Anda di halaman 1dari 11

EEAJ 5 (3) (2016)

Economic Education Analysis Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI, HASIL BELAJAR MATA


PELAJARAN AKUNTANSI, DAN MOTIVASI MEMASUKI KERJA
TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA AKUNTANSI

Diyah Triani, Sandy Arief

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Berdasarkan data observasi awal di SMK Ma’arif 9 Kebumen menunjukkan bahwa belum semua
Diterima September 2016 lulusan Akuntansi terserap secara optimal, hanya 5% yang bekerja di bidang akuntansi pada tahun
Disetujui September 2016 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Praktik Kerja
Dipublikasikan Industri, Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi, dan Motivasi Memasuki Kerja Terhadap
Oktober 2016 Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Tahun Ajaran
________________ 2015/2016.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan Akuntansi Tahun Ajaran
Keywords: 2015/2016 sebesar 120 siswa. Anggota sampel adalah 92 siswa dengan menggunakan Slovin . Teknik
Job Training, Learning pengambilan sampel adalah sampel acak sederhana. Penelitian menggunakan metode Dokumentasi
Achievment in Accounting dan Kuesioner. Metode analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan analiss regresi
Lesson, Job Motivation , and berganda. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kesiapan kerja siswa dalam kategori tinggi,
Work Readiness praktik kerja industri dalam kategori sangat baik, hasil belajar mata pelajaran akuntansi dalam
____________________ kategori cukup, dan motivasi memasuki kerja dalam kategori sangat tinggi. Hasil analisis regresi
linear berganda menunjukkan secara simultan terdapat pengaruh antara Praktik Kerja Industri, Hasil
Belajar Mata Pelajaran Akuntansi, dan Motivasi Memasuki Kerja Terhadap Kesiapan Kerja
(27,5%). Sedangkan secara parsial Praktik Kerja Industri berpengaruh (9,18%), Hasil Belajar Mata
Pelajaran Akuntansi tidak berpengaruh, dan Motivasi Memasuki Kerja berpengaruh (12,89%)
Terhadap Kesiapan Kerja.

Abstract
___________________________________________________________________
Based on prelimanary observation data in Vocational High School Ma’arif 9 Kebumen shows that
not all accounting graduates are absorbed optimally yet, it just 5% who work in Accounting area in
2015. This study aimed, to determine The effects of Job Training, Learning Achievment in
Accounting Lesson, and Job Motivation to Work Readiness of Accounting Students XI th Grade at
Vocational High School of Ma’arif 9 Kebumen in Academic Year 2015/2016. The population in
this research are all Accounting Students XIth Grade in Academic Year 2015/2016, 120 students.
The samples are 92 students by using Slovin. Technical sampling is simple random sampling. This
research use questionaire and documentation methods. Data analysis methods are descriptive
statistic and multiple regression linear analysis. The result of descriptive analysis shows that
Students’s Work Readiness in high category, Job Training in very good category,
Learning Achievment in Accounting Lesson in enough category, and Job Motivation in
very high category. The results based on multiple regression linear analysis shows simultaneously
that there are some effects of Job Training, Learning Achievment in Accounting Lesson, and Job
Motivation to Work Readiness (27,5%). As partially, Job Training has effect (9,18%), Learning
Achievment in Accounting Lesson hasn’t effect, Job motivation has effect (12,89%) to work
readiness.

© 2016 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes
e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: fe@mail.unnes.ac.id

849
Diyah Triani / Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)

PENDAHULUAN Program-program diharapkan senantiasa


disesuaikan dengan perkembangan lapangan
Pendidikan sebagai tolak ukur kemajuan kerja. Dukungan masyarakat dalam kaitan
suatu bangsa merupakan hal yang sangat penting dengan pendirian sekolah menengah kejuruan
untuk diperhatikan. Semakin tinggi tingkat dan antara lain berupa kesanggupan dunia
kualitas pendidikannya, semakin maju pula usaha/industri untuk membantu
negara tersebut. Pendidikan dibutuhkan dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga dapat
rangka mencetak generasi penerus menjadi berlangsung secara bersinambungan”. Oleh
sumber daya manusia yang berkualitas. Undang- karena itu, SMK dituntut mampu menghasilkan
Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun lulusan dengan kompetensi yang diharapkan oleh
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan
ayat 1, menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah adalah sumber daya manusia yang memiliki
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya,
suasana belajar dan proses pembelajaran agar memiliki daya adaptasi dan daya saing tinggi.
peserta didik secara aktif mengembangkan Atas dasar itulah penyelenggaraan pendidikan di
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual SMK senantiasa disesuaikan dengan kondisi dan
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kebutuhan dunia kerja.
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan SMK sebagai sekolah kejuruan masih
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan perlu meningkatkan kualitasnya dalam hal
negara.” Kemajuan ilmu pengetahuan dan mencetak lulusan sebagai tenaga kerja untuk
teknologi mengakibatkan persaingan yang memenuhi kebutuhan di dunia kerja. Belum
semakin ketat dalam penyediaan sumber daya semua lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan
manusia yang berkualitas. Untuk lapangan kerja sesuai dengan jurusannya. Hal ini
mempertahankan daya saingnya, sumber daya dikarenakan peserta didik SMK belum
manusia yang ada dituntut untuk terus sepenuhnya memiliki kesiapan kerja sehingga
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, masih banyak lulusan SMK yang masih
dan nilai-nilai atau kompetensinya. Dengan menganggur. Berdasarkan laporan Badan Pusat
tingkat kompetensi yang tinggi, seseorang akan Statistik Tahun 2014 pendataan bulan Agustus
memiliki fleksibilitas yang tinggi pula dalam jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka di
menyikapi perubahan yang ada di sekitarnya, Indonesia mencapai 7.244.905 orang.
termasuk dalam pergaulan, organisasi maupun Berdasarkan status pendidikan, lulusan SMK
pekerjaan. menduduki peringkat ke 3 berdasarkan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
merupakan salah satu institusi pendidikan yang Jumlahnya mencapai 1.331.521 orang atau 18
secara khusus bertujuan mempersiapkan peserta persen dari total tingkat pengangguran terbuka.
didik agar siap bekerja, baik bekerja secara Pada Agustus 2013, lulusan SMK yang
mandiri maupun mengisi lowongan pekerjaan menganggur mencapai 1.258.201 orang atau 17
yang ada. Sebagaimana dinyatakan dalam persen. Sedangkan pada Agustus 2012 sebanyak
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 1.067.009 orang atau 15 persen (www.BPS.go.id).
Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa
Menengah penjelasan pasal 7 “Sesuai dengan terjadi kenaikan jumlah pengangguran dari tahun
bentuknya, sekolah menengah kejuruan 2012-2014.
menyelenggarakan program- program Kondisi lain yang ada di lapangan adalah
pendidikan yang disesuaikan dengan jenis-jenis bahwa lulusan SMK yang bekerja tidak sesuai
lapangan kerja. Pada awal pendiriannya sekolah dengan bidang yang ditekuni ketika SMK.
menengah kejuruan perlu mempunyai sejumlah Beberapa pekerjaan yang ditekuni lulusan adalah
program yang memungkinkan tamatannya sebagai pegawai toko, tenaga produksi di sebuah
memasuki lapangan kerja yang tersedia. perusahaan, wiraswasta dan sedikit sekali yang

850
Diyah Triani / Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)

bekerja sesuai dengan bidangnya Ilmu kejuruan pada beberapa variabel kognitif-orang (misalnya,
yang seharusnya dijadikan bekal untuk bekerja self-efficacy, hasil harapan, dan tujuan), dan
pada kenyataannya belum bisa digunakan secara tentang bagaimana variabel-variabel tersebut
optimal bagi lulusan SMK. Pekerjaan teknis yang berinteraksi dengan aspek-aspek lain dari orang
ditekuni lulusan SMK seperti yang disebutkan di tersebut dan lingkungan (misalnya, jenis kelamin,
atas juga bisa ditempati oleh lulusan SMA yang etnis, dukungan sosial, dan hambatan) untuk
basic dari SMA tidak untuk bekerja. Idealnya membantu membentuk arah pengembangan
lulusan SMK harus lebih terampil dan siap karir.
bekerja dibandingkan lulusan SMA. Namun jika Dalam penelitian yang dilakukan oleh
faktanya seperti itu, menunjukkan bahwa tidak Caballero (2011) menyimpulkan bahwa indikasi
ada perbedaan kualitas antara lulusan SMK dan kesiapan kerja adalah karakteristik pribadi,
SMA dalam hal mengisi lowongan pekerjaan di kemampuan berorganisasi, kompetensi kerja,
atas. Hal serupa juga terjadi di SMK Ma’arif 9 dan kecerdasan sosial.
Kebumen untuk jurusan Akuntansi, bahwa Untuk mempersiapkan peserta didik, SMK
hanya 5% lulusan yang bekerja sesuai bidang menerapkan pembelajaran yang disebut
yang ditekuni di bangku sekolah. Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Disebutkan
Kenaikan jumlah pengangguran untuk dalam Kepmendikbud RI No. 323/U/1997 pasal
lulusan SMK dan rendahnya jumlah lulusan 1 ayat 1 menyebutkan bahwa “PSG adalah
SMK yang bekerja sesuai dengan bidang yang bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
dipelajari ketika SMK mencerminkan bahwa kejuruan memadukan secara sistematis dan
tujuan SMK untuk menyiapkan tenaga kerja sinkron program pendidikan sekolah menengah
menengah belum sepenuhnya tercapai. Dengan kejuruan dengan program keahlian yang
demikian, arah pengembangan SMK harus diperoleh melalui bekerja langsung pada
diorientasikan pada kesiapan kerja lulusan. pekerjaan sesungguhnya di institusi pasangan,
Kesiapan adalah seluruh kondisi seseorang terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian
yang membuatnya siap untuk memberi respon profesional tertentu”. Praktik Kerja Industri
atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap (Prakerin) merupakan wujud nyata dari PSG,
suatu situasi (Slameto, 2010: 113). Menurut yaitu penyelenggaraan pendidikan kejuruan
Anoraga (2009: 11) kerja merupakan sesuatu dengan perencanaan dan pelaksanaan
yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu pendidikan dilaksanakan melalui kemitraan
bisa bermacam-macam, berkembang dan antara sekolah dan dunia kerja. Menurut Starr
berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh dalam Wena (2013: 100) karena pendidikan
pelakunya. Menurut Slameto (2010: 113) kejuruan mempunyai kaitan erat dengan dunia
kesiapan kerja adalah suatu kemampuan kerja atau industri, maka pembelajaran dan
seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan pelatihan praktik memegang peranan kunci
sesuai dengan ketentuan, tanpa mengalami untuk membekali lulusannya agar mampu
kesulitan dan hambatan dengan hasil maksimal, beradaptasi dengan lingkungan kerja. Dengan
dengan target yang telah ditentukan. Faktor– demikian, maka harus dibentuk melalui
faktor yang mempengaruhi kesiapan mencakup serangkaian latihan atau pembelajaran dan
tiga aspek, yaitu : (1) Kondisi fisik, mental, dan pelatihan praktik yang hampir menyerupai dunia
emosional, (2) Kebutuhan–kebutuhan, motif dan kerja.
tujuan, (3) Keterampilan, pengetahuan dan Prakerin berpengaruh terhadap kesiapan
pengertian lain yang telah dipelajari. Ketiga kerja siswa. Hal ini dibuktikan oleh penelitian
aspek tersebut akan mempengaruhi kesiapan terdahulu oleh Mu’ayati (2013) menunjukan
sesorang untuk berbuat sesuatu. Kesiapan kerja bahwa terdapat pengaruh praktik kerja industri
juga berkaitan dengan teori karir kognitif sosial terhadap kesiapan kerja siswa SMK sebesar
(Social Cognitive Career Theory) Menurut Bandura 4,88%. Menurut penelitian terdahulu yang
dalam Athanasau (2008: 125) SCCT berfokus dilakukan oleh Wye (2012) mengemukakan

851
Diyah Triani / Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)

bahwa faktor-faktor penentu kesiapan kerja dengan koefisien korelasi parsial 3,383, (p hitung
adalah kualitas universitas dan pengalaman kerja 0,425 > p kritik 0,05). Perbedaan hasil penelitian
lapangan sebelum lulus perguruan tinggi. Jadi, yang dilakukan oleh Mu’ayati dengan Saputro
pengalaman kerja atau jika dalam kurikulum mendorong peneliti untuk meneliti kembali
SMK adalah Praktik Kerja Industri (Prakerin) apakah hasil belajar berpengaruh terhadap
berpengaruh dengan kesiapan kerja siswa. Pada kesiapan kerja siswa.
penelitian Margunani (2012) menyatakan bahwa Keinginan dalam diri siswa juga akan
ada pengaruh praktik kerja industri terhadap menjadi motivasi yang bahkan berpengaruh
kesiapan kerja siswa SMK program keahlian terhadap kesiapan kerja siswa. Menurut Djaali
akuntansi di Kabupaten Kendal sebesar 45,02%. (2013: 101) motivasi adalah kondisi fisiologis dan
Faktor lain yang mempengaruhi kesiapan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang
kerja adalah hasil belajar mata pelajaran yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas
akuntansi. Hasil Belajar Mata Pelajaran tertentu guna mencapai suatu tujuan
Akuntansi merupakan bentuk penguasaan (kebutuhan). Menurut Uno (2009: 10) motivasi
pengetahuan yang diperoleh siswa SMK jurusan adalah dorongan internal dan eksternal dalam
akuntansi. Keberhasilan siswa dalam penguasaan diri seseorang untuk mengadakan perubahan
mata pelajaran produktif akuntansi ditunjukkan tingkah laku, yang mempunyai indikator: adanya
oleh nilai rata-rata dari komponen mata pelajaran hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan,
produktif akuntansi yang sudah memenuhi adanya dorongan dan kebutuhan melakukan
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Nilai kegiatan, adanya harapan dan cita-cita, adanya
yang didapat siswa sudah memenuhi standar penghargaan dan penghormatan atas diri, adanya
KKM yang ditetapkan sekolah, dengan nilai lingkungan yang baik dan adanya kegiatan yang
tersebut diharapkan siswa mempunyai kesiapan menarik. Menurut Anoraga (2009: 35) motivasi
kerja yang lebih karena sudah memahami kerja adalah sesuatu yang menimbulkan
komponen mata pelajaran produktif akuntansi. semangat atau dorongan kerja. Hasil penelitian
Menurut Rifa’i (2012: 69) hasil belajar yang dilakukan oleh Sirsa (2014) menunjukan
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh adanya pengaruh motivasi memasuki dunia kerja
peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. terhadap kesiapan kerja siswa SMK sebesar
Perolehan aspek – aspek perubahan perilaku 27,73%. Penelitian yang dilakukan oleh Sirsa
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh menggunakan variabel bebas ekspektasi karir,
peserta didik. Menurut Hamalik (2008: 154) hasil motivasi kerja, dan pengalaman kerja industri.
belajar tampak sebagai terjadinya perubahan Sedangkan dalam penilitian ini tidak
tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati menggunakan variabel ekspektasi karir, namun
dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan menambahkan variabel bebas hasil belajar mata
keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan pelajaran akuntansi.
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, mengetahui apakah terdapat pengaruh secara
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap parsial maupun secara bersama-sama antara
kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Praktik Kerja Industri, Hasil Belajar Mata
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pelajaran Akuntansi, dan Motivasi Memasuki
Mu’ayati (2014) menunjukkan ada pengaruh Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI
penguasaan mata diklat produktif akuntansi Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Tahun
sebesar terhadap kesiapan kerja siswa SMK Ajaran 2015/2016.
sebesar 8,7%. Penelitian yang dilakukan oleh
Saputro (2013) menunjukkan tidak terdapat METODE
kontribusi positif dan signifikan antara
Penelitian ini merupakan jenis penilitian
kemampuan akademis siswa terhadap kesiapan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
memasuki dunia kerja siswa yang ditunjukkan
seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9

852
Diyah Triani / Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)

Kebumen Tahun Ajaran 2015/2016 sejumlah kesiapan kerja dari beberapa indikator
120 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah diantaranya, karakteristik pribadi, kemampuan
sampel acak sederhana dengan perhitungan berorganisasi, kompetensi kerja, dan kecerdasan
Slovin diperoleh jumlah sampel sebanyak 92 sosial.
siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah
Kesiapan kerja siswa (Y), Praktik Kerja Industri Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Praktik
(X1), Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kerja Industri
(X2), dan Motivasi Memasuki Kerja (X3). Interval Frek. Kriteria
Metode Pengumpulan data yang digunakan 59 – 70 58 Sangat Baik
adalah dokumentasi dan kuesioner. Penelitian ini 47 – 58 33 Baik
35 – 46 1 Cukup
menggunakan metode dokumentasi untuk
memperoleh hal-hal yang berkaitan atau 23 – 34 0 Kurang
mendukung variabel kesiapan kerja yaitu daftar 11 – 22 0 Sangat Kurang
nama siswa, nilai mata pelajaran akuntansi, dan Jumlah 92
data lulusan. Kuesioner yang digunakan adalah
kuesioner tertutup. Metode analisis data Rata-rata skor praktik kerja industri
menggunakan analisis statistik deskriptif dan sebesar 60,83 yang artinya pelaksanaan praktik
analisis regresi linear berganda. Sebelum kerja industri siswa kelas XI Akuntansi SMK
melakukan analisis regresi linear berganda, Maarif 9 Kebumen dalam kategori sangat baik.
terlebih dahulu melakukan uji prasyarat yakni uji Artinya, mereka sudah memiliki kualifikasi yang
linearitas, normalitas, multikolinearitas, dan baik dalam pelaksanaan Prakerin melalui
heteroskedastisitas. Kemudian dilakukan uji beberapa tahap di antaranya, tahap persiapan,
hipotesis yang meliputi uji parsial (uji t), uji peragaan, peniruan, praktik, dan evaluasi.
simultan (uji F), koefisien determinasi parsial
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Mata
(r2), koefisien determinasi simultan (R2). Pelajaran Akuntansi
Nilai Predikat Frekuensi
HASIL DAN PEMBAHASAN 89 – 100 A 0
78 – 88 B 18
Analisis Statistik Deskriptif ini dibuat
70 – 77 C 74
dengan menentukan kelas interval dari data
< 70 D 0
untuk diklasifkasi ke dalam beberapa kategori.
Jumlah 92
Berikut ini adalah tabel kategori analisis statistik
deskriptif variabel Kesiapan Kerja, Praktik Kerja
Rata-rata skor hasil belajar mata pelajaran
Industri, Hasil Belajar Mata Pelajaran
Akuntansi, dan Motivasi Memasuki Kerja. akuntansi sebesar 75,83 yang artinya hasil belajar
mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Akuntansi SMK Maarif 9 Kebumen adalah
Kerja cukup. Artinya, mereka memiliki pemahaman
Interval Frek Kriteria yang cukup terhadap materi akuntansi.
63 – 75 15 Sangat Tinggi
51 – 62 71 Tinggi Tabel 4. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi
Memasuki Kerja
39 – 50 6 Cukup Tinggi
Interval Frek. Kriteria
27 – 38 0 Rendah 68 – 80 64 Sangat Tinggi
15 – 26 0 Sangat Rendah
55 – 67 28 Tinggi
Jumlah 92 42 – 54 0 Cukup Tinggi
Rata-rata skor kesiapan kerja sebesar 57,88 29 – 41 0 Rendah
yang artinya kesiapan kerja siswa kelas XI 16 – 28 0 Sangat Rendah
Akuntansi SMK Maarif 9 Kebumen dalam Jumlah 92
kategori tinggi. Artinya, mereka sudah memiliki

853
Diyah Triani / Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)

Rata-rata skor motivasi memasuki kerja Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Tahun
sebesar 69,16 yang artinya motivasi Memasuki Ajaran 2015/2016, (2) Terdapat pengaruh antara
Kerja siswa kelas XI Akuntansi SMK Maarif 9 variabel Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
Kebumen dalam kategori sangat tinggi. Beberapa (X2) terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI
aspek pendorong yang dimaksud di antaranya, Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Tahun
Keinginan Memasuki Dunia Kerja, Dorongan Ajaran 2015/2016, (3) Tidak terdapat pengaruh
dan Kebutuhan, Harapan dan Cita-Cita, antara variabel Motivasi Memasuki Kerja (X3)
Penghormatan atas Diri, Lingkungan, dan terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI
Adanya Kegiatan yang Menarik. Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Tahun
Penelitian ini juga menggunakan analisis Ajaran 2015/2016. Output SPSS 21 pada tabel
regresi linear berganda , dengan bantuan program ANOVA dengan tingkat signifikansi α = 5%
SPSS 21. Sebelum menguji model regresi yang menunjukkan nilai sig 0,000 atau < α (5%) maka
diperoleh, terlebih dahulu melakukan uji asumsi Ho ditolak dan Ha diterima. Maka Terdapat
klasik diantaranya uji normalitas, uji linearitas, pengaruh antara variabel Praktik Kerja Industri
uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. (X1), Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
Nilai Asymp. Sig. (2-tailed), memiliki nilai > α = (X2) dan Motivasi Memasuki Kerja (X3) secara
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data simultan terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas
kesiapan kerja, praktik kerja industri, hasil belajar XI Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Tahun
mata pelajaran akuntansi, dan motivasi Ajaran 2015/2016 (Y). Output SPSS 21 pada
memasuki kerja memiliki distribusi yang normal. tabel coefficient kolom correation parsial, kemudian
Nilai Durbin Watson (d) sebesar 1,914. Nilai du (k nilai tersebut dikuadratkan dan diubah ke dalam
= 3), signifikansi 5%, (n = 92) adalah sebesar bentuk persentase. Kontribusi masing-masing
1,7285. Sehingga: du < d < 4-du atau 1,7285 < variabel bebas terhadap variabel terikat adalah
1,914 < 4-1,7285 atau 1,7285 < 1,914 < 2,2715. Praktik Kerja Industri (X1) 9,18%, Hasil Belajar
Oleh karena itu model yang digunakan sudah Mata Pelajaran Akuntansi (X2) 0,03%, Motivasi
linear dan benar. Hasil Output SPSS 21 Memasuki Kerja (X3) 9,18%. Output SPSS 21
menunjukkan bahwa variabel kesiapan kerja, pada tabel summary menunjukkan nilai adjusted R
praktik kerja industri, hasil belajar mata pelajaran Square sebesar 0,275. Artinya variabel Praktik
akuntansi, dan motivasi memasuki kerja Kerja Industri (X1), Hasil Belajar Mata Pelajaran
memiliki nilai VIF < 10. Sehingga dapat Akuntansi (X2) dan Motivasi Memasuki Kerja
dikatakan bahwa model regresi yang digunakan (X3) secara simultan memberikan kontribusi
tidak terjadi multikolinieritas. grafik Scatterplot sebesar 27,5% terhadap Kesiapan Kerja Siswa
menunjukkan data yang menyebar sehingga Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen
model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Tahun Ajaran 2015/2016 (Y).
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang Output SPSS 21 pada tabel coefficient
meliputi uji parsial t-test, uji simultan (uji statistik menunjukkan model regresi linear berganda
F), koefisien determinasi parsial (r2), koefisien sebagai berikut:
determinasi simultan (R). Output SPSS 21 pada
tabel coefficient dengan tingkat signifikansi α = y = 13,830 + 0,288 x1 + 0,041 x2 + 0,339 x3
5% menunjukkan nilai sig 0,004 (X1), 0,877 (X2),
Model regresi tersebut memiliki arti bahwa:
dan 0,001 (X3). Maka Ho ditolak untuk variabel
1. Konstanta sebesar 13,830 berarti bahwa jika
Praktik Kerja Industri (X1) dan Motivasi
variabel praktik kerja industri (x 1), hasil
Memasuki Kerja (X3). Sedangkan Ho diterima
belajar mata pelajaran akuntansi (x 2), dan
untuk variabel Hasil Belajar Mata Pelajaran
motivasi memasuki kerja (x3) diasumsikan
Akuntansi (X2). Secara parsial dapat nol, maka kesiapan kerja sebesar 13,830.
disimpulkan bahwa: (1)Terdapat pengaruh 2. Koefisien praktik kerja industri (x1) sebesar
antara variabel Praktik Kerja Industri (X1) 0,288 berarti bahwa jika setiap kenaikan
terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI satu skor praktik kerja industri diikuti

854
Diyah Triani / Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)

kenaikan kesiapan kerja sebesar 0,288 Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen
dengan asumsi variabel hasil belajar mata Tahun Ajaran 2015/2016. Hipotesis nol (Ho)
pelajaran akuntansi (x2), dan motivasi dalam penelitian ini adalah Tidak Terdapat
memasuki kerja (x3) bersifat tetap. Pengaruh antara Praktik Kerja Industri terhadap
3. Koefisien hasil belajar mata pelajaran Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Akuntansi SMK
akuntansi (x2) sebesar 0,041 berarti bahwa Ma’arif 9 Kebumen Tahun Ajaran 2015/2016.
jika setiap kenaikan satu skor hasi belajar Hasil Output SPSS 21 menunjukkan tingkat
mata pelajaran akuntansi diikuti kenaikan signifikansi sebesar 0,004 atau kurang dari 0,05
kesiapan kerja sebesar 0,041 dengan asumsi yang artinya Ho ditolak. Sehingga terdapat
variabel praktik kerja industri (x1), dan
pengaruh antara variabel Praktik Kerja Industri
motivasi memasuki kerja (x3) bersifat tetap.
(X1) terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK
4. Koefisien motivasi memasuki kerja (x3)
Ma’arif 9 Kebumen (Y). Kontribusi yang
sebesar 0,339 berarti bahwa jika setiap
diberikan ditunjukkan dengan nilai partial
kenaikan satu skor motivasi memasuki kerja
sebesar 0,303 dengan koefisien determinasi
diikuti kenaikan kesiapan kerja sebesar
sebesar 9,18%. Nilai beta sebesar 0,288
0,339 dengan asumsi variabel praktik kerja
industri (x1), dan hasil belajar mata mengartikan bahwa setiap kenaikan 1 satuan
pelajaran akuntansi (x2) bersifat tetap. pada variabel praktik kerja industri (X1) maka
akan meningkatkan variabel kesiapan kerja siswa
Pengaruh Praktik Kerja Industri Terhadap SMK (Y) sebesar 0,288.
Kesiapan Kerja Hasil ini sesuai dengan teori karir kognitif
Praktik kerja industri memiliki peran sosial (social cognitive career theory) bahwa hasil
dalam membentuk kesiapan kerja siswa Kelas XI harapan yang dalam penelitian ini berupa praktik
Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Tahun kerja industri memiliki peran dalam kesiapan
Ajaran 2015/2016. Hal ini didasarkan pada kerja. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
angket penelitian variabel praktik kerja industri penelitian yang dilakukan oleh Mu’ayati (2013)
yang diisi oleh 92 siswa sebagai responden. yang berjudul Pengaruh Praktik Kerja Industri
Praktik kerja industri ini nantinya akan (Prakerin), Penguasaan Mata Diklat Produktif
bermanfaat sebagai bekal siswa untuk bekerja. Akuntansi Dan Minat Kerja Siswa Terhadap
Beberapa indikator dalam praktik kerja industri Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Siswa SMK
adalah Tahap Persiapan, Tahap Peragaan, Tahap Program Keahlian Akuntansi di SMK N 1
Peniruan, Tahap Praktik, dan Tahap Evaluasi. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014. Dalam
Misalnya pada tahap peragaan bahwa guru penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat
memberikan materi yang relevan dengan praktik pengaruh praktik kerja industri sebesar 4,88%
di tempat prakerin. Ketika siswa memperoleh terhadap kesiapan kerja. Hasil tersebut
materi yang relevan dengan tempat prakerin memberikan informasi bahwa praktik kerja
,maka akan berpengaruh terhadap pelaksanaan industri berpengaruh terhadap kesiapan kerja
prakerin yang optimal. Pelaksanaan prakerin siswa.
yang optimal, berpengaruh pada kesiapan kerja
siswa yang lebih baik. Pengaruh Hasil Belajar Mata Pelajaran
Hasil analisis statistik deskriptif Akuntansi Terhadap Kesiapan Kerja
menunjukkan bahwa rata-rata skor praktik kerja Hasil belajar mata pelajaran akuntansi
industri sebesar 60,83 (interval 59-70) yang memiliki peran dalam membentuk Kesiapan
artinya pelaksanaan praktik kerja industri siswa Kerja Siswa. Hasil Belajar Mata Pelajaran
kelas XI Akuntansi SMK Maarif 9 Kebumen Akuntansi berpengaruh mengingat bahwa untuk
Tahun Ajaran 2015/2016 dalam kategori sangat bekerja di bidang akuntansi, siswa harus memiliki
baik. Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian bekal yang cukup dalam aspek pengetahuan
ini adalah Terdapat Pengaruh antara Praktik maupun keterampilan sesuai bidangnya. Hasil
Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa belajar mata pelajaran akuntansi meliputi nilai
Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester,

855
Diyah Triani / Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)

Ujian Akhir Semester maupun Ujian Kenaikan akan menghadapi ulangan harian dan ujian akhir
Kelas. Nilai-nilai tersebut terangkum dalam mengakibatkan pembelajaran yang kurang
raport hasil belajar siswa. Jadi, indikator hasil optimal. Nilai beta sebesar 0,041 mengartikan
belajar mata pelajaran akuntansi menggunakan bahwa setiap kenaikan 1 satuan pada variabel
rata-rata nilai raport siswa. Harapannya ketika hasil belajar mata pelajaran akuntansi (X2) maka
siswa memiliki pengetahuan akuntansi yang luas akan meningkatkan variabel kesiapan kerja siswa
atau dalam hal ini ditunjukkan dengan nilai SMK (Y) sebesar 0,041.
raport, maka berdampak pada semakin tinggi Hasil penelitian ini sejalan dengan
kesiapan siswa untuk bekerja di bidang penelitian yang dilakukan oleh Saputro (2013)
akuntansi. dengan judul Kontribusi Minat Kerja Dan
Hasil analisis statistik deskriptif Kemampuan Akademis Terhadap Kesiapan
menunjukkan bahwa rata-rata nilai raport mata Memasuki Dunia Kerja Siswa Kelas XI SMKN 2
pelajaran akuntansi sebesar 75,83 yang artinya Pengasih Kompetensi Keahlian Teknik Gambar
hasil belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas Bangunan Tahun Pelajaran 2012/2013 . Dalam
XI Akuntansi SMK Maarif 9 Kebumen Tahun penelitian tersebut Tidak terdapat kontribusi
Ajaran 2015/2016 dalam kategori cukup. positif dan signifikan antara kemampuan
Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini akademis siswa terhadap kesiapan memasuki
adalah Terdapat Pengaruh antara Hasil Belajar dunia kerja siswa yang ditunjukkan dengan
Mata Pelajaran Akuntansi terhadap Kesiapan koefisien korelasi parsial 3,383, (phitung 0,425 >
Kerja Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9 pkritik 0,05).
Kebumen Tahun Ajaran 2015/2016. Hipotesis
nol (Ho) dalam penelitian ini adalah Tidak Pengaruh Motivasi Memasuki Kerja (X3)
Terdapat Pengaruh antara Hasil Belajar Mata Terhadap Kesiapan Kerja
Motivasi memasuki kerja memiliki peran
Pelajaran Akuntansi terhadap Kesiapan Kerja
dalam membentuk kesiapan kerja siswa Kelas XI
Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9
Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Tahun
Kebumen Tahun Ajaran 2015/2016.
Ajaran 2015/2016. Hal ini didasarkan pada
Hasil Output SPSS 21 menunjukkan
angket penelitian variabel motivasi memasuki
tingkat signifikansi sebesar 0,877 atau lebih dari
kerja yang diisi oleh 92 siswa sebagai responden.
0,05 yang artinya Ho diterima. Sehingga tidak
Menurut Uno (2009: 10) indikator dalam
terdapat pengaruh antara variabel Hasil Belajar
motivasi memasuki kerja diantaranya adalah
Mata Pelajaran Akuntansi (X2) terhadap
adanya keinginan memasuki dunia kerja,
Kesiapan Kerja Siswa SMK Ma’arif 9 Kebumen
dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita,
(Y). Kontribusi yang diberikan ditunjukkan
penghormatan atas diri, lingkungan, dan adanya
dengan nilai partial sebesar 0,017 dengan
kegiatan yang menarik. Misalnya pada indikator
koefisien determinasi sebesar 0,03% merupakan
lingkungan bahwa sekolah di SMK membuat
kontribusi yang sangat kecil. Hasil belajar mata
siswa berfikir untuk langsung bekerja setelah
pelajaran akuntansi yang tidak memiliki
lulus. Semakin sering siswa berinteraksi dengan
pengaruh terhadap kesiapan kerja siswa
lingungan khususnya di sekolah kejuruan akan
disebabkan karena rendahnya rata-rata nilai
memotivasi siswa untuk bekerja, baik dari faktor
raport siswa atau tidak terlalu jauh diatas KKM.
pengaruh teman maupun guru di sekolah.
Jumlah siswa per kelas untuk jurusan akuntansi
Hasil analisis statistik deskriptif
sebanyak 42 orang, merupakan jumlah yang
menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi
terlalu banyak dalam suatu kelas. Hal ini akan
memasuki kerja sebesar 69,16 (interval 68–80)
menjadikan proses belajar mengajar yang kurang
yang artinya motivasi memasuki kerja siswa kelas
efektif dan efisien. Faktor lain adalah kurangnya
XI Akuntansi SMK Maarif 9 Kebumen Tahun
motivasi siswa dalam belajar. Belajar yang
Ajaran 2015/2016 dalam kategori sangat tinggi.
seharusnya dilakukan setiap hari masih sulit
Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini
diterapkan. Sistem belajar yang hanya ketika
adalah Terdapat Pengaruh antara Motivasi

856
Diyah Triani / Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)

Memasuki Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa pelajaran akuntansi diperoleh dari rata-rata nilai
Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen raport siswa untuk mata pelajaran akuntansi.
Tahun Ajaran 2015/2016. Hipotesis nol (Ho) Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian
dalam penelitian ini adalah Tidak Terdapat ini adalah Terdapat Pengaruh antara variabel
Pengaruh antara Motivasi Memasuki Kerja Praktik Kerja Industri, Hasil Belajar Mata
terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Pelajaran Akuntansi, dan Motivasi Memasuki
Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Tahun Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI
Ajaran 2015/2016. Hasil Output SPSS 21 Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Tahun
menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,001 Ajaran 2015/2016. Hipotesis nol (Ho) dalam
atau kurang dari 0,05 yang artinya Ho ditolak. penelitian ini adalah Tidak Terdapat Pengaruh
Sehingga terdapat pengaruh antara variabel antara variabel Praktik Kerja Industri, Hasil
motivasi memasuki kerja (X3) terhadap kesiapan Belajar Mata Pelajaran Akuntansi, dan Motivasi
kerja siswa SMK Ma’arif 9 Kebumen (Y). Memasuki Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Kontribusi yang diberikan ditunjukkan dengan Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen
nilai partial sebesar 0,359 dengan koefisien Tahun Ajaran 2015/2016. Hasil Output SPSS 21
determinasi sebesar 12,89%. Nilai beta sebesar menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,000
0,339 mengartikan bahwa setiap kenaikan 1 atau kurang dari 0,05 yang artinya Ho ditolak.
satuan pada variabel motivasi memasuki kerja Sehingga terdapat pengaruh antara variabel
(X3) maka akan meningkatkan variabel kesiapan Praktik kerja industri (X1), Hasil belajar mata
kerja siswa SMK (Y) sebesar 0,339. Hasil ini pelajaran akuntansi (X2), dan Motivasi
sesuai dengan teori karir kognitif sosial (social memasuki kerja (X3) terhadap kesiapan kerja
cognitive career theory) bahwa tujuan yang dalam siswa SMK Ma’arif 9 Kebumen (Y). Kontribusi
penelitian berupa motivasi memasuki kerja yang diberikan ditunjukkan dengan nilai Adjusted
memiliki peran dalam kesiapan kerja. Hasil R Square sebesar 0,275 atau sebesar 27,5%.
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang Hasil penelitian ini sejalan dengan
dilakukan oleh Sirsa (2014) yang berjudul penelitian yang dilakukan oleh Mu’ayati (2013)
Kontribusi Ekspektasi Karier, Motivasi Kerja, yang berjudul Pengaruh Praktik Kerja Industri
Dan Pengalaman Kerja Industri Terhadap (Prakerin), Penguasaan Mata Diklat Produktif
Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 2 Akuntansi Dan Minat Kerja Siswa Terhadap
Seririt. Dalam penelitian tersebut menunjukan Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Siswa SMK
bahwa terdapat pengaruh Motivasi Kerja sebesar Program Keahlian Akuntansi di SMK N 1
27,73% terhadap kesiapan kerja. Hasil tersebut Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014. Adanya
memberikan informasi bahwa Motivasipengaruh secara simultan antara variabel Praktik
Memasuki Kerja berpengaruh terhadap kesiapan Kerja Industri (Prakerin), Penguasaan Mata
kerja siswa. Diklat Produktif Akuntansi Dan Minat Kerja
Siswa Terhadap Kesiapan Menghadapi Dunia
Pengaruh Praktik Kerja Industri, Hasil Belajar Kerja sebesar (41,40%). Hasil tersebut
Mata Pelajaran Akuntansi, dan Motivasi memberikan informasi bahwa praktik kerja
Memasuki Kerja Terhadap Kesiapan Kerja
industri, hasil belajar mata pelajaran akuntansi,
Praktik kerja industri, hasil belajar mata
dan motivasi memasuki kerja berpengaruh
pelajaran akuntansi, dan motivasi memasuki
terhadap kesiapan kerja siswa. Hasil ini sesuai
kerja memiliki peran dalam membentuk kesiapan
dengan teori karir kognitif sosial (social cognitive
kerja siswa Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9
career theory) bahwa hasil harapan berupa praktik
Kebumen Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini
kerja industri dan hasil belajar mata pelajaran
didasarkan pada angket penelitian variabel
akuntansi serta tujuan berupa motivasi memasuki
kesiapan kerja praktik kerja industri, dan
kerja memiliki peran dalam kesiapan kerja.
motivasi memasuki kerja yang diisi oleh 92 siswa
sebagai responden. Variabel hasil belajar mata

857
Diyah Triani / Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)

SIMPULAN Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pelatihan


Ketenagakerjaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Terdapat pengaruh antara variabel Praktik ........................... 2008. Perencanaan Pengajaran
Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT
Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Bumi Aksara.
Tahun Ajaran 2015/2016 sebesar (9,18%). Tidak Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
terdapat pengaruh antara variabel Hasil Belajar No 323/U/1997 tentang penyelanggaraan
Mata Pelajaran Akuntansi terhadap Kesiapan Prakerin SMK.
Kerja Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9 Muayati, R., & Margunani, M. (2014).
Kebumen Tahun Ajaran 2015/2016. Terdapat PENGARUH PRAKTIK KERJA
pengaruh secara bersama-sama antara variabel INDUSTRI (PRAKERIN),
Motivasi Memasuki Kerja terhadap Kesiapan PENGUASAAN MATA DIKLAT
Kerja Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif 9 PRODUKTIF AKUNTANSI DAN
Kebumen Tahun Ajaran 2015/2016 sebesar MINAT KERJA SISWA TERHADAP
(12,89%). Terdapat pengaruh antara variabel KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA
Praktik Kerja Industri, Hasil Belajar Mata KERJA SISWA SMK PROGRAM
Pelajaran Akuntansi, Motivasi Memasuki Kerja KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK N 1
terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI SALATIGA TAHUN AJARAN
Akuntansi SMK Ma’arif 9 Kebumen Tahun 2013/2014. Economic Education Analysis
Ajaran 2015/2016 sebesar (27,5%). Journal, 3(2). Retrieved
from http://journal.unnes.ac.id/sju/inde
DAFTAR PUSTAKA
x.php/eeaj/article/view/3934
Margunani, M., & Nila, A. (2016). PENGARUH
Anoraga, Pandji. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta: PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN
PT Rineka Cipta. PENGUASAAN MATA DIKLAT
Athanasau, J.A dan R.Van Esbroeck. 2008. “The TERHADAP KESIAPAN KERJA
Big Five Careers Theories”. International SISWA SMK DI KABUPATEN
Handbook of Career Guidance. Hongkong: KENDAL. Dinamika Pendidikan, 7(1).
The Chinese University of Hong Retrieved
Kong.Badan Pusat Statistik. from http://journal.unnes.ac.id/nju/inde
Pengangguran Terbuka Menurut x.php/DP/article/view/4911
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang
ttp://bps.go.id/pengangguran-terbuka/. Pendidikan Menengah.
Diunduh 15 Februari 2016. Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012.
Caballero, Catherine Lissette dkk. 2011. “The Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT
Work Readiness Scale (WRS): Unnes Press.
Developing a measure to assess work Saputro, Andi Haji. 2013.”Kontribusi Minat
readiness in college graduates”. Journal of Kerja Dan Kemampuan Akademis
Teaching and Learning for Graduate Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia
Employability. 2: 41-54. Kerja Siswa Kelas XI SMKN 2 Pengasih
Djaali. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Kompetensi Keahlian Teknik Gambar
Bumi Aksara.
Bangunan Tahun Pelajaran 2012/2013”. Skripsi Journal Program Pascasarjana Universitas
Universitas Negeri Yogyakarta. Pendidikan Ganesha Program Studi
Sirsa, I Made dkk.2014. “Kontribusi Ekspektasi Administrasi Pendidikan. 5: 1-10.
Karier, Motivasi Kerja, Dan Pengalaman Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang
Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Siswa Kelas XII Smk Negeri 2 Seririt”. e- Cipta.

858
Diyah Triani / Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)

Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Wye, Chung-Khain dkk. 2012. “Perceived Job
Sistem Pendidikan Nasional. Readiness of Business Students at the
Uno, Hamzah B.2009. Teori Motivasi & Institutes of Higher Learning in
Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Malaysia”. International Journal of Advances
Wena, Made. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif in Management and Economics. 2: 149-156.
Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

859

Anda mungkin juga menyukai