AMALIA
gmail.com
M
E ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN
N
U
PT. HUTAMA KARYA BANGSA
TAHUN 2018 - 2019
NAIK / TURUN
2019 2018
Nilai %
RASIO LIKUIDITAS
Current Ratio 2.40 1.8 0.60 25.00%
Cash Ratio 0.89 0.86 0.03 3.37%
Quick Ratio 1.35 1.12 0.23 17.04%
Working Capital to Assets Ratio 0.40 0.25 0.15 37.50%
ANALISIS:
Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek. Rule of thumb (Pedoman) dalam menganalisis adalah current
ratio antara 100% s.d. 200% Diatas 200% berarti banyak aktiva menganggur (Darsono dan Ashari,
2005;52).
1. Current Ratio
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa besarnya rasio lancar PT. Hutama Karya Bangsa
pada tahun 2018 adalah 1,8 atau 180% dan pada tahun 2019 adalah sebesar 2,4% atau 240%.
Rasio ini menggambarkan bahwa setiap Rp. 1000 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar
sebesar Rp. 1800 untuk tahun 2018, dan Rp. 1000 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar
sebesar Rp. 2400 untuk tahun 2019. Terjadi peningkatan current rasio pada PT. Hutama Karya
Bangsa di tahun 2018 sampai tahun 2019 sebesar 0,6 atau 25%, artinya perusahaan memiliki
kemampuan melunasi jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki. Namun, pada tahun
2019 dapat dilihat bahwa current rasio melebihi 200%, nilai tersebut dianggap terlalu tinggi dan
ada indikasi kegagalan manajemen atau perusahaan dalam memanfaatkan aset perusahaan
dengan efektif. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh pembelian aset lancar perusahan atau
penurunan kewajiban lancar perusahaan.
2. Cash Ratio
Dilihat dari Cash Ratio PT. Hutama Karya Bangsa pada tahun 2018 sebesar 0,86 dan 0,89
pada tahun 2019. Terjadi peningkatan dari tahun tersebut, namun sangat kecil atau tidak
signifikan, yaitu sebesar 0,03. Itu artinya perusahaan tidak memiliki kemampuan dalam
melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan kas. Hal tersebut dikarenakan Rp. 1 utang
hanya dapat dijamin oleh Rp. 0,86 kas perusahaan pada tahun 2018 dan Rp. 0,89 pada tahun
2019.
3. Quick Ratio
Pada Quick Ratio PT. Hutama Karya Bangsa, terdapat nilai rasio yang cukup bagus, yaitu 1,12
pada tahun 2018 dan 1,35 pada tahun 2019. Setiap kewajiban lancar Rp.1 dijamin oleh Quick
Assets Rp. 1,12 pada tahun 2018 dan setiap kewajiban lancar Rp.1 dijamin oleh Quick Assets
Rp. 1,35 pada tahun 2019. Terjadi peningkatan sebesar 0,23 atau 17%. Dalam hal ini,
perusahaan PT. Hutama Karya Bangsa memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban
dengan jaminan aktiva lancar yang liquid yang cukup bagus.
ANALISIS:
1. Total Debt to Equity Ratio
Rasio utang terhadap ekuitas pada tahun 2019 mengalami penurunan yang cukup terlalu
signifikan yaitu 67,27% atau sebesar 0,37. Nilai rasio yang kurang dari 1 mengindikasikan
bahwa sumber pendanaan perusahaan PT. Hutama Karya Bangsa sebagian besar berasal dari
ekuitas dengan perbandingan Rp 550 liabilitas dan Rp 1.000 ekuitas pada tahun 2019. Proporsi
ekuitas yang lebih mendominasi utang mengindikasikan risiko pendanaan yang lebih kecil
karena sumber pendanaan ini lebih banyak berasal dari investor daripada kreditor.
NAIK / TURUN
2019 2018
Nilai %
RASIO AKTIVITAS
Total Assets Turnover 1.34 x 5.80 x (4.46) -332.84%
Receivable Turnover 16.30 x 83.33 x (67.03) -411.23%
Average Collected Period 22 hari 5 hari 17.00 77.27%
Inventory Turnover 3.60 x 3.77 (0.17) -4.72%
Average Day's Inventory 99 hari 96 hari 3.00 3.03%
Working Capital Turnover 4.30 x 25.64 x (21.34) -496.28%
ANALISIS:
1. Total Assets Turnover
Rasio perputaran aset menunjukkan penurunan yang cukup signifikan sebesar 332.84%. Rasio
ini membandingkan penjualan dengan rata-rata total aset yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan dari total asetnya. Pada tahun 2018, setiap Rp
1000 aset dapat menghasilkan Rp 5.800 penjualan. Penurunan yang terjadi pada tahun 2019
dapat disebabkan oleh inefisiensi penggunaan aset atau pembelian aset yang melebihi
kapasitas yang dibutuhkan.
2. Receivable Turnover
Rasio perputaran piutang membandingkan penjualan dengan rata-rata piutang yang
menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengumpulkan piutang melalui penjualan. Dalam
rasio aktivitas ini, perputaran piutang turun dengan signifikan dengan persentase nilai
penurunan yang paling besar di antara rasio lain. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan
piutang yang tidak diikuti dengan peningkatan penjualan. Pada tahun 2019, perusahaan hanya
mampu mengumpulkan piutang dalam satu tahun sebanyak 16.30 kali dibandingkan dengan
2018 yaitu 83.33 kali.
4. Inventory Turnover
Pada Inventory Turnover PT. Hutama Karya Bangsa, terjadi peningkatan perputaran dana yang
tertanam dalam persediaan sebesar 4.49% atau 0,17 kali dalam setahun. Dimana pada tahun
2018, dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3.6 kali dalam setahun dan
pada tahun 2019, dana yang tertanam dalam persediaan berputar 3,77 kali dalam setahun. Jika
dibandingkan dengan standar umum, nilai perputaran persediaan pada tahun 2018 - 2019
dianggap kurang baik sebab berada dibawah standar umum yaitu 20 kali.
5. Average Day's Inventory
Rasio Average Days Inventory ini menunjukkan periode rata-rata persediaan barang dagangan
berada di gudang persediaan. Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa terdapat
penurunan sebesar 3% pada tahun 2018 ke tahun 2019. Pada tahun 2018, persediaan rata-
rata berada di gudang adalah selama 99 hari, sedangkan pada tahun 2019, 3 hari lebih singkat
dari tahun 2018 yaitu 96 hari.
NAIK / TURUN
2019 2018
Nilai %
RASIO PROFITABILITAS
Gross Profit Margin 32.0% 88% (0.56) -174.38%
Operating Income Ratio 24.0% 85% (0.61) -254.17%
Operating Ratio 76.3% 15.00% 0.61 80.33%
Earning Power of Total Investment 16.2% 59.40% (0.43) -267.12%
Net Earning Power Ratio 31.8% 492.80% (4.61) -1449.69%
Rate of Return for Owners 21.7% 344.60% (3.23) -1488.02%
ANALISIS :
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan besar
kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.
Rule of thumb pada setiap rasio ini bahwa hasil perhitungan rasio harus lebih besar dari bunga
deposito berjangka 1 tahun.
1. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin adalah perbandingan antara laba kotor dengan penjualan atau pendapatan
yang ada. Indikator yang menunjukkan efesiensi produk dari perusahaan dalam menghasilkan
laba. Pada tahun 2018 sebesar 87,8% dan tahun 2019 sebesar 32%, margin lebih tinggi pada
tahun 2018. Jadi setiap rupiah penjualan akan mendapat laba kotor sebesar Rp 0,88 untuk
tahun 2018 dan setiap rupiah akan mendapatkan Rp 0,32 untuk tahun 2019. Prosentase ini
menggambarkan bahwa mendapatkan laba bruto per rupiah penjualan lebih tinggi tahun 2018
dan memiliki margin yang lebih besar membuat akan lebih tahan krisis dibandingkan margin
yang lebih kecil.
3. Operating Ratio
Operating Ratio adalah rasio yang mengukur biaya operasi terhadap penjualan, semakin kecil
angka rasio menunjukkan semakin baik. Tahun 2018 15,0% dan tahun 2019 sebesar 76,26%.
Dalam tahun 2019 terjadi peningkatan dengan menunjukkan angka yang semakin kecil maka
bisa disimpulkan menunjukkan perubahan yang semakin baik. Jadi tahun 2018 setiap rupiah
mengandung biaya operasi Rp 0,15 dan pada tahun 2019 setiap rupiah mengandung biaya
operasi Rp 0,76.