Anda di halaman 1dari 2

Nama : Verdi ardiansyah

NIM : 837679217
Kelas : 4B
No absen : 23
Kode MK : PDGK 4201 AKPMM
Masa Reg : 2020.1 / semester 4

Lunturnya Rasa Kebangsaan dan Upaya Membangkitkan Nasionalisme

Seiring berkembangnya zaman, rasa nasionalisme kian memudar. Hal ini dibuktikan dari berbagai sikap
dalam memaknai berbagai hal penting bagi Negara Indonesia. Contoh sederhana yang menggambarkan
betapa kecilnya rasa nasionalisme, diantaranya :

a. Pada saat upacara bendera, masih banyak rakyat yang tidak memaknai arti dari upacara tersebut. Upacara
merupakan wadah untuk menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang keras untuk
mengambil kemerdekaan dari tangan para penjajah. Para pemuda seakan sibuk dengan pikirannya sendiri,
tanpa mengikuti upacara dengan khidmad.

b. Pada peringatan hari-hari besar nasional, seperti Sumpah Pemuda, hannya dimaknai sebagai serermonial
dan hiburan saja tanpa menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme dalam benak mereka.

c. Lebih tertariknya masyarakat terhadap produk impor dibandingkan dengan produk buatan dalam
negeri,lebih banyak mencampurkan bahasa asing dengan bahasa Indonesia untuk meningkatkan gengsi, dan
lain-lain.

d. Semua identitas bangsa Indonesia baik itu bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan
lain sebagainya hanyalah merupakan simbol, symbol bahwa negara Indonesia masih berdiri tegak dan
mampu mensejajarkan dirinya dengan bangsa lain.

Bagaimana kita bisa bangga menjadi bangsa ini jika kita malas dan malu memakai atribut bangsa
Indonesia ini. Kurangnya kesadaran masyarakat “hanya” untuk memasang bendera di depan rumah, kantor
atau pertokoan. Dan bagi yang tidak mengibarkannya mereka punya berbagai macam alas an entah
benderanya sudah sobek atau tidak punya tiang bendera, malas , cuaca buruk, dan lain-lain. Mereka mampu
membeli sepeda motor baru, baju baru tiap tahun yang harganya ratusan bahkan jutaan tapi mengapa untuk
bendera merah putih yang harganya tidak sampai ratusan saja mereka tidak sanggup

Jika ditinjau dari sudut pandang, gejala ini mulai terlihat sejak era reformasi karena pada masa orde baru,
pemasangan bendera adalah sesuatu yang bersifat wajib. Sejak era reformasi, animo masyarakat untuk turut
andil dalam memeriahkan Dirgahayu RI juga berkurang. Pada masa sekarang ini sudah sulit ditemukan
perlombaan-perlombaan 17-an. Padahal pada masa orde baru, suasana 17-an telah dirasakan sejak awal
Agustus. Perlombaan 17-an merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya dan sudah menjadi budaya baru di
negara ini. Melalui kegiatan ini dapat ditanamkan nilai-nilai nasionalisme ke dalam diri generasi muda
yang nantinya menjadi penerus bangsa. Contoh, dalam permainan panjat pinang yang paling sulit diraih
adalah bendera dan harus melalui usaha keras untuk mendapatkannya. Dari hal kecil tersebut terkandung
nilai pembelajaran yang sangat tinggi yaitu untuk merebut kemerdekaan, para pahlawan berjuang mati-
matian tanpa mengenal lelah dan tentunya disertai dengan rasa keikhlasan hati
Upaya untuk Menumbuhkan Kembali Nasionalisme Bangsa

a.Peran Keluarga

• memberikan pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme dan patriotism terhadap bangsa Indonesia.
• memberikan pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap lingkungan sekitar.
• memberikan contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa
• selalu menggunakan produk dalam negeri.

c.Peran Pemerintah

•Menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme, seperti seminar dan pameran
kebudayaan.

 Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari jum’at. Hal ini dilakukan
karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang diharapkan dengan kebijakan
tersebut dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme bangsa.
 Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun Indonesia agar lebih baik
lagi.

b.Peran Pendidikan

• memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah menyerap hal-hal negatif yang dapat
mengancam ketahanan nasional.
• menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan mengadakan upacara setiap
hari senin dan upacara hari besar nasional
• memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan juga bela Negara.
• melatih untuk aktif berorganisasi

Anda mungkin juga menyukai