Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN LATIHAN SOAL

PENDIDIKAN IPS DI SD

INTAN HAWA HATARI


(8562277154)

UPBJJ (PADANG)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
Tugas 1 Pendidikan IPS di SD

1. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara ilmu sosial dengan  Ilmu


Pengetahuan Sosial !
2. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan kurikulum !
3. Jelaskan pengertian pendidikan kognitif sebagai dasar partisipasi sosial.i!
4. Jelaskan bagaimana implikasi terhadap pemilihan metode pada pembelajaran
tematik di SD !
5. Buatlah contoh dari model penelitian sosial dari permasalahan Penggunaan
Media Sosial di Kalangan Siswa Sekolah Dasar!

Jawaban:

1. Dalam segi pengertian.

Ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam
konteks sosialnya atau semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai
anggota masyarakat. Sedangkan, Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang
studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisa gejala dan masalah
sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu.

Dalam segi tujuan.

Ilmu sosial bertujuan menciptkan tenaga ahli pada bidang ilmu sosial.
Pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga negara yang berkemampuan
sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan
sosial, yang pada gilirannya akan menjadi warga negara yang baik dan
bertanggung jawab.

Dalam segi Pendekatan


Ilmu sosial menggunakan pendekatan disipliner, dan Ilmu Pengetahuan
Sosial menggunakan pendekatan interdisipliner atau multidisipliner dan lintas
sektoral

Dari segi tempat pembelajaran

Ilmu sosial dipelajari dan dikembangkan pada tingkat Perguruan Tinggi,


sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diajarakan pada tingkat rendah sampai
tingkat tinggi, yaitu diajarkan mulai kelas 3 SD sampai Perguruan Tinggi.

2. Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum menurut Prof. Dr. Nana Syaodih


Sukmadinata terdiri dari dua hal yaitu prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip
khusus. Prinsip-prinsip umum meliputi :

a. Relevansi
Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan,
isi, dan proses belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan
perkembangan masyarakat dan relevansi ke dalam berarti bahwa terdapat
kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu
antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian yang menunjukkan
keterpaduan kurikulum.
b. Fleksibilitas
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang
dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki
latar belakang dan kemampuan yang berbeda
c. Relevansi
erkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung
secara berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas
dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang
lainnya, serta antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
Prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum meliputi:
a. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan pusat dan arah semua kegiatan pendidikan
sehingga perumusan komponen pendidikan harus selalu mengacu pada
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. 
b. Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Dalam perencanaan kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal,
yaitu perlunya penjabaran tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan
hasil belajar yang khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus
meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dan unit-unit kurikulum
harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar-mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar hendaknya mempertimbangkan
beberapa hal, yaitu apakah metode yang digunakan cocok, apakah dengan
metode tersebut mampu memberikan kegiatan yang bervariasi untuk
melayani perbedaan individual siswa, apakah metode tersebut juga
memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat, apakah penggunaan
metode tersebut dapat mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor,
dsb.
d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses belajar mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-
alat bantu pengajaran yang tepat
e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kegiatan penilaian
meliputi kegiatan penyusunan alat penilaian harus mengikuti beberapa
prosedur mulai dari perumusan tujuan umum, menguraikan dalam bentuk
tingkah laku siswa yang dapat diamati, menghubungkan dengan bahan
pelajaran dan menuliskan butir-butir tes
3. Karakteristik pembelajaran IPS SD secara umum merupakan pendidikan
kognitif sebagai dasar partisipasi sosial. Artinya, pusat perhatian utama
pembelajaran IPS SD adalah pengembangan diri peserta didik sebagai aktor
sosial yang cerdas. Untuk menjadi aktor sosial yang cerdas, tidak berarti dan
memang tidak bisa hanya dikembangkan aspek kecerdasan rasionalnya
(rasional intelegence), tetapi juga kecerdasar emosionalnya (emotional
intelegence) (Goleman: 1996).
4. Implikasi pembelajaran tematik:
a. Implikasi Bagi Guru 
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam
menyiapkan kegiatan atau pengalaman belajar bagi anak, juga dalam
memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar
pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan
utuh.
b. Implikasi Bagi Siswa
Dilihat dari aspek siswa, pembelajaran tematik memberikan peluang
untuk pengembangan kreativitas. Hal ini disebabkan, pembelajaran
tematik menekankan pada pengembangan kemampuan analitik
terhadap konsep-konsep yang dipadukan. Aktivitas pembelajaran lebih
banyak berpusat kepada siswa sehingga menuntut siswa untuk lebih
aktif. Siswa harus siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang
dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara
individual, berpasangan, kelompok ataupun klasikal. Siswa juga harus
memiliki kesiapan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang
bervariasi secara aktif, misalnya melakukan diskusi kelompok,
mengadakan penelitian sederhana dan pemecahanmasalah.
c.  Implikasi Terhadap Sarana, Prasarana, Sumber Belajar dan Media
Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik
secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana
dan prasarana belajar. Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai
sumber belajar baik yang sifatnya didisain secara khusus untuk
keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber
belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by
utilization).
5. Permasalahan penggunaan media social di kalangan siswa sekolah dasar.
Judul penelitian : PENGARUH MEDIA SOSIAL BAGI PROSES BELAJAR
SISWA
Kesimpulan dari penelitian : sosial media mempunya dua bagian yaitu positif
dan negatif terhadap perubahan sosial anak.
Dengan banyaknya teknologi baru dan perkembangan jaringan sosial saat ini,
ada banyak manfaat dan alasan bagi semua orang, termasuk pelajar atau
mahasiswa untuk menggunakan media sosial. Sebuah penelitian menemukan
hasil bahwa 70% pelajar merasa bahwa teknologi yang mereka gunakan
untuk belajar harus disesuaikan dengan diri mereka sebagai pengguna media
sosial. Berikut sejumlah manfaat penggunaan media sosial untuk pendidikan :
a. Menciptakan Komunitas
b. Melanjutkan Pembahasan Pelajaran
c. Mengatur Sumber Pembelajaran
d. Mendukung Materi Pembelajaran
e. Bertambahnya Wawasan
f. Kemampuan Marketing Media Sosial
Namun di balik segudang manfaat yang di ciptakan dengan ada nya media
social, tidak sedikit pula dampak negatifnya terhadap siswa ,diantaranya :
a. Depresi untuk sisi buruknya jejaring sosial bisa dianggap sebagai
pencipta depresi bagi penggunanya .
b. Ketergantungan Bahkan , hal ini juga menjadi sebuah penyakit baru
seperti misalnya facebook depression . Penyakit ini awal nya terlihat
sama seperti kecemasan, kelainan psikis, ketergantungan atau
kebiasaan buruk lainnya. Meskipun hanya terlihat di facebook maka
penyakit ini pun mendapatkan perhatian serius.
c. Tidak Bisa Mengontrol Diri Pengguna adiktif media sosial dinilai tak
bisa mengontrol dirinya. Bagi mereka yang mengalami kecanduan
akut, bahkan memiliki kontrol diri rendah. Menurut peneliti pengguna
terlalu peduli akan citra mereka di media sosial, khususnya harga diri
pada teman-teman terdekat.
d. Sisi negatif menjadi dominan jika pemakai salah menggunakannya,
diantaranya sebagai berikut: Sebagai penipuan di antaranya
pemerkosaan yang kesemuanya cenderung ke arah kriminallits
Sebagai dalih meminta pulsa dengan memanfaatkan jejaring facebook.
e. Dampak negatifnya adalah semakin maraknya penipuan, pencemaran
nama baik /penggunaan,kejahatan seksual(pornoaksi dan
pornografi),judi online dan dampak kejahatan lainnya yang sangat
marak terjadi akhir-akhir ini. Pelaku kejahatan menggunakan media
sosial sebagai alat untuk menjaring korban. Dari media sosial korban
akan dideteksi selanjutnya tinggal menciduknya saja.
f. Seorang pelajar biasanya akan menjadi lebih malas belajar
g. Banyak para remaja yang kecanduan menggunakan media sosial
tanpa mengenal waktu sehingga menurunkan produktifitas dan rasa
sosial di antara remaja pun berkurang.
h. Membuat waktu terbuang sia-sia
i. Menambah beban pengeluaran
j. Menggangu konsentrasi belajar .
k. Mengancam kesehatan
Sumber : Jurnal Rahman jain, S. Kom, tentang Pengaruh Media Sosial Bagi
Proses Belajar Siswa.

Anda mungkin juga menyukai