Susun Rangkaian
sehingga seperti pada
gambar 2-7 Ukur nilai Vrms VR dan VL
menggunakan
multimeter
3.3 DIFERENSIATOR
Cari beda fasa antara Vi
,VL , dan VR
menggunakan osiloskop
4.2 RANGKAIAN RL
Pada percobaan ini digunakan rangkaian seperti
pada gambar 2-7 namun dengan sumber yang
bernama Vi. Sumber Vi yang digunakan adalah
2.02Vrms dan 60kHz. Nilai komponen R dan L
yang digunakan adalah 1kΩ dan 2.5mH.
Semua nilai tegangan dalam tale dibawah adalah
nilai rms. Nilai fasa pada kolom ’perhitungan’
adalah terhadap fasa Vi.
Terlihat VR didahului (lagging) VL. Karena R dan L
seri, fasa arus di L akan sama dengan fasa arus di
R. Artinya arus di L didahului tegangan di L. Hal
ini sesuai dengan pernyataan pada halaman 385 Gambar 4-7 Lissajous Vi dan VL
pada rujukan[10].
Pada percobaan ini multimeter tidak bisa
menghitung tegangan. Kemungkinan karena
frekuensi generator signal terlalu besar.
No. Frekuensi (Hz) R C (nF) τ (μs) Terlihat bahwa grafik ke-2 merupakan grafik yang
(kΩ)
bisa dianggap rangkaian integrator. Grafik ke-3
1. 500 1 8.2 8.2 harusnya juga merupakan integrator. Namun nilai
2. 10 8.2 82 1/RC pada grafik ini jauh lebih besar
3. 100 8.2 820
4. 10 100 1000
dibandingkan grafik ke-2 sehingga menyebabkan
nilai integrasi dari input harus dibagi nilai RC.
Pada grafik pertama terlihat bahwa output berupa
fungsi δ. Hal ini sesuai dengan karakteristik
rangkaian diferensiator karena rangkaian pertama
masih memenuhi persyaratan untuk rangkaian
diferensiator. Bandingkan grafik ke-1 dengan
grafik ke-3,suatu rangkaian yang tidak memenuhi
syarat diferensiator, output sinyal tidak sebanding
dengan turunan pertama sinyal input.
4.5.1.1 DIFERENSIATOR
5. KESIMPULAN
• Tidak ada rangakaian diferensial dan
integral idela, namun bisa dibuat
oendekatannya dengan memenuhi syarat
untuk masing-masing jenis rangkaian
• Pada frekuensi terlalu tinggi, multimeter
tidak bisa bekerja