Anda di halaman 1dari 7

Tugas nya pak Erwin nich

1. JENIS SYOK DAN GEJALA

Jenis syok menurut penyebabnya

A. Syok obstruktif
Jenis syok ini muncul ketika darah tidak bisa beredar ke bagian-bagian tubuh tertentu. Syok
obstruktif bisa disebabkan oleh sesuatu yang menghalangi aliran darah, seperti emboli paru.Di
samping itu, penumpukan udara atau cairan dalam rongga dada juga bisa menyebabkan syok
obstruktif. Mulai dari pneumothorax, hemothorax, serta tamponade jantung.

B. Syok kardiogenik
Jika mengalami kerusakan jantung, aliran darah dalam tubuh Anda akan berkurang sehingga
Anda berpotensi mengalami syok kardiogenik. Penyebab umum dari jenis syok ini meliputi
detak jantung yang tidak beraturan, kerusakan pada otot jantung, dan detak jantung yang sangat
pelan.

C. Syok distributif
Jenis syok ini terjadi ketika pembuluh darah Anda kehilangan kemampuannya untuk
mengalirkan darah dengan benar. Sebagai akibatnya,aliran darah dan oksigen ke organ-organ
vital mejadi terganggu. Syok distributif dapat dibagi lagi menjadi 3 tipe di bawah ini:

 Syok anafilaksis, yaitu komplikasi dari reaksi alergi yang sangat parah (anafilaksis).
Pemicu reaksi ini biasanya datang dari makanan, sengatan serangga, maupun obat-obatan
tertentu.
 Syok septik yang disebabkan oleh sepsis. Sepsis adalah komplikasi dari infeksi bakteri
yang sangat parah, yang menyebabkan adanya bakteri yang masuk ke dalam aliran darah
danmemicu kerusakan serius pada organ-organ dalam.
 Syok neurogenik yang terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf pusat. Penyebab
kerusakan ini umumnya adalah cedera pada saraf tulang belakang.

D. Syok hipovolemik
 Jenis syok ini terjadi ketika organ-organ vital kekurangan asupan darah maupun oksigen.
Akibatnya, organ-organ tersebut takkan bisa berfungsi dengan normal.Syok hipovolemik
bisa dipicu oleh perdarahan hebat saat seseorang mengalami cedera. Namun dehidrasi
yang parah juga bisa menyebabkan syok jenis ini.
2. JENIS DARAH

 Sel darah merah (eritrosit)


Sel darah merah terkenal berwarna merah pekat dengan jumlah sel yang cukup banyak di
dalam darah, dibandingkan kedua komposisi darah lainnya, yaitu leukosit dan trombosit.

Selain hemoglobin, di dalam sel darah merah juga terdapat hematokrit adalah volume sel darah
merah dibandingkan dengan volume darah total (sel darah merah dan plasma).

Eritrosit berbentuk bulat dilengkapi dengan cekungan (bikonkaf) di bagian tengahnya. Tidak


seperti sel lainnya, sel darah merah lebih mudah berubah bentuk untuk menyesuaikan diri saat
melewati berbagai pembuluh darah di dalam tubuh. 

berikut kadar normal sel darah merah yang dapat dideteksi dengan tes darah lengkap:

 Laki-laki: 4,32-5,72 juta sel per mikroliter darah


 Perempuan: 3,90-5,03 juta sel per mikroliter darah
Sementara itu, kadar normal hemoglobin dan hematokrit normal adalah:

 Hemoglobin: Sebesar 132-166 gram per liter (laki-laki) dan 116-150 gram per liter
(perempuan)
 Hematokrit: Sebesar 38,3-48,6 persen (laki-laki) dan 35,5-44,9 persen (perempuan)
Sel darah merah terbentuk di sumsum tulang belakang dan dikendalikan oleh hormon yang
terutama diproduksi oleh ginjal, yaitu eritropoietin. masa hidup sel darah merah hanya bertahan
sekitar empat bulan atau 120 hari.

2. sel darah putih (leukosit)

komponen darah ini mengemban tugas yang tidak main-main, yakni melawan infeksi virus,
bakteri, jamur yang memicu perkembangan penyakit. Hal ini karena sel darah putih
memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing tersebut. 

Normalnya, jumlah sel darah putih pada orang dewasa adalah 3.400-9.600 sel per mikroliter
darah, yang terdiri atas beberapa jenis.

Berikut jenis-jenis sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang, lengkap dengan
persentase normalnya pada orang dewasa:

 Neutrofil (50-60 persen)


 Limfosit (20-40 persen)
 Monosit (2-9 persen)
 Eosinofil (1-4 persen)
 Basofil (0,5-2 persen)
Semuanya memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Masa hidup sel
darah putih pun cukup lama, bisa dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun, tergantung jenisnya. 

3. trombosit (keeping darah atau platetet)

Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh
terluka. Tepatnya, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin guna
menghentikan perdarahan, sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area luka. 

Jumlah trombosit normal di dalam darah, yaitu antara 150.000-400.000 trombosit per mikroliter
darah. Jika jumlah trombosit lebih tinggi dari kisaran normal, dapat mengakibatkan pembekuan
darah yang tidak diperlukan. Akhirnya, bisa berisiko menimbulkan penyakit stroke dan serangan
jantung. 

4. plasma darah

Plasma darah memiliki 55-60% adalah plasma darah. Plasma darah sendiri tersusun dari
air kurang lebih 92%, dan 8% sisanya merupakan karbon dioksida, glukosa, asam amino
(protein), vitamin, lemak, serta garam mineral.

Tugas utama plasma darah adalah mengangkut sel-sel darah, untuk kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh bersama nutrisi, hasil limbah tubuh, antibodi, protein pembeku (faktor koagulasi),
serta bahan kimia seperti hormon dan protein yang bantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Protein pembeku yang dibawa oleh plasma ini nantinya akan bekerja bersama trombosit sebagai
faktor pembekuan (koagulasi) dalam proses pembekuan darah.

Selain mengedarkan berbagai bahan penting, plasma darah juga berfungsi untuk
menyeimbangkan volume darah serta kadar elektrolit (garam), termasuk natrium, kalsium,
kalium, magnesium, klorida, dan bikarbonat.

3. tanda tanda invensi ofurtunistik

Infeksi oportunistik adalah infeksi akibat virus, bakteri, jamur, atau parasit yang terjadi
pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Dengan kata lain, infeksi ini
mengambil kesempatan dari lemahnya daya tahan tubuh, untuk bisa berkembang.
Sehingga el CD4 tidak cukup untuk melawan kuman penyakit, infeksi dapat terjadi
dengan mudah. Infeksi HIV hingga menjadi AIDS terbagi menjadi 3 fase, yaitu:
Fase pertama: infeksi HIV akut
Fase pertama umumnya muncul setelah 1-4 minggu infeksi HIV terjadi. Pada fase awal
ini, penderita HIV akan mengalami gejala mirip flu, seperti:

 Sariawan
 Sakit kepala
 Kelelahan
 Radang tenggorokan
 Hilang nafsu makan
 Nyeri otot
 Ruam
 Pembengkakan kelenjar getah bening
 Berkeringat

Gejala dan tanda-tanda HIV/AIDS tersebut dapat muncul karena sistem kekebalan
tubuh sedang berupaya melawan virus. Gejala ini bisa bertahan selama 1-2 minggu
atau bahkan lebih.

Fase kedua: fase laten HIV


Pada fase ini, penderita HIV/AIDS tidak menunjukkan tanda dan gejala yang khas,
bahkan dapat merasa sehat. Padahal secara diam-diam, virus HIV sedang berkembang
biak dan menyerang sel darah putih (CD 4) yang berperan dalam melawan infeksi.
Pada fase ini, tanda-tanda HIV/AIDS memang tidak terlihat, tapi penderita tetap bisa
menularkannya pada orang lain. Pada akhir fase kedua, sel darah putih berkurang
secara drastis sehingga gejala yang lebih parah pun mulai muncul.

Fase ketiga: AIDS


AIDS merupakan fase terberat dari infeksi HIV. Pada fase ini, tubuh hampir kehilangan
kemampuannya untuk melawan penyakit. Hal ini karena jumlah sel darah putih berada
jauh di bawah normal.
Tanda-tanda HIV AIDS pada tahap ini antara lain berat badan menurun drastis, sering
demam, mudah lelah, diare kronis, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Penyakit yang biasanya terjadi pada penderita AIDS antara lain:

 Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan


 Pneumonia
 Toksoplasmosis
 Meningitis
 Tuberkulosis (TB)
 Kanker, seperti limfoma dan sarkoma kaposi
4. iwl

IWL (Insensible water loss) merupakan titik cairan melalui proses difusi melaluikulit dan proses
evaporasi melalui cairan pernapasan. Kehilangan cairan melalui prosesini tidak dapat dirasakan
mekanismenya. Kehilangan cairan melalui kulit yang rata-rata berkisar 350 ml /
hari terjadi oleh karena berdifusinya molekul udara melalui sel-sel kulit.Berdifusinya cairan kulit
anak muda oleh adanya lapisan epitel bertanduk yangmengandung kolestrol. Pada penderita luka
bakar yang luas, lapisan ini mengalamikerusakan, sehingg proses difusi akan meningkat, dan
kehilangan cairan akan meningkat menjatuhkan, sampai dapat mencapai 3-5 liter /
hari. Jumlah cairan yang hilang melaluievaporasi (penguuapan) rata-rata 350ml / hairi. Oleh
karena tekanan atmosfir
akan berkurang dengan berkurangnya suhu, maka Kehilangan cairan akan lebih besar padasuhu
yang sangat dingin dan lebih kecil pada suhu yang hangat. Hal ini dapat dirasakandengan adanya
perasaan kering pada saluran nafas pada suhu dingin. Pada suhu yangsangat panas, kehilangan
cairan melalui keringat akan 1,5 sampai 2 liter / jam,Sehingga dapat menyebabkan berkurangnya
cairan tubuh dengan cepat. Pengeluarancairan melalui keringat ini berfungsi untuk melepaskan
panas dari tubuh

5. JENIS IMUNOGOBLIN

1. Immunoglobulin G (IgG)
Immunoglobulin G atau IgG adalah antibodi terbanyak yang ada dalam tubuh manusia. Jenis
antibodi ini cukup unik, karena cara kerjanya adalah mengingat dan membuat memori tentang
segala kuman, bakteri, dan virus yang dulunya pernah masuk ke tubuh manusia. Ada beberapa
jenis immunoglobulin G, yakni IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4. Jenis-jenis antibodi G ini
merupakan aktivator dan pelengkap dari antibodi G utama.

2. Immunoglobulin A (IgA)
immunoglobulin A atau IgA. Antibodi ini dapat ditemukan di lapisan lendir tubuh, seperti
pencernaan, pernapasan, mata, dan mulut (air liur). Bisa dibilang antibodi A adalah antibodi
terdepan yang melawan infeksi atau zat asing yang berusaha masuk ke dalam tubuh, seperti
ditulis dalam Immunology.org. Tugas utamanya adalah menghambat serangan bakteri dan virus
yang berusaha merusak sel dalam tubuh manusia.

3. Immunoglobulin M (IgM)

immunoglobulin M atau IgM, yang merupakan antibodi atau pertahanan tubuh yang bertugas
untuk menandakan infeksi. Sistem antibodi ini sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk
mengklasifikasikan atau membedakan jenis-jenis infeksi yang terjadi dalam tubuh manusia.
4. Immunoglobulin E (IgE)

Antibodi E banyak ditemukan di kulit, paru-paru, dan selaput lendir tubuh. Fungsinya hampir
mirip dengan IgA, yakni bertanggung jawab terhadap alergi yang disebabkan oleh paparan
alergen. Dalam beberapa kasus, tes IgE juga digunakan untuk perawatan dan pengobatan pada
pasien yang terkena alergi.

5. Immunoglobulin D (IgD)
Immunoglobulin D ditemukan pada 1965 silam dan diklasifikasikan sebagai antibodi paling
minoritas di dalam tubuh. Ada beberapa penyakit serius yang ditandai dengan peningkatan kadar
konsentrasi IgD, misalnya penyakit autoimun, sirosis hati, hepatitis kronis, dan infeksi fatal
lainnya.

Bahkan perubahan pada kadar konsentrasi IgD juga dapat menandakan penyakit mematikan


seperti kanker darah dan tumor ganas lainnya. Itulah sebabnya, meskipun antibodi D termasuk
minoritas, namun keberadaannya justru sangat penting untuk menandakan adanya penyakit
mematikan dalam tubuh manusia.

6. MACAM MACAM KEJANG

1. kejang tetani

Kejang Tetani adalah sekelompok gejala yang ditandai dengan kram otot, kejang, atau
tremor. Gerakan otot yang mengulang ini terjadi akibat kontraksi otot yang tidak
terkendali. Kram otot akibat tetani bisa berlangsung lama dan terasa menyakitkan.

Tetani terjadi secara spontan dalam berbagai bentuk dan dapat juga dihasilkan oleh
penghancuran kelenjar paratiroid. Hubungan intim antara berbagai bentuk tetani dan
kelenjar paratiroid ditemukan melalui beberapa penelitian.

2. kejang demam

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu 380C, yang disebabkan
oleh suatu proses ekstrakranium, biasanya terjadi usia 3 bulan – 5 tahun. Kejang demam tidak
selalu drorang anak harus mengalami peningkatan suhu seperti di atas, kadang dengan suhu yang
tidak terlalu tinggi anak sudah kejang (Ridha Nabiel, 2014:315). K

3. kejang eklampsia

Kejang Eklampsia adalah suatu serangan kejang pada wanita hamil yang merupakan komplikasi
dari preeklampsia. Ibu hamil dengan pre-eklampsia atau mengalami hipertensi berat dalam
kehamilan berisiko muncul eklampsia yang ditandai dengan kejang dan kemudian diikuti penurunan
kesadaran atau koma. Eklampsia jarang terjadi, tetapi apabila muncul harus segera ditangani
karena mengancam nyawa ibu dan janin dalam kandungan.

4. kejang epilepsy

Kejang  epilepsi atau penyakit ayan adalah gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas
listrik otak yang tidak normal. Hal itu menimbulkan keluhan kejang, sensasi dan perilaku yang
tidak biasa, hingga hilang kesadaran. Gangguan pada pola aktivitas listrik otak saraf dapat
terjadi karena beberapa hal.

7. OBAT HIV / AIDS

ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri dan
mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Jenis obat ARV memiliki berbagai varian, antara
lain Etravirine, Efavirenz, Lamivudin, Zidovudin, dan juga Nevirapine.

Selama mengonsumsi obat antiretroviral, dokter akan memonitor jumlah virus dan sel CD4 untuk menilai
respons pengidap terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 akan dilakukan tiap 3–6 bulan. Sedangkan
pemeriksaan HIV RNA, dilakukan sejak awal pengobatan, lalu dilanjutkan tiap 3–4 bulan selama masa
pengobatan.

8. alasan kenapa kompres panas dan kompres dingin

Karena jika dikompres dengan air dingin akan terjadi fosokontriksi (terjadinya pembekuan)
sehingga terjadi pengecilan dialiran darah.

9. PENGERTIAN FE

Anda mungkin juga menyukai