E-ISSN: 2477-4774
Theressa Meiyanti
Mulyani*
Program Studi Akuntansi, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jl. Yos Sudarso Kav 87 Jakarta 14350
Abstract
Tax is a mandatory contribution to the state that is owed by an individual or entity that is a force.
Indonesian tax compliance level is still low shown by its low tax ratio. Motor Vehicles Tax is a tax on
ownership or control of motorized vehicles. Taxpayer’s compliance is taxpayers willingness to fulfill
their tax obligations with respect to regulations. This research used quantitative hypothesis testing. The
data and information were retrieved from questionnaire results filled in by 100 Gojek taxpayer drivers.
This research used Likert scale, SPSS 20 software, Validity and Reliability, Classical Assumption Test,
F-test, t-test, and R2 test. Therefore, it can be concluded that taxpayer’s knowledge and awareness have
a positive effect on motorcycle taxpayer’s compliance. However, there is no evidence that taxpayer’s
level of income has effects on motorcycle taxpayer’s compliance.
Abstrak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa. Tingkat kepatuhan masyarakat Indonesia dalam membayar pajak masih rendah dilihat dari
tax ratio yang masih rendah. Pajak kendaraan bermotor adalah pajak atas kepemilikan atau penguasaan
kendaraan bermotor. Kepatuhan wajib pajak adalah wajib pajak mempunyai kesediaan untuk memenuhi
kewajiban perpajakannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis
secara kuantitatif. Data dan informasi diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh 100 Wajib Pajak
Pengendara Gojek. Penelitian ini menggunakan Skala Likert, Software SPSS 20, Uji Validitas dan
Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Uji F, Uji t, dan Uji R2. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa
terbukti bahwa pengetahuan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
pajak kendaraan bermotor roda dua. Namun, tidak terdapat bukti bahwa tingkat pendapatan wajib pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor roda dua.
Kata Kunci : Kepatuhan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak, Tingkat
Pendapatan Wajib Pajak
__________________________
*Alamat kini: Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350
Penulis untuk Korespondensi: Telp. (021) 65307062 Ext. 708, Email: mulyani@kwikkiangie.ac.id
Penggunaan kendaraan bermotor roda dua untuk menghindari ataupun mengurangi jumlah
yang tinggi di DKI Jakarta terlihat jelas dari pajak yang seharusnya mereka bayarkan. Hal
padatnya kendaraan bermotor roda dua yang ini sebagaimana yang disampaikan oleh
melintas di jalanan setiap hari. Pertumbuhan Damajanti (2015), bahwa pengetahuan wajib
ekonomi DKI Jakarta saat ini, diwarnai oleh pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan
banyaknya warga DKI yang bekerja sebagai wajib pajak. Namun dalam penelitian lain,
ojek online. Bisa jadi, kendaraan bermotor roda Adiasa (2013) menyatakan bahwa pengetahuan
dua mudah dimiliki oleh semua kalangan. wajib pajak berpengaruh positif terhadap
Selain itu, kemacetan menjadi faktor utama kepatuhan wajib pajak.
penyebab besarnya kebutuhan terhadap ojek Kesadaran wajib pajak. Menurut CNN
online. Salah satu ojek online yang terkenal saat Indonesia, faktor lingkungan atau iklim yang
ini adalah Gojek. Menurut musti dibangun untuk meningkatkan kesadaran
www.tribunnews.com, pengemudi Gojek saat wajib pajak untuk membayar pajak adalah
ini mencapai lebih dari satu juta pengemudi. dengan meningkatan kualitas layanan
Sebagian besar pengendara Gojek merupakan kesehatan, pendidikan, penyediaan infrastuktur
pemilik kendaraan yang dipakainya untuk yang memadai, kemudahan dunia usaha,
mencari penghasilan dan sudah semestinya kemudahan sistem perpajakan, dan sikap saling
sebagai wajib pajak atas kendaraan bermotor percaya antara wajib pajak dengan pihak fiskus.
yang dimiliki. Kepemilikan itu terlihat dari Dengan meningkatnya kualitas layanan publik
salah satu syarat menjadi pengendara Gojek, diharapkan akan meningkatkan tingkat
yaitu nama pemilik dalam surat tanda nomor kesadaran wajib pajak. Dengan meningkatnya
kendaraan (STNK) harus sama dengan surat kesadaran wajib pajak diharapkan akan
izin mengemudi (SIM) dan kartu tanda meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
penduduk (KTP) ataupun nama di STNK harus Membangun iklim perpajakan yang baik
terdaftar pula di kartu keluarga (KK). diawali dengan meningkatkan kualitas layanan
Kepatuhan wajib pajak merupakan salah publik. Kesadaran Wajib Pajak menurut Rahayu
satu keadaan dimana wajib pajak memenuhi (2017:191) merupakan kondisi dimana Wajib
semua kewajiban perpajakan. Berita Pajak mengerti dan memahami arti, fungsi
Kompas.com, Direktur Penyuluhan Pelayanan maupun tujuan pembayaran pajak kepada
dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Negara. Dengan kesadaran Wajib Pajak yang
Pajak mengungkapkan bahwa saat ini tingkat tinggi akan memberikan pengaruh pada
kepatuhan masyarakat Indonesia dalam peningkatan kepatuhan pajak yang lebih baik
membayar pajak masih rendah. Tingkat lagi. Pendapatan wajib pajak. Sari dan Susanti
kepatuhan pajak dapat dilihat dari tingkat tax (2013) menyatakan bahwa tingkat pendapatan
ratio sebesar 10,3 persen. Sebanyak 44,6 persen akan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
pemilik kendaraan belum membayar pajak, dalam membayar pajak. Kemampuan wajib
tunggakan pajak kendaraan bermotor mencapai pajak dalam memenuhi kewajiban pajak terkait
Rp 1,6 Triliun. Ini menunjukan masih banyak erat dengan besarnya penghasilan wajib pajak.
Wajib Pajak yang tidak patuh membayar pajak. Selanjutnya, besarnya tingkat pendapatan akan
Beberapa faktor penyebab kepatuhan wajib menjadi pertimbangan dalam pemungutan
pajak rendah adalah tingkat pengetahuan wajib pajak, sehingga jika persepsi wajib pajak
pajak. Kesadaran wajib pajak dan pendapatan terhadap tingkat penghasilannya semakin tinggi
wajib pajak. Tingkat pengetahuan wajib pajak maka akan menjadi pertimbangan wajib pajak
yang dimaksud adalah pengetahuan tentang dalam memenuhi kewajiban perpajakannya,
pembayaran, penghitungan, dan pelaporan termasuk kewajiban dalam membayar pajak
pajak. Pengetahuan wajib pajak dapat diperoleh kendaraan bermotor.
dari pendidikan formal, pelatihan, maupun Penelitian ini dimaksudkan untuk
lewat sosialisasi. Semestinya, semakin mengerti mengetahui pengaruh pengetahuan wajib pajak,
wajib pajak terhadap pentingnya pajak bagi kesadaran wajib pajak, dan tingkat pendapatan
masyarakat dan negara maka semakin patuh wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
pula wajib pajak untuk melakukan kewajiban bagi pengendara kendaraan bermotor roda dua
membayar pajak. Faktanya, dalam beberapa yang bergabung dalam ojek online Gojek (ojol
kasus ditemukan bahwa pengetahuan wajib gojek) di wilayah DKI Jakarta.
pajak yang baik justru semakin mencari cara
kesadaran wajib pajak, dan tingkat pendapatan a. Uji Normalitas,bertujuan untuk menguji
wajib pajak. apakah dalam sebuah model regresi,
variabel independen, variabel dependen
Teknik Pengumpulan Data mempunyai distribusi normal atau tidak
Menurut Cooper dan Schindler (2017), (Sekaran dan Bougie, 2017).
teknik pengumpulan data terdiri dari 2 yaitu b. Uji Autokorelasi, bertujuan untuk
teknik komunikasi dan observasi atau mengetahui apakah dalam sebuah model
pengamatan. Pada penulisan skripsi ini penulis regresi linier ada korelasi antara kesalahan
menggunakan teknik pengumpulan data pengganggu (Sekaran dan Bougie, 2017).
komunikasi yang bertujuan mengolah beberapa c. Uji heteroskedastisitas, bertujuan untuk
karakteristik data seperti sikap, maksud, menguji apakah dalam model regresi
motivasi, dan harapan. Sedangkan instrumen terjadi ketidaksamaan varians dari residual
yang digunakan adalah kuesioner yaitu teknik suatu pengamatan ke pengamatan yang
pengumpulan data dengan cara memberikan lain.
sejumlah pertanyaan tertulis yang disusun d. Uji Multikolonieritas, bertujuan untuk
secara terstruktur kepada responden untuk menguji apakah model regresi ditemukan
dijawab adanya korelasi antar variabel bebas
(independent).
Teknik Analisis Data 5. Analisis Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan oleh Persamaan regresi berganda di
peneliti sebagai berikut rumuskan :
1. Uji Skala Likert KPWP = α + β1PWP + β2KWP +
Skala likert (Sekaran dan Bougie, 2017:30) β3TPWP + ε
didesain untuk menelaah seberapa kuat Keterangan :
subjek setuju atau tidak setuju dengan KPWP = Kepatuhan Wajib Pajak
pernyataan yang diberikan. Respons terkait Kendaraan Bermotor Roda Dua
sejumlah poin yang menekankan konsep PWP= Pengetahuan Wajib Pajak
variabel tertentu dapat dianalisis per poin KWP= Kesadaran Wajib Pajak
namun juga memungkinkan untuk TPWP= Tingkat Pendapatan Wajib
menghitung total atau penjumlahan nilai Pajak
untuk setiap responden dengan α = Konstanta
menjumlahkan antar poin. β = Koefisien regresi variabel
2. Uji Kualitas Data ε = Koefisien error
a. Uji Validitas, menurut Cooper dan 6. Uji Hipotesis
Schindler (2017) menunjukan derajat a. Uji Kelayakan Model (Uji F), untuk
ketepatan antara data yang sesungguhnya menunjukkan pengaruh variabel
terjadi pada objek dengan data yang independen terhadap variabel dependen.
dikumpulkan oleh peneliti. b. Uji t, digunakan untuk menentukan apakah
b. Uji Reliabilitas, berguna untuk setiap variabel independen berpengaruh
menetapkan apakah instrumen yang dalam signifikan terhadap variabel dependen
hal ini dapat digunakan lebih dari satu kali yang disusun.
paling tidak oleh responden yang sama c. Koefisien determinasi (R2 ) mengukur
akan menghasilkan data yang konsisten. seberapa jauh kemampuan model dalam
Dengan kata lain, reliabilitas instrumen menerangkan variasi variabel dependen.
mencirikan tingkat konsistensi.
3. Analisis Deskriptif Hasil Penelitian dan Pembahasan
Metode deskriptif digunakan untuk
menggambarkan mengenai fakta-fakta yang Hasil Penelitian
ada secara faktual dan sistematis. Uji Validitas
4. Uji Asumsi Klasik Kriteria valid untuk setiap butir
Uji asumsi klasik dilakukan untuk pertanyaan dari setiap variabel didasarkan pada
menguji kualitas data yang diregresikan. Uji nilai CITC (Corrected Item-Total Correlation)
asumsi klasik yang akan diujikan sebagai ≥ 0.361, dan jika sebaliknya, maka butir
berikut pertanyaan dianggab tidak valid. Pada variabel
model persamaan regresi dapat digunakan menunjukkan bahwa terjadi kenaikan pada
karena terdapat hubungan variabel dependen pengetahuan wajib pajak (X1) dalam satu
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor roda satuan kepatuhan wajib pajak kendaraan
dua dengan variabel independen pengetahuan, bermotor roda dua dapat meningkatkan variabel
kesadaran, dan pendapatan wajib pajak. kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor roda
Uji t dua sebesar 0,345. Hasil penelitian ini
Berdasarkan pada Tabel 8, nilai signifikan menunjukkan bahwa variabel pengetahuan
pada variabel pengetahuan (X1) sebesar 0,0045 wajib pajak berpengaruh signifikan dan positif
< 0,05 maka tolak Ho terima Ha sehingga terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan roda
terdapat pengaruh positif antara pengetahuan dua, yang mendukung penelitian sebelumnya
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan yang dilakukan oleh Chusaeri, Daiana, dan
bermotor roda dua (Y). Kesadaran wajib pajak Afifudin (2017) yang menemukan bukti bahwa
(X2) sebesar 0,000 < 0,05 maka tolak Ho terima pemahaman dan pengetahuan wajib pajak
Ha sehingga terdapat pengaruh positif antara berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
kesadaran wajib pajak (X2) terhadap kepatuhan
wajib pajak kendaraan bermotor roda dua (Y). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Terhadap
Pendapatan wajib pajak (X3) sebesar 0,3865 > Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
0,05 maka terima Ho tolak Ha sehingga tidak Bermotor Roda Dua
terdapat pengaruh antara pendapatan wajib Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pajak (X3) terhadap kepatuhan wajib pajak dilakukan oleh peneliti serta dengan melakukan
kendaraan bermotor roda dua (Y). pengolahan data atas data-data yang diperoleh
Koefisien Determinasi peneliti, maka terbukti bahwa kesadaran wajib
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 9, pajak berpengaruh signifikan terhadap
diketahui nilai koefisien determinasi (R Square) kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor roda
sebesar 0,265. Besarnya angka koefisien dua. Dimana dapat dilihat dari hasil uji t dengan
determinasi (R Square) 0,265 sama dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang
26,5%. Angka tersebut mengandung arti bahwa berarti bahwa semakin tinggi tingkat kesadaran
pengetahuan, kesadaran, dan pendapatan wajib yang dimiliki oleh wajib pajak kendaraan roda
dapat menerangkan kepatuhan wajib pajak dua maka semakin tinggi pula kepatuhan
kendaraan bermotor roda dua sebesar 26,5%. pembayaran pajak kendaraan bermotor roda
Sedangkan sisanya (100% - 26,5% = 74,5%) dua. Diketahui nilai koefisien pada variabel
diterangkan oleh variabel lain di luar model kesadaran wajib pajak (X2) sebesar 0,363 dan
regresi ini. bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa
terjadi kenaikan pada kesadaran wajib pajak
Pembahasan (X2) dalam satu satuan kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor roda dua dapat
Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak meningkatkan variabel kepatuhan wajib pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor roda dua sebesar 0,363.
Kendaraan Bermotor Roda Dua Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah variabel kesadaran wajib pajak berpengaruh
dilakukan oleh peneliti serta dengan melakukan signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib
pengolahan data atas data-data yang diperoleh pajak kendaraan roda dua, yang mendukung
peneliti, maka terbukti bahwa pengetahuan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap Susilawati dan Budiartha (2013) dan Ilhamsyah
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor roda dkk., (2016) menunjukan bahwa kesadaran
dua. Dimana dapat dilihat dari hasil uji t dengan wajib pajak mempunyai pengaruh yang
nilai signifikansi sebesar 0,0045 < 0,05 yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
berarti bahwa semakin tinggi tingkat
pengetahuan yang dimiliki oleh wajib pajak Pengaruh Pendapatan Wajib Pajak
kendaraan roda dua maka semakin tinggi pula Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
kepatuhan pembayaran pajak kendaraan Kendaraan Bermotor Roda Dua
bermotor roda dua. Diketahui nilai koefisien Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pada variabel pengetahuan wajib pajak (X1) dilakukan oleh penulis serta dengan melakukan
sebesar 0,345 dan bertanda positif. Hal ini pengolahan data atas data-data yang diperoleh
LAMPIRAN
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
Case Processing Summary
N %
Valid 30 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Valid 30 100.0
Excluded
Cases a 0 .0
Total 30 100.0
.827 6
.822 6
.737 6 .734 6
Tabel 3
Hasil Analisis Deskriptif
Analisis Deskriftif
Valid N
100
(listwise)
Tabel 4
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 100
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .57443813
Absolute .115
Most Extreme Differences Positive .068
Negative -.115
Kolmogorov-Smirnov Z 1.149
Asymp. Sig. (2-tailed) .143
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 5
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
(Constant
1.377 .510 2.703 .008
)
Tabel 6
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Tabel 7
Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)
ANOVAa
Total 44.465 99
Tabel 8
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Coefficientsa
Tabel 9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Gambar 1
Grafik Scatterplot