Anda di halaman 1dari 4

Latar belakang

Ibu menyakini bahwa melahirkan merupakan suatu pengalaman yang mendalam, memberi makna yang
berarti bagi wanita, keluarga dan masyarakat. Periode post partum menyebabkan stress emosional
terhadap ibu primipara, bahkan lebih menyulitkan bila disertai dengan perubahan fisik yang hebat,
sehingga perlu diciptakan suatu proses persalinan yang alami dengan kemungkinan trauma seminimal
mungkin, termasuk tindakan episiotomi. Nyeri pasca episiotomi menyebabkan kemampuanmobilitas ibu
lebih sedikit, memicu timbulnya stress post partum dan memicu ibu takut untuk melakukan perawatan
personal hygienenya sehingga perawatan episiotomi kurang maksimal. Selama beberapa hari setelah
pelahiran, permukaan jalan lahir merupakan daerah yang rentan terhadap bakteri patogen sehingga
rawan infeksi (Reeder, 2011).
Episiotomi dilakukan dikarena mempunyai beberapa manfaat diantaranya yaitu mencegah robekan
perineum, mengurangi regangan otot penyangga kandung kemih atau rektum yang terlalu kuat dan
berkepanjangan, mengurangi lama tahap kedua (Bobak dkk, 2004). Perawatan luka episiotomi penting
dilakukan karena bekas luka jahitan jalan lahir ini dapat menjadi pintu masuk kuman dan menimbulkan
infeksi. Perawatan perineum pada luka episiotomi dilakukan sehubungan penyembuhan jaringan selama
pasca persalinan setiap ibu post partum mempunyai pengalaman mengenai perawatan bekas
episiotomi. Terkadang kurangnya pengetahuan ibu post partum dalam perawatan luka episiotomi
menyebabkan terjadinya infeksi sehingga pengetahuan tentang perawatan luka episiotomi pada ibu
post partum sangat penting agar luka dapat sembuh dan tidak terjadi infeksi.

Materi

episiotomi adalah sayatan yang dibuat di perineum, yaitu jaringan antara lubang vagina dan anus, saat
melahirkan.

Hal-hal yang menyebabkan episiotomi harus dilakukan

Selama bertahun-tahun, episiotomi dianggap membantu mencegah robekan vagina yang lebih luas saat
melahirkan. Luka episiotomi juga dianggap mampu sembuh lebih baik daripada robekan alami. Prosedur
ini juga dianggap membantu menjaga dukungan jaringan otot dari dasar panggul.

Pada masa sekarang, sayatan episiotomi tidak lagi direkomendasikan. Namun, prosedur ini tetap
dibutuhkan dalam keadaan darurat dan membutuhkan tindakan cepat. Penyedia layanan kesehatan
Anda mungkin merekomendasikan episiotomi jika bayi Anda harus dilahirkan dengan cepat karena:

1. Bahu bayi Anda tersangkut di belakang tulang panggul Anda (distosia bahu)

2. Bayi Anda memiliki pola denyut jantung yang tidak normal selama persalinan Anda

3. Anda membutuhkan pelahiran per vaginam operatif (menggunakan forsep atau vakum).
Ada 2 jenis sayatan luka episiotomi

Episiotomi median (Sayatan tengah)

Jenis episiotomi ini dilakukan secara vertikal. Sayatan garis tengah lebih mudah diperbaiki, tetapi
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk meluas ke daerah anus.

Sayatan mediolateral

Episiotomi mediolateral dilakukan pada sudut tertentu. Sayatan menawarkan perlindungan terbaik dari
robekan yang memanjang ke anus, tetapi seringkali lebih menyakitkan dan lebih sulit untuk diperbaiki.

Risiko episiotomi

Pemulihan episiotomi sangat tidak nyaman, dan kadang-kadang sayatan bedah lebih luas daripada luka
yang terbentuk alami. Infeksi pun sangat mungkin terjadi

Bagi beberapa wanita, episiotomi menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks di bulan-bulan awal
setelah melahirkan.

Episiotomi garis tengah (median) juga membuat Anda berisiko mengalami robek vagina derajat empat,
yang meluas melalui sfingter anal dan ke dalam selaput lendir yang melapisi rektum. Inkontinensia tinja
adalah komplikasi yang mungkin terjadi.

Cara menyembuhkan luka episiotomi dengan cepat

Agar proses penyembuhan luka episiotomi dapat berjalan sempurna, lakukan beberapa langka di bawah
ini.

1. Oleskan tisue basah dengan kandungan witch hazel beberapa kali per hari

2. Mandi air hangat

3. Kompres dingin, kompres dingin dapat menenangkan sekaligus membantu mengurangi


pembengkakan di daerah jahitan
4. Hindari menyeka dengan kasar untuk membersihkan area jahitan setelah buang air kecil atau buang
air besar

5. Selalu keringkan bagian jahitan dengan lembut menggunakan kertas toilet, setelah buang air kecil
atau buang air besar

6. Pastikan untuk mengonsumsi banyak serat, dan tetap terhidrasi dengan baik untuk mencegah
sembelit

7. Jaga luka episiotomi dengan baik, hindari benturan, atau celana yang terlalu ketat

Prosedur Pelaksanaan Episiotomi

Pada prosesnya, episiotomi dilakukan dengan beberapa tahapan berikut ini:

1. Sebelum melakukan prosedur episiotomi, dokter atau bidan akan melakukan pembersihan di sekitar
perineum dengan menggunakan betadine.

2. Dokter atau bidan akan melakukan pembiusan secara lokal guna mengurangi rasa sakit.

3. Setelah obat bius bekerja, dokter atau bidan melakukan pengguntingan sekitar 3-4 cm di bagian
perineum atau ujung vagina. Proses membuat sayatan dilakukan sesaat bayi akan dilahirkan, atau ketika
kepala sudah tampak dan perineum melebar dan menipis.

4. Setelah bayi lahir, dokter atau bidan akan melakukan penjahitan dengan menggunakan benang untuk
membantu mempercepat pemulihan luka.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Menghindari Episiotomi?

Melahirkan dengan perineum utuh atau tanpa robekan bisa saja terjadi. Ada beberapa persiapan yang
bisa dilakukan untuk mencegah perineum robek dan menghindari prosedur episiotomi.

Pertama adalah latihan pernapasan. Cara ini dapat dilakukan agar kepala bayi dapat keluar secara
perlahan, sehingga memungkinkan otot dan kulit perineum merenggang tanpa robek.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa memijat area perineum mulai dari usia kehamilan 34
minggu dapat mengurangi risiko episiotomi. Pijat perineum dilakukan dengan cara memasukkan satu
atau dua jari ke vagina, kemudian menekannya ke arah perineum.

Anda dapat melakukannya sendiri atau meminta bantuan pasangan untuk memijat perineum. Berikut ini
adalah panduan memijat perineum:

1. Cuci tangan dengan air hangat dan sabun dan pastikan kuku telah dipotong pendek.
2. Gunakan pelumas di bagian ujung jari, jika perlu.

3. Tempatkan jari di dalam vagina, kemudian tekan secara perlahan selama 2 menit dan ulangi pijatan.

4. Lakukan setidaknya 2 kali seminggu

Saat persalinan, Anda juga bisa meminta bidan memberikan kompres hangat pada perineum. Tujuannya
adalah untuk melunakkan perineum dan mencegah robekan perineum saat mengejan.

Anda mungkin juga menyukai