Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 3

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


KELAS B

DISUSUN OLEH :

SAINAL ABIDIN F22118167


MARIA DALETHA F22118124

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
MENARA PINISI UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR

Menara Phinisi

Spesifikasi

Nama : Menara Phinisi Universitas Negeri Makasar


Lokasi : Makasar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Fungsi : Gedung Pusat Pelayanan Akademik (GPPA)
Tahun : 2014
Principal Architect : Yu Sing (Pemenang Sayembara GPPA UNM)
Project Architect : Genesis
Tim Desain : Benyamin Narkan, Eguh Murthi Pramono, Iwan Gunawan
Gambaran Umum

Overview
GPPA UNM atau yang terkenal dengan nama Menara Phinisi UNM merupakan gedung tinggi
pertama di Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid, yang merupakan ekspresi
futuristik dari aplikasi kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangunan hasil sayembara
ini sebagai perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan aplikasi teknologi yang
ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Kekayaan makna tersebut akan meningkatkan nilai
arsitektur GPPA UNM menjadi lebih dari sekedar sosok estetis, tetapi juga memiliki keagungan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Lokasi

Lokasi Menara Phinisi


Menara Phinisi ini terletak di Kampus Universitas Negeri (UNM) Gunung Sari, Makassar, Jl
Andi Pangerang Pettarani. Gedung ini lokasinya tak jauh dari Hotel Grand Clarion. UNM sendiri
adalah kampus keguruan negeri terbesar di Makassar bahkan Indonesia Timur. Pada malam hari
akan ada 12 kerlap kerlip warna gedung yang bersinar bergantian di fasad gedung. 12 warna itu
mewakili 12 fakultas yang ada di UNM.

Arsitektur

Layout Menara Phinisi


Konstruksi

 Struktur dan material


Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan kedalaman
yang bervariasi antara 12 – 15 meter, dengan diameter 50 cm. GPPA UNM terdiri
17 lantai yang setiap lantainya dibuat dari material beton dengan finishing
keramik dan tegel. Keramik digunakan pada bagian – bagian sirkulasi yang
mudah terkena air agar tidak licin, sedangkan tegel digunakan pada bagian yang
tidak mudah terkena air. Tebal plat pada setiap lantai yaitu 12 cm. Salah satu
struktur GPPA UNM yang paling menarik adalah dindingnya. Secara
konvensional, struktur dinding dibuat dari pasangan bata, atau batako. Namun
pada bagian -bagian tertentu, terutama pada finishingnya, menggunakan struktur
dinding baja ringan. Selain itu, bangunan ini tidak menggunakan shear wall tetapi
menggunakan core wall. Selain itu, kaca dengan ketebalan ± 5 mm digunakan
sebagai material pelengkap dinding dan jendela bangunan GPPA UNM. Untuk
material penutup dinding, pada bagian luar menggunakan bahan Alumunium
Composite Panel ( ACP ) sedangkan bagian dalamnya menggunakan marmer.
GPPA UNM menggunakan system grid 4 x 4 dalam penentuan kolom bangunan.
Diameter kolom bangunan berbeda – beda, dari lantai 1 ke lantai 11 diameter
kolomnya 100 cm, dari lantai 11 ke 13 diameter kolomnya 80 cm dan dari lantai
13 ke 17 diameternya 50 cm Balok lantai pada bangunan berfungsi manahan
beban lantai. Ada dua jenis balok lantai yaitu balok induk dan balok anak.
Struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan beban-beban
dari atap. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap.
Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan penutup. Penopang rangka atap
adalah balok kayu / baja yang disusun membentuk segitiga,disebut dengan istilah
kuda-kuda. Rangka atap dan penopang rangka atap yang digunakan pada GPPA
UNM adalah baja. Sedangkan penutup atapnya menggunakan seng yang dilapisi
alumunium.

 Utilitas

Tepat di tengah sumbu axis bagian belakang bangunan menara, terdapat void kosong
berbentuk elips yang memotong bangunan podium. Di bagian paling bawah void
berfungsi sebagai kolam air mancur yang dengan di kelilingi ramp. Void kosong di
bagian tengah merupakan metafora dari lingkaran berwarna terang di pusat logo
UNM, yang dijelaskan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau
kesenian. Di puncaknya terdapat exhaust turbine untuk mengalirkan uap kolam
sebagai elemen pendinginan suhu bangunan, merupakan yang metafora 3 layar
segitiga yang menghadap ke arah void.

Bangunan podium juga merupakan metafora dari unsur tanah dan air. Dinding
bangunan podium berupa kaca reflektor sinar matahari yang berwarna kecoklatan
seperti warna tanah, dengan sirip-sirip penahan matahari yang terbuat dari stainless
steel yang memantulkan cahaya seperti air. Sirip-sirip ini juga didesain sebagai
bagian dari façade bangunan dengan pola ombak.

Bangunan menara memiliki denah berbentuk trapesium simetris, dengan façade


pada kedua sisi miringnya pada sisi utara dan selatan menggunakan sistem
struktur HIPERBOLIC PARABOLOID. Untuk membentuk suatu expresi yang
dinamis, maka Fasad menara dibuat merotasi secara ritmik. Dengan menggunakan
sistem hiperbolic paraboloid tersebut, fasad menara merupakan metafora dari
layar utama perahu pinisi. Kanopi-kanopi horisontal pada façade sisi Utara dan
Selatan ini dapat juga berfungsi sebagai photovoltaic untuk mengkonversikan
energi matahari menjadi energi listrik. Pada fasad sisi Barat dan Timur menara
terdapat dinding ornamen 3 dimensi yang terbentuk dari rangkaian bidang-bidang
segitiga, sebagai penahan matahari. Bentuk bangunan menara menjadi semakin
atraktif karena memiliki bentuk visual yang berlainan bila dilihat dari sudut
pandang yang berbeda. Pada puncak menara terdapat rangkaian pipa yang
berirama yang dapat difungsikan juga sebagai menara telekomunikasi. Bangunan
menara juga merupakan metafora dari unsur angin dan api. Fasad layar mewakili
unsur angin, sedangkan puncak menara merupakan penyederhanaan dari bentuk
lidah api.

Kesimpulan

Bangunan ini merupakan contoh perpaduan arsitektur lokal nusantara yang penuh filosofi dengan
arsitektur modern masa kini yang penuh dengan kecanggihan teknologi. Bangunan ini menjadi
contoh pelestarian arsitektur nusantara di masa kini yang sudah sepantasnya ditiru oleh praktisi
arsitektur di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai