2013-2-00438-MNTI Bab1001
2013-2-00438-MNTI Bab1001
PENDAHULUAN
1
2
Orang Tua Group yang memproduksi Teh Gelas, PT. Danone Indonesia yang
memproduksi Aqua, PT. Sinar Sosro yang memproduksi Teh Botol Sosro, PT.
Unican yang memproduksi permen Milkita serta beberapa perusahaan minuman dan
perusahan permen lolipop lainnya. PT. Uniplastika Nathalindo merupakan pemasok
utama sedotan untuk perusahaan-perusahaan tersebut adapun beberapa produk
sedotan yang di produksi oleh Uniplastika Nathalindo seperti sedotan ulir dengan U
Shape, sedotan U Shape tanpa ulir, sedotan bening dengan berbagai jenis dan ukuran
dan stik permen lolipop. PT. Uniplastika Nathalindo juga memproduksi sedotan
sesuai dengan permintaan dari customer seperti salah satunya sedotan U Shape
dengan ulir merupakan permintaan khusus dari PT. Sinar Sosro untuk produk Teh
Botol Sosro.
PT. Uniplastika Nathalindo merupakan pemasok utama untuk beberapa
perusahaan, sehingga permintaan sedotan cukup tinggi setiap bulannya. Terlihat pada
Gambar 1 dan Gambar 2 yang menunjukkan angka permintaan sedotan (dalam
pack) untuk salah satu konsumen yang dimiliki oleh PT. Uniplastika Nathalindo
yaitu PT. Danone dan PT. Sinar Sosro.
Permintaan yang tinggi namun fluktuatif membuat pesanan bahan baku terkadang
tinggi terkadang rendah, sehingga menyulitkan perusahaan untuk menentukan berapa
banyak bahan baku yang akan dipesan untuk memenuhi permintaan tersebut. Jika
bahan baku dipesan berlebihan maka biaya pergudangan dan biaya lainnya akan
meningkat. Sedangkan jika perusahaan kekurangan bahan baku bisa berakibat hingga
produksi tidak berjalan dan itu tentunya akan lebih merugikan perusahaan.
Perusahaan perlu memiliki sistem pemesanan bahan baku yang efektif dan efisien
sehingga dapat menyesuaikan dengan permintaan dari konsumen.
PT. Uniplastika Nathalindo juga membutuhkan waktu lebih dalam proses
pemesanan bahan baku, saat ini proses pemesanan bahan baku adalah dari konsumen
memberikan pesanan dalam bentuk jumlah (sedotan) atau dalam bentuk kilogram
untuk stik lolipop. Pesanan konsumen di terima di kantor pusat dan kemudian
diteruskan ke pabrik untuk dilakukan pengukuran jumlah bahan baku yang
dibutuhkan untuk pesanan-pesanan tersebut. Setelah mendapatkan jumlah bahan
baku yang dibutuhkan Pabrik akan mengirimkan kembali informasi tersebut ke
Kantor Pusat untuk diteruskan ke pemasok. Proses tersebut berdampak pada waktu
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memesan bahan baku ke pemasok.
4
Pabrik
Dengan sistem pemesanan bahan baku yang ada pada perusahaan Uniplastika
Nathalindo saat ini perusahaan memerlukan waktu 2-3 hari sampai dengan siap untuk
dibuat PO yang akan dikirimkan ke pemasok untuk dikirimkan bahan baku. Hal ini
menyebabkan sistem pemesanan bahan baku yang tidak efisien, dimana perusahaan
dapat mengalami kerugian dalam hal waktu serta biaya. Dari sisi waktu perusahaan
memerlukan waktu lebih dari 2 hari, dari sisi biaya perusahaan harus mengirimkan
pemesanan bahan baku dari pabrik ke kantor pusat dan tentunya pengiriman tersebut
memerlukan biaya yang cukup besar. Jika perusahaan membuat sistem pemesanan
bahan baku yang lebih efisien dan efektif tentunya perusahaan dapat mengurangi
biaya pengiriman pesanan bahan baku dan meminimalisir waktu pemesanan bahan
baku biji plastik.
Perusahaan juga mengalami kesulitan dalam menentukan pemasok, dimana
tingginya permintaan pada bahan baku bijih plastik dipasaran mengakibatkan
perusahaan perlu menemukan pemasok bijih plastik yang tersedia ketika akan
dilakukan pemesanan guna memenuhi permintaan konsumen. Untuk itu perusahaan
ingin mengetahui kinerja pemasok-pemasoknya agar dapat lebih mudah
mendapatkan pemasok yang bisa memenuhi kebutuhan bahan baku bijih plastik. Saat
ini perusahaan memiliki 4 pemasok yang memasok bijih plastik yaitu PT. Gunung
Sukses, PT. Akino Wahana, PT. Unipradana dan PT. Chandra Astri. Perusahaan
perlu melakukan penilaian kinerja terhadap keempat pemasok tersebut guna
membantu perusahaan untuk menentukan pemasok mana yang dipilih oleh
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan. Perusahaan juga
perlu melakukan penilaian kinerja terhadap perusahaan sendiri, hal ini berguna untuk
5
menilai apakah perusahaan PT. Uniplastika Nathalindo sudah memiliki kinerja yang
baik.
Penilaian kinerja tersebut dilakukan dengan menggunakan Metode Balance
Scorecard (BSC) dengan menggunakan persepsi atau penilaian berdasarkan
kebutuhan PT. Uniplastika Nathalindo. Dari hasil penilaian Balance Scorecard itu
dapat membantu perusahaan untuk mengetahui kinerja pemasok-pemasok yang
dimiliki oleh perusahaan saat ini. Hasil penilaian Balance Scorecard juga dapat
digunakan oleh perusahaan untuk melakukan evaluasi kinerja perusahaan PT.
Uniplastika Nathalindo sendiri. Dan nantinya penilaian kinerja tersebut nantinya
akan berguna bagi perusahaan untuk membuat sistem pengambilan keputusan
terhadap pemasok bahan baku bijih plastik.
Sistem Pengambilan Keputusan ini berguna untuk membantu perusahaan agar
perusahaan bisa melakukan pemilihan pemasok yang tepat dan sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Untuk itu dilakukanlah penelitian ini guna membantu
perusahaan membuat Sistem Pengambilan Keputusan yang dapat bekerja secara
efektif dan mempermudah perusahaan untuk menentukan pilihannya terhadap
pemasok-pemasok yang ada saat ini. Sistem Pengambilan Keputusan yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Decision
Support System (DSS) yaitu sistem yang membantu mendukung perusahaan dalam
membuat keputusan. Metode DSS dipilih oleh peneliti karena metode ini membuat
keputusan tetap berada ditangan perusahaan, DSS hanya mendukung keputusan
perusahaan bukan langsung memilih pemasok mana yang harus diambil sehingga
perusahaan tidak harus bergantung pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan.
1. Bagaimana Sistem Pemesanan Bahan baku yang baik agar dapat membantu
perusahaan untuk mempermudah, mempercepat dan mengefisiensikan waktu
pesanan bahan baku ke Pemasok?
2. Bagaimana kinerja pemasok-pemasok bahan baku PT. Uniplastika
Nathalindo?
3. Bagaimana Sistem Pengambilan Keputusan yang dapat digunakan
perusahaan untuk meilih pemasok?
2. Mahasiswa
a. Dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam melakukan
penilaian kinerja pemasok dengan Metode Balance Scorecard dan
Sistem Pengambilan Keputusan.
b. Dapat mengaplikasikan pengetahuan serta informasi yang
diperoleh Mahasiswa selama kuliah.