Strategi Fungsional
Dosen Pengampu:
Oleh:
Kelompok 5:
Meligayatri (1802110899)
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat
serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membimbing umatnya di jalan yang benar.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
kami penyaji makalah. Penulis juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis,
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Griffin (2000), secara umum strategi dapat dibagi menjadi dua jenis
terlihat dari tingkatannya. pertama adalah strategi pada tingkatan perusahaan
(corporate-level strategy), kedua strategi pada tingkat bisnis (business-level strategy).
Ketiga yaitu strategi pada tingkat fungsional (functional level strategy).
Untuk melihat strategi yang telah ditentukan tepat atau tidak, baik pada tingkat
perusahaan maupun pada satuan bisnis yang ditangani, tidak hanya terletak pada
akuratnya analisis staregik yang dilakukan. Juga tidak hanya terletak pada tepatnya
pilihan yang dijatuhkan pada suatu alternative yang diperkirakan akan mendukung
keseluruhan upaya untuk mecapai tujuan dan berbagai sasaran serta
mengembangkan misi yang telah ditentukan, melainkan terutama pada analisis
terakhir terjadi pada waktu strategi tersebut diimplementasikan.
BAB II
ISI
A. Strategi Fungsional
B. Strategi Pemasaran
1) Merebut pangsa pasar yang lebih besar dari pangsa pasar saat ini, yaitu melalui
penyerapan pasar (market saturation) dan penetrasi pasar (market penetration).
(contoh: unilever menggunakan periklanan dan promosi untuk mengimplementasikan
strategi penyerapan)
(contoh: Perusahaan Arm & Hammer menggunakan strategi ini dengan cara
menemukan kegunaan baru dari produknya yaitu soda kue)
b. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)
1) Mengembangkan produk baru untuk pasar yang telah ada saat ini.
Selain dengan merek baru, menggunakan merek produk yang sudah sukses
namun untuk jenis produk yang berbeda juga dapat dilakukan sebagai cara
pengembangan produk. (contoh: Smith & Wesson yang sudah dikenal dengan produk
senjata api genggam, menggunakan nama yang sama untuk produk parfum pria)
2) Mengembangkan produk baru untuk pasar yang baru
(Contoh: Arm & Hammer membuat produk pengurang polusi untuk digunakan pada
pabrik pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara. Berbeda sekali dari bisnis dan
produknya selama ini yaitu toko bahan makanan)
c. Strategi Dorong dan Tarik (Push and Pull Strategy)
1) Strategi mendorong (push strategy)
Dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah uang yang besar pada promosi
perdagangan untuk mendapatkan atau mempertahankan pajangan produk di rak-rak
pada outlet pengecer. (contoh: pemberian diskon)
2) Strategi menarik (pull strategy)
Merupakan strategi di mana periklanan “menarik” produk melalui saluran distribusi.
Perusahaan mengeluarkan lebih banyak uang untuk periklanan yang didisain untuk
membangun kesadaran merek sehingga pembeli akan mencari produk tersebut.
(contoh: iklan kartu perdana di stasiuin TV)
d. Strategi Penetapan Harga Skim dan Penetrasi (Skimming & Penetration Pricing
Strategy)
1) Skimming pricing
Merupakan penetapan harga produk baru yang menawarkan peluang untuk
“menyendok krim” dari puncak kurva permintaan dengan suatu harga yang tinggi
dengan pertimbangan produknya adalah baru dan pesaingnya sedikit.
2) Penetration pricing
Merupakan penetapan harga produk baru dengan memanfaatkan peluang untuk
mendapatkan pangsa pasar dengan harga yang rendah agar dapat mendominasi
industri.
3) Dynamic pricing
Merupakan penetapan harga di mana harga berubah-ubah berdasarkan permintaan,
segmen pasar, dan ketersediaan produk.
C. Strategi Produk
Strategi produk adalah suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan
yang berkaitan dengan produk yang dipasarkannya dan juga berhubungan pula dengan
hal-hal lain atau atribut lain yang melekat pada produk tersebut. Hanya dengan
kepuasaan konsumen maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan, jadi kepusaan
konsumen haruslah menjadi dasar utama bagi perencanaan strategi produk. Dengan
demikian produsen atau penjual harus menyediakan produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen. Suatu atribut produk dapat membedakan antara satu produk
yang dipasarkan oleh perusahaan yang satu dengan produk yang sama yang
ditawarkan oleh perusahaan lain. Strategi produk yang telah dilaksanakan oleh suatu
perusahaan haruslah selalu dievaluasi apakah atribut-atributnya betul-betul sudah
cocok atau sesuai dengan selera serta keinginan konsumen yang mana akan selalu
mengalami pergeseran serta pekembangan. Strategi produk yang tepat akan
menempatkan perusahaan dalam suatu posisi persaingan yang lebih unggul dari para
pesaingnya yang disebabkan karena strategi produk yang tepat akan menciptakan
kondisi bahwa produk yang dipasarkan itu akan dapat menjual dirinya sendiri. Oleh
karena itu maka strategi produk haruslah dilaksanakan dangan seoptimal mungkin
sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Strategi produk merupakan salah satu keputusan penting dalam ruang lingkup
marketing. Jadi, apa yang ada dan sesuai dalam marketing di serap oleh strategi
produk. Strategi produk terdiri dari beberapa tahapan:
Penetapan Harga
Strategi penetapan harga ditentukan oleh keputusan manajemen
tentang bauran produk, kualitas produk, dan merek produk. Strategi distribusi
juga mempengaruhi pilihan mengenai bagaimana harga akan berhasil di dalam
kombinasi strategi periklanan dengan armada penjualan. Strategi penetapan
harga mempengaruhi keputusan elemen bauran pemasaran lainnya. Karena,
harga itu sendiri merupakan salah satu elemen bauran pemasaran.
Dalam prosesnya strategi penentapan harga berlangsung penentuan
tujuan, analisis situasi, pemilihan strategi, penentuan harga khusus dan
kebijakan. Banyak bisnis menggunakan strategi penetapan harga untuk
mencapai satu atau lebih tujuan. Hal tersebut, ialah untuk mendapatkan posisi
pasar, mencapai kinerja keuangan, penentuan posisi produk, dan
mempengaruhi persaingan. Selain demikian dua kecenderungan pun hadir
dalam penggunaan harga sebagai variabel strategis. Pertama, bisnis merancang
harga secara fleksibel untuk mengatasi perubahan dan ketidakpastian. Kedua,
harga seringkali digunakan sebagai elemen strategis bisnis dan pemasaran
secara aktif.
Pemberian Merek
Kepemilikan citra yang kuat memberikan beberapa keuntungan bagi
suatu bisnis. Citra merek mampu membedakan produk kita dengan produk
pesaing. Keunggulan bersaing pun tercipta dan merek yang dikenal konsumen
mendorong terjadinya pembelian ulang. Sehingga, citra merek yang kuat
adalah penting dalam keberadaannya.
Strategi Distribusi
Customers service adalah suatu strategi produk yang penting meskipun
terkadang dalam kenyataannya sering diabaikan. Customers service melayani
aktifitas-aktifitas permohonan spesifikasi produk, permohonan rincian,
pemrosesan pembelian, penyelidikan status pesanan, dan layanan garansi. Satu
permasalahan inti di dalamnya tidak lain koordinasi berbagai fungsi dimana
atribut-atribut layanan konsumen tergantung pada jenis produk dan permintaan
konsumen tertentu. Terlepas dari masalah tersebut, customers service mampu
meningkatkan nilai produk bagi konsumen.
Manajemen Waktu
Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu
sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan
efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua
makna,yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi
waktu menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan kepada
produktifitas yang berarti rasio output dengan input.
D. Strategi Operasional
Strategi operasi menentukan bagaimana dan dimana produk atau jasa yang
akan diproduksi, tingkat integrasi vertikal dalam proses produksi, penyebaran sumber
daya fisik, dan hubungan dengan pemasok. Hal ini juga harus berurusan dengan
tingkat optimal teknologi perusahaan yang harus digunakan dalam proses operasinya.
E. Strategi Keuangan