Anda di halaman 1dari 5

8. Bagaimanakah prinsip prinsip penatalaksanaan kasus ini oleh dokter umum?

Bagaimanakah pasien ini ditatalaksana oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan yang


berkompeten untuk menanganinya?

Tidak ada terapi khusus untuk mendirikan AKI, menghindari gejala tambahan, dan pencegahan dan
pengobatan komplikasi.

Pada kasus

a. Tatalaksana umum
- Oksigenasi nasal canule
- Kateter
- Observasi KU
- Periksa TTV/ 30 menit
- Observasi hypervolemia dan urin output

b. Tatalaksana khusus
- Terapi suportif
- Terapi pengganti ginjal

Indikasi hemodialysis :
1. A : asidosis, terutama jika asidosis berat (pH <7,2 dan refrakter terhadap HCO3 atau
tidak dapat diberikan HCO3 karena volume overload) atau simtopatis (arithmia)
2. E : elektrolit, terutama potassium dengan perubahan pada EKG
3. I : ingestions, terutama pasien dengan gagal ginjal, seperti salicylate atau ethylene
glycol
4. O : overload, seperti volume overload yang mengakibatkan edema paru paru
5. U : uremia, seperti timbulnya gejala bingung, pericarditis, kejang, disfungsi platelet
dengan perdarahan berat
Algoritma pengelolaan gangguan ginjal akut
1. Mengenal kondisi klinik yang dihadapi
 Menentukan diagnose gangguan ginjal akut secara dini dan benar
 Menentukan etiologi gangguan ginjal akut
 Mengenal komplikasi gangguan ginjal akut
2. Tahap gangguan ginjal akut yang dihadapi (risk-injury-failure)
3. Memiliki pengobatan yang tepat/sesuai

- Pemberian nutrisi
 Medical Indication
Beneficence (Golden Rule Principle)  Dokter melakukan anamnesis sehingga
diperoleh tanda dan gejala berupa buang air kecil menjadi sedikit disertai lemas, bab
diare cair 20 x dengan muntah muntah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan hasil
berupa tekanan darah rendah , hipotermi

 Patient Preferences
Autonomy (informed consent)  Pada kasus pasien sudah berusia 22 tahun yang
berarti sudah berkompeten sehingga dapat dilakukan anamnesis serta keputusan dan
Langkah untuk penanganan penyakit berupa pengobatan farmakologi dan non
farmakologi dapat dimintai persetujuan ke pasien.

 Quality of life
Non-maleficence  mengobati secara proporsional untuk mencegah perburukan atau
terjadinya komplikasi dengan cara merujuk pasien ke dokter spesialis

 Contextual features
Justice: dokter diharapkan dapat memahami adanya faktor kepercayaan sosial, dan
budaya yang mempengaruhi keputusan pasien dengan cara memberitahukan manfaat
dan efek samping dari pengobatan yang diberikan

Primafacie: Non-maleficence

Anda mungkin juga menyukai