Anda di halaman 1dari 18

UAS

PENGEMBANGAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN


Diajukan untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah; Kajian Model-Model
Pembelajaran Geografi
Dosen Pengampu;
Dr. Hj. Epon Ningrum. S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Verawaty Sinaga
NIM 2002356

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
Judul

1. Nama Model Pembelajaran:

Model Project Based Learning (PjBL)

2. Orientasi:
1. Peserta didik mampu mengidentifkasi pembagian jenis flora indonesia, ciri-
ciri dan persebarannya
2. Peserta didik mampu menjelaskan contoh dari flora Indonesia dengan
kegunaan dan kondisi saat ini
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi pembagian jenis fauna indonesia, ciri-
ciri dan persebarannya.
4. Menjelaskan contoh fauna indonesia yang dilindungi dan kondisinya saat ini.
5. Menganalisis masalah, penyebab dan solusi dari kepunahan fauna endemic
Indonesia.
6. Peserta didik mampu membuat/mensketsa persebaran flora dan fauna
Indonesia ke dalam sebuah bentuk proyek (mini zoo).

Model Acuan

3. Model pembelajaran
Cooperative Learning dengan

4. Model pembelajaran
Project Based Learning
Keunggulan Model
5. Kelebihan model Cooperative Learning:
Peserta didik dituntut aktif untuk berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai
sumber, dan belajar dari peserta didik yang lain:

 Dapat mengembangkan kemampuan mengungkap ide atau gagasan


 Membantu anak respek pada orang lain
 Menuntun peserta didik untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar
 Peserta didik dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan,
karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya
 Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menggunakan informasi dan
kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil)
 Meningkatkan motivasi dan memberikan ransangan untuk berpikir kritis.

6. Kelebihan model Project Based Learning:


 Peserta didik terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan mempraktikkan strategi otentik
secara disiplin
 Peserta didik bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah yang penting
baginya
 Teknologi terintegrasi sebagai alat untuk menemukan informasi, kolaborasi, dan
komunikasi dalam mencapai tujuan pembelajaran penting dalam cara-cara baru.
 Meningkatkan kerja sama guru dalam merancang dan mengimplementasikan proyek
proyek yang melintasi batas-batas geografis atau bahkan melompati zona waktu

Kelemahan Model Acuan


7. Kelemahan model Cooperative Learning:
 Membutuhkan waktu yang lama
 Penilaian didasarkan kepada hasil kelompok
 Keberhasilan kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok
memerlukan periode yang cukup panjang

8. Kelemahan model Project Based Learning:


 Memerlukan banyak waktu dan biaya
 Memerlukan banyak media dan sumber belajar
 Memerlukan guru dan peserta didik yang sama-sama siap belajar dan berkembang

Model Hasil Pengembangan

Project Based Cooperative


Learning Based Learning

Cooperative
PjBL
9. Pengertian Model

Model Cooperative Learning merupakan model pembelajaran suatu strategi belajar mengajar
yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara
sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua atau
lebih, sedangkan Project Based Learning ( PjBL ) merupakan pembelajaran berbasis proyek.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran


Cooperative PjBL merupakan hasil penggabungan dua model pembelajaran yaitu model
Cooperative Learning dengan Project Based Learning. Cooperative PjBL merupakan model
dimana proses pembelajaran memecahkan masalah dan menghasilkan sebuah proyek atau
produk secara bersama-sama dengan kelompok.

10. Keunggulan Model


 Peserta didik dituntut untuk bekerja sama
 Dapat mengembangkan ide-ide peserta didik dalam pemecahan masalah
 Peserta didik terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan mempraktikkan strategi
otentik secara disiplin
 Peserta didik akan dilatih untuk bertanggung jawab dalam kelompok
 Membantu peserta didik respek dan menghargai orang lain.

11. Kelemahan Model


 Memerlukan waktu yang relatif lama
 Membutuhkan sumber belajar yang banyak
 Memerlukan banyak biaya
 Memerlukan guru dan peserta didik yang sama-sama siap belajar dan berkembang

12. Prasyarat Model


Prasyarat model pembelajaran Cooperative PjBL ini yaitu :
 Mempersiapkan bahan ajar,RPP dan instrumen penilaian
 Membentuk kelompok peserta didik
 Menemukan permasalahan
 Menghasilkan proyek dari permasalahan
13. Teori Belajar Yang Digunakan
Pengembangan model pembelajaran Cooperative PjBL, Penulis berlandaskan
teori belajar yang akan membantu guru untuk memamhami bagaimana peserta didik
belajar. Pemahaman tentan cara belajar dapat membantu proses belajar lebih efektif,
efisien dan produktif. Berdasrkan teori belajar guru dapat merancang dan
merencanakan proses pembelajarannya. Adapun teori belajar tersebut adalah:
a. Teori Behavioristik
Teori ini berperan terhadap pengembangan teori dan praktik pendidik
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan
pada terbentuknya prilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Belajar
merupakan perubahan tingkah laku yang dapat diamati, diukur dan dinilai
sehingga model cooperative PjBL ini mampu membentuk prilaku siap siaga
peserta didik terhadap bencana.
b. Teori Kognitivisme
Menurut Piaget bahwa anak-anak membangun dunia kognitif mereka seara
aktif, sehingga pengetahuan dibentuk berdasarkan interaksi antara individu
dengan lingkungan, namun informasi tidak sekedar dituangkan kedalaam
pikiran mereka dari lingkungan, karena piaget fokus perkembangan kognitif
peserta didik dari anak-anak hingga dewasa.
c. Teori Gestalt
Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan
dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan. Teori ini sangat
cocok dalam mendukung peserta didik dalam memahami mitigasi bencana
alam.

14. Rumpun Model Pembelajaran

Rumpun Model Tokoh Tujuan


Model
Penemuan Model pemrosesan Jarome Didesain terutama untuk
konsep informasi Bunner mengembangkan alasan induktif
tetapi juga untuk mengembangkan
konsep dan analisis
Penemuan Model interaksi Herbert Pengembangan individu antar
Kelompok social Telen Jhon kelompok
Sinektik Model rumpun William Perkembangan pribadi dalam
personal Gordon kretivitas dan pemecahan masalah
kreatif
Manejemen Model prilaku B.F. Fakta-fakta,konsep,keterampilan
kontigensi dan Skinner ,prilaku dan keterampilan sosial
kontrol diri

15. Rumpun Pendekatan Pembelajaran

Pada tahap ini rumpun pendekatan yang di rujuk adalah Pendekatan Saintifik, Hal
tersebut sejalan dengan Implementasi Kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah (scientific
appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan membentuk jejaring (5M). Pendekatan ini merujuk kepada teknik-
teknik investigasi atas suatu fenomena, cara memperoleh pengetahuan baru, atau
mengoreksi dan memadukan dengan pengetahuan sebelumnya.

16. Sintaks

Konsep

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003


menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam pembelajaran,
guru harus memahami hakikat materi pembelajaran yang diajarkan dan memahami
berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan peserta didik untuk
belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.

Model pembelajaran Cooperative PjBL merupakan proses pembelajaran


dengan mengembangkan interaksi peserta didik atara satu dengan yang lain dalam
memecahkan sebuah masalah sehingga terbentuk rasa pengertian, pamahaman satu
sama lain hingga mampu bekerja sama dalam mencari solusi berbentuk proyek.

Langkah-langkah model pembelajaran Cooperative PjBL yaitu:

FASE KEGIATAN
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi pesrta didik
Fase 2 Mengorganisasi pesrta didik ke dalam kelompok-kelompok
belajar
Fase 3 Menyajikan informasi dan menentukan pertanyaan dasar
Fase 4 Membuat desain proyek
Fase 5 Menyusun penjadwalan
Fase 6 Memonitor kemajuan proyek
Fase 7 Evaluasi
Fase 8 Memberikan Penghargaan

Rincian kegiatannya sebagai berikut :


 Fase 1 (Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik)
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran
tersebut dan memotivasi pesrta didik belajar serta memberikan sedikit manfaat apa yang
akan dapat diambil dari materi mitigasi tersebut.
 Fase 2 (Mengorganisasi pesrta didik ke dalam kelompok-kelompok belajar)
Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana cara membentuk kelompok belajar
dan membantu setiap anggota agar melakukan transisi secara efisien.
 Fase 3 (Menyajikan informasi dan menentukan pertanyaan dasar)
Guru menyajikan informasi kepada pesrta didik dengan jalan demonstrasi atau lewat
bahan bacaan dan memberikan atau memunculkan pertanyaan-pertanyaan untuk
diselesikan.
 Fase 4 (Membuat desain proyek)
Pesrta didik bekerja secara berkelompok untuk membuat sebuah perencanaan bagaimana
proyek mereka dilaksanakan, dipandu oleh guru.
 Fase 5 (Menyusun penjadwalan)
Memberikan kesempatan kepada pesrta didik untuk menyusun penjadwalan bagaimana
proyek dilaksanakan agar tepat dengan dengan waktu yang diberikan oleh guru.
 Fase 6 (Memonitor kemajuan proyek)
Guru memonitoring kemajuan proyek yang dibuat.
 Fase 7 (Evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempersentasikan hasil karyanya.
 Fase 8 (Memberikan Penghargaan)
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.

17. Rujukan
Model Cooperative PjBL tersebut telah merujuk pada model Pembelajaran yaitu
model Cooperative Learning dengan Project Based Learning.

18. Alasan

Pemilihan dua model menjadi satu yaitu model pembelajaran Cooperative PjBL tidak
terlepas dari ketentuan dasar kurikulum 2013 yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, menggunakan pendekatan saintifik. Model pembelajaran cooperative merukan
model yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu
diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok sedangkan model
pembelajaran PjBL merupakan model pembelajaran berbasis proyek,.

Dengan demikian jika kedua model ini digabungkan maka model ini akan
menghasilkan model pembelajaran yang menghasilkan model pembelajaran kerja sama dalam
pemecahan masalah dan menghasilkan produk dari pemecahan masalah tersebut. Maka dari
itu model pembelajaran Cooperative PjBL merupakan model yang mengacu atau berpusat
pada peserta didik, guru pada model ini hanya sebagai fasilitator dan sebagai pengamat.
Peserta didik secara berkelompok akan disajikan permasalahan dan dituntut untuk mencari
solusi atau memecahkan masalah tersebut dan membuat suatu produk dalam pemecahan
masalah mereka tersebut.

Model Pembelajaran Cooperative PjBL ini sangat baik karena dalam pelaksanaannya
peserta didik akan bekerja sama dan diajak lebih bertanggung jawab dalam kelompoknya
untuk menyesaikan masalah, dalam pelaksaan untuk memecahkan masalah dan menghasilkan
suatu produk maka kelompok menggunakan sumber-sumber yang dapat dipercaya. Kemudian
guru akan terus memonitoring laju kerja perkelompok,
SKENARIO PEMBELAJARAN

Materi : Sebaran Flora dan Fauna Indonesia dan Dunia


Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia
berdasarkan karakteristik ekosistem dan region iklim.
Tujuan Utama

1. Peserta didik mampu mengidentifkasi pembagian jenis flora indonesia, ciri-


ciri dan persebarannya
2. Peserta didik mampu menjelaskan contoh dari flora Indonesia dengan
kegunaan dan kondisi saat ini
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi pembagian jenis fauna indonesia, ciri-
ciri dan persebarannya.
4. Menjelaskan contoh fauna indonesia yang dilindungi dan kondisinya saat ini.
5. Menganalisis masalah, peneyebab dan akibat solusi dari kelangkaan serta
kepunahan flora fauna Indonesia

Tujuan Pendamping

Peserta didik mampu membuat/mensketsa persebaran flora dan fauna


Indonesia ke dalam sebuah bentuk proyek (mini zoo).

No Langkah Konsep Kegiatan Waktu


Pembelajaran
1. Fase 1 Pada tahap 1 ini merupakan - Guru menyampaikan 5 menit
penyampaian semua tujuan tujuan dari pembelajaran.
pembelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi - Peserta didik
peserta didik belajar, serta memberikan mendengarkan tujuan
sedikit manfaat apa yang akan dapat pembelajaran.
diambil dari materi tersebut.
- Guru memotivasi peserta
didik, agar peserta didik tahu
untuk apa belajar tentang
persebaran flora dan fauna di
Indonesia.

2. Fase 2 Pada tahap 2 ini merupakan kegiatan -Guru memberikan 2 menit


mengorganisasi peserta didik ke dalam penjelasan tentang
kelompok-kelompok belajar. pembentukan kelompok
yang efisien
-Peserta didik memilih
kelompoknya masing-
masing.
3. Fase 3 Pada tahap 3 ini merupakan penyajian -Guru menyampaikan materi 15 menit
informasi dan menentukan pertanyaan dengan menggunakan media
dasar. power point, dan video
untuk untuk membantu
peserta didik memahami isi
materi yang disampaikan.

Peserta didik mengamati


penjelasan materi yang di
jelaskan oleh guru

Selanjutnya guru
memberikan permasalahan
untuk didiskusikan yaitu
tentang permasalahan flora
dan fauna di Indonesia.

Peserta didik mengamati


permasalahan yang diberikan
oleh guru

4. Fase 4 Pada tahap 4 ini merupakan kegiatan - Peserta didik bersama 10 menit
membuat desain proyek dengan kelompoknya
bekerja sama dalam
memecahkan masalah dan
berpikir produk berupa mini
zoo untuk menggambarkan
persebaran flora dan fauna di
Indonesia.
- Guru memandu kegiatan
para peserta didik dalam
bentuk kelompok, sehingga
peserta didik terarah dalam
membuat desain proyek
kelompoknya
Fase 5 Pada tahap 5 ini merupakan kegiatan - Guru memberikan waktu 30 menit
menyusun penjadwalan untuk peserta didik dalam
membuat produk yang akan
mereka buat.
-Peserta didik bekerja
memaksimalkan waktu yang
telah diberikan oleh guru.

Fase 6 Pada tahap 6 ini merupakan kegiatan - Guru memonitori kegiatan 1 menit
memonitori kemajuan proyek yang dilakukan oleh peserta
didik,

-Guru menanyakan apakah


peserta didik medapatkan
kesulitan dalam kegiatan
yang peserta didik lakukan.
Fase 7 Pada tahap 7 ini merupakan kegiatan -Guru mengevaluasi hasil 20 menit
evaluasi belajar tentang materi yang
telah dipelajari.

-Peserta didik dalam masing-


masing kelompok
mempersentasikan hasil
karyanya.

-Guru mengevaluasi hasil


kerja peserta didik.

-Guru juga mengevaluasi


proyek yang dibuat oleh
peserta didik.

Fase 8 Pada tahap 8 ini merupakan kegiatan Guru memberikan 5 menit


memberikan penghargaan. penghargaan berupa nilai
dan pujian kepada
kelompok-kelompok yang
membuat tugasnya dengan
baik.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata pelajaran : Geografi


Alokasi waktu : 2 X 45 menit
Pertemuan ke : II
Materi : Sebaran Flora dan Fauna Indonesia dan Dunia
Kompetensi inti : Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia
berdasarkan karakteristik ekosistem dan region iklim.
Indikator : Menunjukkan persebaran flora di dunia beserta karakteristiknya.
Tujuan : Siswa dapat mengkategorikan tiga keanekaragaman wilayah
persebaran flora beserta karakteristiknya.
Alat dan bahan
Alat = gunting, lem kertas, pulpen
Bahan = gambar- gambar flora/fauna sumber: internet, majalah, koran, buku

Informasi Pendukung
1. Guru menjelaskan projek tentang persebaran flora dan fauna yang akan dikerjakan oleh
siswa
2. Peserta didik diberi waktu untuk bertaya hal-hal yang kurang dimengerti

Langkah-Langkah:
1. Peserta didik memilih salah satu wilayah bagian persebaran flora dan fauna (Asiatis,
Peralihan, dan Australis)
2. Peserta didik menyediakan gunting, kertas, lem kertas, dan gambar-gambar flora dan fauna
sesuai wilayah persebaran yang dipilih
3. Peserta didik menyediakan karton untuk dijadikan wadah
4. Peserta didik menggunting jenis flora dan fauna yang sesuai dengan wilayah
persebarannya dan menempelkannya ke dalam kertas/Karton
5. Peserta didik dapat membuat projek dengan kreatifitas masing-masing
6. Peserta didik mendemontrasikan hasil karyanya di depan guru dan teman temannya.
7. Guru memberikan penilaian berdasarkan ketepatan dan kreatifitas peserta didik
INSTRUMEN PENILAIAN

Proses Pembelajaran

Jenis instrumen
Lembar observasi proses pembelajaran

Rubrik penilaian
Rubrik pengamatan proses pembelajaran

LEMBAR PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN


Kelas : ........................
Materi Ajar : ........................
Kelompok : ........................

No Nama ASPEK YANG DINILAI Rata- Nilai


Kerja Kreati Inisiatif Mengemukakan Menjawab Rata
sama f Pendapat Pertanyaa
n

KRITERIA PENILAIAN

N Skor NILAI Deskripsi


Kuantitatif Kualitatif
o
1 <60 D 1 Kurang Baik
2 60 – 74 C 2 Cukup Baik
3 75 – 90 B 3 Baik
4 > 90 A 4 Sangat Baik

Hasil belajar
Jenis instrument
Tes tulis (Supply Response) atau isian

Rubrik penilaian
Rubrik penilaian pengetahuan tertulis

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

Nama : .......................
Kelas : .......................
Materi : .......................
Soal :

1. Identifkasikan pembagian jenis flora indonesia, ciri-ciri dan persebarannya!


2. Jelaskan contoh dari flora Indonesia dengan kegunaan dan kondisi saat ini!
3. Identifikasikan jenis fauna indonesia, ciri-ciri dan persebarannya!
4. Jelaskan contoh fauna indonesia yang dilindungi dan kondisinya saat ini!
5. Jelaskan penyebab dan solusi dari permasalahan fauna endemic Indonesia!

No Soal Skor Max


1 15
2 20
3 15
4 20
5 30
Total 100

Jumlah skor yang diperoleh


NILAI = x 10
5

Proyek

Jenis intrumen
Lembar observasi proyek
Rubrik penilaian
Rubrik observasi proyek

LEMBAR PENGAMATAN PROYEK


Kelas : .......................
Materi Ajar : .......................
Kelompok : .......................
Materi : .......................

N Nama Kinerja Presentasi Nilai


o Merangkai Pengamata Data yang Kesimpulan
Alat n diperoleh

KRITERIA PENILAIAN

No Aspek yang NILAI


dinilai 1 2 3
1 Merangkai alat Rangkaian alat tidak Rangkaian alat benar, Rangkaian alat benar,
benar tetapi tidak rapi atau rapid an memperhatikan
tidak memperhatikan keselamatan kerja
keselamatan kerja
2 Pengamatan Pengamatan tidak Pengamatan cermat Pengamatan cermat dan
cermat tetapi mengandung bebas interpretasi
interpretasi
3 Data yang Data tidak lengkap Data lengkap tetapi tidak Data lengkap, terorganisir,
diperoleh terorganisir, atau ada dan ditulis dengan benar
yang salah tulis

4 Kesimpulan Tidak benar atau Sebagian kesimpulan ada Semua benar atau sesuai
tidak sesuai tujuan yang salah atau tidak tujuan
sesuai tujuan

Unjuk kinerja
Jenis instrument
Lembar observasi kinerja

Rubrik penilaian
Rubrik penilaian kinerja

LEMBAR PENILAIAN UNJUK KINERJA UNTUK PEMECAHAN MASALAH

Nama : .......................
Kelas : .......................
Materi : .......................
No Aspek yang dimiliki Ya Tidak Ket
1 Ketelitian mengamati lingkungan

2 Pemahaman akan konsep


3 Kecermatan dalam menghubungkan
teori dengan kenyataan dilapangan

4 Keterampilan mempersentasikan hasil


pengamatan dan penjelasan uraian
dengan cara yang menarik

5 Mampu mengajukan permasalahan


(pertanyaan,ide,gagasan dan
argumnetasi)

6 Mampu menyajikan penyesuaian dari


suatu permasalahan

Ketentuan Penilaian:
Peserta didik memperoleh nilai
Baik : Apabila terdapat 5 6 jawaban YA
Cukup : Apabila terdapat 3 4 jawaban YA
Kurang : Apabila terdapat 1 2 jawaban YA
MATERI
Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia adalah negara yang kaya. Menempati wilayah Lingkaran Api (Ring of
Fire), tanah vulkanik yang mengandung mineral dan zat hara yang tinggi membuat tanaman-
tanaman di negeri ini dapat tumbuh dengan subur. Tersedianya makanan yang melimpah dari
tumbuh-tumbuhan turut melestarikan satwa-satwa liar di dalam ekosistem. Karena itu,
persebaran flora dan fauna di Indonesia sangat beragam. Flora adalah seluruh jenis tumbuh-
tumbuhan di habitat atau daerah tertentu. Sementara itu, fauna merupakan seluruh hewan-
hewan yang menempati wilayah tertentu. Indonesia memiliki flora dan fauna yang sangat
variatif. Tidak sedikit pula tumbuhan maupun satwa endemik yang hanya ditemukan di
Indonesia.
Secara umum, persebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruh oleh letak
geografisnya. Berdasarkan wilayah dan karakteristik flora dan faunanya, kita dapat membagi
Indonesia menjadi tiga, yaitu Indonesia Barat, Tengah, dan Timur. Ketiga bagian ini
dipisahkan oleh garis Wallace dan garis Weber: garis Wallace memisahkan Indonesia bagian
barat dan tengah, sedangkan garis Weber memisahkan Indonesia tengah dan timur.

A. Indonesia Bagian Barat (Asiatis)


Flora dan fauna yang terdapat di wilayah Indonesia bagian barat disebut juga sebagai
tipe Asiatis. Wilayah barat meliputi Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Hal ini
disebabkan karena tumbuhan dan satwanya hampir sama dengan yang ditemukan di benua
Asia pada umumnya.
Flora Asiatis
Untuk flora, jenis-jenis yang ditemukan di wilayah barat ini sifatnya heterogen,
seperti tanaman lumut, paku, jamur, meranti, mahoni, dan damar. Hal ini dikarenakan iklim
hujan tropis dengan curah hujan yang tinggi. Jenis hutan yang terdapat di bagian barat
termasuk hutan hujan tropis, hutan musim, hutan sabana tropis, dan hutan bakau di pesisir
pantai. Salah satu flora endemik Indonesia yang berada di wilayah barat adalah bunga
bangkai Bengkulu atau Raflesia Arnoldi.
Fauna Asiatis
Untuk fauna, jenis-jenis yang ditemukan di sini di antaranya adalah reptil, mamalia,
burung, dan ikan. Ada banyak fauna endemik Indonesia yang terdapat di bagian barat, seperti
badak bercula satu, tapir, harimau Sumatera, orangutan, dan pesut Mahakam.
B. Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)
Flora dan fauna yang ditemukan di bagian tengah Indonesia disebut sebagai tipe
peralihan. Wilayah Indonesia yang termasuk ke bagian tengah adalah Pulau Sulawesi, Bali,
dan Nusa Tenggara. Iklim Indonesia bagian tengah memiliki kelembaban udara dan curah
hujan yang rendah.

Flora Peralihan
Flora yang ditemukan di wilayah ini didominasi oleh rempah-rempah seperti pala,
cengkeh, cendana, eboni, dan anggrek.

Fauna Peralihan
Di sisi fauna, banyak pula terdapat hewan endemik Indonesia yang menempati
Indonesia bagian tengah, di antaranya adalah komodo, anoa, babi rusa, dan burung maleo.

C. Indonesia Bagian Timur (Australis)


Wilayah Indonesia yang meliputi Pulau Papua, Maluku, dan sekitarnya termasuk ke
dalam bagian timur dan disebut juga sebagai tipe Australis. Hal ini disebabkan oleh
karakteristik flora dan faunanya yang menyerupai flora dan fauna di benua Australia. Bagian
timur didominasi oleh hutan hujan tropis dan hutan pegunungan.

Flora Australis
Flora yang dapat ditemukan di antaranya adalah pohon sagu dan nipah. Ada pula
pohon rasamala, tanaman eucalyptus, dan matoa.

Fauna Australis
Sementara itu, fauna endemik yang terdapat di Indonesia bagian timur di antaranya
adalah burung cenderawasih, kasuari, nuri sayap hitam, dan kangguru pohon.

Anda mungkin juga menyukai