PCR adalah suatu teknik amplifikasi (perbanyakan) sekuens DNA target spesifik secara in
vitro. PCR dapat digunakan untuk mengamplifikasi segmen DNA dalam jumlah jutaan kali
hanya dalam beberapa jam.
Yang dibutuhkan untuk PCR adalah sebagai berikut:
1. DNA template
DNA template merupakan total DNA genomik yang diisolasi dari sampel biologis
(darah, sperma, kulit, rambut, dll) yang berisi wilayah target yang akan diperbanyak. DNA
template digunakan sebagai cetakan untuk pembentukan molekul DNA baru yang sama.
Thermal Cycler
Adalah alat untuk proses PCR. Alat ini mampu mengubah suhu dengan cepat dan
mengulangi siklus selama beberapa kali dengan tiga suhu berbeda selama reaksi PCR.
1. Denaturasi
Pada proses ini suhu yang digunakan adalah berkisar 93 – 95 derajat celcius selama 1
menit. Suhu yang digunakan tergantung pada panjang DNA templat yang digunakan dan juga
pada panjang fragmen DNA target. Suhu denaturasi yang terlalu tinggi akan menurunkan
aktivitas polimerase DNA yang akan berdampak pada efisiensi PCR. Selain itu, juga dapat
merusak DNA templat. Sedangkan suhu yang terlalu rendah dapat menyebabkan proses
denaturasi DNA templat tidak sempurna. Sehingga umumnya suhu denaturasi yang digunakan
adalah 94 derajat celcius. Dalam proses denaturasi, ikatan hidrogen DNA double strand akan
rusak sehingga terpisah menjadi single strand.
2. Annealing
Suhu kemudian diturunkan menjadi 55 derajat celcius selama 45 detik. Pada proses ini,
DNA primer single strand akan menempel pada daerah tertentu dari target DNA.
3. Ekstensi
Pada proses ekstensi, suhu dinaikkan menjadi 72 derajat celcius selama 2 menit. Langkah
ini disebut langkah perpanjangan karena pada suhu ini polimerase Taq DNA membentang
dari primer dengan menambahkan nukleotida yang melengkapi templat untuk strand DNA
yang baru tumbuh.
Ketiga siklus ini akan berulang selama 30 kali.
Elektroforesis
Fragmen DNA pendek atau protein dengan berat molekul rendah akan bergerak paling
jauh. Sampel DNA diberi pemberat (misalnya gliserin) dan pewarna untuk mengetahui
apakah bagian terpendek sudah sampai di ujung. Pewarna yang digunakan biasanya metylen
blue.
Fragmen-fragmen DNA yang telah dipotong dengan enzim restriksi dapat ditentukan
ukurannya dengan cara membuat gel agarosa, yaitu bahan semi-padat berupa polisakarida
yang diekstraksi dari rumput laut. Gel agarosa dibuat dengan melarutkannya dalam suatu
buffer. Agar dapat larut dengan baik, pelarutannya dibantu dengan pemanasan hingga gel
agarosa dalam keadaan cair sehingga mudah dituang ke atas lempeng, dan sebelum
mendingin dibuat sumuran dengan menggunaka perspex menyerupai sisir yang ditancapkan
pada salah satu ujung gel yang masih cair. Sehingga ketika gel memadat, terbentuklah
sumuran-sumuran kecil. Ke dalam sumuran inilah nantinya molekul DNA dimasukkan.
Jenis-jenis Elektroforesis
Elektroforesis Kertas
Elektroforesis selulosa asetat
Elektroforesis kapiler
Elektroforesis gel
Kertas Elektroforesis
Elektroforesis kertas memanfaatkan kertas Kromatografi yang memiliki kapasitas adsorpsi
berbeda dari molekul yang berbeda. Untuk melakukan elektroforesis semacam ini, ada
beberapa langkah yang melibatkan:
Kegunaan: elektroforesis kertas digunakan untuk analisis protein seperti kasein, serum,
albumin, miosin dll.
Jenis elektroforesis ini dikembangkan oleh Kohn pada tahun 1958. Filter membran asetat
biologis digunakan dalam ini daripada kertas kromatografi normal. Elektroforesis selulosa
asetat kurang lebih sangat mirip dengan elektroforesis kertas. Ini melibatkan langkah-langkah
berikut:
Pertama, kertas filter selulosa asetat menjadi lembab dengan larutan buffer.
Setelah ini, rendam kedua ujung kertas filter selulosa asetat dalam larutan buffer.
Kemudian tempat sampel di satu ujung, setelah itu medan listrik diterapkan, yang
memungkinkan migrasi molekul ke kutub masing-masing tergantung pada muatannya.
Kegunaan: Ini digunakan dalam pemisahan protein seperti glikoprotein, hemoglobin dan
molekul protein lipid yaitu. Lipoprotein.
Elektroforesis Kapiler
Jenis elektroforesis ini menggunakan tabung kapiler atau tabung sempit. Ada beberapa
langkah yang melibatkan:
Kegunaan: Elektroforesis kapiler digunakan untuk analisis makanan, produk farmasi, polutan
lingkungan.
Elektroforesis Gel
Itu membuat penggunaan gel sebagai matriks pendukung. Metode yang paling populer dan
umum digunakan. Digunakan untuk proses analitik dan persiapan. Ini adalah metode yang
paling umum untuk melakukan proses elektroforesis.
Prinsip: Dalam matriks gel berpori ini digunakan yang terdiri dari jaringan polimer yang
terhubung silang. Melalui jaringan ini, molekul dengan ukuran, muatan dan bentuk yang
berbeda melewati. Ini bergantung pada fakta bahwa molekul bermuatan negatif akan menarik
ke arah akhir positif dan sebaliknya. Setelah migrasi, pita akan muncul pada matriks gel pada
tingkat yang berbeda yang tertinggal adalah molekul yang berat dan yang bergerak lebih
cepat adalah molekul yang lebih ringan melalui pori-pori matriks gel.
Saat ini PCR sudah digunakan secara luas untuk berbagai macam kebutuhan, diantaranya:
Isolasi Gen.