Anda di halaman 1dari 3

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak

dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Rusaknya kulit
akibat luka bakar membuat penderitanya rentan mengalami infeksi, karena kulit merupakan
lapisan pertahanan awal tubuh

penanganan perlu dilakukan secepatnya. Upaya penanganan luka bakar berbeda-beda, tergantung
lokasi dan tingkat keparahan luka. Luka bakar yang ringan bisa ditangani secara mandiri di
rumah. Namun pada luka bakar yang dalam atau luas, diperlukan penanganan khusus. Seperti
contoh sekario berikut ini :

SKENARIO:
Seorang pria bernama tukijan berusia 33 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan luka
bakar, merah, dan melepuh pada lengan tangan bawah sebelah kiri sejak 1 hari lalu. Luka muncul
karena terkena panci panas saat memasak dan dirasa semakin sakit dan tidak dapat
mengggerakkan tangannya. Pada pemeriksaan vital sign didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, temperatur 37,3oC, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit. Pada
pemeriksaan fisik tampak otot-otot tangan mengalami kekakuan Pada bagian siku ditemukan
luka melepuh ukuran 3x3 cm, tampak cekung dan dasarnya tampak jaringan tulang, edema dan
eritem di sekitar luka.
Jelaskan Proses Fisioterapi pada kasus tersebut!

PENANGANAN LUKA COMBUSTION:

Anamnesis
1. keluhan utama
pasien mengeluh nyeri dan rasa tidak nyaman pada lengannya

2. riwayat penyakit sekarang


Seorang pria bernama tukijan berusia 33 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan luka
bakar, merah, dan melepuh pada lengan tangan bawah kanan sejak 1 hari lalu. Luka muncul
karena terkena panci panas saat memasak dan dirasa semakin sakit dan tidak dapat
mengggerakkan tangannya.

3. riwayat penyakit dahulu


Tidak ada

4. riwayat penyakit penyerta


Tidak ada

5. penyakit pribadi dan keluarga


Tidak ada
PEMERIKSAAN VITAL SIGN:
 Tekanan darah 120/80 mmhg
 Suhu 37,3 drajat celcius
 Denyut nadi 100x/menit
 Frekuensi nafas 18x/menit

PEMERIKSAAN GERAK DASAR:


 Gerak Aktif : Mampu menggerakkan tetapi tidak ROM penuh disertai rasa nyeri
 Gerak Pasif : Klien mampu mengerakkan ROM penuh dan terdapat beberapa end feel
keras pada beberapa angota gerak disertai nyeri.
 Gerak Isometrik melawan Tahanan : Klien tidak mampu menggerakkan anggota
geraknya akibat nyeri

PEMERIKSAAN SPESIFIK:

 Tangan yang sulit digerakkan


 Dibagian lengan terdapat luka melepuh
 Terdapat odem dan eritrema (melakukan pengukuran dengan midline)
 Pemeriksaan nyeri mengunakan vas
 Pemeriksaan tes sensasi pada bagian yang sehat maupun yang bermasalah dengan tajam
tumpul dan halus

STATUS LUKA:

 Pada pasien diskenario pasien masuk ke dalam luka grade 2 yang dimana superfacial
penyebuhannya 1-3 minggu dari tingkat keparahannya, tergantung pada sumber panas
durasi dan hantaran panas diman masuk dalam moderet, diameter lukannya 3x3 cm
dibagian luka terdapat kenaikan suhu, berwarna kemerahan dan juga melepuh,odem
eritema dan sensasi lukanya hiposensitif

INTERVENSI FISIOTERAPI:

Lebih menekankan kepada rehabilitasi (pengembalian fungsi tubuh) dengan ;


 Mengurangi oedem, memlihara lingkup gerak sendi dan mencegah kontraktur dengan
latihan aktif dan pasif.
 Mencegah terjadinya kontraktur dengan potitioning, exercise dan stretching.
Pelaksanaan
1) Positioning
 Abduksi Hip 10
 Lutut fleksi 10 º
 Plantar fleksi 90 º
 Jari jari kaki saling menjauh

2) Exercise
 Free active exercise : kita minta pasien untuk menggerakan secara aktif bagian extremitas
atas, frekuensi 8-10 x/sesi, 3 x/sesi. Istirahat antar sesi 1 menit, durasi 2 x/hari
 Isometric exercise : kita minta pasien untuk melakukan gerakan kontaksi namun dalam
keadaan statis tahan 6 detik, istirahat 3 detik, frekuensi 8-10 x/sesi, 3x/sesi. Istirahat antar
sesi 1 manit, durasi 2x/hari
 Active assisted exercise : frekuensi 8-10 x/seri. 3x/sesi. Istirahat antar sesi 1 menit, durasi
2x/hari
 Resisted active exercise atau strengthening, latihan menahan tahanan dari luar : tahan
selama 6 detik, istirahat 3 detik, frekuensi 8-10 x/seri. 3x/sesi. Istirahat antar sesi 1 menit,
durasi 2x/hari
 Passive exercise : frekuensi 10-15 x/seri. 3x/sesi. Istirahat antar sesi 1 menit, durasi
2x/hari

3) Stretching
 Kontraktur ringan : stretching 20 - 30 menit
 Kontraktur berat : stretching 30 menit atau lebih

EDUKASI:
 Menjaga luka si pasien agar tetap kering
 Melakukan latihan dirumah yang telah diajarkan oleh terapis
 Menjaga pola makan
 Istirahat yang cukup

Anda mungkin juga menyukai