FAKULTAS PSIKOLOGI
RINGKASAN 04
TEST SPECIFICATION
Test specification adalah tahap dimana pembuat alat tes menyusun secara spesifik terkait apa yang akan
diuji dalam tes, memperjelas pengertian item tes, dan planning secara konkrit bagaimana tes tersebut dapat
dieksekusi dan diukur. Jadi, tes specification adalah blueprint dari tes yang kita rancang.
Tujuan pengukuran
Cara skoring
Prosedur standarisasi
General Description (GD) Berfokus pada deskripsi secara mendetail terkait apa yang akan
diujikan. Spesifikasi pengujian menjabarkan detail ini secara yang
memungkinkan penulis tes untuk membangun item yang mengukur
hal yang sama dengan pengertian yang disampaikan kepada semua
pengguna tes terkait apa yang diujikan.
Untuk memudahkan hal-hal di atas pembuat tes membentuk
ringkasan yang mempermudah penamaan atau menjelaskan tujuan
dan judul penelitian, yaitu GD atau Deskripsi umum. Intinya GD
menyediakan pembahasan dasar-dasar yang penting untuk
mendiskusikan dan mengklarifikasi apa yang pembuat tes ingin uji
Prompt Atribute (PA) Atribut tes yang memberikan penjelasan yang detail terkait tes
termasuk instruksi dan bentuk soal dalam tes. Tes ini mempunyai
standar dimana terdapat jawaban yang benar dan yang salah, dari
sini pembuat tes dapat melihat dan mengukur kemampuan yang
ingin diuji dari testee. Jadi bentuk itemnya adalah pilihan ganda,
lisan,dan sesai)
Response Atribute (RA) Atribut tes yang memberikan deskripsi secara mendetail tentang apa
yang dilakukan oleh testee. RA berfokus pada bagaimana penjawab
tes merespon apa yang diberikan melalui PA. Jadi disini testee tetap
mengerjakan tes, namun yang dilihat adalah tanggapan dari testee.
Terdapat dua dimensi pada RA yaitu selected response format
(pilihan ganda, matching, Binary) dan constructed response format
(essay&isian singkat).
Sample Item (SI) Komponen ini dapat menjelaskan GD, PA, dan RA. Komponen SI
yang menetapkan format eksplisit dan pola konten pada item yang
sedang dibuat. SI digunakan sebagai penentu masuk atau tidaknya
sebuah item dalam tes dengan melihat hubungan item dengan GD,
PA, dan RA. Jadi, jika dari salah satu karakteristik GD, PA, dan RA
tidak ada dalam SI, maka interpretasi skor dengan menggunakan
item ini dapat terbilang gagal. Hal ini disebabkan item tersebut gagal
untuk menjustifikasi kriteria asli.
Specification Suplement (SS) Komponen ini tidak wajib untuk dilakukan. Komponen ini dirancang
agar pembuat tes dapat menggali informasi yang lebih kaya
(mendalam dan detail), namum tidak merusak komponen GD, PA,
dan RA tadi. SS juga tidak perlu sesuai dengan GD, PA, dan RA serta
digunakan saat komponen lain perlu mengacu pada daftar jenis teks
potensial, kesesuaian definisi yang rinci, atau informasi serupa yang
malah akan membuat komponen itu sulit diproses jika kita
mengikutkannya kepada teks komponen (GA, PA, dan RA).
Bachman dan Palmer (dalam Davidson & Lynch, 2002) mengusulkan alternatif dimana dia
menggunakan istilah blueprint dan menerapkannya kepada level tes yang sudah lengkap. Blueprints
dibagi menjadi dua bagian, yaitu structure of the test (berapa bagian atau subtest, perintah dan
relative impotance, jumlah item setiap bagiannya) dan test task specification.
Alderson and colleagues (dalam Davidson & Lynch, 2002) mengusulkan gagasan bahwa spesifikasi pengujian
harus bervariasi dalam format dan konten sesuai dengan target (testee). Secara khusus, mereka menuliskan
spesifikasi tes untuk penulis tes, validator tes, dan testee. Berikut spesifiksasi yang mereka tawarkan:
Test Task: Rentang spesifik tipe item dan jumlah dari item tes
Rubrics: Mengindikasikan bentuk dan isi dari instruksi yang diberikan pada testee.
DAFTAR PUSTAKA