Anda di halaman 1dari 5

BULLYING DI ERA DIGITAL

Malik Azhar Muttaqin


Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. Kh. Ahmad Dahlan, Purwokerto 53182 Indonesia
email: malikazhar.m11@gmail.com

Abstrak
Perkembangan teknologi internet dan media sosial semakin mempermudah dan
mempercepat proses penyebaran informasi kepada masyarakat. Hal ini tentu
memudahkan manusia untuk memperoleh informasi yang terkini. Nemun dibalik
pesatnya teknologi informasi pasti ada sisi negatif yang berdampak pada manusia.
Saat ini tengah marak kasus bullying digital atau cyberbullying, yaitu perlakuan
bully yang terjadi melalui media digital atau cyber dalam hal ini yaitu media sosial.
Cyberbullying memiliki dampak yang sangat buruk terhadap korban yang terkena
cyberbullying, karena korban yang terkena cyberbullying hapir semua manusia pasti
akan terkena ganguan mental. Karena hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman masyarakat terhadap
cyberbullying. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pengumpulan data
melalui survei kuisioner menggunakan media google form. Sampel penelitian ini
adalah masyarakat yang terhubung dengan peneliti melalui sosial media. Diperoleh
hasil bahwa hampir setiap masyarakat mengetahui dan pernah menjumpai perilaku
cyberbullying, selain itu mereka juga mengetahui dampak yang terjadi terhadap
perilaku cyberbullying.

Kata Kunci: Internet, Media sosial, Bullying, Cyberbullying

Abstract
The development of internet technology and social media has made it easier and faster
for the dissemination of information to the public. This certainly makes it easier for
humans to obtain the latest information. But behind the rapid development of
information technology, there must be a negative side that affects humans. Currently,
there are many cases of digital bullying or cyberbullying, namely the treatment of
bullying that occurs through digital or cyber media, in this case, social media.
Cyberbullying has a devastating impact on victims who are subjected to cyberbullying,
because victims who are subjected to cyberbullying all humans will inevitably suffer
from mental disorders. Because of this, the purpose of this study is to determine the
level of public understanding of cyberbullying. This study uses quantitative methods
and data collection through questionnaire surveys using google form media. The
sample of this research is people who are connected with researchers through social
media. The results show that almost every community knows and has encountered
cyberbullying behavior, besides that they also know the impact that occurs on
cyberbullying behavior.
Keywords: Internet, Social Media, Bullying, Cyberbullying
A. Pendahuluan
Saat ini teknologi internet banyak digemari oleh semua orang. Bukan hanya orang
dewasa bahkan anak-anak sudah bisa menggunakan internet untuk beberapa kegiatan
sehari-harinya, mulai dari mengerjakan tugas sekolah hingga bermain. Bahkan
perkembangan teknologi internet yang begitu pesat ini, kini banyak melahirkan berbagai
jenis media sosial yang dapat kita nikmati melalui media gadget (Warpindyastuti &
Sulistyawati, 2018).
Menurut data statistic Kementerian Komunikasi dan Informasi, pengguna internet di
seluruh Indonesia yaitu sebanyak 171 juta orang di tahun 2019. Dan penggunaan internet
di indonesia masih terus meningkat hingga 8,9 persen atau sekitar 25,5 juta pengguna
(Kominfo, 2020).
Teknologi sangat mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan, dan juga dapat
meningkatkan kualitas hidup manusia. Tetapi disamping banyaknya manfaat yang timbul
seiring munculnya keberadaan internet, ada juga dampak buruk yang terjadi karena
perkembangan teknologi internet ini. Seperti contohnya adalah kasus pornografi,
penipuan, hingga kekerasan yang semua terjadi dalam dunia sosial media. Selain itu juga
muncul fenomena yang marak di sosial media Indonesia yaitu cyberbullying (Kominfo,
2014).
Bullying merupakan istilah yang sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia.
Bullying adalah suatu tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa
tertekan, trauma, dan tak berdaya (ZAKIYAH et al., 2017).
Cyberbullying merupakan perlakuan bullying melalui internet dan teknologi digital.
Tujuannya adalah untuk mengganggu, mengancam, mempermalukan, menghina,
mengucilkan secara sosial, atau merusak reputasi orang lain (Rudi, 2010).
Cyberbullying merupakan intimidasi yang dilakukan seseorang pada orang lain yang
dilakukan melalui chatroom, media sosial, e-mail, website dalam bentuk seperti fitnah,
penghinaan, pengancaman atau dibocorkannya aib mengenai seseorang (Giovani, 2014).
Bullying yang terjadi di dunia maya memiliki beberapa karakteristik seperti, materi-
nya biasanya berupa tulisan, foto, atau video yang dapat didistribusikan secara worldwide
dan seringkali tidak bisa dihilangkan, kemudian pelaku bullying biasanya bersifat anonim,
menggunakan nama lain atau berpura-pura sebagai orang lain, lalu kejadiannya bisa kapan
saja dan dimana saja, karena yang kita lakukan di dunia sosial media tidak terpaut waktu
dan tempat (Rudi, 2010).
Dalam jangka panjang, korban cyberbullying dapat menderita karena masalah
emosional dan perilaku, bahkan dapat menyebabkan korban memiliki perasaan harga diri
rendah, depresi atau menderita stress yang dapat berakhir dengan bunuh diri seperti kasus
yang sering kita jumpai di media televisi (Rudi, 2010).
Berdasarkan alasan tersebut, maka di buatlah penelitian untuk melihat seberapa besar
tingkat pemahaman masyarakat akan fenomena perilaku cyberbullying. Penelitian dilakukan
dengan cara membagikan link kuisioner melalui google form dan dibagikan kepada
masyarakat yang terhubung dengan media sosial peneliti. Tujuannya adalah untuk mengetahui
pemahaman masyarakat terkait dengan perilaku cyberbullying baik deri segi definisi
cyberbullying, bentuk-bentuk cyberbullying, maupun dampak yang ditimbulkan dari perioaku
cyberbullying.

B. Metodologi
Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui kuisioner google form yang dibagikan melalui media sosial yang
dimiliki oleh peneliti dan dilanjutkan dengan analisis data deskriptif kuantitatif. Penelitian
ini mengambil data sebanyak 24 masyarakat secara acak yang terhubung dengan sosial
media peneliti.
C. Hasil dan Pembahasan
Dari hasil penelitian ini adalah ada 24 masyarakat acak yang terhubung dengan media
sosial peneliti yang telah memberikan respon. Adapun hasil data yang diperoleh terkait
dengan pemaham dari perilaku cyberbullying pada tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1. Pemahaman masyarakat tentang deskripsi cyberbullying

No. Pertanyaan Paham Tidak Paham


1 Seberapa paham anda
tentang deskripsi 24 0
cyberbullying

Pada tabel 1 di atas dapat dikatakan bahwa 100% narasumber paham apa itu perilaku
cyber bullying. Bahkan dari 24 narasumber ada beberapa orang yang dapat mengerti
secara detail dari deskripsi perilaku cyberbullying.
Tabel 2. Masyarakat yang pernah melihat perilaku cyberbullying

No. Pertanyaan Pernah Belum Pernah


1 Apa pernah anda melihat
tindak cyberbullying?
24 0

Pada tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa 100% narasumber pernah melihat perilaku
cyberbullying. Maka tidak heran jika pada tabel 1 semua narasumber paham tentang
deskripsi dari perilaku cyberbullying.
Tabel 3. Media sosial yang sering terdapat cyberbullying

No. Media sosial Frekuensi


1 Facebook 13
2 Youtube 20
3 Instagram 19
4 Twitter 5

Menurut data pada tabel 3, dari 24 narasumber, media sosial yang paling banyak berisi
tindak cyberbullying adalah youtube dan Instagram. Tindak cyberbullying yang sering
terjadi di Instagram adalah komentar negatif dan komentar yang berbau penghinaan bagi
bagi pemilik konten media sosial.
Tabel 4. Seberapa sering menemui Cyberbullying

No. Seberapa sering Frekuensi


1 Hampir setiap hari 13
2 Beberapakali dalam seminggu 6
3 Beberapakali dalam seminggu 4

Menurut data pada tabel 4, 56% narasumber menyatakan hampir setiap hari menemui
tindakan perilaku cyberbullying pada media sosial yang mereka miliki. Dan rata-rata
narasumber menemui perilaku cyberbullying pada kolom komentar idola yang mereka
ikuti akun sosial medianya.
Berdasarkan dari data yang diperoleh mengenai bahayanya cyberbullying terhadap
mental seseorang 100% narasumber menyatakan kegiatan cyberbullying sangat
berpengaruh terhadap mental korban yang terkena cyberbullying, Namun dari 24
narasumber yang kita ambil datanya 70% orang menyatakan mereka belum pernah
menjadi korban cyberbullying, dan 30% pernah mengalami tindakan cyberbullying.
Dalam hal ini menyatakan tidak menuntut kemungkinan seseorang terkena cyberbullying
meskipun diri mereka tidak terkenal sekalipun, karena cyberbullying juga bisa berasal
dari orang terdekat yang tidak menyukai kita.
D. Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas dapat dikatakan semua orang mengetahui bahwa
perilaku cyberbullying merupakan perlakuan bullying melalui internet dan sering
dijumpai pada sosial media. Dan hampir semua orang pernah melihat tindakan
cyberbullying secara langsung pada sosial media yang dimiliki. Platform sosial media
yang sering dijadikan sebagai sarana cyberbullying adalah youtube dan instagram, hal ini
dikarenakan Youtube dan Instagram merupakan media sosial yang paling digemari oleh
orang. Dalam Youtube dan Instagram, orang lain bebas berkomentar pada post orang lain,
terkadang komentar tersebut bersifat negatif bahkan hingga menyakiti orang tersebut.
Cyberbullying juga berdampak besar terhadap korbannya karena dapat menyebabkan
kerusakan pada mental orang yang terkena cyber bullying
E. Daftar Pustaka
Giovani, S. (2014). Tindakan Mahasiswa FISIP USU terhadap cyberbulling yang dialami
melalui media online. 4–16.

Kominfo. (2014). Kemkominfo: Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta. Kominfo.


https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Inter
net+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker

Kominfo. (2020). Dirjen PPI: Survei Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia Bagian
Penting dari Transformasi Digital. Kominfo.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/30653/dirjen-ppi-survei-penetrasi-pengguna-
internet-di-indonesia-bagian-penting-dari-transformasi-digital/0/berita_satker

Rudi, T. (2010). Informasi Perihal Bullying. Jurnal Indonesian Anti Bullying, 3–20.
https://bigloveadagio.files.wordpress.com/2010/03/informasi_perihal_bullying.pdf

Warpindyastuti, L. D., & Sulistyawati, M. E. S. (2018). Pemanfaatan Teknologi Internet


Menggunakan Media Sosial Sebagai Sarana Penyebaran Informasi dan Promosi Pada
MIN 18 Jakarta. Widya Cipta - Jurnal Sekretari Dan Manajemen, 2(1), 91–95.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta/article/view/2971/2039

ZAKIYAH, E. Z., HUMAEDI, S., & SANTOSO, M. B. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi
Remaja Dalam Melakukan Bullying. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, 4(2), 324–330. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14352

Anda mungkin juga menyukai