Anda di halaman 1dari 3

“ Kolaborasi Antar Profesi Dalam Menangani Pasien Penyakit Ginjal”

Nama : Muhammad Dimas Rardiansyah(PO71200190070)


Kelas : 1B Prodi D3 Keperawatan
Dosen Pengampu : Junita,S.Pd,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES JAMBI


Tahun Akademik 2019/2020
Dalam melakukan perawatan kepada pasien dengan penyakit ginjal, perlu dilakukan
interprofesional kolaborasi diantara tanaga kesehatan. 
Jelaskan profesi apa saja yang  dapat melakukan kolaborasi untuk mempercepat
penyembuhan pasien dan jelaskan apa saja yang dilakukan oleh profesi tersebut (profesi
yang berkolaborasi harus lebih dari 2 profesi)
Jelaskan jawaban saudara dalam bentuk ketikan dengan tulisan arial 11 dan spasi 1.5

Jawaban

1. Profesi Ahli Gizi

Ahli gizi adalah tenaga spesialis yang bertugas memberikan saran dan informasi
kepada pasien tentang penatalaksanaan gizi dan masalah kesehatan, terlibat dalam
diagnosis dan pengobatan masalah kesehatan yang terkait gizi dan nutrisi terutama
pada pasien seperti dengan penyakit ginjal

Ahli gizi merupakan profesi khusus, yakni orang yang mengabdikan diri dalam
bidang gizi serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui suatu
pendidikan khusus di bidang gizi. Ahli gizi memiliki peran penting terutama dalam
mengatur gizi pada kelompok khusus, termasuk penderita kanker, diabetes, penyakit
ginjal, atau pada ibu hamil, juga masyarakat secara keseluruhan.
2. Perawat
Perawat dalam menjalankan perannya yaitu upaya promotif, upaya preventif, upaya
kuratif dan upaya rehabilitatif. Upaya rehabilitatif adalah usaha untuk mengembalikan
bekas penderita ke dalam masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai
anggota masyarakat dan berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimalnya
sesuai kemampuannya dan upaya ini dapat dilakukan pada pasien penyakit ginjal
kronik yang harus menjalani terapi Hemodialisis.Tujuan dari kajian ini adalah untuk
menerapkan fungsi perawat dalam tim kesehatan sebagai upaya rehabilitatif perawat
dalam memotivasi pasien yang menjalani therapi hemodialaisis supaya dapat
kembali hidup di tengah masyarakat dengan kualitas hidup yang baik.
3. Farmasi
Tenaga kesehatan kefarmasian memiliki peranan untuk membantu mendapatkan
dosis yang tepat untuk obat-obat yang diekskresikan melalui ginjal melalui Cockroft-
Gault atau the Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) 
4. Kedokteran
Tenaaga kesehatan bidang kedokteran berperan untuk meresepkan obat – obqt
kepada passien serta menetapka diagnosa medis pasien

Contoh :
 Pada suatu hari sebuah rumah sakit menerima pasien dengan keluhan Hilangnya
nafsu makan,Perasaan lemah dan lesu,Sesak napas,Sakit perut,Masalah mulut

Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama di malam hari,Mati rasa,


kesemutan, terbakar kaki panas dan tangan,Kram otot dan kejang otot,Gangguan
tidur,Kulit gatal,Menurunnya ketajaman mental,Tekanan darah tinggi yang sulit
dikontrol,Nyeri pada dada karena penumpukan cairan di sekitar jantung dan
Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau tangan. Kemudian pasien tersebut
diperiksa. Keemudian dokter memberikan diagnosa bahwa pasien mengalami
penyakit ginjal kronik dan pasien diharuakan untuk melakukan terapi Hemodialis .
Lalu, pasien dirawat oleh seorang perawat dirumah sakit, selain itu, untuk
mengupayakan penyembuhan yang maksimal, ahli gizi menyusun diet yaang
bertujuan untuk mencegah kinerja ginjal yang terlalu berat. Disamping itu,ahli farmasi
daan apoteker meracik obat yang diresepkan oleh dokter sesuai dosis melalui
Cockroft-Gault atau the Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) . Lalu setelah
pasien melewati masa- masa pasca terapi hemodialis seperti yang disarankan
dokter, perawat memotivasi pasien yang menjalani therapi hemodialaisis supaya
dapat kembali hidup di tengah masyarakat dengan kualitas hidup yang baik sehingga
pasien tidak merasakan kecemasan berlebih terkait masa depan yang akan ia
hadapi

Anda mungkin juga menyukai