, tetapi
diperlukan dalam bentuk sediaan cair, mudah diberikan kepada pasien yang
mengalami kesulitan untuk menelan, diberikan pada anak-anak, untuk menutupi
rasa pahit atau aroma yang tidak enak pada bahan obat.
Kekurangan suspensi sebagai bentuk sediaan adalah pada saat
penyimpanan, memungkinkan terjadinya perubahan sistem dispersi (cacking,
flokulasi, deflokulasi) terutama jika terjadi fluktuasi atau perubahan temperatur.
Sasaran utama didalam merancang sediaan berbentuk suspensi adalah
untuk memperlambat kecepatan sedimentasi dan mengupayakan agar partikel
yang telah tersedimentasi dapat disuspensi dengan baik.
Demikian sangat penting bagi kita sebagai tenaga farmasis untuk
mengetahui dan mempelajari pembuatan bentuk sediaan suspensi yang sesuai
dengan syarat suspensi yang ideal.
II
Sangatlah penting untuk memilih karakteristik fase terdispersi secara
cermat dan tepat agar diperoleh suspensi dengan sifat fisis, kemis, dan
farmakologis yang optimum. Pembentukan suspensi terdiri dari dua sistem yaitu
flokulasi dan deflokulasi dalam flukolasi dan deflokulasi, peristiwa memisahnya
(mengendapnya fase terdispersi) antara fase eksternal dan fase internal terjadi
rentang waktu yang berbeda. Fase flokulasi terpisahnya dua fase ini lebih cepat
dibanding fase deflokulasi. Endapaan fase flokulasi pun juga dapat didispersikan
kembali sedangkan endapan fase deflokulasi tidak dapat didispersikan kembali
karena terbentuk cake
Kestabilan fisik dari suspensi sendiri bisa didefinisikan sebagai keadaan
dimana partikel tidak menggumpal dan tetap terdistribusi merata di seluruh sistem
dispersi. Stabilitas sediaan suspensi dipengaruhi oleh komponen – komponen
yang terdapat dalam formulasi tersebut, salah satunya adalah zat pensuspensi atau
suspending agent. Suspending agent ini befungsi untuk meningkatkan viskositas
dan memperlambat pengendapan sehingga menghasilkan suspensi yang stabil.
1.2. Rumusan masalah
Apa Pengertian Sediaan Suspensi ?
Bagaimana kestabilan fisik dari sediian suspensi yang baik. ?
Apa saja macam-macam dari sediian suspensi ?
Apa saja keuntungan dan kerugian sediaaan suspensi ?
Apa perbedaan dari sistem flokulasi dan deflokukasi ?
Bagaimana kriteria suspensi yang baik ?
Apa saja syarat-syarat dari sediian suspensi
Apa saja keuntungan dan kerugian sediaaan suspensi ?
Mengapa sediaan suspensi harus menggunakan Suspending Agent ?
Apa saja bahan untuk pensuspensi atau Suspensing Agent?
1.3. Tujuan
Dari materi makalah ini agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu sediian
suspensi, macam-macamnya, keuntungan dan kerugian sediian, kestabilan
fisiknya,syarat-syarat dan kriteria sediian suspensi, dan apa saja bahan suspending
agent. Apabila mahasiswa telah mengetahui semuanya maka akan mempermudah
mahasiswa melakukan pembuatan sediiian suspensi ini.
II
BAB II
PEMBAHASAN
Suspensi adalah suatu bentuk sediaan yang mengandung bahan obat padat
dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa dan
merupakan sistem heterogen yang terdiri dari dua fase. Fase kontinu atau fase luar
umumnya merupakan cairan atau semipadat, dan fase terdispers atau fase dalam
terbuat dari partikel-partikel kecil yang pada dasarnya tidak larut, tetapi
terdispersi seluruhnya dalam fase kontinu (Priyambodo, 2007)
Zat aktif
II
Bahan pensuspensi
(suspending agent)
Bahan pembasah
(wetting agent/humektan)
Antioksidan bila perlu
Pemanis dan anticaking
Pewarna dan flavour
Pewangi dan floculating
agent
Antibusa/ anti foaming
dan pengawet
Suspensi yang stabil harus tetap homogen, partikel benar-benar terdispersi
dengan baik dalam cairan, zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat
mengendap, jika dikocok endapan harus cepat terdispersi kembali (Priyambodo,
2007). Suspensi yang baik dibuat dengan menggabungkan sistem flokulasi dan
deflokulasi parsial, dan mencegah terjadinya cake, kemudian dapat ditambahkan
zat pensuspensi untuk menjaga agar flok-flok itu tetap tersuspensi. Bertambahnya
II
viskositas karena zat pensuspensi juga akan memperlambat pertumbuhan kristal
karena lambatnya kecepatan difusi. Sebagian besar zat pensuspensi berupa koloid
hidrofilik yang mempunyai muatan negatif yang diendapkan oleh zat
pemflokulasi. Zat pemflokulasi dapat berupa elektrolit anorganik, surfaktan ionik,
dan polimer hidrofilik (Aulton, 2003).
Macam-macam suspensi :
II
untuk mata, harus
menggunakan pengawet
13. Suspensi harus
dikocol sebelum
digunakan
14. Suspensi harus
disimpan dalam wadah
tertutup rapat
15. Tidak boleh dipakai
melalui intra vena dan
intratekal
16. Suspensi digunakan
secara tertentu misal
untuk mata, harus
menggunakan pengawet
II
17. Suspensi harus
dikocol sebelum
digunakan
18. Suspensi harus
disimpan dalam wadah
tertutup rapat
Sistem pembentukan suspensi :
1. Sistem deflokulasi
Partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan lainnya.
Sedimentasi yang terjadi lambat, masing – masing partikel
mengendap secara terpisah dan ukuran partikel adalah minimal
( paling kecil ).
Sedimen terbentuk lama.
Diakhir sedimen akan membentuk cake yang keras dan sukar
terdispersi kembali.
Wujud suspensi bagus karena zan tersuspensi dalam waktu yang
relative lama, terlihat bahwa ada endapan dan cairan atas yang
berkabut.
( Syamsuni, 2006 )
2. Sistem flokulasi
Partikel merupakan agregat yang bebas.
Sedimentasi terjadi begitu cepat.
Sedimen terbentuk cepat.
II
Sedimen tidak membentuk cake yang keras dan padat dan mudah
terdispersi kembali seperti semula.
Wujud dari suspensi kurang bagus karena sedimentasi terjadi cepat
dan diatasnya terjadi daerah cairan yang jernih dan nyata.
( Syamsuni, 2006 )
II
Suspensi digunakan
secara tertentu misal untuk
mata, harus menggunakan
pengawet
Suspensi harus dikocol
sebelum digunakan
Suspensi harus disimpan
dalam wadah tertutup rapat
Tidak boleh dipakai
melalui intra vena dan
intratekal
Suspensi digunakan
secara tertentu misal untuk
II
mata, harus menggunakan
pengawet
Suspensi harus dikocol
sebelum digunakan
Suspensi harus disimpan
dalam wadah tertutup rapat
Tidak boleh dipakai melalui intra vena dan intratekal
Suspensi digunakan secara tertentu misal untuk mata, harus
menggunakan pengawet
Suspensi harus dikocol sebelum digunakan
Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat
II
Jika dikocok harus
terdispersi kembali
Dapat menggunakan zat
tambahan untuk menjamin
stabilitas sediaan suspensi
Kekentalan sediaan tidak
boleh terlalu tinggi agar
mudah dikocok dan
dituang
Karakteristik suspensi
harus sedemikian rupa
sehingga ukuran
suspensoid tetap konstan
Zat terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap
Jika dikocok harus terdispersi kembali
II
Dapat menggunakan zat tambahan untuk menjamin stabilitas
sediaan suspensi
Kekentalan sediaan tidak boleh terlalu tinggi agar mudah dikocok
dan dituang
Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran
suspensoid tetap konstan dalam waktu penyimpanan yang cukup
lama
Keuntungan suspensi :
Kerugian suspensi :
Formulasi dalam pencampuran dimana terdapat pengaruh gaya gravitasi
bumi yang menyebabkan terjadinya sedimentasi sehingga terjadi
ketidakseragaman bobot dan dosis dari obat
Sedimentasi atau endapan yang kompak akan sulit didispersikan kembali
ke dalam pelarutnya
Produknya cair dan secara relatif massanya berat.
II
Suspending agent berfungsi untuk memperlama pengendapan, mencegah
penurunan partikel, mencegah penggumpalan resin dan bahan berlemak.
II
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. suspensi adalah sediaan chair yang mengandung partikel padat tidak larut
terduspersi dalam fase cair.
2. salah satu keuntungan suspensi adalah tertutupnya rasa tidak enak atau rasa
pahit obat yang kebanyakan kurang disukai oleh anak anak sehingga
memungkinkan untuk diberi pada anak anak sedangkan kerugiannya adalah pada
saat penyimpanan kemungkinan terjadi perubahan sistem dispersi.
3.suspensi yang ideal setidaknya harus lah dibuat dengan tepat mengendap secara
lambat dan harus rata lagi bila dikocok.
3.2. Saran
Diharapkan kepada semua mahasiswa atau mahasiswi untuk lebih banyak belajar
mengenai sifat stabilitas tipe suspensi maupun cara melarutkan dan penyimpanan
pada saat pembuatan suspensi praktikum harus mengetahui Kelarutan dari bahan
bahan obat yang dikerjakan. Praktikkan juga harus mengetahui faktor faktor yang
dapat mempengaruhi stabilitas suspensi agar dapat menghasilkan suspensi yang
baik.
II
DAFTAR PUSTAKA
Nur, C. Ika, T. Peni, I. 2010. Formulasi Suspensi Doksisiklin Menggunakan
Suspending Agent Pulvis Gummi Arabici : Uji Stabilitas Fisik dan Daya
Antibakteri. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
II