Nama Dosen :
KELOMPOK 9
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Metode Payback Period (PP) merupakan metode yang mencoba mengukur
seberapa cepat suatu investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya adalah
waktu (tahun atau bulan). Jika periode payback suatu usulan investasi lebih
pendek dari yang diisyaratkan, maka usulan investasi (proyek) dinyatakan
diterima, dan bila sebaliknya maka proyek ditolak (Wiagustini, 2014: 212)
Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode yang menghitung
selisih present value (nilai sekarang) invetasi dengan present value kas masuk
bersih (proceeds). Untuk menghitung present value tersebut perlu ditentukan
telebih dahulu tingkat bunga yang relevan (Wiagustini, 2014: 212)
Metode Profitability Index (PI) merupakan metode yang menunjukkan
perbandingan antara PV proceeds dengan PV investasi. Kriteria yang digunakan
yakni terima investasi yang diharapkan memberikan PI > 1 (Wiagustini, 2014:
213)
Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan tingkat bunga yang
menyamakan PV proceeds dan PV investasi. Decision rule metode ini adalah :
terima investasi yang diharapkan memberikan IRR > tingkat bunga yang
dipandang layak (Wiagustini, 2014: 214)
Karena hal hal tersebut penting maka akan dibahas :
1. Payback Period (PP)
2. Net Present Value (NPV)
3. Profitability Index (PI)
4. Internal Rate of Return (IRR)
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah informasi yang relevan terkumpul, barulah dapat dilakukan
evaluasi terhadap layak (favourable) tidaknya suatu investasi. Dalam keputusan
investasi hanya ada dua alternatif, menolak atau menerima usulan investasi. Ada
beberapa metode dapat digunakan untuk mengevaluasi keputusan investasi, yaitu :
Dimana :
A = kas masuk bersih (proceeds)
r = suku bunga
t = waktu
n = umur investasi
I0 = investasi awal
CONTOH KASUS :
Suatu perusahaan transportasi akan membuka divisi baru yaitu divisi taksi.
Divisi akan dimulai dengan 50 buah taksi, dan karena akan dipergunakan untuk
usaha taksi, mobil-mobil tersebut dapat dibeli dengan harga Rp30 juta per unit.
Ditaksir usia ekonomis selama 4 tahun dengan nilai sisa sebesar 4 juta per unit.
Untuk mempermudah analisis dipergunakan metode penyusutan garis lurus.
Taksi tersebut akan dioperasikan selama 300 hari dalam setahun, setiap hari
pengemudi dikenakan setoran Rp50.000. Berbagai biaya tunai seperti penggantian
ban, kopling, rem, penggantian oli, biaya perpanjangan STNK, dan sebagainya,
ditaksir sebesar 3 juta per unit. Perusahaan dikenakan pajak 35%. Tingkat
keuntungan yang disyaratkan 16%. Berdasarkan informasi tersebut Apakah
pembukaan divisi taksi ini layak?.
Jawab :
Taksiran rugi laba per tahun
Penghasilan : 300 x 50 x Rp 50.000 Rp 750,00 Juta
Biaya-biaya :
Tunai (50 x Rp 3 juta) Rp 150,00 Juta
Penyusutan (50 x Rp 6,5 juta) Rp 325,00 Juta
Total biaya Rp 475,00 Juta
Laba operasi Rp 275,00 Juta
Pajak (35%) Rp 92,25Juta
Laba setelah pajak Rp 178,75 Juta
Payback Period
Karena pada tahun ke 3 kas masuk bersih Rp 503,75 Juta, maka sisa sebesar
Rp 492,50 diharapkan akan kembali dalam waktu : ( 492,50/503,75 x 12 bulan =
11,73 bulan.
Net Present Value (NPV)
Jadi NPV positif sebesar Rp 19,89 Juta, maka investasi ini menguntungkan
atau dapat dilaksanakan.
Rumus :
PV Proceeds
PI =
PV Investasi
Rumus:
NPV 1
IRR=r 1+ ( r −r )
PV 1−PV 2 2 1
Dengan keterangan:
r 1= suku bunga yang menghasilkan Present Value positif
Bila dihadapkan pada pemilihan ini berarti anda memiliki dana Rp 800 juta, sebab
kalau tidak maka tidak bisa memilih usulan A. Kalau demikian usulan mana yang
akan dipilih? Kalau menggunakan metode Pbl maka usulan B yang akan dipilih
karena PI nya lebih besar dari usulan A. Tetapi kalau menggunakan metode NPV
maka akan menguntungkan memilih usulan A karena NPVnya lebih besar dari
Usulan B.
Sebagaimana asumsi dari persoalan ini adalah anda memiliki dana Rp 800 juta
dan hanya ada dua kesempatan investasi tersebut. Berarti anda akan lebih
diuntungkan bila memilih usulan A, karena kekayaan riil anda akan bertambah Rp
64 juta. Bila memilih usulan B, kekayaan riil anda hanya akan meningkat Rp 45
juta karena sisa dana Rp 500 juta tidak dapat dimanfaatkan.
Dengan demikian, penggunaan metode NPV memberikan hasil keputusan yang
lebih baik dari pada metode PI. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan
metode NPV yang dilihat adalah nilai absolut, bukan perbandingan (relatif)
seperti dalam metode PI. Karena itu, bila dibandingkan, kedua metode tersebut
maka metode NPV lebih baik.
Kalau metode NPV dan IRR digunakan untuk menilai suatu usulan investasi yang
sama, maka hasilnya umumnya akan sama, dalam arti bila NPV menyatakan
usulan diterima maka IRR juga menyatakan diterima, demikian pula sebaliknya.
Terkecuali, bila suatu usulan memiliki pola aliran kas yang tidak normal, kedua
metode tersebut bisa menghasilkan keputusan yang tidak sama.
Contoh :
Suatu perusahaan transportasi akan membuka divisi baru, yaitu divisi taksi. Divisi
akan dimulai dengan 50 buah taksi, dan karena akan dipergunakan untuk usaha
taksi, mobil-mobil tersebut dapat dibeli dengan harga Rp 30 juta per unit. Ditaksir
usia ekonomis selama 4 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp 4 juta per unit. Untuk
mempermudah analisis dipergunakan metode penyusutan garis lurus.
Taksi tersebut akan dioperasikan selama 300 hari dalam setahun, setiap hari
pengemudi dikenakan setoran Rp 50.000. Berbagai biaya tunai seperti
penggantian ban, kopling, rem, ditaksir sebesar Rp 3.000.000 per unit taksi.
Perusahaan dikenakan pajak 35%. Tingkat keuntungan yang disyaratkan 16%.
Berdasarkan informasi tersebut apakah pembukaan divisi taksi ini layak?
Jawab :
Pada tahun ke 4 aliran kas masuk karena nilai sisa sebesar 50 x Rp 4 juta = Rp
200 juta
Dengan demikian aliran kas dari investasi tersebut diperkirakan sebagai berikut:
Payback Period
Dengan demikian periode payback investasi ini adalah 2 tahun 11,75 bulan.
503,75 200
NPV = + −1.500
( 1+0,16 ) ( 1+0,16 )5
n
¿ 1.519,89−1.500=19,89
Jadi NPV positif sebesar Rp 19.89 juta, maka investasi ini menguntungkan atau
dapat dilaksanakan.
1.519,89
PI = =1,0113
1.500
503,75 200
PV = +
( 1+ 0,17 ) ( 1+0,17 )5
n
¿ 1.381,79+106,80=1488,59
19,89
IRR=16+ x 17−16
1.519,89−1.488,59
¿ 16+0,51
¿ 16,51
Karena IRR > dari tingkat keuntungan yang disyaratkan (16%) maka investasi
diterima.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Wiagustini, Ni Luh Putu, 2014, Manajemen Keuangan, Udayana University Press,
Denpasar.