Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM STUDI S1

FAKULTAS PSIKOLOGI

Campus ID 201807000260 Jenis Tugas RINGKASAN


Student ID 02018003247 INDIVIDUAL
Nama Lengkap MARIA IVANA AGUSTINE M Batas Pengumpulan : 30/09/2019 23:59 WIB

RINGKASAN 02
INTRODUCING TO SCALING

1. Sebutkan dan jelaskan skala pengukuran:


Skala adalah pengembangan sebuah peraturan yang sistematis dan unit pengukuran yang
bermakna untuk mengukur pengamatan empiris. Skala pengukuran dibuat ketika kita akan
menetapkan himpunan kemungkinan nilai yang dapat digunakan selama proses pengukuran dan
untuk menyatakan penetapan pengukuran yang jelas. kadang -kadang istilah skala juga sering
digunakan untuk pengaplikasian instrumen pengukuran tertentu seperti Wechsler Adult Intelligence
Scale, namun instrumen untuk meng sistematik kumpulan dari sampel perilaku sebenarnya adalah
tes bukan skala.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dari pendekatan scaling dalam sebuah pembuatan tes:
Bilangan riil: Adalah semua bilangan yang ditemukan dari deretan bilangan, yaitu dari 0 dan semua
kemungkinan bilangan bulat dan desimal yang bertanda positif dan negatif (tak terhingga). 

 0 sebagai fixed origin, karena saat 0 ditambahkan pada bilangan apapun bilangan tersebut
tidak berubah nilainya.
 1 sebagai unit dasar (elemen identitas), karena jarak dari suatu bilangan bulat dan bilangan
bulat sebelumnya dalam sebuah deret bilangan riil selalu satu unit (jarak unit selalu
sama). 
 Saat dua dari nilai absolut dibandingkan, maka yang paling jauh dari nol adalah bilangan
yang lebih besar karena karena nilai akumulasinya yang lebih besar dari angka yang
mendekati 0.
 Sifat yang transitif pada bilangan riil dimana jika a<b, dan b<c, maka sudah pasti a<c.
Jadi bilangan riil itu mempunyai properties of order, yang berarti mempunyai semua sifat seperti
diatas yaitu dapat dipakai dalam menetapkan operasi aritmatika secara formal seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan komutatif, asosiatif, dan distributif untuk
menurunkan operasi. Peraturan skala ditetapkan dari peraturan yang disesuaikan antara elemen
pada sistem data dan elemen pada sistem bilangan riil. Sistem sendiri adalah sebuah kumpulan
elemen atau objek yang mempunyai sifat yang sama. 

Levels of measurement scales

PROPERTI

PDU 303 210 SEKSI C 1 dari 3


PROGRAM STUDI S1
FAKULTAS PSIKOLOGI

1. Skala Nominal (N): Angka yang hanya berfungsi untuk mengidentifikasi sesuatu tanpa benda
informasi tambahan (hanya sebagai label atau kode). Skala ini atau “label” nya dapat diganti
selama korenspondensi dari kumpulan angka awal dipertahankan, transformasi ini adalah
transformasi isomorfik. Cth: nomor absen dan nomor jersey.
2. Skala Ordinal (O): Angka yang memiliki posisi atau ranking namun antara angka yang satu
denga lainnya tidak ada jarak yang konstan atau pasti. Angka dalam skala ordinal dapat
dikonversi angka lain selama mempertahankan urutan ranking dari data awal, transformasi ini
adalah transformasi monotonic. Cth: perbedaan kecerdasan siswa peringkat satu dan peringkat
2.
3. Skala Interval (I): Sama seperti ordinal tapi, namun antar angka dengan angka selanjutnya ada
jarak yang sama. Tapi skala ini tidak mempunyai true “0” starting point yang berarti angak 0 di
skala ini tidak berarti keabsenan/ ketiadaan dari sesuatu yang diukur. Cth: suhu
4. Skala Rasio (R): Sama seperti interval, tetapi ada nol mutlak (angka 0 diartikan sebagai
ketidakadaan sesuatu yang diukur). Cth: berat badan, tinggi badan

3. Jelaskan macam-macam pendekatan scaling:


Pengembangan hipotesis sebuah konstruk pada instrument penelitian psikologi harus diuji
“skalabilitas”nya terlebih dahulu.
- Psychological continuum: implikasi perumusan bahwa sebuah kosntruk merupakan
property yang terjadi dalam jumlah yang bervariasi sehingga dapat dikuantifikasi
dengan menggunakan aturan penskalaan yang diusulkan pada kontinum suatu dimensi
teoritis.
- Pertanyaa terkait property bilang riil apa (urutan, jarak, dan asal) yang dimiliki nilai
skala pada kontinum.
Torgerson (1958) membagi 3 karakteristik dari pendekatan scaling:
 Subject-centered methods
Pendekatan ini terfokus pada partisipan/responden. Pendekatan ini biasanya untuk
mencari posisi suatu individu dalam suatu kontinum (kesatuan angka). Biasanya
digunakan untuk tes psikologi yang berkaitan dengan achievement dan afeksi.
1. Biasanya berbentuk skala Likert
2. Skor yang didapatkan tidak selalu mencerminkan bentuk kelompok yang
sebenarnya
3. Memerlukan tes lanjutan, seperti statistik untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas
 Stimulus-centered methods
Tujuan utama untuk mencari letak stimuli dalam kontinum. Pendekatan ini difokuskan
pada stimulus yang dapat mempengaruhi pengukuran atau alat tes itu sendiri.
Biasanya membandingkan 2 pendapat. Diilustrasikan dengan thurstone’s law of
comparative judgments, dengan langkah prosedur:
1. Membuat matrix ρij berdasarkan pemeriksaan dari semua kemungkinan
pasangan item
2. Konversi setiap nilai ρij menjadi nilai ε ij menggunakan table kurva normal
3. Menurunkan satu set nilai ε ' ij yang telah diprediksi
4. Menguji goodness-of fit antara ε ij dan nilai-nilai ε ' ij
5. Menunjuk asal lokasi dari semua item lainnya relative terhadapnya pada
kontinum menggunakan nilai-nilai ε ' ij

PDU 303 1910 SEKSI C 2 dari 3


PROGRAM STUDI S1
FAKULTAS PSIKOLOGI

 Respon-centered methods
Pendekatan ini digunakan untuk mengukur kekuatan respon. Focus utama dari
pendekatan ini adalah pada respon yaitu hasil atau jawaban dari partisipan tes. Respon
dalam pendekatan ini responnya ada yang lebih besar ada yang lebih kecil. Guttman
mendeskripsikan metode skala-respons yang dikenal sebagai analisis skalogram. Jika
responde sudah menyetujui pilihan yang lebih kuat maka responden juga menyetujui
pilihan-pilihan yang lebih lemah.

−TOTAL EROR
C=1
TOTALRESPONDEN

PDU 303 1910 SEKSI C 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai