FITRAHAITUNNUFUS SISKAVIANTI
Puji syukur kehadirat Tuhan YME karena atas berkat dan rahmat Nya
penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah yang berjudul “TRAUMA DADA/TORAKS” ini disusun untuk
memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah keperawatan gawat darurat.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan
makalah ini dimasa akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................2
D. Manfaat..........................................................................................................2
A. Anatomi Fisiologi...........................................................................................4
B. Definisi...........................................................................................................5
C. Etiologi...........................................................................................................6
D. Epidemiologi..................................................................................................6
E. Patofisiologi...................................................................................................8
F. Pathway..........................................................................................................9
G. Manifestasi Klinis..........................................................................................10
H. Komplikasi.....................................................................................................10
I. Penatalaksanaan.............................................................................................11
J. Pencegahan.....................................................................................................12
K. Konsep Asuhan Kperawatan..........................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................26
B. Saran...............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Trauma thoraks adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang
dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax
yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dan dapat menyebabkan
keadaan gawat thorax akut (Sudoyo, 2010).
Trauma adalah penyebab kematian terbanyak pada dekade 3 kehidupan
diseluruh kota besar didunia dan diperkiraan 16.000 kasus kematian akibat
trauma per tahun yang disebabkan oleh trauma toraks di amerika. Sedangkan
insiden penderita trauma toraks di amerika serikat diperkirakan 12 penderita per
seribu populasi per hari dan kematian yang disebabkan oleh trauma toraks
sebesar 20-25%.Dan hanya 10-15% penderita trauma tumpul toraks yang
memerlukan tindakan operasi, jadi sebagian besar hanya memerlukan tindakan
sederhana untuk menolong korban dari ancaman kematian (Sudoyo, 2010).
Di Australia, 45% dari trauma tumpul mengenai rongga toraks. Dengan
adanya trauma pada toraks akan meningkatkan angka mortalitas pada pasien
dengan trauma. Trauma toraks dapat meningkatkan kematian akibat
Pneumotoraks 38%, Hematotoraks 42%, kontusio pulmonum 56%, dan flail
chest 69% (Nugroho, 2015).
Pada trauma dada biasanya disebabkan oleh benda tajam, kecelakaan lalu
lintas atau luka tembak.Bila tidak mengenai jantung, biasanya dapat menembus
rongga paru-paru. Akibatnya, selain terjadi pendarahan dari rongga paru-paru,
udara juga akan masuk ke dalam rongga paru-paru. Oleh karena itu, pau-paru
pada sisi yang luka akan mengempis. Penderita Nampak kesakitan ketika
bernapas dan mendadak merasa sesak dan gerakan iga disisi yang luka menjadi
berkurang (Sudoyo, 2010)
Trauma tumpul thoraks sebanyak 96.3% dari seluruh trouma thoraks,
sedangkan sisanya sebanyak 3,7% adalah trauma tajam. Penyebab terbanyak dari
trauma tumpul thoraks masih didominasi oleh korban kecelakaan lalu lintas
(70%). Sedangkan mortalitas pada setiap trauma yangdisertai dengan trauma
thoraks lebih tinggi (15,7%) dari pada yang tidak disertai trauma thoraks (12,8%)
pengolahan trauma thoraks, apapun jenis dan penyebabnya tetap harus menganut
kaidah klasik dari pengolahan trauma pada umumnya yakni pengolahan jalan
nafas, pemberian pentilasi dan control hemodianamik (Patriani, 2012).
Jadi menurut kelompok trauma thorak adalah luka atau cedera fisik sehingga
dapat menyebabkan kematian utama pada anak-anak atau orang dewasa. Di
dalam thoraks terdapat dua organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia,
yaitu paru-paru dan jantung. Paru-paru sebagai alat pernapasan dan jantung
sebagai alat pemompa darah.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana teori Trauma thoraks?
2. Bagaimana konsep asuhan keperawatan Trauma thoraks pada pasien yang
mengalami trauma thorak ?
3. Bagaimana tindakan keperawatan pada pasien Trauma thoraks?
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Trauma thorak serta
asuhan keperawatan yang dapat dilakukan terhadap pasien dengan masalah
Trauma thoraks.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui teori Trauma thoraks.
b. Mahasiswa mampu mengetahui konsep teori asuhan keperawatan pada
pasien Trauma thoraks.
c. Mahasiswa mampu tindakan keperawatan pada pasien Trauma thoraks.
D. Manfaat
1. Mahasiswa mampu memahami teori Trauma thoraks.
2. Mahasiswa mampu konsep teori asuhan keperawatan pada pasien Trauma
thoraks.
3. Mahasiswa mampu memahami tindakan keperawatan pada pasien Trauma
thoraks.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Anatomi Fisiologi
Dinding toraks merupakan rongga yang berbentuk kerucut, dimana pada
bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih
panjang dari pada bagian depan. Pada rongga toraks terdapat paru - paru dan
mediastinum. Mediastinum adalah ruang didalam rongga dada diantara kedua
paru - paru. Di dalam rongga toraks terdapat beberapa sistem diantaranya yaitu:
sistem pernapasan dan peredaran darah. Organ yang terletak dalam rongga dada
yaitu; esophagus, paru, hati, jantung, pembuluh darah dan saluran limfe (Patriani,
2012).
Kerangka toraks meruncing pada bagian atas dan berbentuk kerucut terdiri
dari sternum, dua belas pasang kosta, sepuluh pasang kosta yang berakhir di
anterior dalam segmen tulang rawan dan dua pasang kosta yang melayang.
Tulang kosta berfungsi melindungi organ vital rongga toraks seperti jantung,
paru-paru, hati dan Lien (Patriani, 2012).
Tn. D (30 tahun) dibawa penolong dan keluarganya ke rumah sakit M.Yunus
bengkulu pada tanggal 01 Januari 2019 karena mengalami kecelakaan bermobil.
Dari pengkajian pasien mengalami penurunan kesadaran. Penolong mengatakan
dada korban membentur stir mobil, setelah kecelakaan pasien muntah darah lalu
kemudian pasien tidak sadar. Keaadaan pasien saat di IGD klien mengalami
penurunan kesadaran, napas cepat dan dangkal, auskultasi suara napas ronchi,
dan pasien ngorok. Terdapat bengkak dan jejas di dada sebelah kiri. Hasil
pemeriksaan GCS 8(E2V2M4) kesadaran sopor, hasil pemeriksaan TTV, TD :
120/80 mmHg, nadi : 110x/menit, RR : 35x/menit, suhu : 38,7oC, akral teraba
dingin, tampak sianosis, penggunaan otot-otot pernapasan, dan napas cuping
hidung.
1. Pengkajian
a. Pengkajian Primer
A. Circulation : Ada nadi, nadi 110x/menit, TD : 120/80 mmHg, akral teraba
dingin dan tampak sianosis, gangguan perfusi jaringan
B. Airway : Pernapasan ada , napas ronchi, cepat dan dangkal dengan RR
35x/menit, tampak gelisa dan sesak, ketidakefektifan
bersihan jalan napas.
C. Breathing : Pernapasan cuping hidung, pasien ngorok, penggunaan otot –
otot pernapasan, pasien sesak dengan RR 35x/menit,
gangguan pola napas.
D. Disability : Penurunan kesadaran, kesadaran sopor GCS 8 (E2V2M4)
E. Exposure : Terdapat bengkak dan jejas di bagian dada sebelah kiri, akral
teraba dingin, tampak sianosis dan bagian tubuh lain nya
baik.
b. Pengkajian Sekunder
1) Anamnesis
a) Identitas klien
Nama : Tn. D
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 30 tahun
Alamat : Pagar dewa
Agama : Islam Bahasa : Melayu
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA Pekerjaan : Sopir travel
Golongan darah : B
No. register : Tanggal MRS : 21 Mei 2018
Diagnosa medis : Pulmonalis embolus
b) Identitas penanggung jawab :
Nama : Ny. D
Jenis kelamin : Prempuan
Alamat : Pagar dewa
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Istri
c) Keluhan utama
Pasien datang ke RSUD Dr. M. Yunus kota bengkulu, dengan
kecelakaan bermobil, pasien mengalami penurunan kesadaran dan ada
bengkak dan jejas di bagian dad sebelah kiri.
2) Riwayat kesehatan
a) Riwayat penyakit sekarang
Tn. D (30 tahun) dibawa penolong dan keluarganya ke rumah sakit
karena mengalami kecelakaan bermobil. Pasien mengalami penurunan
kesadaran. Penolong mengatakan dadakorban membentur stir mobil,
setelah kecelakaan pasien muntah darah lalu kemudian pasien tidak
sadar. Keaadaan pasien saat di IGD klien mengalami penurunan
kesadaran, napas cepat dan dangkal, auskultasi suara napas ronchi, dan
pasien ngorok. Terdapat bengkak dan jejas di dada sebelah kiri. Hasil
pemeriksaanGCS 8(E2V2M4) kesadaran sopor, hasil pemeriksaan
TTV, TD : 120/80 mmHg, nadi : 110x/menit, RR : 35x/menit, suhu :
38,7oC, akral teraba dingin, tanpak sianosis, penggunaan otot-otot
pernapasan, dan napas cuping hidung.
b) Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan pasien sudah berberapa kali mengalami
kecelakaan tetapi belum perna separah ini sampai mengaami
penurunan kesadaran serta pasien tidak memiliki riwayat penyakit
apapun.
3) Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Penurunan kesadaran dan sesak
Kesadaran : Sopor TTV
Tekanan Darah :120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 110x/menit
Pernapasan : 35x/menit Suhu : 38,7oC a)
a) Kepala
Inspeksi : Distribusi rambut baik, bentuk kepala simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
b) Mata
Inspeksi : Anemis, skelera an ikterik, bentuk simetris.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c) Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, pernapasan cuping hidung, penggunaan
otot- otot pernapasan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d) Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, terdapat darah
Palpasi : Ada lesi dan nyeri tekan
e) Mulut
Inspeksi : Bentuk simetris, sianosis, serta keluarnya darah segar dan
lendir
f) Leher
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid,
tidak dicurigai fraktur cervikal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembenkakan
g) Toraks
Inspeksi : Bentuk tidak simetris, terdapat jejas dan bengkak,
pergerakan dinding dada tidak simetris, terdapat otot bantu
pernapasan.
Palpasi : Terdapat nyeri tekn dan ada pembengkakan
Auskultasi : Bunyi napas ronchi, suara ngorok, frekuensi napas
30x/menit
Perkusi : Snoring
h) Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada jejas
Palpasi : ada nyeri tekan pada supra pubik
Auskultasi : Bising usus normal 12x/menit
Perkusi : Tympani
i) Genetalia
Inspeksi : Bersih, tidak ada kelainan, terpasang kateter spool blase
j) Ekstremitas
Atas
Inspeksi : Simetris, tidak ada pembengkakan dan terpasang ada jejas
ditangan kanan, terpasang infus ditangan kiri, fleksi dan
ekstensi (-)
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Bawah
Inspeksi : Simetris, tidak ada pembengkakan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
k) Data tambahan pasien
Data psikologi
Keluarga bisa di ajak bekerja sama dengan baik dalam proses
keperawatan
Data social
Hubungan keluarga dan klien baik, terlihat dari keluarga yang selalu
menunggu klien.
Data spiritual
Klien beragama islam, keluarga selalu berdoa untuk kesembuhan
klien.
2. Analisa Data
Diskontinuitas
jaringan
3. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan secret yang
berlebih, gumpalan darah yang menghalangi pernapasan
b. Gangguan pola napas, dispneu berhubungan dengan penurunan kemampuan
paru
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi
dan perfusi
4. Tindakan Keperawatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trauma thoraks adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang
dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax
yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dan dapat menyebabkan
keadaan gawat thorax akut. Trauma tumpul merupakan luka atau cedera yang
mengenai rongga thorax yang disebabkan oleh benda tumpul yang sulit
diidentifikasi keluasan kerusakannya karena gejala-gejala umum dan rancu
(Sudoyo, 2010)
Trauma adalah penyebab kematian terbanyak pada dekade 3 kehidupan
diseluruh kota besar didunia dan diperkiraan 16.000 kasus kematian akibat
trauma per tahun yang disebabkan oleh trauma toraks di amerika. Sedangkan
insiden penderita trauma toraks di amerika serikat diperkirakan 12 penderita per
seribu populasi per hari dan kematian yang disebabkan oleh trauma toraks
sebesar 20-25%. Dan hanya 10-15% penderita trauma tumpul toraks yang
memerlukan tindakan operasi, jadi sebagian besar hanya memerlukan tindakan
sederhana untuk menolong korban dari ancaman kematian (Sudoyo, 2010).
Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh
benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru,
diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang
dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan (Rendy, 2012).
B. Saran
Penulis mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga
penulis mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari pembaca sehingga
makalah ini bisa mendekati kata sempurna. Opini dari para pembaca sangat
berarti bagi kami guna evaluasi untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, T. Putri, B.T, & Kirana, D.P. (2015). Teori asuhan keperawatana gawat
darurat. Padang : Medical book