Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sefia Brenda Karauwan

Nim : 19061065
Kelas : B Keperawatan, Semester 4
Kanker Ovarium
Kanker ovarium yang dimulai di organ kewanitaan yang menghasilkan telur
(ovarium). Kanker ovarium sering tidak terdeteksi sampai telah menyebar di dalam panggul
dan perut. Pada stadium akhir ini, kanker ovarium lebih sulit diobati dan bisa barakibat fatal,
Tanda dan gejala secara umum
 Perut terasa penuh
 Susah buang air besar
 Pendarahan lewat vagina
 Sesak napas
 Penuruna berat badan
 Mudah lelah
Perbedaan tumor ovarium jinak dan ganas
Dari segi usia yang ganas itu adalah 50 tahun ke atas dan yang jinak berkisar 40 tahun
 Gejala yang muncul dari tumor varium yang jinak pada umumnya itu tidak bergejala
 ganas nyeri perut 66%, perut membesar 70% dan turun berat badan 100%
Pembesaran perut ini bisa digolongkan jinak dan ganas pembesaranyapun jalannya juga
bisa berbeda. Kalau yang jinak tumbuhnya lamabat tidak metastasis dan tidak infasi jaringan,
perut tidak terlalu besar seriing kali keluarnya adalah bloting/kembung yang muncul dari
adanya ovarium ovaritensis kemudian yang ganas itu tumbuh cepat dapat metastasis da
menginvasi jaringan gambaran dapat timbul malegnaesaites, pembuluh dara yang melebar.
Faktor resiko
 Usia : >50 tahun
 Eksposur : talc, asbestos, radiasi
 Reproduksi : manarche awal menopause akhir, nulliparity
 Riwayat keluarga : BRCAI, BRCA2 mutasi, DNA mismatch repair gene mutation
Anatomi
Ovarium ada 2 yaitu dikanan dan kiri dari uterus, indunk telur atau ovarium merupakan organ
reproduktif wanita yang produksi sel telur atau ovum berbentuk seperti almon ukuran 3cm
terletak di dalam rongga pelvis disamping kanan kiri dari uterus dan berdekatan dengan
tubavalopi.
Tipe tumor ovarium
 Epitel yaitu permukaan dari ovarium
 non epitel yaitu stromal sel (bagian dalam) dan jem sel volikel, ousit
berdasarkan asalnya tumor ovarium dibagi menjadi 4
1. eptel itu proposinya 70
2. jem sel 15-20
3. sekskot 5-10
4. metastasis dari tempat lain ke ovarium gundukan bob tumor
tipe-tipe tumor ovarium berdasarkan asalnya juga berbeda
 epitel , serus tumor, musinus tumor, indumetrioit, kista denokasinoma,
 jem sel yang muncul, teratoma diskerminoma, yang prosentasinya 5% dari tempat lain
itu bisa muncul bisa bersala dari payudara, kolon dan tempat yang lain
 tomor markers untuk screening/deteksi adanya tumor,utuk menentukan prognosis atau
diagnosis, monitoring dari progres dari penyakitnya, respon dari pengobatan dan
menilai/memonitor adanya rekaransi. Timor marker sendiri tidak dapat mlihat atau
mendiagnosis dari tumor, atau tidak ada yang abosul/spesifik untuk satu jenis tumor
tertentu tapi merupakan penghubung dari penilaian morfologik dan penemuan gejala.
Tumor merkers digenologi
 human chorionic gonadotrophin (HCG)
 alfa feto protein (AFP)
 cancer antigen-125 (CA125)
 carbohydrate antigen 19-9 (CA19-9)
 carcino enbryonic antigen (CEA)
 placental allkaline phosphtase (PLAP)
 aquansous cell carcinoma antigen(SCCA)
 CA15-3, (also known as HER-2neu, OVX1, OVX2).
Non epitel tipe tumornya berbeda-beda Mengekspresikan tumor marter yang khusus

Tumor jinak epitel ovarium


 >90%
 Jenis :
 Benign (jinak)
 Low malignant potential
 Malignant (ganas)
Metastase dari dalam perut
Germ cell
 <2%
 Jenis :
 Malignant (ganas)
o Dysgerminoma
o Endodermal sinus
o Malignant teratoma
o Embryonal carcinoma
o Choriocarcinoma
 Benign (jinak)
o Mature teratoma
Berisi macam-macam sel yaitu rambut, kelenjar tyroid, kelenjar keringan dll
Dysgerminoma
 50% dari germ cell rumor
 10% bilateral
 10% ovari normal dapat memberikan hasil dysgerminoma dalam pemeriksaan
mikroskopis.
Yolk-sac tumors-endodermal sinus tumors
 Bilateral <5%
 20% dari germ cell tumor
 Berwarna kekuningan dan lebuh rapu dibanding dysgerminoma
 Sering didapatkan jaringan nekrotik dan hemoragik dengan degenarasi cystic
Immature teratoma
 20% tumor germ cell
 Biasanya unilateral
 <5% bilateral
 Predominan : solid, namun bisa juga cystic
Tumor stromal
 Lebih dari 1%
 Jenis :
 Sel granulosa. Malignant (ganas)
 Sel sertoli. Low grade malignant
 Sel theca. Benign (jinak)
 Sel leydig. Low grade malignant
Stadium kanker ovarium
 Strage 1 : kanker terbatas pada ovarium
 Strage II : penyebar pada uterus/organ pelvis lain
 Strage III: kanker menyebar ke kelenjar getah bening / omentum
 Strage IV: menyebar ke organ jauh lain
Penemuan fisik
Dapat ditemukan :
 Masa di rongga pelvis
 Ascites
 Masa di rongga perut / obstruksi usus
Pemeriksaan penunjang
 National cancer institute (NCI) merekomendasikan :
1. USG transvaginal setiap bulan
2. Pemeriksaan CA125 (tumor marker) : bila USG ada masa do ovarium curiga
ganas / wanita beresiko tinggi kanker ovarium
 Tidak ada tumor marker yang spesifik, kombinasi dengan pemeriksaan fisik
Metode panapisan keganasan ovarium
Skor keganasan
 Membedakan tumor ganas dengan jinak untuk merujuk pasien dengan tumor maligna
ke pusat onkologi serta untuk perencanaan tindakan oprasi
 Jenis skoring:
 Indeks morfologi uktrasound changes : sassones, depriest, ferrazi, alcazar,
IOTA ultrasound
 Risk of malignancy index (RMI)
 ROMA
 Skor kegasanan (gatot purwoto)
 IOTA (adnex model) ada aplikasinya
Interpretasi
 Dari 62 pasien
 Skor ≥ 5 ganas
 Skor < 5 jinak
 Tidak ada kanker ovari yang memiliki volume ≤ 10 cm3 dan biasanya memiliki
projeksi papiler / komponen solid.
RMI ( risk of malignancy index)
RMI = U x M Ca125
ROMA
 Kombinasi HE4 dan Ca125
 Kriteria :
 Usia > 18 tahun
 Terdapata masa ovarium
 Akan direncanakan oprasi
 Rheumatoid factor <250 IU/ml
Gatot purwoto
 Penilaian :
 Konsistensi tumor (padat / bercampur padat )
 Kakhetis (penurunan BB lebih dari 10% Bb ideal)
 Asites
 Neovakularisasi (RI ≤ 0,4)
 CA-125 (>35 U/mL)
 Nilai 2 pada masing-masing variabel jika (+)
 > 6 dinilai keganasan
IOTA ADNEX MODEL (international ovarian tumor analysis assesment of different
neoplasm in the adnexa)
Penanganan
 Oprasi
 Kemoterapi
 Radiasai
 Tarapi target
Oprasi tujuannya berbeda-beda
 Staging : pada stadium dini untuk menentukan derajat
 Debulkin : pada stadium lanjut untuk mengangkat semua tumor
HTSOB oprasi histrektomi total salphingooophorectomy bilateral mengangkat rahim, kedua
saluran telur, dan kedua indung leher
Oprasi sitoreduksi : dilakukan oleh ginekologis onkologis
Preparasi preoperatif
1. Suplementasi nutrisi
 Pada pasien dengan malnutrisi mild/moderate-preoperative perenteral nutrition
 Lebih baik dilanjutkan hingga 7 hari post operasi untuk mencegah komplikasi
2. Profilaksis antibiotik
 Untuk menurukan resiko post-operatif, terutama pada pasien beresiko tinggi
(obesitas, diabetes, dengan infeksi ditempat lain, waktu operasi lama,
prolonged hospitalization).
 Administrasi : 30 menit sebelum insisi
 Pilihan antibiotik : cephazolin 1gr, clindaycin 800mg, atau doxycyline 100mg
3. Bowel preparation
 Pada operasi kasus kanker ovarium mungkin terjadi reseksi bowel maupun
cedera
 Menurunkan fecaload, sehingga kontaminasi bakteri turun menurunkan infeksi
da intra abdominal abscess
 Menggunakan oral cathartic dan irigasi colon
Langkah surgical staging
Tumor ovari yang diambil harus diambil secara utuh, bila memungkinkan lakukan frozen
section
1. Seluruh cairan bebas (terutama di pelvic cul-de-sac) harus diambil untuk pemeriksaan
sitologi
2. Bila tidak didapatkan cairan bebas : peritoneal “washings” dilakukan : 50-100dl
saline dimasukan ke pelvic sul-de-sac, paracolic gutter, dan dibbawah hemidiaphragm
3. Eksplorasi sistematis seluruh permukaan intra abdominal dan viscera-searah jarum
jam dari caecum-paracolic gutter kanan-colon ascenden-ginjal kanan-hepar +
gallblader-hemidiaphragma kanan-paraaotic area-volon transverse-hemidiaphragma
kiri-paracolic gutter kiri-colon descenden-colon rectosigmoid.
Kemoterapi
 Membunuh sel tumor/mengecilkan ukuran tumor
 Dapat diberikan secara peroral/IV(infus)
 Obat kemo yang bisa diberikan :
Platinum dan non-platinum
Terapi target
 Obat yang dapat mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa
merusak sel norma lain
 Contoh obat bevacizumab
Prognosis
Stage
 IA 87%
 IB 71%
 IC 79%
 IIA 67%
 IIB 55%
 IIC 57%
 IIIA 41%
 IIIb 25%
 IIIC 25%
 IV 11%
 Overal 46%
Prognosis
Pathologic factors : clear cell carcinoma dan mucinous carcinnoma-prognosis buruk bila di
diagnosis pada advanced stage.
Stage I clear cell cancer-rekurensi tinggi
Clinical factors : terdiri dari FIGO strage, residu operasi setelah operasi primer, volume
ascites, umur pasien, positive cytologic, dense adhevence, ruptur kapsul, subtype histology

Pesan yang dibawa


Kanker ovarium sulit untuk dideteksi – sebagian besar datang dengan stadium lanjut namun
itu periksakan diri secara rutin tanpa menunggu gejala

Anda mungkin juga menyukai