Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, Vol. 9, No.

1, Juni 2019 e-ISSN : 2622-948X

Analisis Hubungan Beban Kerja dan Produktivitas Kerja Terhadap Kinerja


Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap Ruang Internis RSUD Banten

Oleh :
Iis Mulyasih, Wahyu Sulistiadi, Syafiul A. Sjaaf
Universitas Respati Indonesia
Iis_mulyasih@urindo.ac.id

ABSTRAK

Instalasi rawat inap internis RSUD Banten adalah ruang rawat inap yang
digunakan oleh pasien dengan gangguan penyakit dalam.Jumlah kunjungan pasien di
instalasi rawat inap internis ini rata-rata tiap hari adalah kurang lebih 27 pasien yang
membutuhkan kinerja keperawatan yang baik.Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis Hubungan Kinerja Keperawatan di Instalasi Rawat Inap Ruang Internis
RSUD Banten; serta Hubungan beban kerja dan produktivitas kerja tenaga perawat
pelaksana secara bersama-sama terhadap Kinerja Keperawatan di Instalasi Rawat Inap
Ruang Internis RSUD Banten. Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Ruang Internis
RSUD Banten dengan metode Cross Sectional. Dengan populasi dan sampel berjumlah
33 orang.Instrumen pengumpul data menggunakan kuesioner dengan skala likert,
Teknik analisis data yaitu menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil
penelitian menunjukkan beban kerja memiliki hubungan positif, signifikan terhadap
kinerja keperawatan, dengan korelasi sebesar 0.862, besar pengaruh 74.3%.
Produktivitas kerja memiliki hubungan positif dan signifikan dibuktikan dengan korelasi
sebesar 0.975, besar pengaruh 95.1%.Kemudian beban kerja dan produktivitas kerja
secara bersama-sama memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja
keperawatan, dibuktikan dengan korelasi sebesar 0.975, besar pengaruh sebesar
95.1%.Hal ini berarti baik secara parsial maupun secara simultan beban kerja dan
produktivitas kerja memiliki hubungan sangat kuat yang positif dan signifikan terhadap
kinerja keperawatan. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa baik variabel beban kerja
maupun produktivitas kerja adalah faktor yang memiliki hubungan dengan kinerja
keperawatan, jika faktor tersebut meningkat akan meningkat pula kinerja keperawatan
tetapi jika menurun maka akan menurun pula kinerja keperawatan.
Kata Kunci : Beban Kerja, Produktivitas Kerja, Kinerja Keperawatan

ABSTRACT
The inpatient installation of the RSUD Banten internist is an inpatient room that
is used by patients with internal medicine disorders. The number of visits of patients in
this internist inpatient installation on average every day is approximately 27 patients
who need good nursing performance. Relationship between Nursing Performance in
Inpatient Installation Internist Room Banten Hospital; and the relationship of workload
and work productivity of nurses' implementers jointly to Nursing Performance in the
Inpatient Installation of Internist Room Banten Hospital. The study was carried out in the
Inpatient Installation of the Internist Room of Banten Hospital with the Cross Sectional
Method. With a population and a sample of 33 people. Instruments collecting data using
a questionnaire with a Likert scale. Data analysis techniques are using univariate,

7
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
bivariate and multivariate analysis. The results showed that the workload had a positive,
significant relationship to nursing performance, with a correlation of 0.862, the influence
of 74.3%. Work productivity has a positive and significant relationship as evidenced by a
correlation of 0.975, the influence of 95.1%. Then workload and work productivity
together have a positive and significant relationship to nursing performance, as
evidenced by a correlation of 0.975, the influence of 95.1%. this means that both
partially and simultaneously workload and work productivity have a very strong positive
and significant relationship to nursing performance. From these results it can be
concluded that both workload and work productivity variables are factors that have a
relationship with nursing performance, if these factors increase nursing performance will
increase but if it decreases it will also decrease nursing performance.

Keywords: Workload, Work Productivity, Nursing Performance

I. PENDAHULUAN / LATAR tersebut, (Wrther dan Davis dalam


BELAKANG Sutrisno, 2017 : 33).
Manajemen sumber daya Permasalahan manajemen
manusia merupakan bidang sumber daya manusia yang timbul
strategis dari organisasi. dalam suatu organisasi diantaranya
Manajemen sumber daya manusia adalah masalah beban kerja
harus dipandang sebagai perluasan keperawatan, produktivitas kerja
dari pandangan tradisional untuk tenaga perawat pelaksana dan
mengelola orang secara efektif dan kinerja keperawatan. Beban kerja
untuk itu membutuhkan menurut Marquis dan Houston
pengetahuan tentang perilaku dalam Kurniadi (2016 : 63) adalah
manusia dan kemampuan seluruh kegiatan atau aktivitas
mengelolanya (Sutrisno, 2017 : 5). yang dilakukan oleh seorang
Tujuan utama manajemen sumber perawat selama bertugas di suatu
daya manusia adalah untuk unit pelayanan keperawatan.
memperbaiki tingkat produktivitas, Beban kerja adalah jumlah total
memperbaiki kualitas kehidupan waktu keperawatan baik secara
kerja, meyakinkan organisasi telah langsung dan tidak langsung dalam
memenuhi aspek-aspek legal.Salah memberikan pelayanan
satu fungsi manajemen sumber keperawatan yang diperlukan oleh
daya adalah perencanaan sumber pasien dan jumlah perawat yang
daya manusia yaitu suatu diperlukan untuk memberikan
perencanaan yang sistematik pelayanan tersebut.
tentang perkiraan kebutuhan dan Produktivitas adalah ukuran
pengadaan tentang pegawai. efisiensi produktif.Suatu
Perencanaan sumber daya manusia perbandingan antara hasil keluaran
merupakan serangkaian kegiatan dan masukan.Masukan sering
yang dilakukan untuk dibatasi dengan tenaga kerja,
mengantisipasi permintaan bisnis sedangkan keluaran diukur dalam
dan lingkungan pada organisasi di satuan fisik, bentuk dan nilai.
waktu yang akan datang, dan untuk Dalam keperawatan produktivitas
memenuhi kebutuhan tenaga kerja kerja perawat adalah tingkat
yang ditimbulkan oleh kondisi efektivitas para perawat dalam

8
menjalankan tugasnya yang diukur Instalasi Rawat Inap Ruang Internis
dengan indikator produktivitas RSUD Banten berikut ini.
yaitu kemampuan, meningkatkan Kondisi kinerja keperawatan
hasil yang dicapai, semangat kerja, dilihat dari analisis data rekam
pengembangan diri, mutu dan medis pasien di Instalasi Rawat
efisiensi kerja (Sutrisno, 2017 : Inap Ruang Internis RSUD Banten
104). dengan kinerja yang baik hanya
Kajian yang akan dilakukan mencapai antara 71.35%
dalam penelitian ini adalah variabel sedangkan sisanya yaitu kurang
beban kerja dan produktivitas kerja lebih 28.65% kinerja keperawatan
yang merupakan dua variabel yang belum maksimal. Adanya para
menjadi prediktor terhadap perawat pelaksana yang belum
variabel kinerja keperawatan. melakukan penulisan rekam medis
Permasalahan kinerja keperawatan secara lengkap menunjukkan
yang sering timbul di rumah sakit bahwa kondisi kinerja perawat
pemerintah maupun swasta pelaksana di Instalasi Rawat Inap
kerapkali disuarakan oleh Ruang Internis RSUD Banten
masyarakat baik secara langsung membuktikan adanya
maupun melalui media massa baik permasalahan kinerja
elektronik maupun non elektronik. keperawatan. Kurangnya kinerja
Menurunnya kinerja keperawatan keperawatan dapat mengakibatkan
dapat disebabkan oleh beberapa dampak yang kurang baik terhadap
faktor yaitu lingkungan kerja yang pelaksanaan asuhan
kurang memadai, kurangnya keperawatan.Hal ini tentunya saja
penghargaan, dan peraturan yang perlu disikapi oleh pihak
tidak fleksibel (Rivai, 2000). Beban manajemen rumah sakit agar mutu
kerja yang terlalu berat dan pelayanan yang diberikan oleh
produktivitas kerja yang kurang rumah sakit kepada para pasien
merupakan faktor yang terlayani dengan baik dan
mempengaruhi dan berdampak memuaskan.Dari permasalahan
pada kinerja perawat di rumah tersebut di atas maka perlu
sakit menjadi kurang sehingga dilakukan penelitian mengenai
menjadi keluhan terhadap Analisis Hubungan Beban Kerja dan
pelayanan keperawatan yang Produktivitas Kerja Tenaga Perawat
diberikan kepada semua pasien. Pelaksana terhadap Kinerja
Penelitian akan dilakukan di Ruang Keperawatan di Instalasi Rawat
Instalasi Rawat Inap Internis RSUD Inap Ruang Internis RSUD
Banten. Penelitian ini memilih Banten.Adapun tujuan dari
sebagai obyek penelitian di Ruang penelitian ini adalah untuk
Instalasi Rawat Inap Internis RSUD mengetahui analisis hubungan
dilihat dari kondisi kinerja beban kerja dan produktivitas kerja
keperawatan yang sampai saat ini tenaga perawat pelaksana
masih belum memuaskan. terhadap Kinerja Keperawatan di
Permasalahan kurang Instalasi Rawat Inap Ruang Internis
memuaskannya dapat dilihat dari RSUD Banten.
data kinerja keperawatan di

9
METODE PENELITIAN perawat pelaksana, daftar absen,
daftar keperawatan dan daftar
Desain Penelitian kunjungan pasien dan catatan-
Desain penelitian yang catatan lain yang relevan.
digunakan adalah Cross Sectional Populasi dan Sampel
yaitu penelitian non eksperimental Populasi dalam penelitian ini
dalam rangka mempelajari adalah seluruh perawat di Instalasi
dinamika korelasi atau hubungan Rawat Inap Ruang Internis RSUD
berbagai faktor (Sumantri, 2013 : Banten. Dengan jumlah sampel
79). Dengan menggunakan data dalam penelitian ini adalah seluruh
kuantitatif yaitu data yang tenaga di Unit Instalasi Rawat Inap
berbentuk angka atau data RSUD Banten berjumlah 33 orang,
kualitatif yang diangkakan. Dalam terdiri dari 2 orang kepala ruangan,
penelitian ini akan mencari korelasi 2 orang staf administrasi dan 29
atau hubungan antara variabel orang sebagai tenaga perawat
beban kerja dan produktivitas kerja pelaksana. Teknik sampling pada
tenaga perawat pelaksana penelitian ini menggunakan
terhadap kinerja keperawatan di Sampling Jenuh teknik penentuan
Instalasi Rawat Inap Ruang Internis sampel mengambil sampel
RSUD Banten. berdasarkan jumlah populasi.
Waktu dan Lokasi Penelitian Instrument Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan pada Instrument penelitian adalah
bulan Juni tahun 2018 Dengan suatu alat yang digunakan untuk
lokasi penelitian di Instalasi Rawat mengukur fenomena alam maupun
Inap Ruang Internis Rumah Sakit sosial yang diamati. Skala yang
Umum Daerah (RSUD) Banten. digunakan dalam penelitian ini
Sumber Data adalah skala likert yang digunakan
Data Primer merupakan untuk mengukur sikap, pendapat,
sumber-sumber dasar yang terdiri dan persepsi seseorang atau
dari bukti-bukti atau saksi utama sekelompok orang tentang
dari kejadian atau fenomena objek fenomena sosial.
yang diteliti dan gejala yang terjadi Validitas Instrumen
di lapangan (Sumantri, 2013).Data Uji validitas adalah suatu uji
primer dalam penelitian ini adalah yang menunjukkan suatu alat
hasil kuesioner dengan sampel pengukur itu mengukur apa yang
seluruh tenaga perawat pelaksana ingin diukur. Uji validitas dilakukan
di Instalasi Rawat Inap Ruang dengan menggunakan korelasi
Internis RSUD Banten yaitu product momentcorrelation yang
mengenai beban kerja dan dilakukan dengan mengkorelasikan
produktivitas kerja tenaga perawat masing-masing skor item dan skor
pelaksana terhadap kinerja total. Proses perhitungan uji
keperawatan di di Instalasi Rawat validitas menggunakan bantuan
Inap Ruang Internis RSUD Banten. program aplikasi statistik sebagai
Data sekunder diperoleh alat uji statistik. (Silalahi, 2015 :
peneliti berasal dari hasil telaah 477).
dokumen yang berhubungan Uji reliabilitas adalah derajat
masalah yang sedang diteliti.Data sejauh mana ukuran menciptakan
sekunder ini berupa uraian tugas

10
respons yang sama sepanjang Analisis univariat dalam penelitian
waktu dan lintang situasi. Uji ini terdiri dari variabel beban kerja,
reliabilitas digunakan untuk produktivias kerja dan kinerja
mendapatkan tingkat ketepatan keperawatan. Analisis Bivariat
alat pengumpul data yang dilakukan untuk mencari hubungan
digunakan.Uji reliabilitas internal antara kedua variabel, mengukur
menggunakan rumus alpha yang kekuatan hubungan dan besar
dihitung dengan menggunakan pengaruh variabel beban kerja
bantuan program pengolah data terhadap kinerja keperawatan dan
statistik yaitu program aplikasi mengukur kekuatan hubungan dan
statistik. besar pengaruh variabel
Metode dan Tehnik Pengumpulan produktivitas kerja terhadap
Data kinerja keperawatan.Metode
Untuk mengumpulkan data statistik yang digunakan adalah
yang sesuai dengan permasalahan Regresi linear sederhana. Regresi
penelitian digunakan teknik linear sederhana digunakan untuk
pengumpulan data melalui melihat perubahan nilai pada suatu
penyebaran kuesioner (angket) variabel diikuti oleh perubahan
pada kepada para tenaga nilai pada variabel lain. Analisis
kesehatan di Instalasi Rawat Inap regresi dilakukan jika korelasi
Ruang Internis RSUD Banten. antara dua variabel mempunyai
Kuesioner merupakan teknik hubungan kausal yaitu variabel
pengumpulan data yang dilakukan beban kerja menyebabkan
dengan cara memberi seperangkat peningkatan kinerja keperawatan,
pertanyaan atau pernyataan dan variabel produktivitas kerja
tertulis kepada responden untuk menyebabkan peningkatan kinerja
dijawab. Kuesioner merupakan keperawatan.Analisis Multivariat
teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk melakukan uji
efisien bila peneliti tahu dengan analisis dua variabel atau lebih.
pasti variabel yang akan diukur dan
tahu apa yang bisa diharapkan dari II. TINJAUAN PUSTAKA DAN
responden (Sugiyono, 2016 : 162). KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Pengolahan Data dan Analisis Data Kinerja Keperawatan
Pengolahan data dilakukan Kurniadi (2016 : 152)
melalui langkah Penyuntingan mengemukakan bahwa kinerja
(Editing), Pengkodean (Coding) dan keperawatan adalah prestasi kerja
Tabulasi (tabulation). yang ditunjukkan oleh perawat
Analisis Data pelaksana dalam melaksanakan
Analisis Univariat, dilakukan tugas-tugas asuhan keperawatan
terhadap variabel dari hasil sehingga menghasilkan output
penelitian, karena data pada yang baik kepada customer
penelitian ini merupakan data (organisasi, pasien, perawat
numerik maka digunakan Analisis sendiri) dalam kurun waktu
Tendensi Sentral yang terentu. Tanda-tanda kinerja
menghasilkan distribusi mean, perawat baik adalah tingkat
median, standar deviasi dan kepuasan pasien dan perawat
persentase dari tiap variabel.

11
tinggi, zero complain dari atau aktivitas yang dilakukan oleh
pelanggan. seorang perawat selama bertugas
Asuhan keperawatan di suatu unit pelayanan
menurut Depkes RI dalam keperawatan. Beban kerja
Kurniadi (2016 : 155) dengan (workload) diartikan sebagai
langkah-langkah sebagai berikut : patient days yang merujuk pada
a. Pengkajian sejumlah prosedur dan
Pengkajian adalah tahap awal pemeriksaan saat dokter
untuk mendapatkan informasi berkunjung ke pasien. Bisa juga
kesehatan pasien dan diartikan beban kerja adalah
menentukan masalah jumlah total waktu keperawatan
kesehatannya. baik secara langsung atau tidak
b. Diagnosa Keperawatan langsung dalam memberikan
Diagnosa keperawatan pelayanan keperawatan yang
merupakan pernyataan jelas, diperlukan oleh pasien dan jumlah
singkat dan pasti tentang perawatan yang diperlukan untuk
masalah pasien serta memberikan pelayanan tersebut.
pengembangan yang dapat Menurut Situmorang
dipecahkan atau diubah (dalam Kurniadi, 2016 : 76)
melalui tindakan membagi tindakan keperawatan
keperawatan. menjadi 3 (tiga kategori) yaitu :
c. Perencanaan a. Kegiatan keperawatan
Perencanaan adalah langsung (direct care)
penyusunan rencana tindakan Kegiatan keperawatan
keperawatan yang akan langsung adalah semua
dilaksanakan untuk kegiatan yang difokuskan
menanggulangi masalah langsung/dirasakan langsung
sesuai dengan diagnosa oleh pasien dan keluarganya,
keperawatan yang telah seperti melakukan
ditentukan terpenuhinya komunikasi, mengukur tanda
kebutuhan pasien. vital, tindakan keperawatan,
d. Implementasi tindakan kolaborasi, termasuk
Implementasi adalah pendidikan kesehatan.
pelaksanaan rencana tindakan b. Kegiatan keperawatan tidak
yang telah ditentukan dengan langsung (indirect care)
maksud agar kebutuhan Kegiatan keperawatan tidak
pasien terpenuhi. langsung adalah kegiatan
e. Evaluasi keperawatan yang tidak
Evaluasi adalah proses langsung dirasakan pasien
penilaian pencapaian tujuan atau sebagai pelengkap
serta pengkajian ulang tindakan keperawatan
rencana keperawatan. langsung, seperti
Beban Kerja Keperawatan dokumentasi tindakan
Menurut Marquis dan keperawatan atau hasil
Houston dalam Kurniadi (2016 : pemeriksaan, diskusi dan
63) mendefinisikan beban kerja pre/post conference, visite
perawat adalah seluruh kegiatan dokter/tenaga kesehatan lain,

12
konsultasi/koordinasi dengan terlaksana secara efisien dan
bagian lain, bantuan efektif, sehingga ini semua
persiapan dan akhirnya sangat diperlukan dalam
pengambilan/pengantaran pencapaian tujuan yang sudah
alat dan bahan pemeriksaan, ditetapkan. Untuk mengukur
dan lainnya. produktivitas kerja diperlukan
c. Kegiatan non keperawatan suatu indikator yaitu :
Kegiatan non keperawatan a. Kemampuan
adalah semua kegiatan untuk b. Meningkatkan hasil yang
keperluan pribadi perawat dicapai
atau tidak ada hubungannya c. Semangat kerja
dengan pasien. d. Pengembangan Diri
Produktivitas Kerja e. Mutu
Produktivitas kerja f. Efisien
merupakan hubungan antara Kerangka Konsep Penelitian
keluaran (barang-barang atau Kerangka konsep dalam
jasa) dengan masukan (tenaga penelitian terdiri dari variabel
kerja, bahan, uang). Produktivitas independen dan variabel
adalah ukuran efisiensi dependen.Variabel Independen
produktif.Suatu perbandingan atau variabel bebas yaitu variabel
antara hasil keluaran dan yang mempengaruhi atau yang
masukan.Masukan sering dibatasi menjadi sebab perubahannya
dengan tenaga kerja, sedangkan atau timbulnya variabel dependen
keluaran diukur dalam satuan (terikat). Dalam penelitian ini
fisik, bentuk dan variabel independen adalah
nilai.Produktivitas kerja beban kerja dengan indikator
merupakan tingkat keefektifan kegiatan perawatan langsung
dari manajemen di dalam yang meliputi komunikasi dengan
penggunaan berbagai fasilitas pasien atau keluarga pasien,
dalam suatu organisasi mengukur tanda-tanda vital,
perusahaan untuk mencapai tindakan dan prosedur, hygine
tujuan. Dalam keperawatan pasien dan serah terima
produktivitas kerja perawat pasiendan variabel produktivitas
adalah tingkat efektifitas para kerja tenaga perawat pelaksana
perawat dalam menjalankan dengan indikator kemampuan,
tugasnya yang diukur dengan meningkatkan hasil yang dicapai,
indikator produktivitas yaitu semangat kerja, pengembangan
kemampuan, meningkatkan hasil diri, mutu dan efisiensi.Variabel
yang dicapai, semangat kerja, Dependen atau variabel terikat
pengembangan diri, mutu dan yaitu variabel yang dipengaruhi
efisiensi kerja (Sutrisno, 2017 : atau yang menjadi akibat karena
104). adanya variabel bebas. Dalam
Produktivitas merupakan penelitian ini variabel dependen
hal yang sangat penting bagi para adalah kinerja keperawatan
karyawan yang ada di perusahaan. dengan indikatornya
Dengan adanya produktivitas yaitupengkajian, diagnosa
kerja diharapkan pekerjaan akan

13
keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.

III. HASIL PENELITIAN


Analisis Gambaran Beban Kerja
Berikut grafik persentase indikator variabel penelitian beban kerja hasil
analisis univariat.
87.50%
90.00% 84.67%
82.26%
85.00% 80.00%
76.89%
80.00%
75.00%
70.00%

Grafik Persentase Beban Kerja


Grafik persentase variabel menunjukkan bahwa variabel
penelitian beban kerja pada beban kerja dari hasil analisis
gambar di atas dapat dilihat univariat secara keseluruhan
bahwa persentase tertinggi sudah dilakukan dengan baik.
adalah tindakan dan prosedur Analisis Gambaran Produktivitas
sebesar 87.50%, dengan Kerja
persentase terendah yaitu Berikut grafik persentase
hygiene pasien sebesar 76.89%. indikator variabel penelitian
Dengan rata-rata persentase Produktivitas kerja hasil analisis
yaitu sebesar 82.26%.Ini univariat.
93.83% 94.50%
95.00% 92.00% 91.33%91.06%
89.33%
90.00% 85.33%
85.00%
80.00%

Grafik Persentase Produktivitas Kerja


Grafik persentase variabel variabel produktivitas kerja dari
penelitian produktivitas kerja hasil analisis univariat secara
pada gambar di atas dapat dilihat keseluruhan sudah dilakukan
bahwa persentase tertinggi adalah dengan sangat baik.
indikator mutu sebesar 94.50%, Analisis Gambaran Kinerja
dengan persentase terendah yaitu Keperawatan
pengembangan diri sebesar Berikut grafik persentase
85.33%. Dengan rata-rata indikator variabel penelitian
persentase yaitu sebesar Kinerja Keperawatan hasil analisis
91.06%.Ini menunjukkan bahwa univariat.

14
93.44% 93.00%
100.00% 88.44% 89.43% 88.62%
90.00% 78.76%
80.00%
70.00%

Grafik Persentase Kinerja Keperawatan


Grafik persentase variabel variabel kinerja keperawatan dari
penelitian Kinerja Keperawatan hasil analisis univariat secara
pada gambar di atas dapat dilihat keseluruhan sudah dilakukan
bahwa persentase tertinggi adalah dengan sangat baik.
indikator diagnosis sebesar Analisis Hubungan Beban Kerja
93.40%, dengan persentase Terhadap Kinerja Keperawatan
terendah yaitu perencanaan Model analisis data untuk
sebesar 78.76%.Dengan rata-rata melakukan prediksi terhadap uji
persentase yaitu sebesar hipotesis dapat dilihat melalui
88.62%.Ini menunjukkan bahwa tabel ANOVA sebagai berikut :
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3915.367 1 3915.367 80.992 .000a
Residual 1353.600 28 48.343
Total 5268.967 29
a. Predictors: (Constant), Beban Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Keperawatan
Dari tabel Anova di atas berarti H0 ditolak yang artinya
menunjukkan signifikansi dari variabel beban kerja (X1)
model linier yang digunakan memiliki hubungan terhadap
apakah sudah tepat atau variabel kinerja keperawatan (Y).
belum.Dari tabel tersebut, dapat Untuk melihat kekuatan
diketahui bahwa nilai signifikansi hubungan dan pengaruh variabel
0.000.Nilai signifikansi yang beban kerja (X1) terhadap
diperoleh jauh lebih kecil dari variabel kinerja keperawatan (Y)
nilai  yang ditentukan yaitu dapat dilihat pada tabel Model
sebesar 0.05 (5%), dengan Summaryberikut :
demikian 0.000 < 0.05 yang
Model Summaryb
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
a
1 .862 .743 .734 6.953
a. Predictors: (Constant), Beban Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Keperawatan

15
Berdasarkan tabel di atas, (X1) terhadap variabel kinerja
diperoleh angka R sebesar keperawatan (Y). Berdasarkan
0.862.Ini menunjukkan bahwa tabel di atas diperoleh nilai R
terdapat hubungan antara beban square sebesr 0.743 atau 74.3%.
kerja dan kinerja keperawatan Hal ini menunjukkan bahwa beban
yaitu sebesar 0.862 dengan kerja mempengaruhi kinerja
kekuatan korelasi sangat kuat keperawatan sebesar 74.3% dan
dengan arah positif.Sedangkan sisanya 25.7% dipengaruhi oleh
besar pengaruh variabel beban faktor lainnya.
kerja (X1) terhadap variabel Analisis Hubungan Produktivias
kinerja keperawatan (Y) Kerja terhadap Kinerja
ditentukan dari nilai R square. Jika Keperawatan
R square sama dengan 0, maka Model analisis data untuk
tidak ada sedikitpun persentase melakukan prediksi terhadap uji
sumbangan pengaruh yang hipotesis dapat diliha melalui
diberikan variabel beban kerja tabel ANOVA sebagai berikut :
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5010.220 1 5010.220 542.176 .000a
Residual 258.747 28 9.241
Total 5268.967 29
a. Predictors: (Constant), Produktivitas Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Keperawatan
Dari tabel tersebut, dapat terhadap variabel kinerja
diketahui bahwa nilai signifikansi keperawatan (Y).
0.000.Nilai signifikansi yang Untuk melihat kekuatan
diperoleh jauh lebih kecil dari nilai hubungan dan pengaruh variabel
 yang ditentukan yaitu sebesar produktivitas kerja (X2) terhadap
0.05 (5%), dengan demikian 0.000 variabel kinerja keperawatan (Y)
< 0.05 yang berarti H0 ditolak yang dapat dilihat pada tabel Model
artinya variabel produktivitas Summaryberikut :
kerja (X2) memiliki hubungan
Model Summaryb
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
a
1 .975 .951 .949 3.040
a. Predictors: (Constant), Produktivitas Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Keperawatan
Berdasarkan tabel di atas, keperawatan yaitu sebesar 0.975
diperoleh angka R sebesar dengan kekuatan korelasi kuat
0.975.Ini menunjukkan bahwa dengan arah positif. Berdasarkan
terdapat hubungan antara tabel di atas diperoleh nilai R
produktivitas kerja dan kinerja square sebesr 0.951 atau 95.1%.

16
Hal ini menunjukkan bahwa Analisis Hubungan Beban Kerja
produktivitas kerja mempengaruhi dan Produktivias Kerja terhadap
kinerja keperawatan sebesar Kinerja Keperawatan Secara
95.1% dan sisanya 4.9% Bersama-Sama
dipengaruhi oleh faktor lainnya.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5010.616 2 2505.308 261.828 .000a
Residual 258.351 27 9.569
Total 5268.967 29
a. Predictors: (Constant), Produktivitas Kerja, Beban Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Keperawatan
Dari tabel tersebut, dapat hubungan terhadap variabel
diketahui bahwa nilai signifikansi kinerja keperawatan (Y).Untuk
0.000.Nilai signifikansi yang melihat kekuatan hubungan dan
diperoleh jauh lebih kecil dari nilai pengaruh variabel beban kerja
 yang ditentukan yaitu sebesar (X1) dan produktivitas kerja (X2)
0.05 (5%), dengan demikian 0.000 terhadap variabel kinerja
< 0.05 yang berarti H0 ditolak yang keperawatan (Y) dapat dilihat
artinya variabel beban kerja (X1) pada tabel Model
dan produktivitas kerja (X2) Summaryberikut :
secara bersama-sama memiliki
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .975 .951 .947 3.093
a. Predictors: (Constant), Produktivitas Kerja, Beban Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Keperawatan
Berdasarkan tabel di atas,
diperoleh angka R sebesar IV. PEMBAHASAN
0.975.Ini menunjukkan bahwa Beban Kerja
terdapat hubungan antara beban Variabel beban kerja dengan
kerja dan produktivitas kerja indikator komunikasi, tindakan
terhadap kinerja keperawatan dan prosedur, hygiene pasien
yaitu sebesar 0.975 dengan serta serah terima pasien sudah
kekuatan korelasi kuat dengan dilakukan dengan baik oleh para
arah positif.Besar pengaruh perawat pelaksana.Beban kerja
sebesar 0.951 atau 95.1%.Hal ini sebagaimana yang dikemukakan
menunjukkan bahwa beban kerja oleh Situmorang dalam Kurniadi
dan produktivitas kerja adalah seluruh kegiatan atau
mempengaruhi kinerja aktivitas yang dilakukan oleh
keperawatan sebesar 95.1% dan seorang perawat selama bertugas
sisanya 4.9% dipengaruhi oleh di suatu unit pelayanan
faktor lainnya. keperawatan. Secara keseluruhan

17
dari indikator beban kerja yang memiliki sikap mental untuk selalu
telah dianalisis dengan uji memperbaiki setiap kesalahan
univariat dapat dikemukakan yang ada dalam pekerjaan.
bahwa persentase rata-rata Kinerja Keperawatan
jawaban responden adalah Variabel kinerja keperawatan
sebesar 82.26% artinya sebagai dengan indikator pengkajian,
besar responden menjawab diagnosis, perencanaan,
bahwa semua perawat pelaksana implementation dan evaluasi
sering dan selalu melakukan sudah dilakukan dengan sangat
tugasnya dalam asuhan baik oleh para perawat pelaksana.
keperawatan dengan baik. Kinerja keperawatan sebagaimana
Produktivitas Kerja yang dikemukakan oleh Kurniadi
Variabel produktivitas kerja adalah prestasi kerja yang
dengan indikator kemampuan, ditunjukkan oleh perawat
meningkatkan hasil yang dicapai, pelaksana dalam melaksanakan
semangat kerja, pengembangan tugas-tugas asuhan keperawatan
diri, mutu dan efisiensi sudah sehingga menghasilkan output
dilakukan dengan sangat baik oleh yang baik kepada customer
para perawat pelaksana. (organisasi, pasien, perawat
Produktivitas kerja sebagaimana sendiri) dalam kurun waktu
yang dikemukakan oleh Tohardi tertentu. Secara keseluruhan dari
dalam Sutrisno bahwa indikator kinerja keperawatan
produktivitas kerja adalah sikap yang telah dianalisis dengan uji
mental yang selalu mencari univariat dapat dikemukakan
perbaikan terhadap apa yang bahwa persentase rata-rata
telah ada. Produktivitas jawaban responden adalah
merupakan hal yang sangat sebesar 88.62% artinya hampir
penting bagi para perawat seluruh responden menjawab
pelaksana yang ada di bahwa semua perawat pelaksana
perusahaan. Dengan adanya sering dan selalu berusaha untuk
produktivitas kerja diharapkan mencapai prestasi kerja dalam
pekerjaan akan terlaksana secara melaksanakan tugas-tugas asuhan
efisien dan efektif, sehingga ini keperawatan sehingga
semua akhirnya sangat diperlukan menghasilkan output yang baik
dalam pencapaian tujuan yang kepada customer (organisasi,
sudah ditetapkan. Secara pasien, perawat sendiri) dalam
keseluruhan dari indikator setiap waktu.
produktivitas kerja yang telah Hubungan Beban Kerja Terhadap
dianalisis dengan uji univariat Kinerja Keperawatan
dapat dikemukakan bahwa Dari hasil penelitian tersebut di
persentase rata-rata jawaban atas dapat disimpulkan bahwa
responden adalah sebesar 91.06% Berdasarkan hasil uji hipotesis
artinya sebagai hampir seluruh variable beban kerja terhadap
responden menjawab bahwa kinerja keperawatan, ternyata
semua perawat pelaksana sering memiliki hubungan positif dan
dan selalu mencari perbaikan sangat kuat. Hal ini ditunjukkan
terhadap apa yang telah ada dan dengan nilai koefisien korelasinya

18
yaitu sebesar 0.862, sedangkan Hubungan Beban Kerja dan
nilai koefisien determinasinya Produktivitas Kerja Terhadap
untuk melihat seberapa besar Kinerja Keperawatan Secara
kontribusi pengaruh dengan nilai Bersama-Sama (Simultan)
yang telah diperoleh, yakni 0.743 Dari uraian pembahasan di atas
atau 74.3% mempengaruhi kinerja dapat ditarik kesimpulan bahwa
keperawatan kemudian sisanya dari kedua variable bebas di atas
sebesar 25.7% dipengaruhi oleh telah menunjukkan adanya
faktor lain. Atas dasar inilah maka hubungan yang yang sangat
dapat diterima hipotesis yang berarti. Dengan kata lain, tanpa
menyatakan bahwa beban kerja pengelolaan beban kerja dan
memiliki hubungan positif dan produktivitas yang baik dan tinggi,
signifikan sangat kuat terhadap maka kinerja keperawatan di
kinerja keperawatan di Instalasasi Instalasi Rawat Inap RSUD Banten
Rawat Inap RSUD Banten. tidak dapat ditingkatkan atau
Hubungan Produktivitas Kerja dilaksanakan secara optimal.
Terhadap Kinerja Keperawatan
Dari hasil penelitian tersebut di V. KESIMPULAN
atas dapat disimpulkan bahwa Beban Kerja Keperawatan di
Berdasarkan hasil uji hipotesis RSUD Banten
variable produktivitas kerja Hasil penelitian menyatakan
terhadap kinerja keperawatan, bahwa beban kerja keperawatan
ternyata memiliki hubungan di Instalasi Rawat Inap Ruang
positif dan sangat kuat. Hal ini Internis RSUD Banten termasuk
ditunjukkan dengan nilai koefisien pada kategori sangat baik. Hal ini
korelasinya yaitu sebesar 0.975, berdasarkan hasil persentase
sedangkan nilai koefisien keseluruhan dari indikator beban
determinasinya untuk melihat kerja (gambar 6.1) dengan angka
seberapa besar kontribusi persentase jawaban responden
pengaruh dengan nilai yang telah adalah 82.26% artinya sebagian
diperoleh, yakni 0.951 atau 95.1% besar responden menjawab
mempengaruhi kinerja bahwa semua perawat pelaksana
keperawatan kemudian sisanya bertanggung jawab atas beban
sebesar 4.9% dipengaruhi oleh kerja yang sudah menjadi
faktor lain. Hal ini berarti tugasnya dalam asuhan
produktivitas kerja memiliki keperawatan.
pengaruh yang positif dan Produktivitas Kerja Keperawatan
signifikan terhadap kinerja di RSUD Banten
keperawatan.Atas dasar inilah Hasil penelitian menyatakan
maka dapat diterima hipotesis bahwa produktivitas kerja
yang menyatakan bahwa keperawatan di Instalasi Rawat
produktivitas kerja memiliki Inap Ruang Internis RSUD Banten
hubungan positif dan signifikan termasuk pada kategori sangat
sangat kuat terhadap kinerja baik. Hal ini berdasarkan hasil
keperawatan di Instalasasi Rawat persentase indikator produktivitas
Inap RSUD Banten. kerja (gambar 6.2) dengan angka
persenase jawaban responden

19
adalah 91.06% artinya hampir kinerja keperawatan di Instalasasi
seluruh responden menjawab Rawat Inap RSUD Banten. Artinya
bahwa semua perawat pelakasana beban kerja memiliki tingkat
memiliki produktivitas yang tinggi hubungan yang searah terhadap
dalam bekerja dan sesuai dengan kinerja keperawatan, jika terjadi
tugas dan wewenang yang peningkatkan beban kerja maka
diberikan dalam asuhan akan mempengaruhi kinerja
keperawatan. keperawatan, semakin berat
Kinerja Keperawatan di RSUD beban kerja maka semakiin tinggi
Banten kinerja keperawatan yang harus
Hasil penelitian menyatakan dilakukan.
bahwa Kinerja Keperawatan di Hubungan Produktivitas Kerja
Instalasi Rawat Inap Ruang Terhadap Kinerja Keperawatan
Internis RSUD Banten termasuk Hasil perhitungan variable
pada kategori sangat baik. Hal ini produktivitas kerja terhadap
berdasarkan hasil persentase kinerja keperawatan, ternyata
indikator Kinerja Keperawatan memiliki hubungan positif dan
(gambar 6.3) dengan angka sangat kuat. Hal ini ditunjukkan
persentase jawaban responden dengan nilai koefisien korelasinya
mencapai 88.62% yang berarti yaitu sebesar 0.975, sedangkan
hampir seluruh responden nilai koefisien determinasinya
menjawab bahwa kinerja untuk melihat seberapa besar
keperawatan yang dilakukan oleh kontribusi pengaruh dengan nilai
perawat pelaksana di Instalasi yang telah diperoleh, yakni 0.951
Rawat Inap Ruang Internis RSUD atau 95.1% mempengaruhi kinerja
Banten sudah sangat baik. keperawatan kemudian sisanya
Hubungan Beban Kerja Terhadap sebesar 4.9% dipengaruhi oleh
Kinerja Keperawatan faktor lain. Hal ini berarti
Hasil perhitungan variable beban produktivitas kerja memiliki
kerja terhadap kinerja pengaruh yang positif dan
keperawatan, ternyata memiliki signifikan terhadap kinerja
hubungan positif dan signifikan. keperawatan.Atas dasar inilah
Hal ini ditunjukkan dengan nilai maka dapat diterima hipotesis
koefisien korelasinya yaitu yang menyatakan bahwa
sebesar 0.862, sedangkan nilai produktivitas kerja memiliki
koefisien determinasinya untuk hubungan positif dan signifikan
melihat seberapa besar kontribusi sangat kuat terhadap kinerja
pengaruh dengan nilai yang telah keperawatan di Instalasasi Rawat
diperoleh, yakni 0.743 atau 74.3% Inap RSUD Banten.
mempengaruhi kinerja Hubungan Beban Kerja dan
keperawatan kemudian sisanya Produktivitas Kerja Terhadap
sebesar 25.7% dipengaruhi oleh Kinerja Keperawatan Secara
faktor lain. Atas dasar inilah maka Bersama-Sama
dapat diterima hipotesis yang Hasil perhitungan variable beban
menyatakan bahwa beban kerja kerja dan produktivitas kerja
memiliki hubungan positif dan terhadap kinerja keperawatan,
signifikan sangat kuat terhadap ternyata memiliki hubungan

20
positif, signifikan dan sangat kuat (Diunduh Tanggal 2 Juli
secara bersama-sama (simultan). 2018, Pukul 13.47).
Hal ini ditunjukkan dengan nilai Elisabeth Manuho dkk.2015.
koefisien korelasinya yaitu Hubungan Beban Kerja
sebesar 0.975, sedangkan nilai Dengan Kinerja Perawat
koefisien determinasinya untuk Dalam Pemberian Asuhan
melihat seberapa besar kontribusi Keperawatan Di Instalasi
pengaruh beban kerja dan Rawat Inap C1 RSUP Prof.
produktivitas kerja dengan nilai DR. R. D. Kandou
yang telah diperoleh, yakni 0.951 Manado.Dalam Jurnal
atau 95.1% mempengaruhi kinerja ejournal Keperawatan (e-
keperawatan kemudian sisanya Kep) Volume 3. Nomor 2,
sebesar 4.9% dipengaruhi oleh Mei 2015. (Diunduh tanggal
faktor lain. Hal ini berarti beban 2 Juli 2018, Pukul 10.54).
kerja dan produktivitas kerja Fitria Aryani Susanti. 2014. Faktor-
memiliki hubungan yang positif Faktor Yang Berhubungan
dan signifikan dengan pengaruh Dengan Produktivitas Kerja
sangat kuat terhadap kinerja Perawat Pelaksana Di
keperawatan secara bersama- Ruang Rawat Inap Rumah
sama (simlutan). Sakit Umum Daerah (RSUD)
Cibinong Tahun 2014.
Dalam Skripsi Fakultas
DAFTAR PUSTAKA Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan (FKIK)
Anwar Kurniadi. 2016.
Universitas Islam Negeri
Manajemen Keperawatan
(UIN) Syarif Hidayatullah
dan Prospektifnya : Teori,
Jakarta (Diunduh Tangal 2
Konsep dan Aplikasi.
Juli 2018, Pukul 12.05).
Anggota IKAPI. Jakarta.
Fresty Africia. 2017. Hubungan
Diana Kusumawati. 2015.
Beban Kerja Perawat
Hubungan Beban Kerja
Dengan Kinerja Perawat Di
Dengan Kinerja Perawat Di
Bangsal Instalasi Rawat
Ruang IGD RSUD
Inap RSUD Mardi Waluyo
Blambangan Banyuwangi
Kota Blitar.Dalam Jurnal
Tahun 2015. Dalam Jurnal
JuKeVol. 1 No. 1, Januari –
Ilmiah Kesehatan Rustida
Juni 2017 STIKES Ganesha
(Diunduh Tanggal 2 Juli
Husada Kediri.(Diunduh
2018, Pukul 12.24).
Tanggal 2 Juli 2018, Pukul
Ditha Meirany Putri. 2014. Analisis
11.29).
Faktor-Faktor Yang
Friska Aprilia. 2017. Pengaruh
Mempengaruhi
Beban Kerja, Stres Kerja
Produktivitas Kerja Perawat
Dan Motivasi Kerja
Di Rs Bhayangkara
Terhadap Kinerja Perawat
Palembang Tahun 2014.
Rumah Sakit Islam Ibnu
Dalam Jurnal Ilmu
Sina Pekanbaru.Dalam
Kesehatan Masyarakat
Jurnal JOM Fekon, Vol. 4
Universitas Sriwijaya.
No.1 (Februari)

21
2017.(Diunduh Tanggal 2 Kepuasan Kerja Dengan
Juli 2018, Pukul 10.52). Kinerja Karyawan Di
Hannani Ahmad. 2016. Pengaruh Instalasi Rekam Medis
Beban Kerja, Kepuasan, Dan Rumah Sakit Mata “Dr.YAP”
Fasilitas Terhadap Kinerja Yogyakarta.Dalam Skripsi
Perawat Di Ruang Fakultas ilmu kesehatan
Perawatan Mawar Lantai II Universitas muhammadiyah
RSU Wisata Unit Makassar. Surakarta.(Diunduh Tanggal
Dalam Jurnal Mirai 2 Juli 2018, Pukul 15.56).
Management, Volume 1 Lusiana. 2014. Pengaruh Kinerja
Nomor 2, Oktober Perawat Terhadap
2016.(Diunduh Tanggal 2 Produktivitas Kerja
Juli 2018, Pukul 12.40). Menggunakan Metode
Inayatul Hidayat. 2017. Hubungan Work Sampling DanService
Motivasi Dan Beban Kerja Quality Di RSUD dr. Rubini
Perawat Pelaksanaan Mempawah. Dalam Jurnal
Dengan Kinerja Perawat Di Universitas Tanjungpura.
Ruang Rawat Inap Rumah (Diunguh Tanggal 2 Juli
Sakit Pelamonia Makassar. 2018, Pukul : 11.23).
Dalam Skripsi Fakultas Notoatmodjo. 2010. Metodologi
Kesehatan Masyarakat Penelitian Kesehatan.
Universitas Hasanuddin Jakarta : PT. Rineka Cipta
Makassar (Diunduh Tanggal Riny Chandra. 2017. Pengaruh
2 Juli 2018, Pukul 13.03). Beban Kerja dan Stres Kerja
Ineu Indriani. 2018. Pengaruh terhadap Kinerja Karyawan
Kompetensi Dan Beban pada PT. Mega Auto
Kerja Terhadap Kinerja Central Finance Cabang di
Pelaksanaan Asuhan Langsa. Dalam Jurnal
Keperawatan Pada Bagian Manajemen Keuangan
Rawat Inap Rumah Sakit Vol.6, No.1, Mei 2017 Issn
Umum Dr Slamet Garut. 2252-844x. (Diunduh
Dalam Jurnal Wacana Tanggal 2 Juli 2018, Pukul
Ekonomi Vol. 17; No. 02; 15.20).
Tahun 2018 Halaman 025- Silalahi Ulber. 2015. Metode
032. (Diunduh Tanggal 2 Juli Penelitian Sosial Kuantitatif.
2018, Pukul 12.44). Edisi Revisi. Refika Aditama
Keputusan Menteri Kesehatan PT. Bandung.
Republik IndonesiaNomor : Sony Sanjaya Wicaksana.2016.
81/Menkes/SK/I/2004Tenta Pengaruh Beban Kerja Dan
ngPedoman Penyusunan Komitmen
Perencanaan Sumber Daya Organisasiterhadap Kinerja
ManusiaKesehatan Di Perawat Pada Rumah Sakit
Tingkat Propinsi, Islam Yogyakarta
Kabupaten/KotaSerta PDHI.Dalam Skripsi
Rumah Sakit Manajemen Fakultas
Kori Puspita Ningsih. 2013. Ekonomi Universitas Negeri
Hubungan Beban Kerja Dan Yogyakarta. (Diunduh

22
tanggal 2 Juli 2018, pukul Wa Satria dkk.2013. Hubungan
10.53) Beban Kerja Dengan Kinerja
Sugiyono.2016. Metode Penelitian Perawat Dalam
Administrasi dilengkapi Mengimplementasikan
Dengan Metode R&D. Patient Safety Di Rumah
Alfabeta. Bandung. Sakit Universitas
Sumantri Arif. 2013. Metodologi Hasanuddin Tahun 2013.
Penelitian Kesehatan. Dalam Jurnal Fakultas
Kencana Prenada Media Kesehatan Masyarakat,
Group. Jakarta. UNHAS, Makassar.
Sutrisno Edi. 2016. Manajemen (Diunduh Tanggal 2 Juli
Sumber Daya Manusia. 2018, Pukul 11.26).
Kencana Prenadamedia Wafiq Marsuqi dkk.2014.
Group. Jakarta. Hubungan Kondisi
Tim Manajemen RSUD Lingkungan Kerja Dengan
Banten.Profil RSU Banten Produktivitas Kerja Perawat
Tahun 2017.RSU Dalam
Banten.Serang. Memberikanpelayanan
Titok Sefriadinata. 2013. Keperawatan Di RSUD
Hubungan Beban Kerja Balung Jember. Dalam
Dengan Kinerja Perawat Di Jurnal FIKES Universitas
RSUD Saras Husada Muhammadiyah Jember
Purworejo. Dalam Jurnal (Diunduh Tanggal 2 Juli
Fakultas Kedokteran Dan 2018, Pukul 11.17).
Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadyah Yogyakarta
(Diunduh Tanggal 2 Juli
2018, Pukul 12.10)/
Undang-Undang Republik
IndonesiaNomor 44 Tahun
2009Tentang Rumah Sakit.

23

Anda mungkin juga menyukai