Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN UMUM
A. Hukum Pertanahan
1. Pengertian Tanah
sekali.1 Tanah dalam arti hukum memiliki peranan yang sangat penting
permukaan bumi. Pasal 4 ayat (1) menyatakan bahwa “Atas dasar hak
yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang baik sendiri
hukum”.
hak-hak atas tanah sebagaimana yang diatur dalam pasal 16 kecuali hak
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1
Jakarta, hlm1433
8
eksplisit tentang hukum pertanahan. UUPA hanya menyebutkan
ayat 1 yang menyebutkan: Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai
permukaan bumi, yang disebut tanah yang diberikan kepada dan dipunyai
Hak atas tanah tanah merupakan hak penguasaan atas tanah yang
merupakan isi hak penguasaan itulah yang menjadi kriterium atau tolak
Hukum Tanah.
dalam Pasal 2 ayat (1) UUPA, yaitu bahwa : “Atas dasar ketentuan Pasal
33 ayat (3) UUD 1945 dan hal-hal sebagai yang dimaksud dalam Pasal 1,
bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung
didalamnya itu pada tingkatan yang tertinggi dikuasai oleh negara sebagai
2
Zaman, Nurus,2016, Politik Hukum Pengadaan Tanah Antara Kepentingan Umum dan
Perlindungan Hak Asasi Manusia, Madura, Refika Aditama, hlm 2
9
Kekuasaan Negara mengenai tanah yang sudah dipunyai orang
dengan sesuatu hak dibatasi oleh isi dari hak itu, artinya sampai seberapa
menyatakan bahwa:
a. Hak Milik;
d. Hak Pakai;
e. Hak Sewa;
10
g. Hak Memungut Hasil Hutan;
h. Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut di atas yang
Pasal 16 ayat (1) huruf h, ialah Hak Gadai, Hak Usaha Bagi-Hasil, Hak
Menumpang dan Hak Sewa Tanah Pertanian diatur untuk membatasi sifat-
a. Hak Milik
atas tanah.
11
2) Hak milik oleh badan hukum
Pengertian hak guna usaha diatur dalam pasal 28 ayat (1) UUPA
yang berbunyi: hak guna usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah
perkebunan.
dalam Pasal 35 sampai 40. Pasal 35 ayat (1) UUPA menyebutkan: hak
d. Hak Pakai
memungut hasil dari tanah yang dikuasai oleh orang lain, yang
12
dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, segala sesuatu asal tidak
umum.
4
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, (Jakarta, Penerbit Djambatan, 1996), Hlm 898.
13
2) Telah diadakan proses musyawarah pada tingkat pembebasan
waktu maksimal.
lahan.
5
Syah, Mudakir Iskandar, Op Cit. hlm 4-5
14
B. Pengadaan Tanah
asli sesuai dengan ketentuan yang diatur dengan hukum, akan tetapi istilah
yang tercantum:
6
Syah, Mudakir Iskandar, 2014, Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum,
Jakarta, Permata Aksara, hlm1
15
tanah dengan tanah yang dikuasainya dengan memberikan ganti
16
menukar, atau dengan cara lain yang disepakati secara sukarela
ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak.
hukum yang semula ada antara pemegang hak dan tanah yang
17
Berdasarkan definisi-definisi di atas, pengadaan tanah terdiri
negara;
kesukarelaan;
kepentingan umum, mekanisme penaksiran harga tanah dan ganti rugi, serta
nonfisik, dan hilangnya harta benda untuk sementara waktu atau selama-
7
Sumardjono, Maria W, 2009, Tanah dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, Jakarta,
Kompas, hlm 240
18
1) Hilangnya hak atas tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda lain
layak;
mencakup:
lain
3) Penyewa bangunan
8
Reksodiputro, M., Thantawi, T.R., Wibowo, T.S., Sujono, S., Moeliono, T.P., Martedjo, W.,
Mustofa, I., Harahap, F., Salimudin, T., Syam, F. and Susilo, W., 2012. Kepentingan umum dalam
hukum agraria.
19
6) Pemakai tanah tanpa hak yang akan kehilangan pekerjaan atau
penghasilan
9
Sumardjono, Maria W, 2009, Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi, Jakarta,
Kompas, hlm 89-91
20
a. Asas kesepakatan, yakni bahwa seluruh kegiatan pengadaan tanah
21
g. Asas kesetaraan, yakni menempatkan posisi pihak yang
kemunduran.10
Tahun 2005.
berikut :
a. Tahap perencanaan
yang berisi uraian tentang maksud dan tujuan, letak dan lokasi, luasan
10
Sumardjono, Maria W, Op. Cit. hlm.282-284
22
pembangunan tersebut tidak diperlukan untuk pembangunan fasilitas
penetapan lokasi yang akan dikaji oleh bupati/ wali kota/ gubernur
luas tanah sampai dengan 25 Ha; dua tahun untuk luas tanah sampai
dengan 50 Ha dan tiga tahun untuk luas tanah lebih dari 50 Ha.
Perundang-undangan.
23
sementara permohonan penetapan lokasi yang lokasinya terletak di
Nasional.
pengadaan.
banyak 9 Orang.
Gubernur.
c) P2T Nasional, jika tanah terletak di dua Provinsi atau lebih yang
2) Penyuluhan
24
P2T bersama instansi memerlukan tanah melaksanakan
pada NJOP atau nilai nyata dengan memperhatikan nilai NJOP tahun
25
letak tanah, status tanah, peruntukan tanah, kesesuaian penggunaan
6) Musyawarah
26
diatas tanah hak milik /hak pengelolaan, diberikan kepada pemilik
(1) Uang;
kembali;
dilepaskan;
daerah.
9) Pelepasan Hak
Pada saat ganti rugi dalam bentuk uang diterima, yang berhak
27
10) Pengurusan Hak Atas Tanah
berlaku juga sebagai pemberian kuasa dari pemegang hak atas tanah
tanah.
dua hal yaitu: pengadaan tanah skala kecil dan pengadaan tanah selain
C. Kepentingan Umum
11
Sumardjono, Maria W, Op. Cit. hlm. 289-294
28
1. Pengertian kepentingan umum secara implisit diatur dalam
12
R.l.,Undang-Undang No. 5 Tahun 1960, tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, Bab
II, pasal 18.
13
R.l.,Undang-Undang No. 20 Tahun 1961, tentang Pencabutan Hak-Hak Atas Tanah dan
Benda- Benda yang Ada Di Atasnya ,Bab I, pasal I.
29
Suatu kegiatan dalam rangka pelaksanaan pembangunan
menyangkut:
d . Kepentingan pembangunan.
a. Pertanahan;
b. Pekerjaan Umum;
c. Perlengkapan Umum;
d. Jasa Umum;
e. Keagamaan;
g. Kesehatan;
h. Olahraga;
i. Kesejahteraan Sosial;
j. Makam/Kuburan;
30
l. Usaha-usaha ekonomi yang bermanfaat bagi kesejahteraan
umum.
pembangunan:
b) Jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta
31
i) Rumah sakit pemerintah/pemerintah daerah;
sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun
14
R.I., Undang-Undang No. 1 Tahun 2009, tentang Penerbangan, Bab I, pasal 1, ayat 33
32
menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk
masyarakat"15.
15
Wikipedia bahasa Indonesia, “Bandar udara”, https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara.
Diakses pada 15 april 2016, pukul 22.10
33