Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Penyuluh : Fony Wardani

Topik : Makanan Bergizi untuk Pencegahan Anak Kurang Gizi (Kurus)

Sasaran : Ibu hamil, ibu bayi dan ibu balita

Hari/Tanggal : Rabu, 06 Maret 2019

Waktu : 09.30 s/d 09.55 WITA

Tempat : Posyandu Anggrek

A. Latar Belakang
Hasil yang kami perolah dari data hasil pelaksanaan program gizi tahun 2018
di Kelurahan Kuripan Kecamatan Banjarmasin Timur bahwa ada 17 balita yang
masih berada di garis kuning. Hal ini menyebabkan kami untuk melakukan
penyuluhan di salah satu Posyandu yang ada di Kelurahan Kuripan tentang gizi
yang harus diberikan pada usia balita.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mengikuti penyuluhan selama 25 menit, diharapkan ibu
mampu mengetahui makanan bergizi untuk pencegahan anak kurang gizi
(kurus).
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah selesai mengikuti penyuluhan selama 25 menit, ibu diharapkan
mampu :
1) Menjelaskan pengertian gizi
2) Menjelaskan pengertian kurang gizi
3) Menjelaskan akibat kurang gizi
4) Menjelaskan beberapa tindakan pencegahan kurang gizi
5) Menjelaskan makanan bergizi
6) Menjelaskan syarat-syarat makanan bergizi
7) Menjelaskan sumber gizi
8) Menjelaskan pola makanan yang bergizi

C. Sasaran dan Target


1. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai makanan
bergizi untuk pencegahan anak kurang gizi (kurus) ini adalah ibu hamil, ibu
bayi dan ibu balita.
2. Target
Target dalam kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai makanan
bergizi untuk pencegahan anak kurang gizi (kurus) ini adalah ibu hamil, ibu
bayi dan ibu balita.

D. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan materi kegiatan
penyuluhan kesehatan mengenai Makanan Bergizi untuk Pencegahan Anak
Kurang Gizi (Kurus) ini yaitu ceramah dan diskusi (tanya jawab).
2. Waktu dan Tempat
Acara kegiatan penyuluhan kesehatan Makanan Bergizi untuk
Pencegahan Anak Kurang Gizi (Kurus) diselenggarakan pada hari Sabtu
tanggal 9 Maret 2019 pukul 09.00 s/d 10.00 WITA di Posyandu Melati V.
3. Setting Tempat
a. Posisi pemateri penyuluhan berhadapan dengan peserta
b. Pemandu diskusi dan pembawa acara berada di samping pemateri
4. Media
Leaflet Makanan Bergizi untuk Pencegahan Anak Kurang Gizi (Kurus)
5. Kegiatan yang akan Dilakukan

No. Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu

1. Pembukaan a. Salam Pembuka a. Menjawab 5 Menit


b. Perkenalan Salam
c. Menyampaikan b. Perkenalan
tentang Tujuan Pokok c. Mendengarkan
Meteri dan Menyimak
2. Pelaksanaan a. Menjelaskan Mendengarkan dan 15 Menit
pengertian gizi Menyimak
b. Menjelaskan
pengertian kurang
gizi
c. Menjelaskan akibat
kurang gizi
d. Menjelaskan
beberapa tindakan
pencegahan kurang
gizi
e. Menjelaskan
makanan bergizi
f. Menjelaskan syarat-
syarat makanan
bergizi
g. Menjelaskan sumber
gizi
h. Menjelaskan pola
makanan yang
bergizi
3. Evaluasi dan a. Menanyakan a. Menjawab 5 Menit
Penutup Kembali Kepada pertanyaan
Peserta penyuluhan b. Memperhatikan
tentang meteri c. Menjawab
penyuluhan Salam
b. Menyimpulkan
Materi yang di
sampaikan
c. Permohonan maaf
jika terdapat
kesalahan
d. Mengakhiri Kegiatan
dengan mengucapkan
Salam

6. Kriteria Evaluasi
a. Persiapan (Struktur)
1) Melakukan konsultasi kepada pembimbing mengenai kegiatan
penyuluhan yaitu Makanan Bergizi untuk Pencegahan Anak Kurang
Gizi (Kurus).
2) Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk penyuluhan
kesehatan dan siap digunakan maksimal sehari sebelum pelaksanaan.
b. Proses
Kegiatan penyuluhan berjalan lancar, audien kooperatif selama
mengikuti penyuluhan serta mampu secara aktif terlibat dalam kegiatan
tanya jawab.
c. Hasil
Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali tentang :
1) Pengertian gizi
2) Pengertian kurang gizi
3) Akibat kurang gizi
4) Beberapa tindakan pencegahan kurang gizi
5) Makanan bergizi
6) Syarat-syarat makanan bergizi
7) Sumber gizi
8) Pola makanan yang bergizi

MATERI

1. Pengertian Gizi
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan
manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini
mungkin yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil.
Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi adalah suatu
zat yang berguna untuk dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan
perkembangan.

2. Pengertian Kurang Gizi


Kurang gizi merupakan dampak dari tidak terpenuhinya kebutuhan gizi
anak yang berlangsung lama, bahkan dapat dimulai semenjak bayi masih dalam
kandungan. Oleh karena itu, pemenuhan gizi ibu hamil sampai anak berusia 2
tahun harus menjadi perhatian utama karena ini merupakan masa yang dapat
menentukan kehidupan anak selanjutnya.
Kurangnya nafsu makan, kurangnya ketersediaan makanan, dan
gangguan pada proses pencernaan dapat menjadi penyebab kurang gizi. Kurang
gizi juga dapat diperparah oleh seringnya anak menderita penyakit infeksi.
Kurang gizi ini dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan (termasuk perkembangan otak) anak, yang nantinya dapat
berdampak pada kehidupan anak selanjutnya. Biasanya anak kurang gizi
mempunyai berat badan kurang (gizi kurang), sangat kurus, pendek, serta
kekurangan vitamin dan mineral.

3. Akibat Kurang Gizi

Anak yang kurang gizi dapat dilihat dari tanda-tandanya, sebagai berikut:
a. Mengalami kegagalan dalam pertumbuhannya.
Kegagalan pertumbuhan ini dapat dilihat dari berat badan, tinggi badan,
atau keduanya yang tidak sesuai dengan umurnya. Sehingga, biasanya anak
kurang gizi mempunyai tubuh yang kurus, atau pendek, atau kurus-pendek.
b. Anak sangat mudah untuk marah, terlihat lesu, dan dapat menangis
berlebihan. Anak juga mengalami kecemasan dan kurang perhatian terhadap
lingkungan sekitar. Kulit dan rambut anak kering, bahkan rambut anak
rontok.
c. Kehilangan kekuatan ototnya.
Jika anak mengalami kekurangan energi protein (KEP), maka tanda-tanda
yang ditunjukkan anak bisa lebih buruk lagi. Terdapat dua jenis kekurangan
energi protein, yaitu marasmus dan kwashiorkor.
Pada marasmus, anak akan menunjukkan tanda seperti penurunan berat
badan yang sangat jelas (berat badan anak sangat rendah kurang dari 60% dari
berat badan anak seusianya), terjadi pengecilan otot pada anak, kulit kering dan
hanya terdapat sedikit atau bahkan tidak ada lemak di bawah kulit, dan rambut
anak tipis dan mudah rontok.Sedangkan kwashiorkor dapat menunjukkan tanda-
tanda, seperti rambut berubah warna menjadi kemerahan atau pirang, kulit kering
dan kusam, tidak atau kurang nafsu makan, perut buncit, serta kaki bengkak.
Tanda-tanda ini muncul karena anak mengalami kekurangan zat gizi penting.

4. Tindakan Pencegahan Kurang Gizi


a. Makanan diberikan secara bertahap sedikit-sedikit tapi sering.
b. Makanan mudah dicerna dan bervariasi.
c. ASI tetap diberikan, apabila anak belum mencapai umur 2 tahun.
d. Meningkatkan kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anak-
anaknya.
e. Pemerintah ataupun para wiraswasta menciptakan lapangan pekerjaan baru
untuk perbaikan taraf hidup masyarakat
5. Makanan Bergizi
Makanan bergizi adalah makanan yang memiliki jumlah kandungan
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin yang cukup untuk tubuh. Sedangkan
makanan berkecukupan adalah makanan yang sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan usia dan kondisi tubuh.

6. Syarat-Syarat Makanan Bergizi


a. Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur
b. Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan
makanan yang tersedia setempat, kebiasaan makan dan selera terhadap
makan
c. Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi
keadaan anak
d. Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan

7. Sumber Gizi
a. Makanan pokok yaitu nasi, ubi jalar, roti, sagu, jagung, kentang, ubi kayu
b. Lauk pauk hewani yaitu ikan, telur, ayam, daging
c. Lauk pauk nabati yaitu kacang-kacangan, tempe, tahu
d. Sayur-sayuran yaitu bayem, wortel, kol, brokoli
e. Buah-buahan yaitu pisang, apel, jeruk, papaya
f. Minyak, gula, garam seperlunya

8. Pola Makanan yang Bergizi


a. Energi yaitu harus sesuai dengan kebutuhan tubuh
b. Protein yaitu harus memberi suatu tingkat kecukupan akan protein, untuk
perbaikan jaringan, pemeliharaan jaringan, pertahanan tubuh, pertumbuhan.
c. Lemak yaitu harus mengandung cukup lemak untuk memberikan asam
lemak esensiel dan vitamin A,D,E,K
d. Vitamin dan mineral dalam jumlah yang adekuat
DAFTAR PUSTAKA

Madi, Kus. 2008. Kurang gizi di Indonesia.


Smith, Tony. 2001. Kurang gizi pada anak. Harian Pelita.

Smith, Tony. 2004. Rencana aksi nasional pencegahan dan penanggulangan gizi
buruk 2005-2009.

Smith, Tony. 2007. Diit gizi kurang dan lebih.

Anda mungkin juga menyukai