Email: silvia.septhiani@gmail.com
Received: October 2015; Revised: November 2015; Accepted: November 2015; Available Online: August 2016
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mencari bahan bakar alternatif untuk mengatasi keterbatasan sumber daya alam
dengan memanfaatkan sampah organik dan mengetahui peningkatan mutu biobriket setelah penambahan HDPE
dan minyak jelantah. Metode pembuatan biobriket dilakukan dengan karbonisasi sampah organik. Hasil
penelitian menunjukan terjadi peningkatan mutu biobriket setelah penambahan HDPE dan minyak jelantah.
Analisis nilai kadar air biobriket terlihat terjadi penurunan dari 13.99% menjadi 13.88% untuk biobriket HDPE
dan 9.39% untuk biobriket minyak jelantah (MJ). Kadar abu juga mengalami penurunan dari 25% menjadi 23%
untuk biobriket HDPE dan 20% untuk biobriket MJ. Nilai kalor biobriket 4703.27 kal/g, biobriket HDPE
meningkat menjadi 5009.16 kal/g dan biobriket MJ 6245.66 kal/g.
Abstract
The objective of this research was to looking for the alternative fuel to overcome the limitations of natural
resources by using organic garbage and to investigate the improvement quality of biobriket after HDPE and
cooking oil addition. Making biobriket with carbonitation organic garbage was a method that is used. The result
of the research suggests that the quality of biobriket increased after HDPE and cooking oil addition. The
analysis of water biobriket showed that HDPE was decreased from 13.99% to 13.88% and biobriket of cooking
oil is 9.39%. More over the decreasing also happened to the content of the ash, from 25% to 23% biobriket
HDPE and 20% to biobriket of cooking oil. Calorific biobriket 4703.27 cal/g, the increasing of HDPE biobriket
was 5009.16 cal/g and biobriket of cooking oil 6245.66 cal/g.
DOI :http://dx.doi.org/10.15408/jkv.v0i0.3567.
Copyright © 2016, Published by Jurnal Kimia VALENSI: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kimia,
P-ISSN: 2460-6065, E-ISSN: 2548-3013
Jurnal Kimia VALENSI, Vol 1, No. 2, November 2015 [91-96] P-ISSN : 2460-6065, E-ISSN : 2548-3013
pertambahan penduduk. Tiap individu Briket sampah organik mudah menyala dengan
menghasilkan sejumlah sampah. Banyaknya stabilmeskipuntidakdikipasi. Kelebihan ketiga
jumlah penduduk berarti meningkatkan jumlah adalah volume asap yang dikeluarkan briket
sampah yang dihasilkan. sampah tidaksebanyak yang dihasilkan kayu
Untuk mengurangi jumlah penumpukan atau minyak tanah (Fitriyah, 2010).
sampah pada tempat pembuangan akhir (TPA),
perlu dilakukan pengolahan terhadap sampah 2. METODE PENELITIAN
tersebut. Hasil survei di beberapa tempat
pembuangan sampah, sebagian besar sampah Alat dan Bahan
sebelum dibuang ke pembuangan akhir Alat dan bahan yang diperlukan dalam
dipisahkan terlebih dahulu. Pemisahan ini penelitian ini adalah oven, furnace, wadah
dilakukan untuk memisahkan sampah organik stainless, neraca analitik, gelas arloji, penjepit,
dan sampah anorganik. Sampah organik spatula, kalorimeter bomb, alat press, ayakan
biasanya berasal dari sisa tumbuhan dan 30 mesh, termometer, mortar, limbah sampah
hewan. Sampah anorganik biasanya berupa organik, tepung kanji, minyak jelantah, plastik
botol bekas, plastik bekas, kaca, dan besi. HDPE dan air.
Sampah anorganik berupa limbah plastik
biasanya memiliki daya jual kembali sehingga Pembuatan Briket Sampah
sampah jenis ini di pembuangan akan tetap Bahan baku yang disiapkan berupa
dikumpulkan. Pemilahan limbah anorganik sampah organik. Sampah ini dipotong kecil-
menyisahkan timbunan sampah organik dalam kecil dan dikeringkan terlebih dahulu. Bahan
pembuangan. Sampah organik saat ini belum yang telah kering selanjutnya dikarbonasi
banyak dimanfaatkan. Sisa sampah organik dengan menggunakan furnace. Pada proses
hanya dikumpulkan dan ditimbun ditempat karbonisasi, semua bahan dimasukan dalam
pembuangan sampah akhir. wadah stainless yang kemudian dimasukan ke
Penanggulangan penumpukan sampah dalam furnace. Semua bahan dalam wadah
dapat dilakukan salah satunya adalah dengan akan terbakar menjadi arang. Bahan dalam
recycle. Recylce adalah mendaur ulang wadah akan menyusut seiring dengan
kembali sampah menjadi produk baru yang terjadinya pengarangan di bagian bawah panci.
bermanfaat. Sampah kertas dapat dibuat Ketika semua bahan menjadi arang segera
menjadi hasta karya, demikian pula sampah matikan furnace dan dinginkan sampel. Bahan
plastik mie instan, botol plastik sabun minyak yang telah dikarbonasi kemudian ditumbuk
biasanya didaur ulang. Daur ulang sampah untuk memperkecil ukuran. Kemudian
organik umumnya yang sering diterapkan dilakukan pengayakan yang fungsinya untuk
sebagai bahan baku pembuatan kompos. menyeragamkan ukuran.
Padahal sampah jenis ini dapat dimanfaatkan Bahan tersebut selanjutnya dicampurkan
dalam sisi lain sebagai sumber energi alternatif dengan perekat kanji sebanyak 10% dari berat
salah satu contohnya adalah bahan baku adonan briket sampai membentuk semacam
pembuatan briket. adonan yang cukup kering. Bahan tersebut
Briket sampah memiliki beberapa kemudian dicetak dengan menggunakan pipa
keunggulan dibandingkan briket batubara. paralon. Pengepressan dilakukan dengan
Penggunaan briket berpengaruh pada rasa dan menggunakan alat press sederhana yang
aroma masakan. Hasil pengolahan makanan terbuat dari kayu. Hasil cetakan dikeringkan di
yang menggunakan kompor minyak tanah dan dalam oven 60 oC selama 24 jam atau dengan
tungku briket sampah, diperoleh cita rasa yang mengeringkan disinar matahari langsung 3
berbeda. Ditinjau dari segi aroma, briket hari. Tujuannya untuk menurunkan kandungan
sampah tidak jauh berbeda dengan bau khas air pada briket sehingga briket lebih cepat
arang yang dibakar. Bahkan masyarakat daerah nyala dan tidak berasap. Suhu yang terlalu
tertentu, seperti masyarakat pedesaan lebih tinggi dapat mengakibatkan cetakan menjadi
menyukai menggunakan bahan bakar retak.
nonminyak dengan alasan perbedaan rasa dan
aroma. Di samping itu, briket sampah Pengujian Kadar Air
memiliki kemampuan penyebaran bara api Penetapan kadar air merupakan suatu
yang baik, tak mudah padam, dan tidak perlu cara untuk mengukur banyaknya air yang
mengeluarkan tenaga ekstra untuk pengipasan. terdapat di dalam suatu bahan bakar. Kadar air
92
Upaya Peningkatan Mutu Briket dari Sampah Organik Sephtiani & Septiani
93
Jurnal Kimia VALENSI, Vol 1, No. 2, November 2015 [91-96] P-ISSN : 2460-6065, E-ISSN : 2548-3013
kontrol tetapi ditambahkan perlakuan 2006 yang menjelaskan bahwa kadar air
pencelupan pada minyak jelantah. maksimal bio-briket adalah 15%.
14
12
10
8
6
4
2
0
Kontrol HDPE MJ
94
Upaya Peningkatan Mutu Briket dari Sampah Organik Sephtiani & Septiani
95
Jurnal Kimia VALENSI, Vol 1, No. 2, November 2015 [91-96] P-ISSN : 2460-6065, E-ISSN : 2548-3013
Fitriyah L, AA Pakar JAA, Bambang AW. 2010. Setiabudi DH. 2010. Peningkatan mutu briket
Diversifikasi briket berbahan dasar sampah batubara melalui pemilihan jenis binder yang
organik sebagai alternatif baru bahan bakar Tepat. Angkasa. 2 (1): 85-91.
bagi masyarakat. Malang (ID): PKM
Universitas Negeri Malang. Wijayanti DS. 2009. Karakteristik Briket Arang
dari Serbuk Gergaji dengan Penambahan
Jahiding M, LO Ngkoimani, SH Erzam, WO Arang Cangkang Kelapa Sawit. [Skripsi].
Ratnawati, S Maymanah. 2011. Medan (ID): Fakultas Kehutanan Universitas
Pengembangan briket hybrid berbasis sekam Sumatera Utara: 1-33.
padi dan batubara muda (brown coal)
sebagai bahan bakar alternatif. Jurnal
Aplikasi Fisika. 7 (1): 12-21
96