Anda di halaman 1dari 2

7.

Peranan Transfer Pricing (Harga Transfer)


Pada organisasi terdesentralisasi, keluaran (ouput) dari satu divisi digunakan sebagai
masukan (input) dari yang lain. Nilai barang yang ditransfer (transferred goods) merupakan
pendapatan bagi divisi penjualan dan biaya perolehan divisi pembelian. Nilai ini disebut
harga transfer. Dengan kata lain, harga transfer (transfer pricing) didefinisikan sebagai harga
untuk suatu komponen yang dibebankan oleh divisi penjualan ke divisi pembelian di
perusahaan yang sama.
Dampak Harga Transfer pada Divisi dan Perusahaan secara Keseluruhan
Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga kesepakatannya,
karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual, dan harga transfer juga
mempengaruhi pengukuran laba unit. Harga transfer yang tinggi akan merugikan unit
pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual. Maka,
penentuan harga transfer menjadi hal yang sangat penting.
Tabel dibawah menggambarkan pengaruh harga transfer pada dua divisi produksi ABC,
Inc. Divisi A memproduksi komponen dan menjualnya ke divisi lain dari perusahaan yang
sama, Divisi C. Harga transfer $ 30 yang merupakan pendapatan Divisi A; jelas, Divisi A
menginginkan harga untuk menjadi setinggi mungkin. Sebaliknya, harga transfer $ 30 adalah
biaya ke Divisi C seperti biaya bahan mentah. Divisi C lebih memilih harga transfer serendah
mungkin.

Harga transfer dapat mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan
multinasional melalui pajak penghasilan perusahaan dan persyaratan hukum lainnya yang
ditetapkan oleh negara di mana berbagai divisi beroperasi. Misalnya, jika divisi penjualan
beroperasi di negara dengan pajak rendah dan divisi pembelian beroperasi di negara dengan
pajak tinggi, harga transfer mungkin ditetapkan cukup tinggi. Maka, keuntungan akan
bertambah pada divisi di negara dengan pajak rendah dan biayanya akan diberikan ke divisi
di negara dengan pajak tinggi. Ini akan menghasilkan pengurangan pajak penghasilan
perusahaan secara keseluruhan.
Kebijakan Harga Transfer
Dalam menetapkan kebijakan harga transfer, kedua divisi antara divisi penjualan dan
divisi pembelian harus dipertimbangkan dengan menggunakan pendekatan biaya peluang
(opportunity cost), yaitu dengan mengidentifikasi harga minimum yang bersedia diterima
oleh divisi penjualan, dan harga maksimum yang bersedia dibayar oleh divisi pembelian.
1. Harga transfer minimum adalah harga transfer yang tidak merugikan divisi penjualan
jika barang itu dijual ke divisi internal daripada jika barang dijual ke pihak luar. Ini
terkadang disebut sebagai "floor" dari kisaran tawar-menawar.
2. Harga transfer maksimum adalah harga transfer yang tidak merugikan divisi
pembelian jika input dibeli dari divisi internal daripada jika barang yang sama dibeli
secara eksternal. Ini terkadang disebut sebagai "ceiling" dari kisaran tawar-menawar.
Pendekatan biaya peluang ini dapat memandu divisi dalam menentukan kapan transfer
internal harus terjadi. Secara khusus, barang harus ditransfer secara internal apabila biaya
peluang (harga minimum) dari divisi penjualan lebih kecil dari biaya peluang (harga
maksimum) dari divisi pembelian.

Anda mungkin juga menyukai