OLEH :
WAHDANIYAH MUSLIMIN
N011 19 1145
KELOMPOK IV
GOLONGAN SELASA SIANG
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas L. (2)
II.1.2 Morfologi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domestica Val. (6)
II.1.5 Morfologi tanaman Kunyit (Curcuma domestica Val)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Vitex
Species : Vitex trifolia Linn. (7).
II.1.9 Morfologi Tanaman Legundi (Vitex trifolia L.)
Gambar 3. Legundi
(Vitex trifolia L) (11)
Pohon jarang sebagai semak merayap, tajuk tidak beraturan,
aromatik, tinggi 1-4 m. Batang pokok jelas, kulit batang cokelat muda-tua,
batang muda segi empat, banyak bercabang. Daun majemuk menjari,
duduk, daun berhadapan, anak daun 1-3, daun ke 2 dan 3, duduk, anak
daun ujung bertangkai kurang dari 0,5 cm, helaian bulat telur-elip-bulat
memanjang bulat telur terbalik, anak daun terbesar 49,5 x 1,75-3,75 cm,
yang berdaun satu 2- 6,5 x 1,25-3,5 cm (7).
Bunga susunan majemuk malai, dengan struktur dasar menggarpu,
malai 3,5-24 cm, garpu 2-6,5, 3-15 bunga, rapat dan berjejal. Tinggi daun
kelopak 3-4,5 mm. Tabung mahkota 7-8 mm, diameter segmen median
dari bibir bawah 4-6 mm. Benang sarinya 4 dekat pertengahan tabung
mahkota, panjang dua. Bakal buah sempurna 2 ruang, perruang 2 bagian,
bakal biji duduk secara lateral, tangkai putih; rambut, ujung bercabang
dua. Buah tipe drupe, duduk, berair atau kering, dinding keras (7).
II.1.10 Manfaat Tanaman Legundi (Vitex trifolia L)
Gambar 7. Refluks
b) Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan
mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90°C
selama 15 menit. Infusa dibuat dengan maserasi bagian
tanaman dengan air dingin atau air mendidih dalam jangka
waktu yang pendek. Pemilihan suhu infus tergantung pada
ketahanan senyawa bahan aktif yang selanjutnya segera
digunakan sebagai obat cair. Hasil infus tidak bisa digunakan
dalam jangka waktu yang lama karena tidak menggunakan
bahan pengawet. Namun pada beberapa kasus, hasil infusi
(larutan infus) dipekatkan lagi dengan pendidihan untuk
mengurangi kadar airnya dan ditambah sedikit alkohol sebagai
pengawet (19).
Gambar 8. Infusa
c) Dekoksi yaitu digunakan untuk bagian tanaman yang berupa
batang, kulit kayu, cabang, ranting, rimpang atau akar direbus
dalam air mendidih dengan volume dan selama waktu tertentu
kemudian didinginkan dan ditekan atau disaring untuk
memisahkan cairan ekstrak dari ampasnya. Proses ini sesuai
untuk mengekstrak bahan bioaktif yang dapat larut dalam air
dan tahan terhadap panas. Perbandingan simplisia dengan
volume air biasanypea 1:4 atau 1:16. Selama proses perebusan
terjadi penguapan air perebus secara terus-menerus, sehingga
volume cairan ekstrak yang diperoleh biasanya hanya 1⁄4 dari
volume awal. Ekstrak yang pekat kemudian disaring dan segera
digunakan atau diproses lebih lanjut (19).
Gambar 9. Dekoksi
II.4 Penguapan Pelarut/ Evaporasi
METODE PERCOBAAN
III.1.1 Alat
IV.1.1 Hasil
Tabel.2 Hasil Pengamatan Penyiapan Sampel
Nama Sampel Bobot Basah Bobot Kering Susut Pengeringan
(Kg) (Kg) (%)
Daun Jarak Pagar 1,7 0,5 70,59
(Jatropha curcas folium)
Rimpang Kunyit 1 0,2 80
(Curcuma domestica
rhizoma)
IV.1.2 Pembahasan
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
V.2.1 Laboratorim
2. Gome, Julio DJ. Petunjuk Budidaya Jarak Pagar (Jatropha curcas L) dan Proses
Pengolahan Minyak. Malang : Universitas Brawijaya Press. 2016.
3. Steenis Van C.G.G.J. Flora. Jakarta Timur : PT Balai Pustaka (Persero). 2013
6. Said A. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta : Sinar Wadja Lestari. 2007.
9. Syah., Andi Nur Alam. Biodiesel Jarak Pagar: Bahan Bakar Alternatif yang
Ramah Lingkungan. Jakarta : AgroMedia Pustaka. 2006.
12. Kemenkes RI. Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI. 2017.
13. Maryani & Suharmiati. Khasiat dan Manfaat Daun Dewa dan Daun Sambung
Nyawa.Jakarta : Agromedia Pustaka. 2003.
15. Winarno B., Wisnuwati. Pembuatan Makanan dan Minuman Herbal yang
Menyehatkan. Yogyakarta : Deepublish. 2020.
16. Prayudo, dkk. Koefisien Transfer Massa Kurkumin Dari Temulawak. Jurnal Ilmiah
Widya Teknik Volume 14 Nomor 01. 2015.
17. Hasnaeni, Wisdawati & Suriani. Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap
Rendemen Dan Kadar Fenolik Ekstrak Tanaman Kayu Beta-Beta (Lunasia amara
Blanco). Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy); 5 (2). 2019.
20. Herfianto, dkk. Pengaruh Durasi Evaporasi Etanol Low Grade Terhadap Kadar
Etanol Pada Residu Hasil Evaporasi. Physics Student Journal Vol 2, No 1. 2014.
21. Saifudin A. Senyawa Alam Metabolit Sekunder Teori, Praktik, dan Teknik
Pemurnian. Yogyakarta: Deepublish. 2014.
23. Kurnia, DRD., et al. Isolasi Mikroorganisme Anaerob Limbah Cair Tekstil
Menggunakan Desikator Sebagai Inkubator Anaerobik. Jurnal Fluida. Vol. 11(1).
P(26-33). 2015.
25. Susanti., A., D, Ardiana., D, Gumelar P.,G, dan Bening., Y. Polaritas pelarut
sebagai pertimbangan dalam pemilihan pelarut untuk ekstrak minyak bekatul dari
bekatul varietas ketan (Oriza Sativa Glatinosa). 2012.
26. Indrasuari, Wijayanti & Dewantara. Standarisasi Mutu Simplisia Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal Farmasi Udayana. 2014.
27. Prayoga & Lisnawati. Ekstrak Etanol Daun Iler (Coleus Atropurpureus L).
Surabaya : CV. Jakad Media Publishing. 2020.
28. Verdiana Melia, dkk. 2018. Pengaruh Jenis Pelarut Pada Ekstraksi Menggunakan
Gelombang Ultrasonik Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Lemon
(Citrus limon (Linn.) Burm F.). Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. ISSN : 2527-
8010 (ejournal) Vol. 7, No.4, 213-222.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Skema Kerja
1. Penyiapan Simplisia
3. Penguapan Pelarut
Susut Pengeringan =
Susut Pengeringan =
= x 100%
= 53,93%
Lampiran 3. Gambar Praktikum