Kes
Mata Kuliah : Keperawatan Anak II
Oleh:
Nursyifa
(183010017)
1
Kata pengantar
Mengucap syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa. dengan rahmat serta petunjuk-
nya, penulis berhasil menyelesaikan RANGKUMAN MAKALAH Untuk
memenuhi tugas ujian tengah semester mata kuliah Keperawatan Anak II
Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan nasehat
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kapada yang terhormat dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas
kesempatan kepada penulis untuk membuat dan menyusun makalah ini. Karena
keterbatasan ilmu dan pengalaman, penulis sadar masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang berkaitan dengan
penyusunan makalah ini akan penulis terima dengan senang hati untuk
menyempurnakan penyusunan makalah tersebut.
Semoga RANGKUMAN MAKALAH Keperawatan anak II ini dapat
bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................................................4
A. Latar belakang.....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................................................7
KESIMPULAN.......................................................................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................................................28
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak sebagai klien dipandang sebagai makhluk unik yang
memiliki kebutuhan spesifik dan berbeda dengan orang dewasa. Tindakan
yang dilakukan dalam melakukan asuhan keperawatan anak berlandaskan
pada prinsip atraumatic care (asuhan keperawatan yang
terapeutik).Prinsip dasar yang dipahami dalam melaksanakan asuhan
keperawatan adalah perspektif keperawatan anak.
4
b. Angka kematian anak adalah angka kematian pada anak
dengan umur lebih dari satu tahun. Beberapa faktor penyebab kematian
pada anak adalah kecelakaan,kelainan konginetal, kanker, pembunuhan,
heart disease, HIV.
kembali ke rumah.
5
Perasaan tersebut dapat timbul karena menghadapi sesuatu yang
baru dan belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan nyaman,
6
B. Rumusan masalah
1. FALSAFAH KEPERAWATAN ANAK?
2. PERAN DAN FUNGSI PERAWAT?
3. PERKEMBANGAN KEPERAWATAN ANAk?
4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
ANAK?
5. PERIODE PERKEMBANGAN ANAK?
6. TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANANAK?
7. PERAN BERMAIN DALAM PERKEMBANGAN ANAK?
8. KARAKTERISTIK BERMAIN SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK?
9. BERMAIN DI RUMAH SAKIT?
10. CARA TOILET TRAINING ?
11. DAMPAK TOILET TRAINING ?
12. REAKSI ANAK TERHADAP STRESS AKIBAT HOSPITALISASI ?
13. RESPON PERILAKU ANAK AKIBAT PERPISAHAN ?
14. REAKSI KELUARGA TERHADAP ANAK SAKIT YANG MENGALAMI
PERAWATAN DIRUMAH SAKIT ?
15. PERAN PERAWAT DALAM MENGURANGI STRESS AKIBAT
HOSPITALISASI ?
7
C. Tujuan
1. UNTUK MENGETAHUI FALSAFAH KEPERAWATAN ANAK
2. UNTUK MENGETAHUI PERAN DAN FUNGSI PERAWAT
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Teori
1. Palsafah Keperawatan anak
Komponen dalam keperawatan anak adalah manusia, sehat,
lingkungan, dan keperawatan itu sendiri.
a. Manusia
Anak adalah individu yang berusia antara 0 sampai 18 tahun,
yang berada dalam proses tumbuh kembang, mempunyai
kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial, dan spiritual)
yang berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan fisik mencakup
makan, minum, udara, eliminasi, tempat berteduh, dan
kehangatan. Secara psikologis anak membutuhkan cinta dan
kasih sayang, rasa aman atau bebas dari ancaman. Anak
membutuhkan disiplin dan otoritas untuk menghindari
bahaya,mengembangkan kemampuan berfikir, dan bertindak
mandiri.
b. Sehat
Sehat dalam keperawatan anak adalah sehat dalam rentang
sehatsakit. Sehat adalah keadaan kesejahteraan optimal antara
fisik, mental, dan sosial yang harus dicapai sepanjang
kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan
9
dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya.
Apabila anak sakit akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan fisik, psikologis, intelektual, sosial, dan
spiritual.
c. Lingkungan
Lingkungan terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan
eksternal dapat memperngaruhi kesehatan anak. Lingkungan
internal yaitu genetik (keturunan), kematangan biologis, jenis
kelamin, intelektual, emosi, dan adanya predisposisi atau
resistensi terhadap penyakit.
d. Keperawatan
1. Pembela
10
keluarga tidak dapat mengambil keputusan/menentukan
2. Pendidik
3. Konselor
4. Koordinator
11
diyakini dengan penekanan pada hak pasien untuk
6. Perencana kesehatan
7. Peneliti
Aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu
aspek yang diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal
sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang
Mereka menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak
12
mengalami masalah kesehatan termasuk pertumbuhan dan
perkembangannya.
( Nursalam, 2005).
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat
Permainan unuk melatih reflex, melatih kerja sama antara mata dan
perabaan.
13
digoyang dan menimbulkan suara.
Jenis permainan pada usia ini seperti alat permainan yang dapat
14
diterima.
b. Status kesehatan
d. Lingkungan
e. Peralatan bermain
f. Pengaruh emosi
g. Kecerdasan
h. Pengaruh hormonal
Periode Pranatal
Terdiri dari fase germinal (mulai konsepsi sampai Kurang lebih usia
cepat dan sangat penting karena terjadi pembentukan organ dan sistem
organ anak. Asupan nutrisi ibu yang adekuat membantu anak untuk
15
Periode bayi
anak.
prasekolah.
Dikenal sebagai fase usia sekolah Dimulai pada usia 6 – 11 atau 12 tahun
16
jam/hari, mengembangkan kemampuan interaksi sosial,Peran guru sangat
penting sehingga penting bagi orang tua untuk memilih sekolah yang baik
reproduksi dan pencapaian identitas diri Perlu bantuan orang tua untuk
berikut :
17
dengan feses sesuai keinginannya,Toilet training sangat tepat
egosentrisnya.
Fase genetal (12 – 18 tahun); Anak mulai masuk fase pubertas, yaitu
hormon.
terutama ibu.
18
Otonomi versus rasa malu dan ragu (1 – 3 tahun); Perkembangan
lingkungannya.
dan bersaing dengan anak yang lain melalui kegiatan yang dilakukan,
untuk menyesuaikan peran sebagai anak yang sedang berada pada fase
transisi.
19
bertambah logis dan koheren.
terhadap lingkungan.
masalah.
20
Mendukung perkembagan fisik.
hentikan.
Skill Play
Games
Unoccupied Behavior
21
Anak tidak bermain tetapi memfokuskan perhatian mereka secara singkat
pada apapun yang menarik perhatian mereka. Mis: melamun, memainkan
pakaian atau objek yang lain, mondar-mandir, tersenyum, tertawa, jinjit,
bungkuk, memainkan kursi, meja .
Dramatic Play
Onlooker Play
Anak melihat atau mengobservasi permainan orang lain tetapi tidak ikut
bermain. Permainan ini biasanya dimulai pada usia toddler. Misalnya
memerhatikan kakak menendang bola.
Solitary Play
Parallel Play
Associative Play
22
9. Bermain di rumah sakit
Merupakan aktivitas yg sehat dan diperlukan untuk kelangsungan tumbuh
kembang anak dan memungkinkan untuk dapat menggali dan
mengekpresikan perasaan dan pikiran anak, mengalihkan perasaan nyeri
dan relaksasi.
10. Cara Toilet Trening
Minta anak memberi tahu jika mau buang air kecil atau besar.
Meski kemampuan bicaranya masih terbatas, namun kalau diminta
berulang-ulang ia mampu melakukannya. Tetapi kita juga perlu
memahami bahasa yang diungkapkan anak, bisa lewat ucapan, ekspresi
wajah, memegang perut atau alat kelamin, diam di sudut ruangan, dan
lainnya.
23
tidak langsung akan terinjak oleh kaki dan terbawa kemanapun anak tersebut
melangkahkan kakinya, hal ini tanpa kita sadari tentu akan menyebabkan najis.
24
14. Reaksi keluarga terhadap anak sakit yang mengalami perawatan
dirumah sakit
• Reaksi ortu : Perasaan cemas dan takut : perasaan tersebut muncul pada
saat ortu melihat anak mendapat prosedur menyakitkan ( Perawat harus
bijaksana dan bersikap pada anak dan ortu). Cemas yang paling tinggi
dirasakan ortu pada saat menunggu informasi ttg diagnosis penyakit
anaknya.
• Rasa takut muncul pada ortu terutama akibat takut kehilangan anak pada
kondisi sakit terminal.
• prilaku yang sering ditunjukkan ortu : sering bertanya ttg hal yang sama
secara berulang pada org berbeda, gelisah, ekspresi wajah tegang, dan
bahkan marah.
• Perasaan Sedih : Muncul pada saat anak dalam kondisi terminal dan ortu
mengetahui bahwa tidak ada lagi harapan anaknya untuk sembuh.
• Perasaan frustasi : Muncul pada kondisi anak yang telah dirawat cukup
lama dan dirasakan tidak mengalami perubahan serta tidak adekuatnya
dukungan psikologis.
Perawat adalah salah satu tim kesehatan yang bekerja dengan anak dan
orang tua. Beberapa peran penting seorang perawat anak, yaitu: sebagai
25
dengan cara melibatkan keluarga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua peristiwa yang
berbeda tetapi berlangsung sama, saling berkaitan sehingga sulit di
pisahkan.
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan
rumah. Selama proses tersebut, anak dan orang tua dapat mengalami
yang terjadi di setiap tahap masa kanak- kanak dan masa remaja. Lebih
jauh, anak juga secara fisiologis lebih rentan dibandingkan orang dewasa,
Aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu
aspek yang diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut
26
seseorang, baik secara fisik maupun psikososial.
Toilet training pada anak usia toddler adalah suatu latihan untuk
menanamkan kebiasaan buang air kecil dan buang air besar pada
tempatnya secara mandiri. Toilet training dapat mulai dilakukan pada anak
usia toddler atau pada anak usia 1-3 tahun, dimana pada usia tersebut
kemampuan sfinkter uretra untuk mengontrol rasa ingin berkemih dan
sfinkter ani untuk mengontrol rasa ingin defikasi mulai berkembang.
Ada dua macam teknik yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam
melatih anak untuk buang air kecil dan buang air besar pada anak usia
toddler, yaitu dengan teknik lisan dan teknik modeling. Toilet training
akan berhasil dengan baik apabila ada kerja sama antara orang tua dana
anak. Kerja sama yang baik akan memberikan rasa saling percaya pada
orang tua dan anak.
27
Daftar Pustaka
Wong and Whaley’s, 2001, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Remaja
Rosda Karya, Bandung Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika
28
Wijaya, D. G., Bangsa, P. G., & Christianna, A. (2016). Perancangan Buku
Interaktif Tentang Toilet Training Anak Usia 1-3 Tahun. surabaya: Devina
Ganda Wijaya.
29