Anda di halaman 1dari 11

ANALISA ISU

KONTEMPORER
DIKLATSAR CPNS
KELOMPOK 2 ANGKATAN IV
ISU KONTEMPORER SAAT INI

TERORISME

KOMUNIKASI MASA

KORUPSI
Kejahatan cyber, ujaran
kebencian dan berita bohong
(hoax).

Menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau
kedudukan
PENYEBAB ISU GLOBAL
KOMUNIKASI
TERORISME KORUPSI
MASA
• Tidak • Penyalah • Penyalahguna
dihargainya gunaan an wewenang
nilai-nilai teknologi akibat dari
demokrasi karena karena keserakahan
maupun nilai- lemahnya sehingga jati
nilai pemahaman diri bangsa
kemanusiaan akan nilai dalam dirinya
kebangsaan pudar
TERORISME

KOMUNIKASI
MASA

KORUPSI
TERORISME
Usaha untuk menghidupkan dan melaksanakan nilai-nilai Sebagai ASN memberikan edukasi secara tepat terhadap
demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan di masyarakat masyarakat dalam bentuk nilai-nilai kemanusiaan

KOMUNIKASI MASA
MENUMBUHKAN PRIBADI BANGSA YANG MENGUTAMAKAN
MEMBERIKAN EDUKASI TENTANG DASAR BELA NEGARA
KESATUAN DAN PERSATUAN

KORUPSI
UPAYA PEMBENTUKAN JATI DIRI BANGSA YANG BERINTEGRITAS UPAYA PENANAMAN SIKAP SADAR HUKUM
Terdapat 3 isu Global yang saat ini sedang marak terjadi di kehidupan berbangsa dan bernegara
beberapa diantaranya adalah: Terorisme, Mass Comunication dan Korupsi

A. TERORISME

Terorisme secara etimologis berasal dari bahasa latin yaitu “terrere” yang berarti “menakut-
nakuti” yang diserap ke dalam bahasa Prancis dan selanjutnya digunakan pertama kali dalam bahasa
Inggris pada tahun 1528. Terorisme sendiri belum memiliki istilah yang baku dan digunakan secara
universal. Hal tersebut dikarenakan Terorisme dapat dilihat dari beragam perspektif keilmuan seperti
kriminologi, ilmu politik, pertahanan dan keamanan, hubungan internasional, komunikasi, agama, dan
yang lainnya. Karena hal tersebut pula lah kajian Terorisme bersifat multidisipliner, sehingga apabila
didefinisikan maka Terorisme dianggap sebagai sebuah bentuk kriminalitas, bentuk kekerasan politik
(political violence), bentuk strategi perang, dan bentuk komunikasi.

Terorisme sesungguhnya merupakan suatu gejala kekerasan yang sudah ada semenjak adanya
kebudayaan manusia. Gejala tersebut ditengarai telah terjadi pada Jaman Yunani Kuno, Jaman
Romawi Kuno dan pada abad pertengahan (Kerstetter, 1983). Sementara itu Thomas Franck
mengidentifikasi bahwa terorisme merupakan gejala historis yang seolaholah muncul secara berkala
(Franck, 1978). Sebagai gejala historis, terorisme menjadi gejala yang mengundang keprihatinan
umum secara internasional karena perkembangan teknologi informasi dan perkembangan aktivitas
manusia tidak lagi mengenal batasbatas wilayah kedaulatan suatu negara. Terorisme tidak lagi bersifat
domestik dan merupakan berita domestik, tetapi sudah menjadi kegiatan internasional.

Peledakan bom merupakan salah satu modus pelaku terorisme yang telah menjadi fenomena
umum di beberapa negara. Terorisme merupakan kejahatan lintas negara, terorganisasi, dan bahkan
merupakan tindak pidana internasional yang mempunyai jaringan luas, yang mengancam perdamaian
dan keamanan nasional maupun internasional.

Sebagai contoh terbaru telah terjadinya peristiwa ledakan bom di depan Gereja Katedral
Makassar, Minggu (28/3/2021), membuat gempar masyarakat di Indonesia. ledakan di Gereja
Katedral Makassar terjadi pada pukul 10.28 Wita. Pastor Wilhelmus Tulak dari Gereja Katedral
Makassar menuturkan, ledakan terjadi sesaat setelah ibadah misa kedua digelar. Saat itu terjadi
sirkulasi jemaah misa antara mereka yang sudah selesai lalu pulang, dan mereka yang datang untuk
mengikuti jadwal misa selanjutnya. Dua orang pelaku pengeboman datang mendekat ke pintu masuk
gereja dengan menaiki sepeda motor. Beruntung, gerak-geriknya sudah dicurigai dan petugas
keamanan gereja berhasil mencegahnya masuk. "Tapi, sudah diamati petugas keamanan kami dan dia
menahan di pintu itu gerbang dan di situlah terjadi ledakan," papar Wilhelmus. Ledakan cukup besar
pun terekam kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi. Akibat kejadian itu, dua orang yang diduga pelaku
dilaporkan tewas, serta 20 orang terdiri dari warga, petugas keamanan gereja, dan jemaat mengalami
luka akibat ledakan.

Mengupayakan pemenuhan hak asasi bagi warga negara untuk memperoleh perlindungan dari
tindak kejahatan terorisme, dirumuskanlah peraturan perundang-undangan terkait terorisme
tersebut, yaitu Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (selanjutnya ditulis PERPU) Nomor
1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, diperkuat denagn Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan PERPU Nomor 1 Tahun 2002 menjadi Undang-Undang, dan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Terosrime

Penyebab munculnya terorisme oleh kelompok minoritas maupun oleh negara adalah tidak
dihargainya nilai-nilai demokrasi maupun nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian usaha
pencegahan terorisme yang efektif adalah usaha untuk menghidupkan dan melaksanakan nilai-nilai
demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan di masyarakat.

Upaya yang dapat dilakukan oleh kita sebagai ASN adalah dengan memberikan edukasi secara
tepat terhadap masyarakat dalam bentuk nilai-nilai kemanusiaan. Pengetahuan wawasan
kebangsaaann dengan penuh perasaan. Upaya preventif dari pemerintah dengan membentuk
undang-undang pencegahan terorisme tidak akan membuat serta merta terorisme hilang dari
kehidupan bernegara. Upaya edukasi pun perlu dilakukan sebagai upaya tindaklanjut dari upaya
preventif pemerintah.

Penghargaan keberagaman terhadap agama sangat perlu dibina terhadap masyarakat Indonesia
sejak dini. Sejak pendidikan dasar, kita seringkali merasa bahwa hal tersebut adalah hal kecil. Namun
hal besar akan muncul pada saat beranjak dewasa. Munculnya pemikiran radikal akan terus
berkembang, maka dari itu pemupukan nilai-nilai wawasan kebangsaan perihal toleransi harus
dipupuk sejak dini.

B. KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi massa sejatinya merupakan bagian dari sejarah perkembangan peradaban manusia.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi satu sama lain, bertukar pesan dan menyampaikan
informasi melalui media tertentu. Namun belakangan ini seiring dengan perkembangan jaman, banyak
terjadi isu isu negative dalam komunikasi massa seperti kejahatan cyber, ujaran kebencian dan berita
bohong (hoax).

1. Kejahatan cyber
Kejahatan cyber atau cyber crime adalah semua bentuk akses ilegal terhadap suatu
transmisi data. Itu artinya, semua bentuk kegiatan yang tidak sah dalam suatu sistem
komputer termasuk dalam suatu tindak kejahatan.Secara umum, pengertian cyber crime
sendiri memang biasa diartikan sebagai tindak kejahatan di ranah dunia maya yang
memanfaatkan teknologi komputer dan jaringan internet sebagai sasaran. Seperti apa
yang telah disebutkan, tindakan cyber crime ini muncul seiring dengan kian gencarnya
teknologi digital, komunikasi dan informasi.
2. Ujaran kebencian (hate speech)
Definisi ujaran kebencian dikelompokkan menjadi empat kategori. Pertama, definisi yang
melihat ujaran kebencian sebagai penyebaran pesan yang mengandung kebencian atas
ras atau etnis tertentu. Kedua, definisi yang menimbang ujaran kebencian sebagai seruan
terhadap permusuhan, diskriminasi, dan kejahatan. Kategori ketiga mencakup ujaran
kebencian sebagai hasutan untuk melakukan tindak terorisme. Dan dalam kategori
keempat, ujaran kebencian didefinisikan sebagai hasutan untuk melakukan genosida.
3. Berita bohong (hoax)
Arti hoax adalah informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Arti
hoax adalah salah satu tren terburuk yang pernah ada dalam sejarah penggunaan media
sosial. Arti hoax adalah kabar, informasi, berita palsu atau bohong. Dalam KBBI
disebutkan bahwa arti hoax adalah berita bohong. Hoax merupakan informasi yang
direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Dengan kata lain, arti hoax juga bisa
didefinisikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-
olah meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya

C. KORUPSI

Berdasarkan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan setiap orang
yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Korupsi juga
diartikan sebagai tindakan setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi. Juga menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.

Korupsi adalah hal yang konstan dalam masyarakat dan terjadi di semua peradaban. Korupsi
mewujud dalam berbagai bentuk serta menyebabkan berbagai dampak, baik pada ekonomi dan
masyarakat luas. Berbagai penelitian maupun studi komprehensif soal dampak korupsi terhadap
ekonomi dan juga masyarakat luas telah banyak dilakukan hingga saat ini. Hasilnya, korupsi jelas
menimbulkan dampak negatif. Di antara penyebab paling umum korupsi adalah lingkungan politik
dan ekonomi, etika profesional dan moralitas, serta kebiasaan, adat istiadat, tradisi dan
demografi. Korupsi menghambat pertumbuhan ekonomi dan memengaruhi operasi bisnis,
lapangan kerja, dan investasi. Korupsi juga mengurangi pendapatan pajak dan efektivitas berbagai
program bantuan keuangan. Tingginya tingkat korupsi pada masyarakat luas berdampak pada
menurunnya kepercayaan terhadap hukum dan supremasi hukum, pendidikan dan akibatnya
kualitas hidup, seperti akses ke infrastruktur hingga perawatan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai