Anda di halaman 1dari 19

Nama : Tika Hastika

Nim : 2124190018
Kelas : 2A
Matkul : Ilmu Faal

SISTEM RESPIRASI

 
I. PENGERTIAN RESPIRASI 

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari


pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.

Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :


• Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah
dan udara.
• Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke
sel-sel tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara
dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada
• Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
• Tulang rusuk terangkat ke atas
• Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada
kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut
• Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
• Diafragma datar
• Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada
dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan
tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-
lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput
alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan
dengan besar kecil tekanan udara.

Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan
19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40
milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh
kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc
karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju
paruparu dengan bantuan darah.

Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :


▪ Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
▪ Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
▪ Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
▪ Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.
Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa
bernapas terjadi pelepasan energy.

Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas:


1. Hidung
2. Faring
3. Trakea
4. Bronkus
5. Bronkiouls
6. paru-paru
II. Alat – alat pernapasan pada manusia
1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi
menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu,
terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel
kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai
banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.Di
sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua
lubang yang disebut choanae.
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir
yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
2. Faring (Tenggorokan)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2


saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran
pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. 

Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat


terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. 

Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran


pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas,
dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan
kesehatan. 

Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk
dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga
menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara percakapan.
3. Batang Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher


dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia.
Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.

Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam


rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok
(bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi
menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa
gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).
4. Pangkal Tenggorokan (laring)

Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring
berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang
rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal
laring.

Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih
yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada
laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat
keluar masuknya udara.

Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada
waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada
waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara
yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita
bicara.
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus) 

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang
rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih
besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri
dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi
menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi
tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke
dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung
kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan
udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan
bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.
6. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi
oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot
kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang
terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian
dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura
visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan
tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh
bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak
mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian
ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus
terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian
menjadi duktus alveolaris.Pada dinding duktus alveolaris mangandung
gelembung-gelembung yang disebut alveolus.

Kapasitas Paru-Paru

Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa
disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang
dewasa lebih kurang 500 ml. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan
biasa kira-kira 500 ml.  ketika menarik napas dalam-dalam maka volume udara
yang dapat kita tarik mencapai 1500 ml.  Udara ini dinamakan udara
komplementer. Ketika kita menarik napas sekuat-kuatnya, volume udara yang
dapat diembuskan juga sekitar 1500 ml. Udara ini dinamakan udara
suplementer. Meskipun telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih
ada sisa udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa
ini dinamakan udara residu. Jadi, Kapasitas paru-paru total  = kapasitas vital +
volume residu =4500 ml/wanita dan 5500 ml/pria.

Pertukaran Gas dalam Alveolus

Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara yang kita hirup
pada waktu kita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu saluran
pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam alveolus. Oksigen yang terdapat
dalam alveolus berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke
dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah
menjadi oksihemoglobin. Selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.

Oksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin


kembali menjadi hemoglobin. Karbondioksida yang dihasilkan dari pernapasan
diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada
alveolus Dari alveolus karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan
pada waktu kita mengeluarkan napas.
Dengan demikian dalam alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen masuk
dan karnbondioksida keluar. 
III. Proses Pernafasan

Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi
serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma
berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu,
otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis
otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga
dada berkurang dan udara masuk. Saat mengeluarkan napas, otot diafragma dan
otot-otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan
udara di dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi,  udara mengalir dari
tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.

Jenis Pernapasan berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi


dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut.
Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan.(1)
Pernapasan dada terjadi karena kontraksi otot antar tulang rusuk, sehingga tulang
rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar serta  tekanan udara menurun
(inhalasi).Relaksasi otot antar tulang rusuk, costa menurun, volume kecil, tekanan
membesar (e kshalasi). (2) Pernapasan perut terjadi karena kontraksi /relaksasi otot
diafragma ( datar dan melengkung), volume rongga dada membesar , paru-paru
mengembang tekanan mengecil (inhalasi).Melengkung volume rongga dada
mengecil, paru-paru mengecil, tekanan besar/ekshalasi. 
IV. Organ-Organ Pernafasan Pada Manusia  
1. Hidung 

Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung.
Rongga hidung banyak memiliki kapiler darah, dan selalu lembap dengan
adanya lendir yang dihasilkan oleh mukosa. Didalam hidung udara disaring dari
benda-benda asing yang tidak berupa gas agar tidak masuk ke paru-paru. Selain
itu udara juga disesuaikan suhunya agar sesuai dengan suhu tubuh. 
2. Faring

Faring merupakan ruang dibelakang rongga hidung, yang merupakan jalan


masuknya udara dsri ronggs hidung. Pada ruang tersebut terdapat klep
(epiglotis) yang bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernafasan dan
makanan.
3. Laring

Laring/pangkal batang tenggorokan / kotak suara. Laring terdiri atas tulang


rawan, yaitu jakun, epiglotis, (tulang rawan penutup) dan tulang rawan trikoid
(cincin stempel) yang letaknya paling bawah. Pita suara terletak di dinding
laring bagian dalam.
4. Trakhea 

Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang tersusun atas otot polos
dan tulang rawan yang berbentuk hurup ’C’ pada jarak yang sangat teratur.
Dinding trakea tersusun atas tiga lapisan jaringan epitel yang dapat
menghasilkan lendir yang berguna untuk menangkap dan mengembalikan
benda-benda asing ke hulu saluran pernafasan sebelum masuk ke paru-paru
bersama udara penafasan.
5. Bronkus 

Merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu


menuju ke paru-paru kiri dan yang satunya menuju paru-paru kanan. Dinding
bronkus terdiri atas lapisan jaringan ikat, lapisan jaringan epitel, otot polos dan
cincin tulang rawan. Kedudukan bronkus yang menuju kekiri lebih mendatar
dari pada ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit
6. Bronkiolus

Bronkeolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan


salurannya lebih tipis. Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih
halus.
7. Alveolus 

Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung udara.


Dinding aleolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan dengan
kapiler- kapiler darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya luasnya
daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas. Pada bagian
alveolus inilah terjadi pertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah,
sedangkan perukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara bebas terjadi.
8. Paru-paru 

Paru-paru terletak dalam rongga dada dibatasi oleh otot dada dan tulang rusuk,
pada bagian bawah dibatasi oleh otot dafragma yang kuat. Paru-paru merupakan
himpunana dari bronkeulus, saccus alveolaris dan alveolus. Diantara selaput dan
paru-paru terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk melindungi paru-paru pada
saat mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru-paru
disebabkan karena adanya perubahan tekana rongga dada. 
➢ Paru-paru kanan
o berlobus tiga 
o Bronkus kanan bercabang tiga 
➢ Paru-paru kiri
o berlobus dua 
o Bronkuis kiri bercabang dua 
o Posisinya lebih mendatar 

Dibungkus oleh lapisanpleura yang berfungsi menghindari gesekan saat


bernafas  
V. Mekanisme Pernafasan Manusia. 

Pernafasan pada manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu: 


A. Pernafasan Dada 

Pada pernafasan dada otot yang erperan penting adalah otot antar tulang rusuk.
Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar
yang berperan dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam
yang berfungsi menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula.
Bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan
terangkatsehingga volume dada bertanbah besar. Bertambah besarnya akan
menybabkan tekanan dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan rongga
dada luar. Karena tekanan uada kecil pada rongga dada menyebabkan aliran
udara mengalir dari luar tubuh dan masuk ke dalam tubuh, proses ini disebut
proses ’inspirasi’ 

Sedangkan pada proses espirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam,
tulang rusuk kembali ke posisi semuladan menyebabkan tekanan udara didalam
tubuh meningkat. Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam rongga dada,
dan aliran udara terdorong ke luar tubuh, proses ini disebut ’espirasi’. 
B. Pernafasan Perut 

Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot
dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan
mendatar. Hal itu menyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga
tekanan udaranya semakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan
mengembangnya paru-paru, sehingga udara mengalir masuk ke paru-
paru(inspirasi). 

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam
keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan
saraf otonom. 

Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan


atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. 

Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam
alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah
pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.

Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan


udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar
rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan
dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan
udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan
dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
VI. Volume Udara Pernafasan

Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc.
Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.

Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses


bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat
digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara
sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan
seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum.

Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan
menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume
udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara
yang keluar masuk pare-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa,
inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan
(expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc). Lihat skema
udara pernapasan berikut ini.
VII. Skema Udara Pernapasan

    Udara cadangan    
inspirasi1500

    Udara pernapasan biasa    


500

kapasitas total Ü   Udara cadangan ekspirasi   Þ kapasitas


1500 vital
    Udara sisa (residu)    
1000

Dengan demikian, udara yang digunakan dalam proses pernapasan memiliki


volume antara 500 cc hingga sekitar 3500 cc. 

Dari 500 cc udara inspirasi/ekspirasi biasa, hanya sekitar 350 cc udara yang
mencapai alveolus, sedangkan sisanya mengisi saluran pernapasan. 

Volume udara pernapasan dapat diukur dengan suatu alat yang disebut
spirometer.

Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa


faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas,
serta kondisi kesehatan.

 
VIII. Gas-gas dalam Udara Pernapasan 

Persentase gas utama pernapasan dalam udara yang keluar masuk paru-paru :

Gas  Udara luar sebelum masuk Udara di Udara yang


paru-paru (%)  alveoli (%) keluar dari paru-
paru (%)

Nitrogen (N2) 79,01 80,7 79,6

Oksigen (O2) 20,95 13,8 16,4


Karbon dioksida 0,04 5,5 4,0
(CO2)

Pertukaran udara berlangsung di dalam avelous dan pembuluh darah yang


mengelilinginya. Gas oksigen dan karbon dioksida akan berdifusi melalui sel-sel
yang menyusun dinding avelous dan kapiler darah. Udara aveolus mengandung
zat oksigen yang lebih tinggi dan karbon dioksida lebih rendah dari pada gas di
dalam darah pembuluh kapiler. Oleh karena itu molekul cenderung berpindah dari
konsentrasi yang lebih tinggi ke rendah, maka oksigen berdifusi dari udara
aveolus ke dalam darah, dan karbon dioksida akan berdifusi dari pembuluh darah
ke avelous. Pengangkutan CO₂ oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 cara
yaitu : (1) Karbondioksida larut dalam plasma dan membentuk asam karbonat
dengan enzim anhydrase. (2) Karbondioksida terikat pada hemoglobin dalam
bentuk karbomino hemoglobin (3) Karbondioksida terikat dalam gugus ion
bikarbonat (HCO₂) melalui proses berantai pertukaran klorida.
IX. Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam Pernafasan

Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada


kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran
tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan. 

Pekerja-pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen


dibanding pekerja ringan. Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh
lebih besar dengan sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak. Selanjutnya,
seseorang yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak daging akan
membutuhkan lebih banyak oksigen daripada seorang vegetarian. 

Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari


(24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus
dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu
saat konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena sebab lain,
misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang.

Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang
menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna
darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. 

Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun
oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin  yang
berupa protein.

Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihat-kan


menurut persamaan reaksi bolak-balik berikut ini : 

Hb4 + O2 4 Hb O2oksihemoglobin) berwarna merah jernih 

Reaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2),
perbedaan kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara. Proses difusi oksigen
ke dalam arteri demikian juga difusi CO2 dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O2
dalam udara inspirasi.

Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760 mm Hg,


sedangkan tekanan O2 di lingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan oksigen di
lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan oksigen dalam alveolus paru-paru dan
arteri yang hanya 104 mm Hg. Oleh karena itu oksigen dapat masuk ke paru-paru
secara difusi.

Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekanan O2 nya
104 mm; menuju ke jantung. Dari jantung O2 mengalir lewat arteri sistemik yang
tekanan O2 nya 104 mm hg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 - 40
mm hg. Di jaringan, O2 ini akan dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir
lewat vena sistemik ke jantung. Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mm hg, lebih
tinggi dibandingkan vena sistemik yang hanya 45 mm Hg. Dari jantung, CO2
mengalir lewat arteri pulmonalis yang tekanan O2 nya sama yaitu 45 mm hg. Dari
arteri pulmonalis CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas. 

Berapa minimal darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen


pada jaringan? Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm Hg dapat
mengangkut 19 cc oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mm Hg maka hanya
ada sekitar 12 cc oksigen yang bertahan dalam darah vena. Dengan demikian
kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3 darah. 

Pengangkutan sekitar 200 mm3 C02 keluar tubuh umumnya berlangsung menurut
reaksi kimia berikut:
1. 02 + H20 Þ (karbonat anhidrase) H2CO3

Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga mempengaruhi
pH darah menjadi 4,5 karena terbentuknya asam karbonat.

Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 Cara yakni


sebagai berikut.

Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan
enzim anhidrase (7% dari seluruh C
2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino
hemoglobin (23% dari seluruh CO2).
3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses
berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2). Reaksinya adalah sebagai
berikut.

CO2 + H2O Þ H2CO3 Þ H+ + HCO-3

Gangguan terhadap pengangkutan CO2 dapat mengakibatkan munculnya gejala


asidosis karena turunnya kadar basa dalam darah. Hal tersebut dapat disebabkan
karena keadaan Pneumoni. Sebaliknya apabila terjadi akumulasi garam basa
dalam darah maka muncul gejala alkalosis. 
X. Energi Dan Pernafasan

Energi yang dihasilkan oleh proses pernapasan akan digunakan untuk


membentuk molekul berenergi, yaitu ATP (Adenosin Tri Phospate).
Selanjutnya,molekul ATP akan disimpan dalam sel dan merupakan sumber energy
utama untuk aktivitas tubuh. ATP berasal dari perombakan senyawa organik
seperti karbohidrat, protein dan lemak. Gula (glukosa) dari pemecahan karbohidrat
dalam tubuh diubah terlebih dahulu menjadi senyawa fosfat yang dikatalisis oleh
bantuan enzim glukokinase. Selanjutnya senyawa fosfat diubah menjadi asam
piruvat dan akhirnya dibebaskan dalam bentuk H₂O dan CO₂ sebagai hasil
samping oksidasi tersebut. Proses respirasi sel dari bahan glukosa secara garis
besar, meliputi tiga tahapan, yaitu proses glikosis, siklus Krebs, dan transfer
elektron.

Pada pekerja berat atau para atlit yang beraktivitas tinggi, pembentukan
energy dapat dilakukan secara anaerobic. Hal ini disebabkan bila tubuh
kekurangan suplai oksigen maka akan terjadi proses perombakan asam piruvat
menjadi asam laktat yang akan membentuk 2 mol ATP.
XI. Frekuensi Pernafasan
Jumlah udara yang keluar masuk ke paru-paru setiap kali bernapas disebut
sebagai frekuensi pernapasan. Pada umumnya,frekuensi pernapasan manusia setiap
menitnya sebanyak 15-18 kali. Cepat atau lambatnya frekuensi pernapasan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
• Usia. Semakin bertambahnya usia seseorang akan semakin rendah frekuensi
pernapasannya.Hal ini berhubungan dengan energy yang dibutuhkan.
• Jenis kelamin. Pada umumnya pria memiliki frekuensi pernapasan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan wanita.Kebutuhan akan oksigen serta produksi
karbondioksida pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita.
• Suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka aka semakin cepat
frekuensi pernapasannya, hal ini  berhubungan dengan penigkatan proses
metabolism yang terjadi dalam tubuh.
• Posisi atau kedudukan tubuh. Frekuensi pernapasan ketika sedang duduk
akan berbeda dibandingkan dengan ketika sedang berjongkok atatu berdiri.Hal
ini berhubungan erat dengan energy yang dibutuhkan oleh organ tubuh sebagai
tumpuan berat tubuh.
• Aktivitas. Seseorang yang aktivitas fisiknya tingi seperti olahragawan akan
membutuhkan lebih banyak energi daripada orang yang diamatau santai, oleh
karena itu, frekuensi pernapasan orang tersebut juga lebih tinggi. Gerakan dan
frekuensi pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang terdapat di otak. Selain
itu, frekuensi pernapasan distimulus oleh konsentrasi karbondioksida (CO₂)
dalam darah. 

Anda mungkin juga menyukai