Anda di halaman 1dari 3

Nama : Intania Putri Dwilia Gumilar

NPM : 180210200025

Tugas : Resume materi Pertemuan ke-5 dan ke-6

Pertemuan ke-5

Para ahli ushul menta’tarifkan hukum dengan “Perintah/firman Allah SWT yang
berhubungan dengan perbuatan mukallaf, baik berupa tuntutan (perintah dan larangan), atau
pilihan (kebolehan) atau wadh’I (menjadikan sesuatu sebagai sebab, syarat dan penghalang
bagi sesuatu hukum).” Dari pentafsiran tersebut menunjukan, bahwa yang menetapkan hukum
itu adalah Allah Swt. Hanya Allah hakim yang maha tinggi dan maha kuasa.

Hukum islam Mataqashid al-Syari’ah (Tujuan ditetapkan hukum islam)

 Untuk kemaslahatan umat manusia

Untuk mewujudkan kemaslahatan di dunia dan di akhirat, ada lima unsur pokok yang harus
dipelihara dan diwujudkan (al-kulliyyat al-khamsah), yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan
harta.

Sumber Hukum Islam

Al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
kedudukannya sebagai sumber hukum bagi semua hukum Islam (Q.S 4: 59).

Hadits menurut para ahli, hadits identic dengan sunah, yaitu segala perkataan, perbuatan, takrir
(ketetapan), sifat, keadaan, tabiat atau watak, dan sirah (perjalanan hidup) Nabi Muhammad
SAW dan Sumber hukum Islam ke dua (Q.S 59:7).

Ijma kesepakatan ulama mujtahid pada suatu masa setelah rasulullah atas sebuah perkara dalam
agama. Ijma yang syar’i: Ijma sahabat, ahlul Madinah, ulama mujtahidin.
Pertemuan ke-6

Menghadirkan Karakteristik Masyarakat Islami Di tengah Keragaman


masyarakat Modern

POTRET MASYARAKAT GLOBAL DI ERA MILENIAL

IP-TEK dan Teknologi Informasi telah berhasil memberikan berbagai kemudahan dan
mengubah tatanan dunia. Dengan kehebatan iptek, dunia seolah ada dalam genggaman manusia.
Manusia tidak perlu lagi tumpuan lain kecuali akalnya. Inilah ciri dari peradaban modern.

Sikap Umat Islam Terhadap Globalisasi

1. Menelan mentah-mentah semua hasil ramuan media informasi internasional yang


dijejalkan kepada mereka, menerimanya dengan dalih untuk kemajuan.
2. Bersikap pasif (pengamat), tidak memperbaiki, hanya berkomentar tergantung dengan
kaca mata yang mana.
3. Bersikap aktif (bergerak) namun tergantung dari titik tolaknya yang beragam.

System masyarakat Islam

1. Islam menempatkan manusia tidak hanya dalam dimensi individu tetapi juga dalam
dimensi social secara utuh.

2. Masyarakat islam adalah masyarakat yang berbeda dengan masyarakat manapun,


masyarakat yang robbani, insani dan tawazun.

3. Masyarakat yang tidak hanya menerapkan syariat dibidang hukum, atau ubudiah atau
kedermawaan saja, penerapan syariat islam secara parsial mengakibatkan kezaliman bagi
masyarakatnya.

4. Oleh karena itu penting sekali untuk memberikan gambaran yang jelas tentang
komponen-komponen utama penyusun msyarakat islam, sehingga jelas perbedaannya
dengan masyarakat jahiliah.
Langkah Islam dalam membentuk masyarakat Islam

1. Membentuk kepribadian islam (iman, taqwa dan ilamisasi kehidupan).

2. Membentuk semangat bermasyarakat( berpegang teguh pada tali Allah, tidak tercerai
berai, menyatunya hati, persaudaraan islam).

3. Strukturisasi.

4. Bergerak melakukan perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai