Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Muhammad Ari Susanto

NIM : 202011431

KELAS : Manajemen 1G

Manajemen Dalam Bisnis

Manajemen bisnis merupakan kegiatan merencanakan, mengerjakan, dan mengawasi suatu


bisnis atau usaha. Tujuan dari aktivitas tersebut adalah agar tujuan usaha bisa tercapai.
Manajemen bisnis juga bisa diartikan segala usaha yang dilakukan sesuai dengan rencana semata
untuk mencapai target penjualan, artinya tanpa adanya proses manajemen tidak mungkin
keuntungan penjualan bisa didapatkan.

Fungsi Manajemen Bisnis

Manajemen bisnis adalah aspek yang memiliki beberapa fungsi dalam perusahaan. Jika
salah satu fungsi terganggu, maka akan mempengaruhi aspek lain dan mengganggu proses bisnis
perusahaan. Fungsi bisnis antara lain sebagai berikut:

1. Perencanaan
Membangun sebuah bisnis yang berkesinambungan membutuhkan perencanaan yang
matang seperti rencana bagaimana melakukan produksi, pemasaran produk, promosi,
pembukuan keuangan, mengatur persediaan, dan sebagainya. Seluruh perencanaan harus
didokumentasikan berikut bukti – bukti validnya dengan lengkap agar dapat dijadikan
panduan untuk menjalankan bisnis di periode yang akan datang. Jika perusahaan sudah
melakukan kekeliruan perencanaan di awal fase pembentukan, maka langkah berikutnya
cenderung berantakan dan tidak teratur. Dikarenakan perencanaan menjadi fungsi paling
penting untuk perusahaan yang baru saja meniti dan membangun bisnis.
2. Pengelompokkan
Tiap – tiap individu dikelompokkan berdasarkan kemampuan dan keunggulan di
bidang masing - masing. Hasil dari pengelompokkan adalah tim atau divisi, contohnya
adalah: divisi pemasaran, divisi IT, division Humas Resource, dan lainnya. Hal ini
dimaksudkan untuk menciptakan keterarturan proses kerja. Individu dengan kemampuan
spesifik yang berbeda akan berantakan kinerjanya jika bergabung dengan kelompok lain
dengan kemampuan spesifik yang berbeda.
3. Staffing
Penempatan sumber daya harus disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing
divisi, sehingga penggunaan sumber daya lebih tepat dan tidak mubazir. Staffing
berhubungan erat dengan kondisi keuangan perusahaan. Ketika pengalokasian sumber
daya tidak tepat, maka ada kemungkinan sumber daya dalam suatu divisi tersebut
kekurangan dana yang akan mengganggu perusahaan. Maka perlu dilakukan manajemen
bisnis secepatnya. Supaya tidak terjadi pengaturan fungsi penggunaan sumber daya yang
baik.
4. Pengarahan
Pimpinan perusahaan bertanggung jawab untuk mengarahkan dan memberi semangat
positif bagi timnya agar dapat bekerja sesuai tujuan dan perencanaan. Pengarahan
berkaitan dengan kepatuhan terhadap alur kerja. Perusahaan akan menjalankan proses
bisnis dengan lancer jika seluruh tim patuh dengan alur kerja yang direncanakan. Atas
dasar tersebut, pimpinan perusahaan harus mengarahkan perusahaannya dengan baik dan
benar.
5. Pengawasan
Pengawasan berguna untuk observasi apakah kinerja yang dilakukan pekerja sudah
sesuai atau tidak. Dengan adanya pengawasan poin – poin penting yang akan dijadikan
evaluasi harus dicatat. Hasil dari pengawasan dirangkum dan dijadikan bahan evaluasi
kesulitan yang dihadapi selama kinerja berlangsung. Pengawasan tidak harus dilakukan
oleh pimpinan tetapi paling tidak oleh ketua kelompok. Karena mereka yang lebih tahu
apa yang terjadi di kelompoknya. Pimpinan tinggal meminta laporan
pertanggungjawaban perketua kelompok saat evaluasi. Dari laporan itulah pihak
pimpinan bisa menentukan kebijakan untuk bisnis periode selanjutnya.

Pengertian Manajer

Manajer adalah orang yang mempunyai pengalaman, pengetahuan, serta ketrampilan yang
diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur dan
mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Manajer mempunyai beberapa
fungsi atau tugas sebagai berikut:

 Memimpin organisasi
 Mengatur dan mengendalikan organisasi
 Mengembangkan organisasi
 Mengatasi berbagai masalah yang dihadapi organisasi
 Mengawasi dan mengendalikan organisasi
 Menumbuhkan kepercayaan
 Meningkatkan rasa tanggung jawab
 Mengevaluasi kegiatan organisasi
 Menggali dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki perusahaan

Tingkatan Manajer

Manajer seringkali dikelompokkan ke dalam beberapa macam atau kategori, diantaranya yaitu:

1. Manajemen lini pertama


Manajemen lini pertama adalah suatu tingkatan paling rendah, sering dikenal dengan
manajer operasional. Tugasnya seperti memimpin serta mengawasi pegawai non-
manajerial yang terlibat didalam proses produksi. Manajer lini pertama sering disebut
supervisor, manajer area, manajer shift, manajer department, manajer kantor / mandor.
2. Manajer tingkat menengah
Manajer tingkat menengah berada diantara manajer lini pertama dan manajer puncak,
tugasnya yaitu sebagai penghubung antar keduanya. Jabatan yang termasuk kedalam
manajer tingkah menengah yaitu manajer proyek, manajer pabrik, dan manajer divisi /
kepala bagian.
3. Manajer puncak
Tugas dari manajer puncak yaitu merencanakan kegiatan / aktivitas maupun strategi
perusahaan dan mengarahkan jalannya perusahaan. Manajer puncak dikenal dengan
sebutan Exrcutive officer, contoh dari manajer puncak yaitu Chief Executive Officer
(CEO), Chief Financial Officer (CFO), Chief Information Officer (CIO).
Peran Manajer

1. Peran antara pribadi


Peran yang berhubungan dengan orang dan kewajiban lain yang memiliki sifat
seremonial dan simbolis. Peran ini mencakup juga peran sebagai figure untuk
bawahannya, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional
Peran manajer untuk dapat memantau serta menyebar informasi, serta berperan
sebagai juru bicara
3. Peran dalam pengambilan keputusan
Peran manajer untuk dapat seorang wirausahawan, menyelesaikan masalah,
membagi sumber daya, serta berunding. Secara garis besar kegiatan yang dijalankan oleh
manajer adalah melakukan interaksi dengan orang lain.

Keterampilan Manajemen

1. Keterampilan konseptual
Kemampuan manajer untuk melihat keseluruhan organisasi sebagai suatu entitas
yang lengkap. Keterampilan ini meliputi pemahaman tentang kerjasama setiap unit kerja
dalam organisasi serta pemahaman tentang ketergantungan 1 unit kerja dengan unit kerja
lainnya, perubahan pada suatu unit kerja akan mempengaruhi unit kerja / bagian lainnya.
Keterampilan ini meliputi pemahaman tentang hubungan antar institusi, industry,
masyarakat, serta pengaruh factor politik, sosial, dan kondisi ekonomi suatu Negara.
Keterampilan konseptual ini sangat penting bagi manajer tingkat tinggi, keterampilan ini
sering disebut keterampilan analisis ataupun perceptual.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain
Kemampuan manajer untuk berinteraksi secara efektif dengan anggota organisasinya
untuk membangun pemahaman dan usaha kooperatif dalam tim yang dipimpin.
Keterampilan ini memungkinkan manajer untuk menjadi pemimpin dan memotivasi
karyawannya untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik, serta memanfaatkan potensi
karyawannya secara efektif. Komunikasi yang baik dan efektif akan memberikan dampak
positif terhadap karir manajer dan pencapaian tujuan organisasi. Keterampilan ini penting
bagi semua tingkatan manajemen, sering disebut juga keterampilan interpersonal / human
skill.
3. Keterampilan teknis
Kemampuan / pengetahuan untuk menggunakan teknik tertentu dalam menjalankan
tugas. Keterampilan teknik ini sangat penting bagi manajemen tingkat pertama.

Power / kekuasaan yang dimiliki pemimpin

Power adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk bersedia melakukan sesuatu
yang diinginkannya. Kemampuan mempengaruhi orang lain merupakan inti penting dari
kepemimpinan. Kekuasaan seseorang dalam suatu perusahaan tergantung posisi yang
ditempatinya. Penggunaan kekuasaan yang efektif akan meningkatkan motivasi bawahannya
sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Kekuasaan dalam organisasi antara
lain sebagai berikut:

1. Kekuasaan balas jasa (reward power)


Untuk mempengaruhi seseorang agar bersedia melakukan sesuatu sesuai
keinginannya. Balas jasa bisa berupa gaji, upah, bonus, promosi, pujian, pengakuan, dan
penempatan tugas yang lebih menarik.
2. Kekuasaan paksaan (coercive power)
Penggunaan hukuman / ancaman untuk mempengaruhi seseorang agar bersedia
melakukan sesuatu sesuai keinginannya. Contoh hukuman yang diberikan jika tidak
mematuhi perintah antara lain pemberian surat peringatan, penurunan gaji, penurunan
jabatan, bahkan PHK.
3. Kekuasaan rujukan (referent power)
Kekuasaan yang diperoleh atas dasar kekaguman, keteladanan, kharisma, dan
kepribadian dari seorang pemimpin. Contohnya Arsan yang memimpin jutaan orang
karena kepribadian dan karismatiknya.
4. Kekuasaan sah (legitimate power)
Kekuasaan yang berasal dari posisi resmi yang dijabat seseorang, baik itu didalam
organisasi, birokrasi ataupun pemerintahan. Kekuasaan sah adalah kekuasaan yang
diperoleh dari konsekuensi hirarki dalam organisasi. Seseorang yang menduduki posisi
tertentu dalam organisasi memiliki hak dan wewenang untuk memberikan perintah dan
instruksi kepada bawahan.
5. Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan ini muncul karena adanya keahlian yang dimiliki seseorang. Seseorang
yang memiliki keahlian tertentu memiliki kekuasaan ahli dalam organisasi meskipun
orang tersebut bukan manajer / pemimpin. Individu yang memiliki keahlian tersebut
biasanya dipercaya oleh manajer untuk membimbing karyawan lainnya dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai