Anda di halaman 1dari 8

MODUL IV GEJALA TRANSIEN

Gifari I Hasyim (18016031)


Asisten: Kelviandi (13214067)
Tanggal Percobaan: 23/10/2017
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak
1.1 PERCOBAAN 1
Percobaan 1 adalah mengamati respon paksa dan respon
Pada percobaan 1 diamati perubahan tegangan
alami. Percobaan dilakukan dengan mengisi sebuah
pada kapasitor C1 dan C2 serta dicari besar nilai
kapasitor dengan sumber tegangan kemudian mengisi
konstanta waktu untuk dua keadaan. Kapasitor C1
kapasitor lain menggunakan kapasitor yang sebelumnya diisi
awalnya diisi (charging) dengan sumber tegangan
menggunakan sumber tegangan. Teramati bahwa nilai
bebas. C1 kemudian dikeluarkan isinya
konstantan waktu mendekati hasil perhitungan.
(discharging) agar mengisi C2. Konstanta waktu
Percobaan 2 sama seperti Percobaan 1. Perbedaan kedua yang dicari ada;ah konstanta waktu ketika
percobaan tersebut ada pada nilai R1, R2, C1, dan C2. pengisian C1 dan pengisian C2 (sekaligus
Teramati bahwa nilai konstantan waktu mendekati hasil pengosongan C1).
perhitungan.
Tegangan C1 dan C2 diamati melalui osiloskop
Percobaan 3 menggunkana rangakaian yang sama dengan Analog (GOS-6050). Konstanta waktu cari dengan
percobaan 1 namun terdapat perbedaan pada sumber melakukan pengamatan langsung ke osiloskop
tegangann bebas. Dengan memvariasikan nilai sumber dengan cara menggeser grafik tegangan ke garis
tegangan, diamati nilai konstanta waktu dan tegangan pada ukur (vertikal) pada saat nilai tegangan sama
setiap kapasitor pada keadaan mantap (steady state) untuk dengan 0.6321 kali nilai tegangan mantap.
nilai tsumber tegangan yang berbeda-beda. Teramati nilai
konstanta waktu tidak berbeda jauh dengan percobaan 1 1.2 PERCOBAAN 2
dan nilai tegangan mantap pada setiap kapasitor dipengaruhi
Percobaan ini pada dasarnya sama dengan
oleh nilai sumber tegangan
percobaan 1 namun dengan nilai R1, R2, C1, dan
Percobaan 4 adalah mengamati perubahan tegangan pada C2 yang divariasika agar bisa dibandingkan nilai
inductor untuk nilai kapasitor C2 yang berbeda. Teramati konstanta waktunya.
bahwa nilai tegangan maksimum inductor lebih kecil pada
kapasitor dengan nilai yang lebih besar. 1.2.1 R1 BERAGAM
Percobaan 5 adalah mengamati tegangan pada kapasitor Nilai R1 divariasikan dengan nilai besaran
yang terpasang pada rangkaian RLC. Untuk nilai resitansi komponen lainnya tetap.
decade 50Ω dan 100Ω teramati bahwa under damped.
Sedangkan untuk resistansi bernilai 2kΩ teramati 1.2.1 R2 BERAGAM
overdamped. Untuk resisitansi decade bernilai 1.104kOhm,
Nilai R2 divariasikan dengan nilai besaran
diamati terjadi critically damped.
komponen lainnya tetap.
Kata kunci: respon alami, respon paksa, gejala
transien. 1.2.2 C1 BERAGAM
Nilai C1 divariasikan dengan nilai besaran
1. PENDAHULUAN
komponen lainnya tetap.
Semua percobaan yang dilakukan di modul ini
melibatkan rangakaian yang mengalami gejala 1.2.3 C2 BERAGAM
transien. Yang diamati pada percobaan ini adalah
Nilai C2 divariasikan dengan nilai besaran
pengaruh nilai tengangan sumber, nilai besaran
komponen lainnya tetap.
komponen, dan jenis komponen pada nilai
konstantan waktu, grafik tegangan, serta jenis
1.3 PERCOBAAN 3
redaman.
Semua nilai besaran komponen kecuali sumber
tegangan bebas pada rangkaian yang digunakan
pada percobaan ini sama dengan nilai pada
rangkaian yang digunakan pada percobaan 1.
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
Nilai sumber tegangan bebas yang digunakan tegangan di inductor berubah tiba-tiba karena itu
sebesar 2V dan 4V. Hal ini dilakukan untuk akan menyebabkan turunan pertama tegangan
mengamati pengaruh konstanta waktu dengan dan arus terhadap waktu tidak memiliki turunan.
nilai tegangan sumber.
2.4 JENIS REDAMAN
1.4 PERCOBAAN 4
Ada tiga jenis redaman pada sirkuit orde
Rangkaian yang digunakan pada percobaan ini dua.Overdamped, Critically damped, dan under
adalah rangkaian yang digunakan pada percobaan damped[5].
1 dengan dipasang induktor paralel C2 dan R2
dengan resistansi 0. Diamati tegangan induktor
melalui osiloskop. Nilai C2 diubah dan dilakuak
pengamatan seperti sebelumnya.

1.5 PERCOBAAN 5
Rangkaian yang digunakan adalah RLC seri
dengan frekuiensi generator 1 kHz 2Vpp
gelombang kotak. Terdapat resistansi dalam dari
generator. Terdapat resistansi dekade dan
induktor dengan induktansi 2.5 Mh dan hambatan
dalam 48.2Ω.
Diamati grafik tegangan pada osiloskop dengan
nilai resistansi dekade 50Ω, 100Ω, 2kΩ, dan
resistansi ketika terjadi critically damped.

2. STUDI PUSTAKA

2.1 RANGKAIAN ORDE SATU


Sebuah sirkuit orde pertama ditandai dengan
persamaan diferensial orde pertama[1]. Sirkuit
orde pertama dapat ditemui pada rangakaian RC
atau RL. Yang menyebabkan rangkaian ini disebut
‘orde satu adalah kemunculan persamaan
diferensial orde satu pada saat menganalisis
rangkaian[2]. Rangkaian yang memiliki kapasitor
(atau inductor) tidak dapat berubah nilai arus
(atau tegangan) pada kapasitor (atau inductor)
𝑑𝑣
tersebut karena berlaku 𝑖(𝑡) = 𝐶 𝑑𝑡 untuk
kapasitor dengan C adalah kapasitansi 𝑣(𝑡) =
𝑑𝑖
𝑖(𝑡) = 𝐿 𝑑𝑡 untuk inductor dengan L adalah
induktansi. Gambar 2-1 (a) Overdamped; (b) Critically damped; (c)
Under damped
2.2 RANGKAIAN ORDE DUA
Sesuai namanya sirkuit orde dua memunculkan 3. METODOLOGI
persamaa diferensial orde dua ketika dilakukan Semua osiloskop yang digunakan dalam
analisis rangakaian[3]. praktikum ini adalah Instek GOS-6050 dan
multimeter yang digunakan adalah Sanwa
2.3 GEJALA TRANSIEN CD800ma
Transient Respond adalah respon sementara dari
rangakaian yang akan berhenti suatu saat nanti[4].
Gejala ini timbul karena energi yang diterima atau
dilepaskan oleh komponen tersebut tidak dapat
berubah seketika (arus pada induktor dan
tegangan pada kapasitor).menurut persamaan di
bagian 2.2 , tifak mungkin arus di kapasitor dan

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


3.1 PERCOBAAN 1 3.2.2 NILAI R2 BERUBAH
Lakukan percobaan 1 dengan nilai R2
2.2kΩ dan 10kΩ.

3.2.3 NILAI C1 BERUBAH


Lakukan percobaan 1 dengan nilai C1
100nF dan 470nF.

3.2.4 NILAI C2 BERUBAH


Lakukan percobaan 1 dengan nilai R1
220nF dan 1000nF.
Gambar 3-1 Rangkaian yang digunakan. Sumber: Petunjuk
Praktikum Rangkaian Elektrik 3.3 PERCOBAAN 3
Lakukan percobaan ini untuk nilai tegangan
Kosongkan Kapasitor sumber 4V dan 2V.

Susun kembali rangkaian seperti pada


Siapkan rangkaian menggunakan Kit
Percobaan 1.
Transien membentuk rangkaian
seperti gambar 3-1 dengan R1=2.2kΩ,
R2=4.7kΩ, C1=220nF, dan C2=470nF

Baca dan catatlah nilai tegangan


Hubungkan kabel power supply AC
(outlet) dari kit Transien ke jala-jala. keadaan mantap pada C1 dan C2. Baca
dan catat juga konstanta waktunya.

Diagram 3-2 Percobaan 2


Hubungkan VCC dan Ground ke
Power-Supply dengan tegangan 5V 3.4 PERCOBAAN 4
dc.

Pergunakan sinyal “Vcontrol S1” atau


VCS1 sebagai sinyal sinkronisasi.

Gambar 3-2 Rangkaian yang digunakan. Sumber: Petunjuk


Praktikum Rangkaian Elektrik
Gambar plot tegangan dari C1 dan C2
di BCL Lakukan percobaan ini dengan nilai komponen
selain R2, C2 dan Induktor 2.5 mH mengikuti nilai
pada percobaan 1. Nilai C2 yang digunakan adalah
Diagram 3-1 Percobaan 1
220nF dan 1000nF.
3.2 PERCOBAAN 2

3.2.1 NILAI R1 BERUBAH


Lakukan percobaan 1 dengan nilai R1 1kΩ
dan 4.7kΩ.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


Susunlah rangkaian menggunakan KIT
Rangkaian RL & RC sehingga membentuk
rangkaian pada Gambar 3-3
Susunlah rangkaian seperti
pada Gambar 3-2
Ukur nilai RL yang ada pada kit percobaan
dan catat pada BCL.

Pasang probe oscilator pada posisi Vc di


channel 1 dan output dari generator fungsi
di channel 2 osiloskop.
Amati tegangan pada titik E
(Petunjuk: atur setting pada
osiloskop menjadi 0,2 Ubah-ubah tampilan osiloskop, sehingga
untuk nilai Rvar sekitar 50Ω, Gambar yang
V/div, waktu 40 μs, slope turun, terlihat di kanal 1 adalah seperti gambar 3-4
dan external trigger dari VCS4)
Lakukan dengan nilai Rvar 100Ω, 2kΩ, dan nilai
Diagram 3-3 Percobaan 3 Rvar saat critically damped.

3.5 PERCOBAAN 5 4. HASIL DAN ANALISIS


τ1 dan τ2 menyatakan konstanta waktu pada saat
pengisian C1 dan Pengosongan C1 (sekaligus
pengisian C2).

4.1 PERCOBAAN 1

Tabel 4-1 Komponen yang digunakan dan Konstanta


Waktu
No V R1 R2 C1 C2 Perhitungan Percobaan
Gambar 3-3 Rangkaian yang digunakan. Sumber: Petunjuk . (V) (kΩ (kΩ (nF (nF τ1 τ2 τ1 τ2
Praktikum Rangkaian Elektrik ) ) ) ) (ms) (ms) (ms (ms
) )
1. 5.0 2.2 4.7 220 470 0.48 0.704 0.5 0.7
2 4 3

Dari tabel terlihat nilai konstanta waktu yang


diperoleh tidak terlalu jauh perhitungan.
Perhitungan konstanta waktu sendiri bergantung
dari nilai kapasitor dan resitor yang terlibat.
Penyimpangan nilai konstanta waktu bisa
disebabkan hambatan internal pada setiap
komponen. Nilai konstanta hasil percobaan
didapat hanya dengan melihat (mengira-ngira)
nilai t saat nilai tegangan sekitar 0.632 nilai
tegangan mantap.

Gambar 3-4 Rangkaian yang digunakan. Sumber: Petunjuk


Praktikum Rangkaian Elektrik
RL dan RG adalalah hambatan internal induktor
dan generator sinyal.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


Gambar 3-5 Percobaan 1

4.2 PERCOBAAN 2 Gambar 3-7 Percobaan 2 dengan R1=1kΩ

4.2.1 R1 BERUBAH 4.2.2 R2 BERUBAH

Tabel 4-2 Komponen yang digunakan dan Konstanta Tabel 4-3 Komponen yang digunakan dan Konstanta
Waktu
Waktu
No V R1 R2 C1 C2 Perhitungan Percobaan
No V R1 R2 C1 C2 Perhitungan Perhitungan
. (V) (kΩ (kΩ (nF (nF τ1 τ2 τ1 τ2
. (V) (kΩ (kΩ (nF (nF τ1 τ2 τ1 τ2 ) ) ) ) (ms) (ms) (ms (ms
) ) ) ) (ms) (ms) (ms (ms
) )
) )
1. 5.0 2.2 2.2 220 470 0.48 0.3 0.5 0.3
1. 5.0 1 4.7 220 470 0.22 0.15 0.2 0.1
2 4 3
2. 2 4.7 1.03 0.704 1 0.8
2. 10 0.48 1.49 0.5 1.5
4 3
4
Nilai konstanta waktu untuk rangakaian RC seri Seperti percobaan sebelumnya, konstanta waktu
bergantung besarnya resistansi dan kapasitansi[5]. pada percobaan ini juga dipengaruhi besarnya
Nilai konstanta waktu pengisian C1 yang resistansi seri dengan kapasitor.
diperoleh pada percobaan ini bernilai paling kecil
ketika R1 nilainya paling kecil (1kΩ). Hal ini sesuai
dengan pernyataan pada halaman 274 di dalam
rujukan [5]. Hal yang sama juga berlaku ketika
pengosongan C1, nilai konstanta waktu
berbanding lurus dengan resistansi seri jika nilai
kapasitansi dijaga konstan.

Gambar 3-8 Percobaan 2 dengan R2=10kΩ

Gambar 3-6 Percobaan 2 dengan R2=4.7kΩ

Gambar 3-9 Percobaan 2 dengan R2=2.2kΩ

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5


4.2.3 C1 BERUBAH No V R1 R2 C1 C2 Perhitungan Percobaan
. (V) (kΩ (kΩ (nF (nF) τ1 τ2 τ1 τ2
) ) ) (s) (s) (s) (s)
Tabel 4-4 Komponen yang digunakan dan Konstanta
1. 5.0 2.2 4.7 220 220 0.48 0.48 0. 0.
Waktu 2 4 4 5 5
No V R1 R2 C1 C2 Perhitungan Percobaan 2. 100 0.51 0.84 0. 0.
. (V) (kΩ (kΩ (nF (nF 0 7 7 5 8
τ1 τ2 τ1 τ2
) ) ) ) (ms) (ms) (ms (ms
) ) Seperti percobaan sebelumnya, dengan
1. 5.0 2.2 4.7 100 470 0.22 0.387 0.2 0.4 bertambahnya nilai kapasitansi, nilai konstanta
2. 2 470 1.03 1.104 1 1 waktu bertambah.
4 5

Berbeda dengan percobaan sebelumnya, untu


percobaan ini yang di ubah adalah nilai
kapasitansinya. Nilai kapasitansi juga
mempengaruhi besarnya konstanta waktu.
Terlihat dari tabel, nilai konstanta waktu
bertambah besar dengan bertamahnya nilai
kapasitansi. Hal ini sesuai dengan rujukan[6]
halaman 274.

Gambar 3-12 Percobaan 2 dengan C1=1000nF

Gambar 3-10 Percobaan 2 dengan C1=470nF

Gambar 3-13 Percobaan 2 dengan C2=220nF

4.3 PERCOBAAN 3

Tabel 4-6 Komponen yang digunakan dan Konstanta


Waktu
N V R1 R2 C1 C2 VTu Perhitungan Percobaan
o. (V (k (k (n (n nak τ1 τ2 τ1 τ1
) Ω) Ω) F) F) (V) (ms) (ms) (m (m
s) s)
1. 4.0 2.2 4.7 22 47 1.2 0.4 0.70 0. 0.
4 0 0 84 43 5 7
2. 2.0 0.4 0.4 0.70 0. 0.
1 84 43 5 7
Gambar 3-11 Percobaan 2 dengan C1=100nF
Terlihat bahwa konstanta waktu tidak
4.2.4 C2 BERUBAH dipengaruhi oleh besarnya tegangan sumber.

Tabel 4-5 Komponen yang digunakan dan Konstanta


Waktu

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6


Gambar 3-16 Percobaan 4 dengan C2=1000nF

Gambar 3-14 Percobaan 3 dengan Vsumber=2.02

Gambar 3-17 Percobaan 4 dengan C2=220nF

4.5 PERCOBAAN 5
Pada percobaan ini dicari nilai Rvar agar critically
damped. Didapat nilai 1.104kΩ. nilai Rvar dan
Gambar 3-15 Percobaan 3 dengan Vsumber=4.04 komponen lainnya ada di tabel bawah.

4.4 PERCOBAAN 4

Tabel 4-7 Komponen yang digunakan


No. V R1 R2 C1 C2 (nF) Vmax
(V) (kΩ) (kΩ) (nF) (V)
1. 4.99 2.2 0 220 220 0.7
2. 1000 0.4

Nilai tegangan maksimum yang ada pada


rangakaian ini semakin kecil ketika nilai C2
membesar.
Pada saat t=0, nilai tegangan di kedua grafik tidak
0, namun terjadi kenaikan curam lalu terjadi
penurunan curram. Grafik tengangan yang
diharapkan pada induktor adalah grafik sinus
karena secara teori harusnya tidak ada energi
yang hilang di resistor( R2 bernilai 0). Namun hal
itu mungkin disebabkan karena setelah switch dua
di ’on’ kan, kedua switch (S1 dan S2) di ’off’ kan Gambar 3-18 Percobaan 5 dengan Rvar=1104 Ohm
sehingga kapasitor menjadi di-netralkan karena
tersambung ke ground.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7


Tabel 4-8 Komponen yang digunakan
No. Vpp RG RL C L Rvar
(V) (Ω) (Ω) (nF) (mH) (Ω)
1. 4 50 48.2 8.2 2.5 50
2. 100
3. 2000
1104

Terlihat untuk Rvar<Rcritically damped, grafik berayun


dengan frekuensi hampir konstan tetapi
amplitudo menuju 0. Untuk kasus Rvar lebih
besar atau sama dengan Rvar,critically damped, terlihat
tegangan pada grafik naik, namun karena adanya
switch, grafik tegangan tidak bisa menjadi seperti
pada gambar di rujukan[6] halaman 322.

5. KESIMPULAN
• Rangakaian RC mengalami gejala transien.
• Konstanta waktu dipengaruhi oleh nilai
Gambar 3-19 Percobaan 5 dengan Rvar=2k Ohm resistansi dan kapasitansi
• Konstanta waktu tidak dipengaruhi nilai
tegangan sumber.
• Grafik tegangan pada percobaan 4 tidak
mengikuti bentuk sinus.
• Pada saat resistansi dibawah nilai yang
menyebabkan critically damped, tegangan
berperilaku mirip seperti gelombang sinus.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Charles K. Alexander dan Matthew N.O.
Sadiku., Fundamentals of Electric Circuits,
McGraw-Hill, New York, 2012
[2] Charles K. Alexander dan Matthew N.O.
Sadiku., Fundamentals of Electric Circuits,
McGraw-Hill, New York, 2012
[3] Charles K. Alexander dan Matthew N.O.
Gambar 3-20 Percobaan 5 dengan Rvar=100 Ohm Sadiku., Fundamentals of Electric Circuits,
McGraw-Hill, New York, 2012
[4] Charles K. Alexander dan Matthew N.O.
Sadiku., Fundamentals of Electric Circuits,
McGraw-Hill, New York, 2012
[5] Charles K. Alexander dan Matthew N.O.
Sadiku., Fundamentals of Electric Circuits,
McGraw-Hill, New York, 2012
[6] Charles K. Alexander dan Matthew N.O.
Sadiku., Fundamentals of Electric Circuits,
McGraw-Hill, New York, 2012

Gambar 3-21 Percobaan 5 dengan Rvar=50Ohm


Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8

Anda mungkin juga menyukai