Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN SENAM IBU HAMIL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Ica Santika (P07120119062)


2. Ida Ayu Putu Desyana Indriani (P07120119063)
3. Iriksan Wira Putra (P07120119064)
4. Izza Aminullah (P07120119065)
5. Lalu Muhammad Iswandi (P07120119067)
6. Lalu Sadar Abdul Majid (P07120119068)
7. Minna Allianna (P07120119071)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN MATARAM

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Pendidikan Kesehatan dan Senam Ibu Hamil tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Maternitas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang pendidikan kesehatan dan senam ibu hamil bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Mardiatun, M.Kep., selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Maternitas. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
diterapkam dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah
ini.

Mataram, 2 Maret 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

I. Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil


A. Definisi.............................................................................................................3
B. Tujuan...............................................................................................................3
C. Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil
1. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan...................................................3
2. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil...............................................................6
3. Kebutuhan Istirahat Ibu Hamil.............................................................9
4. Kebutuhan Pakaian Ibu Hamil..............................................................10
5. Imunisasi Pada Ibu Hamil.....................................................................11
6. Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan....................................................11
II. Senam Hamil
A. Tujuan Senam Hamil........................................................................................13
B. Manfaat Senam Hamil......................................................................................14
C. Syarat Mengikuti Senam Hamil.......................................................................14
D. Gerakan Senam Hamil......................................................................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................17
B. Saran.............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara konsep, pendidikan kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi atau
mengajak orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat, agar melaksanakan
prilaku hidup sehat. Sedangkan secara operasional pendidikan kesehatan adalah
semua kegiatan untuk memberikan dan atau meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
praktek masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri keperawatan untuk
membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang didalamnya perawat
sebagai perawat pendidik.
Pendidikan kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
dan kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari tenaga kesehatan ibu
hamil dapat menjalani kehamilannya dengan tenang serta siap menghadapi
persalinan.
Pendidikan kesehatan ini meliputi bagaimana ibu hamil mengatasi perubahan
fisiologi pada saat kehamilan, kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil, kebutuhan istirahat,
imunisasi dan waktu kunjungan atau pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui
keadaan janin dan ibu serta menganjurkan ibu hamil untuk melakukan senam hamil
untuk memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap
agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan
dapat berjalan lancar dan mudah, melonggarkan persendian yang berhubungan
dengan proses persalinan, cara memperoleh kontraksi dan relokasi yang sempurna,
menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat apat mengatur diri
pada ketenangan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pendidikan kesehatan perawatan pada masa kehamilan?
2. Apa tujuan pendidikan kesehatan pada ibu hamil?
3. Apa saja pendidikan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil?
4. Apa tujuan senam hamil pada ibu hamil?
5. Apa manfaat senam hamil pada ibu hamil?
6. Apa saja syarat mengikuti senam hamil?
7. Bagaimana gerakan senam hamil?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pendidikan kesehatan perawatan pada masa
kehamilan.
2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan kesehatan pada ibu hamil.
3. Untuk mengetahui pendidikan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil.
4. Untuk mengetahui tujuan senam hamil pada ibu hamil.
5. Untuk mengetahui manfaat senam hamil pada ibu hamil.
6. Untuk mengetahui syarat mengikuti senam hamil.
7. Untuk menegtahui gerakan senam hamil.

2
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil
A. Definisi
Pendidikan kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi atau mengajak
orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat, agar melaksanakan
perilaku hidup sehat.
Sedangkan secara operasional pendidikan kesehatan adalah semua
kegiatan untuk memberikan dan atau meningkatkan pengetahuan, sikap, san
praktek masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri.
Menurut Notoatmodjo (2010), pendidikan kesehatan adalah upaya
persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau
melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara dan meningkatkan taraf
kesehatannya.
Pendidikan kesehatan perawatan pada masa kehamilan adalah suatu
program terencana berupa edukasi pada ibu hamil untuk memberikan
pengetahuan tentang perawatan kehamilan yang aman dan memuaskan.

B. Tujuan
Pendidikan kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal. Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari
tenaga kesehatan, setiap ibu hamil dapat menjalani kehamilannya dengan
tenang serta siap menghadapi persalinan.

C. Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Hamil


1. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan
a. Sistem Kardiovaskuler
Keluhan : Anemia fisiologi, odem dependent pada trimester 3 (kaki
bengkak), varises (kaki,anus), jantung berdebar-debar.

3
Cara mengatasi :
 Tinggikan kaki kaki pada saat istirahat diganjal.
 Hindari mengkonsumsi sodium (kurangi garam).
 Tidur miring pada saat istirahat kaki diganjal.
 Perhatikan tanda-tanda hipertensi pada kehamilan : tekanan
darah diatas sístole dan lebih dari 90 diastole, odem kaki dan
bagian tubuh lain (kaki bengkak).
b. Sistem Pernapasan
Keluhan : sesak napas, dada ampeg. Dada tidak nyaman.
Cara mengatasi :
 Duduk dan berdiri dengan postur yang baik.
 Ketika istirahat dengan posisi setengah duduk (semi fowler).
 Hindari makan terlalu banyak dalam satu waktu.
 Latihan napas.
c. Sistem Perkemihan
Keluhan : sering kencing, rasa ingin BAK pada saat ada tekanan batuk
dan tertawa.
Cara mengatatasi :
 Hindari kebiasaan menahan kencing.
 Waspadai tanda-tanda infeksi saluran kencing : sakit dan terasa
panas saat kencing, rasa kencing tidak puas.
 Kurangi minum pada waktu malam.
 Latihan kegelexercise untuk menguatkan otot-otot panggul.
d. Sistem Pencernaan
Keluhan : mual muntah, eneg, sembelit, sering kentut, hemoroid, nyeri
ulu hati, jusi bengkak dan berdarah, banyak meludah.
Cara mengatasi :
 Mual dan muntah
- Hindari makan-makanan yang berkuah, tingkatkan
makanan yang mengandung karbohidrat.

4
- Makan sedikit tapi sering.
- Kurangi minum pada saat makan.
- Hindari bau yang tidak enak untuk menghindari mual.
 Sembelit, kembung dan sering kentut
- Tingkatkan masukan cairan 6-8 gelas/hari.
- Lakukan olahraga ringan.
- Makan-makanan yang mengandung tinggi serat.
- Hindari makan-makanan yang banyak menhasilkan gas
(buncis, kol, kembal kol, pete).
 Tenggorokan panas karena regusitasi
- Kurangi makanan yang berlemak dan makanan pedas.
- Makan sedikit tapi sering.
- Makan mengunyah dan menelan secara pelan.
- Hindari makanan/minuman yang mengiritasi lambung
(alkohol, kopi).
- Hindari tidur dengan posisi terlentang.
 Hemoroid
- Tingkatkan intake cairan dalam makanan.
- Pertahankan olahraga.
- Hindari sembelit.
- Mandi rendam dengan air hangat.
- Tinggikan panggul dan kaki pada saar istirahat.
 Gusi bengkak dan berdarah
- Menjaga kebersihan mulut dan gigi.
- Gunakan sikat gigi yang lembut.
 Sering meludah
- Makan permen.
- Menjaga kebersihan mulut.
- Gunakan pelembab vivir agar tidak kering.
e. Sistem Integumen

5
Keluhan : strecth macth, hiperpigmentasi, lebih berminyak dan
berjerawat.
Cara mengatasi :
 Mandi setiap hari.
 Jaga kebersihan kulit.
 Tida perlu khawatir setelah hamil akan pulih.
f. Sistem Muskoloskeletal
Keluhan : kram kaku, nyeri otot, pegal/nyeri pinggang, sendi terasa
kaku.
Cara mengatasi :
 Membiasakan postur tubuh yang baik.
 Hindari sepatu hak tinggi.
 Gunakan baju yang nyaman, tidak mengganggu sirkulasi darah.
 Senam hamil.
g. Seksualitas
Keluhan : takut melakukan hubungan, vagina lebih basah, keputhan.
Cara mengatasi :
 Dibicarakan bersama pasangan adanya perubahan-perubahan
dan harapan.
 Senggama seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau
keluar cairan dari kemaluan, harus dihentikan.
 Jika adanya riwayat abortus sebelumnya, senggama ditunda
sampai usia kehamilan 16 minggu.
 Pada beberapa keadaan seperti kontraksi/tanda-tanda
persalinan awal, keluar cairan dari vagina, ketuban pecah,
perdarahan, abortus, penyakit menular seksual sebaiknya
senggama jangan dilakukan.
 Ganti celana yang terbuat dari katún.
 Hindari penggunaan celana dalam yang ketat.

6
2. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan
untuk pertumbuhan janin dan pertahanan dirinya sendiri. Sebagai tenaga
kesehatan sebaiknya melakukan upaya untuk memberikan pendidikan
tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil tersebut.
Tambahan energi yang dibutuhkan ibu hamil usia dewasa dengan
status gizi baik pada saat pra hamil, serta aktivitas fisik ringan untuk
trimester I hampir tidak diperlukan energi tambahan, trimester II
dibutuhkan 300-350 kkal/hari, dan trimester III dibutuhkan tambahan
energi sebesar 450-500 kkal/hari. Nutrisi atau zat gizi yang dibutuhkan ibu
hamil, yaitu :
a. Kebutuhan Kalori
Ibu yang sedang hamil membutuhkan tambahan energi/kalori
untuk tumbuh kembang janin, plasenta, jaringan payudara dan
cadangan lemak serta untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Pada
trimester II dan III, kebutuhan kalori tambahan ini berkisar 300 kalori
per hari dibanding saat tidak hamil. Berdasarkan perhitungan, pada
akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari
kebutuhan kalori sebelum hamil. Karbohidrat merupakan sumber
utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan.
Tumbuh kembang janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan
adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta.
Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga
meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk
mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.

b. Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram per
hari. Artinya, wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari
kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan untuk

7
membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin. Protein juga
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel.
c. Lemak
Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk
pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yg normal, kadar
lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III.
Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yg akan mendukung
persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.
d. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral meningkat dibanding sebelum
hamil, untuk mendukung tumbuh kembang janin serta proses
diferensiasi sel. Tambahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan
untuk membantu proses metabolisme energi seperti vitamin (Vit) B1,
vit B2, niasin, dan asam pantotenat, Vit B6 dan B12 diperlukan untuk
membentuk DNA (Deoxyribonucleic Acid) dan sel-sel darah merah,
sedangkan Vit B6 juga berperan penting dalam metabolisme asam
amino. Kebutuhan vit A dan C juga meningkat selama hamil. Begitu
juga kebutuhan mineral, terutama Mg (magnesium) dan Fe (zat besi).
Mg dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak.
Sedangkan Fe dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan
sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi, disamping
untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi
menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil.

Dibandingkan dengan kebutuhan ibu hamil yang normal, kebutuhan energi


dan protein akan lebih meningkat pada ibu hamil usia remaja, ibu hamil
dengan berat badan pra hamil kurang dan ibu hamil yang bekerja berat.
Untuk ibu hamil dimana berat badan pra hamilnya termasuk obesitas maka
kebutuhan energinya menjadi lebih sedikit tetapi kebutuhan protein tetap
sama dengan hamil normal.

8
Pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir
premature, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi.
Sedangkan kekurangan energi yang terjadi pada trimester II dan III dapat
menghambat pertumbuhan janin atau janin tidak berkembang sesuai usia
kehamilannya. Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang
terbilang paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu
mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Kekurangan asam
folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi,
dan keguguran. Menu makanan sehari-hari ibu hamil pada dasarnya tidak
berbeda dengan sebelum hamil, hanya porsinya lebih banyak dan lebih
bervariasi.

Selain itu, dibawah ini merupakan dampak kekurangan nutrisi pada


ibu hamil.

a. Pendarahan post partum.


b. Berat badan ibu dan janin tidak bertambah secara normal.
c. Infeksi post partum.
d. Kematian neonatal.
e. Mengalami cacat bawaan (kebutaan).
f. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).
g. BBLRSR (Berat Badan Lahir Sangat Rendah).

3. Kebutuhan Istirahat Ibu Hamil


Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau
mengurangi aktivitas otot. Wanita hamil butuh istirahat yang cukup,
wanita hamil dianjurkan untuk tidur siang karena udara panas mudah
membuat merasa lebih baikan bila cukup banyak istirahat. Releksasi tubuh
yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis selama hamil
terutama pada saat melahirkan. Releksasi sangat berguna juga bagi
kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Agar ibu hamil dapat
melakukan istirahat yang benar, maka ia perlu mengetahui bagaimana cara

9
penyegaran tubuh dan sehat yaitu : pertama angkat tangan, kemudian
turunkan, sekali lagi angkat kemudian tarik nafas dan hembuskan, lakukan
dengan santai.
a. Manfaat istirahat :
 Untuk melepaskan lelah.
 Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk
kegiatan baru.
 Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan
b. Cara tidur yang nyaman :
Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan
tangan kanan. Kemudian sedikit miringkan badan ke kanan, tangan
kiri menyilang ikut menopang tubuh ibu perlahan-lahan, kemudian ibu
hamil bisa tidur dengan telentang.
Begitu juga saat bangun, terlebuh dahulu miringkan tubuh ke
kanan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-
lahan dan kemydian ibu hamil bisa duduk kembali. Kalau perut ibu
semakin besar akan sulit untuk tidur dengan posisi telentang maupun
sebaliknya. Untuk itu ibu merasa tidur dengan posisi miring ke kiri.

4. Kebutuhan Pakaian Ibu Hamil


Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
a. Nyaman
Pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian
tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak.
b. Longgar
Bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak
bebas.
c. Tidak tebal
Pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat
sehingga tidak bebas bergerak.

10
d. Menarik
Enak dipandang mata.

e. Menyerap keringat
Karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai
pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan
dasarnya.

5. Imunisasi Pada Ibu Hamil


Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi
tetanus toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan
kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah
kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi
tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan
antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian ). Jadwal pemberian suntikan
tetanus adalah :
TT 1 selama kunjungan antenatal I
TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya
mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT.
Petugas kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan
cepat.

6. Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan


Setiap wanita hamil menghadapi reaksi komplikasi yang bisa
mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan
sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :

11
a. 1x kunjungan selama Trimester I (sebelum 14 mg).
b. 1x knujungan selama Trimester II (antara mg 14-28)
c. 2x kunjungan selama Trimester III (antara mg 28-36 dan sesuda
mg 36)

Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan


informasai yang sangat penting. Tabel di bawah ini memberikan
garis-garis besarnya :

Kunjuga
Waktu Informasi Penting
n

TM I Sebelum mg Membangun hubungan saling percaya antara


ke-14 petugas kesehatan dengan ibu hamil

Mendeteksi masalah dan menanganinya

Melakukan tindakan pencegahan spt tetanus


neonaturum, anemia kekurangan zat besi,
penggunaan praktek tradisional yang merugikan

Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan


untuk menghadapi komplikasi

Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan


kebersihan dan sebagainya)

TM II Sebelum mg Sama seperti di atas ditambah kewaspadaan


ke-28 khusus mangenai preeklamsia (tanya ibu tentang
gejala-gejala preeklamsia, pantau tekanan darah,
evaluasi oedema periksa untuk mengetahui
proteinuria)

TM III Antara mg ke Sama seperti di atas ditambah palpasi abdominal


28-36 untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda

12
TM III Setelah mg ke- Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi
36 yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di Rumah Sakit

 Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia
hendaknya dirankan untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan
tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir.

II. Senam Hamil


Senam hamil adalah rangkaian gerakan senam yang diperuntukkan bagi ibu
hamil. Gerakan senam hamil umumnya aman dan ringan sehingga dapat dilakukan di
berbagai usia kehamilan.
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam
hamil akan memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses
persalina, antara lain dapat melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini
merupakan bakal bagi calon ibu pada saat persalinan.
A. Tujuan Senam Hamil
Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara
bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses
persalinan dapat berjalan lancar dan mudah, membimbing wanita menuju suatu
persalinan yang fisiologis, melonggarkan persendian yang berhubungan dengan
proses persalinan, cara memperoleh kontraksi dan relokasi yang sempurna,
menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat apat mengatur
diri pada ketenangan.

B. Manfaat Senam Hamil

13
1. Memperbaiki sirkulasi darah.
2. Mengurangi pembengkakan.
3. Memperbaiki keseimbangan otot.
4. Mengurangi kram / kejang pada kaki.
5. Menguatkan otot-otot perut.
6. Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan.

C. Syarat Mengikuti Senam Hamil


1. Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter / bidan.
2. Lakukan latihan setelah kehamilan 22 minggu.
3. Lakukan latihan secara teratur dan disiplin.

D. Gerakan Senam Hamil


1. Kunjungan I ada 4 tahap.
2. Kunjungan II ada 7 tahap.
3. Kunjungan III gabungan kedua tahap tersebut.

Gerakan senam hamil pada kunjungan pertama :

a. Senam untuk kaki


1. Dududk di kursi dengan kaki dirapatkan dan telapak kaki ditaruh
di lantai.
2. Mengangkat jari-jari kaki secara perlahan lalu diturunkan,
berguna untuk memperkuat otot panggul dan punggung sehingga
dapat menopang tubuh ibu yang semakin besar.
b. Duduk di kursi, silangkan kaki kanan diatas kaki kiri
Gerakkan ujung kaki perlahan-lahan ke atas dan turunkan, berguna untuk
otot pinggang dan panggul.
c. Senam duduk bersila
1. Duduk bersila.
2. Letakkan kedua telapak tangan di atas lutut.

14
3. Tekan lutut ke bawah perlahan-lahan, berguna untuk mengurangi
kram kaki karena duduk terlalu lama.
d. Cara tidur yang nyaman
Berbaring miring ke kiri dengan kaki ditekuk.

Gerakan senam hamil pada kunjungan ke dua :

a. Senam posisi telentang


1. Tidurlah telentang dan tekuk lutut sedikit, jangan terlalu lebar dan
arahkan telapak tangan kebawah dan berada di samping badan.
2. Angkat pinggang secara perlahan-lahan.
b. Senam posisi merangkak
1. Badan dalam posisi merangkak.
2. Sambil menarik nafas angkat punggung ke atas dengan wajah
menghadap ke bawah, membentuk lingkaran sambil perlahan-
lahan mengangkat wajah, hembuslah nafas. Turunkan punggung
kembali perlahan.
c. Senam untuk lutut
Tidur telentang tekuk kaki kanan, lutut kanan digerakkan perlahan ke
kanan, bergantian.
d. Senam dengan kedua lutut
Senam telentang dengan kedua lutut ditekuk, kedua lutut digerakkan
kekiri dan kanan
e. Gerakan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan
Tidur dengan posisi kaki ditekuk, urut perut dengan kedua tangan dari
bawah perut ke payudara.
f. Cara mengejan
1. Posisi setengah duduk dan kaki direnggangkan.
2. Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3x pada hitungan ke empat
tarik nafas dan tahan mengejan kearah pantat dan hembuskan.
g. Cara pernapasan saat melahirkan
1. Dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah mengejan lagi.

15
2. Letakkan kedua tangan di atas dada.
3. Buka mulut lebar-lebar bernapas pendek sambil mengatakan
hah..hah.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri keperawatan
untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang didalamnya perawat sebagai
perawat pendidik.
Pendidikan kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
dan kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari tenaga kesehatan ibu hamil
dapat menjalani kehamilannya dengan tenang serta siap menghadapi persalinan.
Pendidikan kesehatan ini meliputi bagaimana ibu hamil mengatasi perubahan
fisiologi pada saat kehamilan, kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil, kebutuhan istirahat,
imunisasi dan waktu kunjungan atau pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui keadaan
janin dan ibu serta menganjurkan ibu hamil untuk melakukan senam hamil untuk
memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap agar ibu
dapat menghadapi persalinan dengan tenang.

B. Saran
Pada masa kehamilan, disarankan agar ibu hamil tidak melakukan pekerjaan fisik
yang terlalu berat. Disarankan bagi ibu hamil banyak melakukan senam hamil guna
memperlancar proses persalinannya dan memperhatikan kebutuhan nutrisi serta
kebutuhan istirahatnya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Tenaga kesehatan diharapkan memberikan pendidikan kesehatan atau
mengingatkan ibu hamil mengenai pentingnya melakukan imunisasi TT guna mencegah
terjadinya gangguan selama kehamilan yang dapat menyebabkan BBLR.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kusmiati, Yuni : Heni P.W dan Sujuyatini. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).
Cetakan Keempat. Yogyakarta : Fitramaya.

Nugroho, Taufan. 2010. Buku Ajar Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Cetakan Pertama.
Yogyakarta : Nuha Medika.

Sumarah ; Yani Widyastuti ; dan Nining Wiyati. 2019. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Cetakan Ketiga. Yogyakarta : Fitramaya.

Suryani, Eko ; Hesty Widyasih. 2018. Psikologi Ibu dan Anak. Cetakan V. Yogyakarta :
Fitramaya.

18

Anda mungkin juga menyukai